Share

11. Kecupan

Helenina membuka tutup mulutnya, hendak membantah tapi tidak berani. Jadi pada akhirnya, dia mengambil benda yang pria itu minta. Wajah Helenina merona seperti tomat merah yang matang, dan dia memejamkan matanya erat-erat saat mengambil benda itu dan memberikannya pada Arthur. Dalam perjalanannya, kaki Helenina tersandung ujung sofa sehingga dia menggigit bibirnya kuat-kuat untuk menahan sebuah ringisan.

“I-ini!” kata Helenina, mengulurkan tangannya jauh-jauh.

Arthur mengambilnya dan langsung memakainya di hadapan Helenina yang masih memejamkan mata, dia melakukannya tanpa rasa malu sedikit pun. Dan tatapannya tidak lepas dari wajah wanita itu, memperhatikan istrinya tersebut dengan sebuah senyum tipis yang muncul di bibirnya.

Setelah mengenakan celana dan tengah mengancingkan kemejanya, Arthur menghela napas berat.

“Kau benar-benar tidak tertolong, Helenina,” ucap pria itu.

Helenina membuka matanya perlahan, mengintip dari balik bulu matanya yang lebat ke sosok pria di hadapanny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status