Share

Chapter 10 Parfum Misterius

Jarum jam semakin menunjukkan angka tertingginya. Namun sampai detik ini belum ada tanda-tanda kehadiran Alvendra. Malam semakin senyap, sambil menatap lentera di pojok teras, Zee nampak cemas menunggu Alvendra. Gejolak tak menentu sesekali hadir dalam benaknya.

"Apa aku telpon mas Al aja ya..." Tanya Zee kepada dirinya sendiri sambil melirik handphonenya.

"Tapi kalo aku telpon nanti mas Al marah-marah lagi karena merasa diganggu." Jawabnya lagi.

"Tapi ini kan udah jam 11 malam. Masa mas Al ga pulang lagi si." Bantahnya lagi.

"Ya udah aku telpon sekarang aja deh." Jawabnya lagi sambil meraih handphone di mejanya.

Setelah melewati perdebatan dengan diri sendiri, Zee memutuskan untuk menghubungi Alvendra.

Nud nud nud... nomor yang Anda tuju tidak bisa dihubungi. Terdengar suara operator di seberang sana.

Zee semakin cemas, detak jantungnya tak menentu. Namun tiba-tiba terdengar suara mobil di depan gerbang. Yups. Tak salah lagi, mobil Alvendra

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status