Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 745 Prajurit Pengecut

Share

Bab 745 Prajurit Pengecut

Author: Sarjana
Reno tidak ingin orang itu melihat dirinya.

Namun, hal yang ditakutinya malah terjadi.

Ardika kebetulan melihatnya.

Di dalam formasi itu, semua orang berdiri tegak melihat Dewa Perang.

Mereka semua menunjukkan semangat yang membara kepada Dewa Perang.

Hanya satu orang itu saja yang menundukkan kepalanya.

Jadi, apa sulitnya menyadari keberadaan orang itu?

Reno sudah mengenakan seragam militer seperti Ardika. Ardika juga tidak mengenali pria itu. Dia mengerutkan keningnya dan bertanya, "Prajurit yang satu itu, kenapa kamu menundukkan kepalamu? Cepat angkat kepalamu!"

Dalam sekejap, sorot mata yang tak terhitung jumlahnya tertuju pada wajah Reno.

Reno ingin hilang ditelan bumi saat ini juga.

Saking gugupnya, dia berkata dengan gigi terkatup, "Lapor .... Lapor Tuan Dewa Perang. Aku ... aku takut ...."

Seakan-akan tidak melewati otaknya, dia mengucapkan kata-kata itu secara spontan.

Dia tidak menyadari bahwa kata-kata itu adalah kata-kata yang tabu dalam tim tempur.

Samar-samar, ekspresi ma
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hudi Yanto
beli koin trs
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2940 Kesempatan Membalikkan Keadaan

    Berbagai bisik-bisik memenuhi tempat tersebut.Saat ini, bahkan sudah ada banyak murid Organisasi Snakei di pihak Wilgo yang menatap Ardika dengan tatapan penuh hormat.Awalnya saat Wilgo mengeluarkan perintah sebelumnya, secara naluriah ingin menunjukkan kesetiaan mereka pada Wilgo, ada banyak orang yang berencana untuk menyerang.Namun sekarang, setelah mengetahui ternyata Ardika adalah ketua cabang Gotawa, orang-orang ini pun mengurungkan niat mereka.Omong kosong. Walaupun ketua cabang Provinsi Denpapan dan ketua cabang Gotawa kelihatannya hanya beda satu level, tetapi kesenjangan identitas dan kedudukan kedua posisi itu seperti langit dan bumi.Di seluruh Gotawa, hanya ada satu ketua Organisasi Snakei cabang Gotawa.Namun, ada belasan orang yang levelnya setara dengan ketua cabang Provinsi Denpapan.Ibarat yang satu adalah wali kota, sedangkan yang satunya lagi dalam kodam sebuah provinsi, apa bisa dibandingkan?"Bagaimana bocah ini bisa menjadi ketua cabang Gotawa!""Gawat, gawat

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2939 Ketua Cabang Gotawa

    Menyaksikan pemandangan itu, murid cabang Provinsi Denpapan pihak Vita dan Cahdani juga secara naluriah berlutut satu kaki dan memberi hormat layaknya murid."Kami memberi hormat kepada Pak Ketua Ardika!""Kalau Pak Ardika selaku ketua cabang Gotawa nggak dianggap sebagai bagian dari Organisasi Snakei, nggak memenuhi kualifikasi untuk ikut duel.""Di seluruh cabang Gotawa, siapa lagi yang memenuhi kualifikasi untuk itu?"Seiring dengan terdengarnya suara Vita dan Cahdani, murid-murid di belakang mereka segera berteriak dengan volume suara tinggi seperti sudah menggila, "Hormat kepada Pak Ardika!"Suasana di seluruh tempat itu kembali berubah menjadi sangat hening.Suhu udara saat ini bahkan lebih dingin, suasananya lebih menegangkan daripada saat Ardika menampar terbang Sogri sebelumnya.Pak ... Pak Ketua Ardika? Ketua cabang Gotawa?Semua orang terkejut mendengar panggilan yang ditujukan oleh Vita dan Cahdani pada Ardika.Bagaikan tersambar petir, semua orang tercengang, tidak berani

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2938 Tidak Memenuhi Kualifikasi

