Share

Bab 3 Kamu Lagi

Author: Aisah Amanda
last update Last Updated: 2024-04-04 16:03:16

"Kita bertemu lagi, Nona cantik..."

Suara yang menurut Zeyna tidak asing, dia melihat ke arah sumber suara dan melihat orang yang tadi pagi bertemu dengannya.

Zeyna hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Ada apa Zey?" Tanya Kyoyo yang sudah ada di belakang Zeyna.

"Bibi? Tidak ada bi, hanya bertemu dengan orang yang sama dalam waktu yang singkat." ucap Zeyna menatap ke arah pemuda itu.

"Rin?..." ucap Kyoyo.

Pemuda itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya pada Kyoyo.

"Iya bibi, aku ke sini mau mengambil pesanan mama." ucapnya.

"Sebentar ya, bibi ambilkan dulu." ucap Kyoyo.

Rin membalasnya dengan senyuman, sedangkan Zeyna seperti tidak ambil pusing, dia lebih memilih melakukan tugasnya agar cepat selesai.

Rin Kiyotaka, seorang pemuda tampan, memiliki hobi sebagai fotografer, Rin memiliki profesi yang cukup mapan, yaitu sebagai seorang pianis yang cukup hebat, seperti papanya. memiliki sifat yang ceria dan mudah tersenyum.

Rin terus menatap Zeyna yang sedari tadi sibuk dengan aktivitasnya.

"Em...Zeyna?...." Rin sedikit malu untuk bicara dengan Zeyna.

Zeyna menatap ke arah Rin, "kenapa? Ada yang bisaku bantu?" Tanya Zeyna.

Tatapan di mata Zeyna begitu membuat Rin kagum, tatapan itu tidak terlihat lembut tapi juga tidak dingin.

Tatapan biasa yang membuat hati Rin bergejolak.

"Em....ehem....boleh kita saling mengenal?" Tanya Rin sedikit gugup.

"Silahkan." ucap Zeyna.

Rin mengulurkan tangannya agar berjabat tangan dengan Zeyna.

"Rin Kiyotaka." ucapnya.

Senyuman tipis terukir di wajah Zeyna, "Zeyna." Zeyna menakupkan tangannya, menolak lembut jabatan tangan Rin.

Rin sedikit bingung, kenapa uluran tangannya tidak di sambut dengan Zeyna.

"Maaf, tapi kenapa kau tidak menyambut tangan ku?" Tanya Rin.

Kembali dengan senyumannya, Zeyna berkata, "ini pertemuan pertama di antara kita, sangat panjang jika harus menjelaskan, lagi pula aku sedang tidak senggang, Permisi." ucap Zeyna, lalu pergi masuk ke dalam toko, karna dia telah selesai menata bunga dengan rapi.

Rin masih bingung dengan ucapan Zeyna, tapi dia tidak memperdulikan hal itu.

Di dalam pikirannya saat ini, dia tertarik dengan Zeyna.

Dan ini adalah pertama kalinya dia tertarik dengan seorang wanita, biasanya semua wanita yang di pandangan teman temannya cantik, entah kenapa dia sangat tidak suka dengan wanita itu.

Tapi saat ini, dia menemukan wanita yang sangat berbeda dari wanita lain yang pernah dia temui.

Dan itu membuatnya tertarik dan ingin mengenal lebih jauh.

Kyoyo keluar dan membawa pesanan mama Rin.

Rin tersenyum dan menerima seikat bunga yang di pesan oleh mamanya.

"Terima kasih bibi." ucap Rin.

Saat dia ingin pergi, dia teringat dengan Zeyna.

"Oh ya bibi, apa wanita tadi pekerja baru mu?" Tanya Rin.

"Em?? Maksud kamu Zeyna?"

Rin menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Ou...Zeyna bukan pekerja baru, dia keponakan bibi, dan dia di sini hanya bantu bantu bibi saja." ucap Kyoyo.

"Em...begitu, kalau begitu, aku pamit pulang, terima kasih bibi." Rin pamit undur diri dan pergi dari sana

Sepanjang perjalanan nya menuju rumah, selalu kepikiran dengan Zeyna.

Mulai dari senyumannya, tatapan matanya, bahkan suara Zeyna yang memperingati nya tadi terus terbayang di kepala nya.

"Ini adalah pertemuan pertama di antara kita, sangat panjang jika harus menjelaskan, lagi pula aku sedang tidak senggang."

Kata kata Zeyna terngiang ngiang di kepala Rin.

"Kalau begitu, aku akan terus mendekati mu, sampai aku mengetahui segalanya tentang mu." ucap Rin dengan senyuman terukir di wajah tampannya.

