Setelah Yira dan Xieyun berhasil menciptakan Ruang dan Kehampaan, mereka bisa mnegendalikan para Iblis itu dengan sangat mudah. Mereka dapat mengendalikan apapun yang berada di dalamnya bak seorang seorang anak yang sedang bermain dengan mainannya.Sementara Zheng Li Yan yang terjebak didalamnya hanya bisa melihat kegelapan dan ruang kosong tanpa batas. Dia meraba semua sisi dan mencari sesuatu yang dapat dia pegang namun, dia tahu siapapun yang berada didalam kendali Pedang Kembar tidak dapat melakukan apapun selain pasrah dengan nasibnya."Aku adalah Jendral terkuat Di antara para Jendral lainnya, kamu tidak akan bisa mengendalikan ku dengan mudah!"Zheng Li Yan tidak ingin menerima kenyataan yang seperti itu, dia menggunakan sihirnya untuk menghancurkan tempatnya dikurung. Sayangnya, sihirnya hanya mampu melenyapkan sesuatu yang memiliki Jiwa sedangkan, ruang dan kehampaan adalah sesuatu tanpa Jiwa.Dia tidak menyerah begitu saja, dia terus melakukan yang terbaik menurutnya. Hingga
"Maaf, aku gagal menyelamatkan bayinya," Ucap Zhu Ya dengan nada pilu, dia terduduk di lantai dengan dengan tubuh bergetar. Air mata yang dia tahan akhirnya menetes membasahi pipinya, dia merasa sangat bersalah karena, mengecewakan harapan orang di depannya."Maafkan aku," Suara Zhu Ya bergetar, dia berusaha tegar menghadapai kenyataan dirinya gagal kali ini. Dia, sebagai seorang dokter sudah seharusnya menghibur pasien yang sedih karena kepergian orang yang disayang namun, kali ini dirinya sendiri tidak mampu mengendalikan emosinya dan rasa bersalahnya.Semua orang yang hadir merasakan hal yang sama, kesedihan yang begitu dalam. Anak yang sudah mereka nantikan telah pergi, anak yang tawa dan tangisnya ingin mereka dengar sudah tiada. Isak tangis semua orang terdengar memenuhi kamar Yira.Tangan Xieyun bergetar hebat setelah mendengar kabar menyedihkan tersebut, air mata yang hampir tidak pernah menetes kini mengalir memenuhi pipinya. Dia mengenggam erat tangan Yira yang masih berbari
Beberapa hari ini Yira dan Xieyun lebih sering menghabiskan waktu di tepi Sungai Rosea Flumen. Mereka berangkat pagi hari setelah sarapan dan kembali saat petang. Para penghuni kediaman memaklumi mereka karena, insiden beberapa minggu lalu.Hari ini Yira berpamitan pada ayahnya untuk berburu hewan spiritual. "Ayah aku dan A-yun akan pergi beberapa hari untuk berburu." Ucapnya sembari membantu ibunya menata makanan untuk sarapan.Sebenarnya sudah banyak murid perempuan yang membantu hanya saja, itu dia jadikan alasan untuk merayu ibunya dulu agar mendapat bantuan. Karena ayahnya pasti meurti perkataan ibunya."Kalian akan berburu dimana?""Hutan Quinque Elementa.""Sebaiknya ditempat lain saja." Ucap ayahnya yang duduk di tempat makan."Kenapa?""Akhir-akhir ini ayah dengar hutan itu dijaga ketat oleh bawahan Raja Wang. Akan sangat berbahaya jika kalian kesana apalagi, kalian memiliki masalah dengan mereka."Yira tersenyum kemudian berjalan menghampiri ayahnya, dia memeluk ayahnya dari
"Enghh .... " Zheng Li Yan terbangun dari tidur panjangnya, dia merasakan tubuhnya ada yang aneh. Dia memeriksa tubuhnya, lantas mengerutkan keningnya dan bergumam, 'Luka ... lukaku sembuh, secepat ini?' Setelah itu dia menatap sekitarnya, dia baru menyadari bahwa tempat itu sangat asing."Dimana ini?" "Kamu sudah sadar? Baguslah." Ucap Yira sembari melangkah masuk."Si-siapa kamu?"Xieyun yang mendengar percakapan keduanya pun turut melangkah masuk untuk memeriksa kondisi Zheng Li Yan."Panggil saja aku Yiyi dan dia Yunzhi." Ucap Yira memperkenalkan dirinya dan Xieyun yang sedang dalam penyamaran. Dia sengaja tidak memperlihatkan siapa dirinya karena, jika mereka tidak menyamar maka Zheng Li Yan akan kabur dan membahayakan nyawanya sendiri."Bagaimana keadaanmu?" Tanya Xieyun sembari duduk didekat tempat tidur. "Maaf aku akan memeriksa kondisimu." Ucap nya sembari mengulurkan tangannya meminta ijin menyentuh tangan Zheng Li Yan.Zheng Li Yan sudah lama menjadi pasukan elit pun bers
