Beranda / Romansa / Mengejar Cinta Puteri Bangsawan / Bab 5. Kujang Emas Hilang

Share

Bab 5. Kujang Emas Hilang

Penulis: Enday Hidayat
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-25 17:20:12

"Celaka!"

Arjuna terduduk lemas di kursinya. Matanya memandang kosong kepada Citrangada yang pergi ke toilet. Nasib baik seolah tak berpihak padanya.

Padahal ia menyebutkan nama yang sekiranya tidak dikenal, ternyata jadi rekan bisnis Citrangada.

"Kenapa aku bilang Rara Ireng pilihan ayahku?"

Rara Ireng adalah musuh bebuyutan sewaktu SMA, tiada hari tanpa keributan, kemudian mereka jadi kompetitor bisnis setelah jadi CEO.

Perseteruan mereka barangkali sampai kiamat kalau Rara Ireng tidak pindah ke Kuala Lumpur meneruskan bisnis ayahnya. Orang tuanya bercerai. Perusahaan di Jakarta dipegang adiknya.

Perang akan kembali berkobar dan semakin sengit kalau kebohongan ini bocor ke telinganya. Citrangada juga pasti murka merasa dipermalukan. Ambyar semua.

Citrangada muncul dari toilet, ia mengeluh, "Aku tidak tahu apa keistimewaan Rara Ireng sampai ayahmu menolak aku jadi menantu."

"Mantannya lebih sedikit."

"Ada pengaruhnya bagimu?"

"Tidak ada."

Mantan Arjuna juga banyak sampai kemudian ia menemukan gadis yang cocok untuk mengakhiri petualangan.

"Aku tinggal di Boston untuk menimba ilmu, bukan menimba budaya mereka," kata Citrangada. "Lalu apa masalahnya dengan paham konservatif ayahmu?"

"Jangan memperdebatkan hal yang aku sendiri muak."

"Bagaimana jika ayahmu bersikeras tidak mau datang untuk melamar diriku?"

"Jawabannya ada di papi kamu."

"Papiku pasti tersinggung. Jadi aku minta kamu datang bersama bapakmu meski bapak pura-pura."

Citrangada memilih jadi perawan tua ketimbang berumah tangga selain dengan Arjuna.

Citrangada merasa percaya diri untuk mengayuh biduk rumah tangga bersama Arjuna meski mantannya banyak. Biasanya play boy sangat menghargai perempuan setelah pensiun. 

Keinginan Papi sebenarnya sederhana, ia menginginkan Arjuna datang bersama bapaknya, sebagaimana melamar putri orang terpandang.

"Hari ini kita lunch di restoran hotel di mana Rara Ireng menginap."

"Aku lagi menunggu tamu."

"Kau bilang hari ini tidak mau diganggu."

"Ibuku memaksa. Bagaimana aku dapat menolak permintaan presiden komisaris?"

Kolektor barang antik dari negeri jiran ingin melihat kujang emas yang ditawarkan ibunya, ia sudah berada di Jakarta, jadi tidak mungkin ditolak.

Arjuna curiga kolektor itu adalah bapaknya, ia berani menaikkan tawaran secara fantastis tanpa melihat barangnya secara langsung.

Padahal Arjuna rela memberikannya secara cuma-cuma asal kolektor dari Penang itu bersedia untuk tes DNA.

"Bukan alibi untuk menjaga perasaanku karena bertemu calon kan?"

"Rara Ireng tidak tahu kalau ia menantu idaman ayahku. Aku juga belum pernah penjajakan."

"Jadi keinginan ayahmu saja?"

"Ayahku menginginkan menantu terbaik untuknya, bukan untukku."

Padahal Arjuna kuatir kontrak kerja sama mereka ambyar kalau ia hadir dalam pertemuan itu.

Satu-satunya lelaki paling menyebalkan dan dibiarkan hidup dalam pikiran Rara Ireng adalah Arjuna.

Rara Ireng takut lupa dengan permusuhan mereka kalau Arjuna dilenyapkan dari otaknya.

Rara Ireng sakit hati disebut cewek kloning gara-gara nama belakang tidak sesuai dengan kulitnya yang putih eksotik.

"Jadi menurutmu siapa yang terbaik?"

"Yang bertanya."

"Pertahankan cintamu karena di hatiku tidak ada lagi selain cintamu."

Keteguhan Citrangada memaksa Arjuna berusaha keras menemukan bapaknya. Kesempatan terakhir adalah kolektor dari negeri jiran itu.

Arjuna mengantar Citrangada sampai basement parkir, ia berpesan, "Jangan bicara apapun tentang diriku, kecuali kau ingin Rara Ireng berubah pikiran."

"Jangan paksa juga bapakmu, kecuali ingin hidup kita ribet."

"Sudah ada relawan untuk bapak pura-pura, tapi ujungnya ribet juga kalau papimu tahu."

"Jangan sampai tahu sebelum kita married."