*****

Hari ini berjalan dengan sangat baik, Zeyna pun di hari pertamanya di negara asing, merasa sangat senang.

Dia mendapat teman baru yaitu Ayumi, usianya dua tahun di atas Zeyna.

Hari semakin sore, Ayumi dan Akio juga sudah pulang lebih dulu.

Tinggallah Zeyna dan Kyoyo di sana, Kyoyo tampak sedang mengerjakan pembukuan usahanya.

Melihat Kyoyo yang tampak kesulitan, itu menarik perhatian Zeyna.

"Bibi, ada yang bisa Zey bantu?" Zeyna duduk di hadapan Kyoyo.

"Zeyna, bibi sedikit pusing dengan pembukuan bulan ini." ucap Kyoyo.

"Boleh Zey lihat?"

Kyoyo memperlihatkan buku nya pada Zeyna

Zeyna bisa melihat kalau susunan pembukuan yang di buat oleh Kyoyo berantakan.

Zey tersenyum dan menggelengkan kepalanya lembut.

"Zey bisa bantu bi, Zey akan menyusun ini, agar bibi tidak pusing lagi." ucap Zeyna di sertai senyuman manisnya.

"Tidak masalah? Nanti kamu pusing juga seperti bibi."

Zey terkekeh lembut mendengar ucapan bibinya.

"Bibi jangan khawatir, insyaallah Zey bisa kok."

Kyoyo tersenyum dan mengusap pundak Zeyna dengan lembut pula.

"Kalau begitu, bibi serahkan padamu ya."

Zey menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Zeyna dan Kyoyo bersiap akan pulang ke rumah.

Zey membantu Kyoyo menutup toko bunganya

"Zey, kamu ingin makan sesuatu?" Tanya Kyoyo.

Zeyna tampak berpikir, "Zey bingung bibi, karna Zey baru, jadi tidak tau." ucap Zeyna.

Kyoyo terkekeh mendengar ucapan Zeyna

Mereka berdua berjalan di penuhi canda dan tawa.

Tin....

Sebuah klakson mobil menyadarkan Zeyna dan Kyoyo.

Mereka berdua menatap ke sumber suara dan melihat sebuah mobil yang berhenti di samping mereka.

Kaca mobil terbuka dan memperlihatkan seorang wanita cantik menyapa.

"Kyoyo, kalian baru pulang dari toko?" Ucap wanita itu.

"Ou...Miyuki ya...iya kami baru saja ingin kembali ke rumah." ucap Kyoyo.

"Kalau begitu, bareng aja sama kami." ucap wanita bernama Miyuki.

Zeyna hanya diam melihat interaksi bibinya dengan wanita yang bernama Miyuki ini.

Mendengar ucapan Miyuki, seorang pria dari kursi kemudi turun dan itu membuat Zeyna terheran.

"Kamu...."

"Sepertinya kita berjodoh Zeyna, dalam satu hari, aku dan kamu sudah bertemu tiga kali berturut turut, bagaimana menurutmu?" Ucap Rin yang berjalan ke arah Kyoyo dan Zeyna.

Zeyna mundur satu langkah kebelakang saat Rin sudah hampir sampai di hadapan mereka.

Rin kembali bingung dengan Zeyna, tapi dia tidak ambil peduli.

"Menurutku, itu murni kebetulan, belum ada sejarahnya jika bertemu dalam 3 kali sehari adalah jodoh, jadi, kamu jangan langsung menyimpulkan." ucap Zeyna membalas ucapan Rin.

Rin terkekeh dengan ucapan Zeyna, begitupun dengan Miyuki dan Kyoyo.

Miyuki turun dari mobil, menggandeng lengan Kyoyo dan pindah ke kursi belakang.

"Gadis manis, kamu temani Rin duduk di depan ya, bibi mau bicara dengannya." ucap Miyuki pada Zeyna sambil menoel dagu Zeyna.

Kyoyo belum mengatakan apapun, dia langsung di tarik dan masuk ke dalam mobil.

Tinggallah Rin dan Zeyna yang masih di luar mobil.

Rin membukakan pintu mobil untuk Zeyna dan tersenyum.

"Silahkan." ucap nya.

Dengan rasa canggung, Zeyna terpaksa masuk dan duduk di samping Rin.

"Terima kasih." ucapnya sebelum masuk ke mobil

Rin tersenyum dan menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Mobil berjalan menuju rumah Kyoyo, di kursi depan hanya ada kesenyapan antara Rin dan Zeyna

Sedangkan di kursi belakang, tampak Kyoyo dan Miyuki yang saling bercengkrama.

"Kyoyo, apa gadis manis ini putri angkat mu?" Tanya Miyuki yang mengarah pada Zeyna.