"Apa kamu mendengarnya?" "Em .... " Jawab Xieyun sambil mengagguk tegas.Yira dan Xieyun berbincang empat mata mengenai cerita masa lalu Zheng Li Yan kemarin tanpa diketahui oleh si pemilik cerita. Yira menatap Xieyun cemas sembari berkata, "Usianya sudah lebih dari 20.000 tahun, aku khawatir jika pusat kultivasi dan meridiannya tidak segera diobati dia akan mati."Xieyun memegang kedua bahu Yira, dia menarik Yira ke dalam pelukannya. Dia mengusap kepala Yira dengan lembut, dia berkata, "Tenanglah, aku tahu siapa yang bisa mengobatinya. Jangan menyalahkan dirimu." Yira yang merasakan hangatnya dekapan Xieyun memejamkan matanya, dia merasakan ketenangan dalam dirinya. Dia terus menenggelamkan wajahnya ke dada Xieyun. Hatinya yang cemas dan merasa bersalah perlahan terasa tenang dan damai."Setelah ini bicaralah dengannya baik-baik, aku akan menyiapkan segalanya." Ucap Xieyun sembari terus memeluk Yira.Setelah itu Yira bergegas menghampiri Zheng Li Yan yang sedang duduk di luar semba
Yira dengan ragu berbalik dan menatap pria yang memanggilnya. Dia mengginggit bibirnya sembari meremas kuat kantong wadang makanan yang dia pegang. Dengan enggan dia bertanya, "I-iya, a-ada apa?""Ah ... nona kamu menjatuhkan barangmu." Ucap Mo Xing Yu sembari mengulurkan tangannya yang memegang barang milik Yira.Sontak Yira langsung menatap tangannya yang memegang beberapa kantong makanan, dia terbelalak kala melihat kantong makanannya tanpa sadar menghilang satu. Yira segera mengambil kantong yang diserahkan oleh Mo Xing Yu. "Terima kasih.""Eh ... tunggu nona!"Sekali lagi dia gagal melangkah pergi karena pria itu. Yira memejamkan matanya menahan rasa kesalnya dan kemudian berbalik sembari menampilkan senyumnya yang dipaksakan. Dia lantas bertanya, "Ada apa lagi tuan?""Ah ... itu siapa namamu nona?"Yira sontak terkejut, dia tidak pernah berpikir akan berkenalan dengan lawannya. Yira terdiam dan tidak menjawab, dia lantas menarik lengan baju Xieyun memberi isyarat agar membantun
Ditengah ramainya pasar Mo Xing Yun berjalan dengan antusias. Dia terus tersenyum menatap gelang yang dia beli sebelumnya. Akhirnya dia sampai di Kediaman Tabib Liu, dia sengaja kesana untuk menemui Yira. 'Dia pasti ada disana, aku langsung berikan atau tidak?' Gumamnya sembari berpikir keras.'Ah ... sudahlah dimana saja itu sama saja, asalkan dia menyukai gelang ini.' Tambahnya sembari terus melangkah mencari sosok yang dia cari.Sementara Yira yang sedang berbincang dengan Xieyun ingin sekali melarikan diri setelah melihat kehadiran Mo Xing Yu. "Kenapa dia ada disini?" Ucapnya sembari menutupi wajah bagian kirinya dengan tangannya. 'Menyebalkan!' Gumam Yira sembari menunduk berusaha menyembunyikan wajahnya."A-yi jangan gagalkan rencana yang sudah kita susun." Ucap Xieyun sembari berbisik di telinganya."Aku mengerti!" Balasnya dengan nada sebal.'Bisa-bisanya dia menggunakan istrinya untuk pion mencari informasi!' Batin Yira kesal sembari melirik Xieyun yang tersenyum dengan polos
BRAKKTerdengar seseorang sedang membanting pintu, cahaya masuk masuk memalui pintu yang terbuka. Terlihat ada siluet seorang pria yang berdiri dengan gagah diambang pintu seolah sedang menantang. Pria itu melangkah maju dan membubarkan kerumunan preman yang berkumpul ddi hadapan Yira.Yira perlahan membuka matanya, dia melihat seorang pria yang sedang memberi pelajaran para preman itu. Pria itu meluncurkan tinjunya menghantam preman itu satu-persatu. Tarikan nafasnya terdengar seolah sedang melampiaskan sebuah amarah.'Dari nafasnya dia bukan A-yun.' Batin Yira sembari terus menatap punggung pria itu.Yira terbelalak kala melihat pria itu berbalik dan menatapnya dengan nafas yang menderu. 'Mo Xing Yu?' Batinnya tidak percaya. Dulu pria dihadapannya itu penah merencanakan sebuah siasat untuk membunuhnya namun sekarang, dia malah datang menyelamatkannya."Yiyi, Kamu baik-baik saja kan?""Apa ada yang sakit?"Bukannya menjawab Yira malah terdiam sembari menatap lantai dengan tatapan kos