Risiko terburuk, Citrangada dicoret jadi penerus dinasti, kelihatannya ia belum siap memulai karir dari nol. Arjuna tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Ayahnya mesti ditemukan.

Arjuna mencari biodata Datuk Cakil di internet; ia seorang pengusaha terkemuka Asia Tenggara, kolektor seni, mempunyai tiga anak dari tiga istri, pecandu adrenalin.

"Hobi aneh untuk seorang taipan," komentar Arjuna sambil masuk lift khusus menuju lantai paling tinggi. "Petualang cinta juga. Kuat dugaan, aku adalah anak pertama dari cinta satu malam."

Datuk Cakil mengambil istri setelah tragedi di hotel berbintang itu. Ia ingin menghapus jejak dengan mempersunting perempuan Melayu.

Arjuna berarti anak tak dianggap, ia tersinggung. Datuk Cakil sangat merendahkan ibunya gara-gara banyak TKW di negeri jiran.

"Jangan berpikir kejauhan," kata ibunya. "Gara-gara kau jadi calon menantu tak dianggap, maka langsung saja berpikiran begitu."

"Ibu tidak curiga kalau Datuk Cakil adalah pemilik kujang emas?"

"Datuk Cakil bukan pria di malam itu, aku ingat wajahnya."

"Malam itu Ibu separuh sadar karena pengaruh obat, bagaimana Ibu ingat wajahnya?"

Sekretaris Dewi Priti memberi tahu lewat telpon internal kalau tamu dari Penang sudah datang.

"Persilakan masuk," kata Dewi Priti.

"Baik, Bu."

Kemudian Datuk Cakil masuk bersama pengacaranya. Kelihatan gagah dan tampan dengan penampilan bangsawan Melayu.

Dewi Priti mempersilakan duduk, ia berkata kepada putranya, "Cepatlah kau ambil barangnya."

Arjuna pergi ke ruang kerjanya. Ia sebetulnya keberatan kujang emas dijual, namun ia sulit menolak keinginan ibunya.

Gara-gara kujang emas kerjanya terbengkalai. Beberapa agenda dijadwal ulang karena belum ada persiapan.

Arjuna membuka laci meja. Ia terkejut kujang emas tidak ada.

"Siapa yang mengambil?"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 96. Kemesraan Terpanas

    Srikandi perang tergolek lemas di atas rumput. Matanya tampak sayu. Ia mengalami guncangan hebat setelah menyadari apa yang terjadi. Mengapa ia sampai berhalusinasi bercinta dengan seorang ksatria gagah dan tampan? Padahal ksatria pemburu saja enggan bercinta dengannya kalau tak diiming-imingi ringgit. Kemarahan membakar hati srikandi perang. Namun ia sulit bergerak untuk membunuh kingkong yang berdiri penuh kepuasan itu. Tenaganya habis terkuras melayani nafsu binatang itu, ia mungkin sudah mati kalau saja tak mengalir energi aneh dari persenggamaan itu. "Berisik!" sergah Arjuna saat Kong belum berhenti juga dengan erangannya. "Binatang saja muak mendengar eranganmu! Kau ingin membuat kupingku pekak?" Kong berhenti mengerang. Kemudian merapikan jubah dan mendatangi Arjuna yang duduk menunggu di akar besar. "Wangsit palsu itu sungguh memanjakan dirimu," gerutu Arjuna jengkel. "Aku tidak melihat perubahan pada dirimu, selain basah di bawah." "Kau...perhatikan...

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 95. Percuma Keluar Keringat Bertarung

    Permainan pedang srikandi perang sangat hebat, dikombinasikan dengan tendangan dewa yang mengandung chi penuh. Tapi musuh yang dihadapi bukan makhluk bumi, tokoh sakti dari langit yang terkena kutukan. Dalam satu kesempatan Kong berhasil menangkap kaki srikandi perang, ia memutar kaki gempal itu dan mendorongnya. Srikandi perang jatuh terhempas. Kong segera menotok saraf motoriknya, komandan pasukan pemburu itu merasa seluruh ototnya lemas, tak kuasa bangun. "Bedebah!" geram srikandi perang. "Lepaskan totokanmu!" Kong segera membawa srikandi perang ke bawah pohon rindang. Pimpinan ksatria pemburu itu mendelik tanpa kuasa untuk melepaskan diri. Srikandi perang sulit melepaskan diri dari totokan, ia curiga kingkong itu binatang dari langit, totokannya sangat berbeda. Kong membaringkan srikandi perang di atas daun mati. Wanita bertubuh gembrot itu semakin deras memaki. "Jahanam! Apa yang hendak kau lakukan?" Kong segera mempreteli rok zirah srikandi perang. "Antara melaksanakan