"Bukan, dia keponakanku, dia dari Indonesia ingin bermain main di sini, maka dari itu dia tinggal bersama ku." jelas Kyoyo.

"Begitu ya. Halo sayang, aku Miyuki Kiyotaka, mama Rin." ucap Miyuki sambil mengulurkan tangannya.

Rin melihat mama nya yang mengulurkan tangan pada Zeyna, dan dia kembali teringat saat dia mengulurkan tangan pada Zeyna tadi siang.

Rin ingin tau, apa Zeyna melakukan hal yang sama seperti pada dirinya? Tapi apa yang dipikirkan Rin salah besar.

Zeyna menerima uluran tangan Miyuki, "Zeyna." ucap Zey.

Rin kembali di buat bingung, ingin sekali dia menanyakan hal itu, tapi menurutnya sangat tidak sopan jika bertanya lebih jauh sekarang, apalagi mereka baru bertemu beberapa kali.

"Nama panjang kamu?" Tanya Miyuki.

"Zeyna Arsyilla Savina." ucap Zeyna.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mengejar Restu Tuhanmu   Bab 47 Lamaran?

    "Kau yakin dengan jawabanmu?" tanya Ayano."Em, kau kembalilah. Tolong bereskan barang barangku." ucap Rin tanpa menatap Ayano.Ayano terdiam sesaat, dia menatap Rin dengan tatapan serius."Rin, aku akan ikut denganmu." ucap Ayano.Rin yang tadinya memalingkan wajahnya kini menatap Ayano dengan tatapan tidak percaya."Apa maksudmu ikut dengan ku? Kau ingin jatuh miskin denganku?" ucap Rin tak percaya."Hahaha.....jatuh miskin? Harta ku sudah cukup untuk memenuhi hidupku sampai tua. Jika kau menumpang di kehidupanku juga masih cukup." ucap Ayano yang terkesan meledek Rin."Kau mengejekku, ya? Kau pikir aku tidak memiliki uang ku sendiri?" ucap Rin yang tidak mau kalah."Haha....sudahlah. Aku akan kembali ke rumah untuk mengambil semua barang barangmu, dan juga aku akan mengundurkan diri dan ikut denganmu." ucap Ayano.Ayano langsung pergi tanpa menatap reaksi Rin terlebih dahulu."Sepertinya aku cukup beruntung memilikimu, Ayano." ucap Rin yang menatap kepergian Ayano.Rin merebahkan t

  • Mengejar Restu Tuhanmu   Bab 46 Diusir?

    Di rumah sakit....Rin masih belum ada perkembangan. Bahkan sudah dua hari ini Rin belum mau membuka matanya.Padahal sudah ada pergerakan dari tubuhnya.Ayano masih duduk di luar kamar rawat Rin, menatap kontak Zeyna yang didapatkannya dari Akio.Dua hari lalu...."Maaf, Ayano. Bukan aku tidak ingin membantumu. Hanya saja, Zeyna sudah kembali ke Indonesia. Dan untuk dia kembali kesini hanya untuk, Rin.....rasanya itu berat." jelas Kyoyo.Ayano tampak kecewa dengan jawaban dari Kyoyo."Setidaknya, bisakah aku meminta kontak Zeyna?" tanya Ayano."Maaf untuk itu. Aku tidak bisa sembarangan memberikan kontaknya pada orang lain." ucap Kyoyo.Ayano pergi dengan rasa kecewa, dirinya tidak bisa berbuat apapun."Kau ingin menghubungi, Zeyna?" ucap seorang pria.Ayano melihat ke sumber suara dan melihat Akio dan Ayumi yang sepertinya menunggu Ayano di luar."Kalian?""Jangan salah paham, kami menemuimu karena kami masih memiliki rasa kemanusiaan." ucap Ayumi sinis tanpa menatap Ayano."Ayumi."

  • Mengejar Restu Tuhanmu   Bab 45 Kondisi Rin

    "NGGAK....HIKS....RIIINNN....HIKS...." Mendengar tangisan Miyuki, Ryuen langsung turun dan melihat istrinya yang kini terduduk di lantai dan menangis histeris."Apa yang terjadi?" tanya Ryuen sedikit panik melihat istrinya.Miyuki masih tidak mau bicara, dia menatap Ryuen yang di sampingnya dengan tatapan amarah."INI SEMUA GARA GARA KAMU, RYUEN...HIKS...., SEANDAINYA KAMU TIDAK MENCARI MASALAH DAN MERUNDUNG PUTRAMU, DIA PASTI MASIH BAIK BAIK SAJA....HIKS..." ucap Miyuki yang benar benar emosi saat iniRyuen tampak bingung dengan ucapan istrinya. "Rin? Dia kenapa?" Miyuki, dengan air mata yang terus berlinang kembali menatap Ryuen dengan tajam."Kamu bertanya dia kenapa?" Miyuki menjeda ucapannya, "Dia mengalami kecelakaan, Ryuen. Saat ini kondisinya tidak akan yang tau....hiks....."Ryuen membawa tubuh istrinya ke dalam pelukannya."Maaf, sayang. Aku salah. Aku yakin putra kita akan baik baik saja." "Tapi bagaimana jika Rin kenapa napa...hiks...aku tidak sanggup menerimanya...."