    Hukum rimba.Di Organisasi Snakei, yang kuat selalu dikagumi.Ardika bisa menampar terbang Sogri dengan satu tamparan, kekuatan yang luar biasa menakutkan ini sudah cukup untuk membuat hati orang-orang ini diliputi perasaan kagum dan hormat.Di atas ring tinju, begitu Ardika melambaikan tangannya, suasana tempat itu yang tadinya bising langsung hening kembali.Melalui pemandangan ini bisa terlihat, pertarungan tadi sudah membuat Ardika dihormati oleh sebagian besar orang di tempat ini."Pak Wilgo, wakil ketua cabang yang terhormat, mungkin kata 'wakil' ini nggak akan bisa dihapus selamanya."Ardika berdiri dengan tegak, menatap Wilgo sambil tersenyum tipis.Saat ini, ekspresi Wilgo yang sedang duduk di sana tampak sangat muram. Begitu mendengar ucapan ini, wajahnya mulai berkedut tanpa henti.Sekali lagi, kekuatan Ardika melampaui bayangannya.Saking di luar nalarnya adegan tadi, dia bahkan sampai curiga apakah Sogri telah bersekongkol dengan Ardika, ini hanya sandiwara dua orang itu.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2937 Terbang Akibat Satu Tamparan

    "Plak!"Dua telapak tangan ini saling membentur dengan kecepatan yang sangat tinggi, sampai-sampai terdengar suara hantaman keras di udara seperti sudah meledak."Berani-beraninya menghadapi Sogri secara langsung begitu, bocah itu benar-benar nggak tahu diri!""Lengannya itu pasti sudah dilumpuhkan!""Nggak hanya tangan, dia pasti sudah dilumpuhkan!"Walaupun sangat terkejut melihat aksi Ardika menghindari serangan Sogri, tetapi melihat Ardika berani menghadapi Sogri secara langsung begitu, orang-orang di kursi penonton tetap menunjukkan ekspresi mengejek.Menurut mereka, tindakan Ardika ini sama saja dengan menonjolkan kelemahan sendiri, otaknya benar-benar sudah bermasalah.Namun selanjutnya, mereka tidak melihat adegan Ardika patah tulang dan langsung ditampar hingga terbang oleh Sogri.Sebaliknya, saat ini raut wajah Sogri berubah menjadi pucat pasi, ekspresi terkejut menghiasi wajahnya.Lengan yang tadinya dipenuhi dengan ledakan energi yang bisa menghabisi seekor sapi hanya denga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2936 Bertarung Melawan Sogri

    "Ardika?"Sogri tertegun sejenak, lalu tertawa ganas.Saat itu juga, aura membunuh yang luar biasa kuat langsung terpancar dari dalam tubuhnya.Suhu udara di seluruh tempat itu seakan-akan menurun beberapa derajat saat itu juga.Suara bising yang tadinya menyelimuti tempat tersebut juga menghilang seketika.Banyak orang yang menatap ring tinju dengan ekspresi ketakutan, bahkan menahan napas.Saat ini, Sogri benar-benar tampak seperti sosok yang sangat menakutkan di sana.Dia sangat mengintimidasi!Sangat jarang ada kesempatan untuk melihat ahli bela diri yang sudah mencapai tingkatan Sogri menyerang.Bagi kebanyakan orang, nanti Ardika juga akan dikalahkan oleh Sogri hanya dalam satu serangan.Jadi, mereka semua membuka mata mereka lebar-lebar, tidak ingin melewatkan serangan luar biasa yang akan dilancarkan oleh Sogri selanjutnya."Mati saja kamu!"Tanpa bicara omong kosong lagi, dengan diliputi amarah yang menggebu-gebu, Sogri langsung melesat ke arah Ardika untuk menghabisi Ardika.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2935 Kehidupan Berikutnya Juga Jangan Harap

    "Tentu saja nggak masalah! Ardika, aku percaya padamu!" kata Rosa tanpa ragu.Di saat seperti ini semua orang mengejek Ardika, tetapi dia tetap memberikan dukungan tanpa syarat pada Ardika.Ardika hanya tersenyum, lalu langsung melangkah masuk ke dalam ring tinju.Tepat pada saat ini, Zilvana berjalan menghampiri, lalu menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata, "Ardika, Pak Wilgo memintaku untuk memberitahumu.""Walau dia nggak tahu bagaimana kamu bisa menyelinap masuk, hari ini adalah hari baik dia menjadi ketua cabang, dia ingin suasana menjadi nggak menyenangkan.""Jadi, kalau kamu tahu diri dan berinisiatif pergi sekarang, dia nggak akan mempermasalahkannya.""Kalau nggak, nanti kami akan meminta Sogri untuk mematahkan kedua kakimu, lalu melemparmu keluar."Mendengar ucapan ini, Belinda juga mencibir dan berkata, "Eh, Ardika, kamu sudah dengar sendiri, 'kan?!""Sekarang suasana hati Wilgo sedang baik, dia bersedia mengampuni nyawamu.""Seharusnya kamu sangat berterima kasih,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status