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 94. Jadi Raja Sungguh Enak

    Pasukan pemburu bertumbangan kena amuk naga sakti. Pedang mereka tidak mempan untuk melukai, kulit naga seakan membal. Para ksatria itu jadi bulan-bulanan naga sakti. Kematian adalah akhir dari perlawanan mereka, tak satu pun tersisa. Ksatria berjubah biru yang sedang menghadapi Arjuna tampak gentar menyaksikan semua kawannya tewas secara mengenaskan. "Jadi kau pewaris pedang mustika manik?" tanya ksatria berjubah biru. "Bagaimana manusia seperti dirimu terpilih jadi ksatria perang? Kau lebih cocok jadi pangeran dengan dikelilingi puteri cantik jelita, gerakanmu terlalu lembut untuk memainkan pedang." Keunikan ilmu pedang kuno yang dimiliki Arjuna adalah laksana penari memainkan pita, terlihat kurang bertenaga, menitikberatkan pada keseimbangan energi, selaras dengan ilmu tai chi yang dipelajarinya. Sekali terkena pukulan, organ tubuh dalam akan remuk. Pedang di tangan musuh akan terbabat putus dengan aliran chi lebih besar. Ksatria berjubah biru tidak menyadari bahaya itu

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 93. Kutunggu Janjimu

    "Aku ada masalah dengan kejujuran perempuan." Arjuna ingin menyindir Dara Hiti. Empat Iblis Hitam tidak ada maksud jahat kepada dirinya. Mereka hanya ingin mencari perlindungan. Kong seakan siap jadi pelindung mereka, padahal Arjuna mesti turun tangan kalau ia mendapat kesulitan. Mereka ingin memanfaatkan dirinya lewat binatang murah hati itu. Kong takkan mampu mengatasi pasukan pemburu meski dibantu Empat Iblis Hitam. Kemampuan lawan sangat tinggi. Ilmu dewa yang tersisa hanya kemampuan berlari yang luar biasa. "Kapan aku pernah berbohong kepadamu?" tanya Dara Hiti. "Aku pergi ke timur bukan ingin kabur, aku mengambil jalan memutar untuk pergi ke kastil selatan." "Mengambil jalan memutar itu ke tenggara bukan ke timur." Empat Iblis Hitam sebetulnya ingin pergi ke perbatasan Jepara, mereka ingin menunggu perkembangan di Batulayang. Kampung itu jadi daerah paling bergejolak setelah istri Bairawa terbunuh oleh pasukan Senopati Aryaseta. Penyerbuan ke kasti

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 92. Bermasalah Dengan Perempuan Cantik

    Dara Hiti melompat ke udara dan berguling beberapa kali lalu mendarat di dekat Arjuna. Dara Hiti bertanya untuk memastikan, "Kau serius?" Arjuna balik bertanya, "Bukankah kau sudah menyatakan bersedia jadi wanita penghibur? Alangkah baiknya ada pembuktian terlebih dahulu." Dara Hiti tersenyum manis. "Kau keliru kalau ingin menguji diriku dengan melepas kegadisan ku. Siapa pikirmu yang sudi menolak permintaan ksatria tertampan di muka bumi?" Srikandi perang membentak Arjuna, "Siapa kau? Jangan meminta Dara Hiti untuk melakukan perbuatan yang dikecam para dewata! Empat Iblis Hitam bukan ditakdirkan untuk dirimu!" "Nah, aku menginginkan dirimu jadi budak nafsu sahabatku!" "Raja Langit pasti murka! Aku lebih-lebih!" Kong keluar dari arena pertarungan dengan jungkir balik di udara, lalu berdiri di hadapan Arjuna. Dengan bahasa isyarat Kong bertanya, apa maksud Arjuna meminta srikandi perang menjadi budak nafsu? Ia menolak memberi pertunjukan spektakuler secara gratis

  • Mengejar Cinta Puteri Bangsawan   Bab 91. Tidak Tahu Berterima Kasih

    Arjuna memuji kecerdikan Dara Hiti memancing emosi srikandi perang. Ia memanfaatkan dirinya untuk mengeksploitasi suasana. "Aku tahu kau tak pernah berniat menjadi guifei," kata Arjuna pelan. "Kau kira segampang itu berdusta padaku." Arjuna sebenarnya menginginkan Empat Iblis Hitam jadi istri Kong. Barangkali kerelaan mereka jadi istri akan membebaskan dewa kelamin dari kutukan. Satu-satunya cara untuk membebaskan kutukan abadi dengan membuat murka pencipta kutukan itu, di mana terjadi perkawinan manusia dengan binatang. Dewi cinta pasti didesak untuk mencabut kutukannya. Kong bukan pembangkang Raja Langit, ia terjebak situasi akibat kelalaian istrinya. "Ironis sekali," keluh Arjuna. "Dewi cinta sibuk mengatur asmara di bumi tapi asmaranya sendiri ambyar." Kong berusaha keluar dari situasi rumit dengan cara biasa di bumi tapi luar biasa di langit. Ia mencoba memahami situasi lewat asmara dewi lain. Kong terlibat cinta segitiga dengan dewi kelamin, dan banyak berbuat sk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status