  • Mengejar Restu Tuhanmu   Bab 44 Kecelakaan

    Rin berhenti di sebuah club malam. Kedatangannya langsung menjadi perhatian banyaknya wanita yang ada di sana.Rin memesan dua botol Alkohol. Padahal selama ini dia tidak pernah menyentuh yang namanya Alkohol, bukan karena hal apapun. Karena tubuhnya tidak kuat jika harus mengkonsumsi Alkohol.Di tempat Ayano....Beberapa saat setelah ketinggalan jauh dari Rin, akhirnya Ayano menemukannya.Ayano berhenti di depan club. Dia melihat mobil Rin yang terparkir."Ck...apa yang akan dilakukannya lagi. Jangan bilang dia sedang minum minum untuk melampiaskan rasa kesalnya." Dengan rasa penuh kesal, Ayano masuk untuk memastikan.Benar saja, ternyata Rin minum minum, bahkan Rin juga sudah menghabiskan beberapa batang rokok."Dasar bodoh...." Ayano melangkah dengan langkah cepat menghampiri Rin.Menarik botol yang ada di tangannya dan melemparnya ke sembarang arah.PRANG....Seketika semua pandangan mengarah pada mereka. Musik yang tadinya menyala mengiringi goyangan mereka, kini terhenti dan m

  • Mengejar Restu Tuhanmu   Bab 43 Pertengkaran Hebat

    Seminggu kemudian.....Di kediaman Kiyotaka....Setelah kepergian Zeyna, Rin menjadi frustasi. Yang biasa sifatnya ceria dan manja pada Mamanya, kini seketika hilang. Rin jarang keluar kamarnya, dia lebih tertutup. Bahkan, Rin juga tidak merespon grup Orkestra dan beberapa panggilan untuk manggung selama seminggu ini.Di ruang makan....Ryuen dan Miyuki sedang makan malam bersama. Namun kali ini tanpa kehadiran putra semata wayangnya. Bukan hari ini, dalam seminggu ini, Rin hampir tidak pernah keluar kamar dan memilih makan di kamarnya."Huh....anak itu masih belum mau keluar dari kamarnya?" ucap Ryuen yang tampak kesal dengan sifat kekanak kanakan putranya.Miyuki hanya diam dan memperhatikan Ryuen."Ayano!" Ayano yang ada di dekat sana langsung menghampiri Ryuen yang memanggilnya."Iya, tuan." "Berapa jadwal manggung yang sudah ditolak anak itu?" tanya Ryuen."Dalam satu minggu ini ada lima jadwal yang telah ditolak oleh, Rin. Ada dua jadwal manggung dengan grup Orkestra juga yang

  • Mengejar Restu Tuhanmu   Bab 42 Kisah Untuk Zeyna

    Di Indonesia....Zeyna dan keluarganya melakukan aktivitas seperti biasanya.Dimana, Azzam biasanya pagi pagi sekali sudah pergi ke pesantren untuk mengajar biasanya Azizah ikut membantu, tapi karena putrinya baru kembali, dirinya memilih di rumah menghabiskan waktu bersama putrinya. Sedangkan Reyhan memiliki kesibukan di rumah sakit.Azizah dan Zeyna duduk di ruang tamu untuk menghabiskan waktu bersama.Saat masih asyik berbicara, tiba tiba Zeyna teringat dengan ucapan Kyoyo tentang kisah cinta kedua orang tuanya.Zeyna mendekati Azizah dan bergelayut manja di lengannya."Bunda~, Zey, 'kan sudah dewasa. Zey ingin tau bagaimana, kisah Ayah dan Bunda saat pertama kali bertemu." ucap Zeyna.Azizah tersenyum mendengar permintaan putrinya."Kenapa, emm? Sepertinya kamu sangat penasaran." Zeyna tersenyum dan menganggukkan kepala, "Zey, memang sangat penasaran, Bun." ucap Zeyna.Jujur saja, Zeyna penasaran bukan karena ingin tahu tentang romansa kedua orang tuanya. Tapi dirinya ingin tau,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status