Share

Bab 50

"Enggak, tadi gue, cuma liatin doang. Belum, makan nasi," ujar Mas Raffi tergagap.

Selera makanku hilang begitu saja saat mendengar suamiku sudah makan siang. Dan yang membuatku sedih ialah, ia makan dengan teman wanitanya, bukan dengan aku, istrinya.

Dalam keadaan dada yang sesak, aku tetap membuka dan menghidangkan makanan untuk Mas Raffi, meskipun tanpa bicara.

"Raya, sorry. Aku sepertinya salah ngomong. Kukira Raffi tadi ikutan makan, tapi ternyata tidak. Yasudah, aku keluar dulu, ya? Kalian selamat makan!" ujar Mas Bayu seraya berlalu.

Aku hanya mengangguk seraya menunduk. Sungguh, aku sedang cemburu.

"Ra, kamu tidak marah padaku, 'kan?" tanya Mas Raffi yang melihatku membisu.

"Ra—"

"Silahkan dimakan, Mas. Em ... maaf, jika makanannya tidak enak. Kalau gitu, aku pulang duluan, ya? Sebenarnya aku cuma mau nganterin ini doang, aku sudah makan di rumah tadi. Selamat makan, Mas!"

"Raya!"

Aku tidak mengindahkan panggilan Mas Raffi. Aku terus berjalan dengan tergesa meninggalkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ade Rosi
kok aku yg panas ya,kenapa Raffi gancerita sama rayya,banyak misteri di sekitar raffi
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu tanya Raffi pelan klo emang ada apa2 Raffi sama perempuan itu kmu baru ngambil sikap dn kmu bilang hrs terbuka antara suami ustri klo g mau salah faham ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status