Menikahi Duda Kaya

Menikahi Duda Kaya

last updateLast Updated : 2025-04-06
By:  Risma123Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
62Chapters
266views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Raihan Aldiano adalah seorang duda kaya, tampan, beranak satu. Usianya baru 28 tahun. Namun di usianya yang masih muda ini dia harus mengalami kepahitan hidup, ditinggalkan istrinya. Sementara di sisi lain, ada seorang gadis bernama Rena Karisma berusia 21 tahun. Gadis cantik yang begitu takut dengan Raihan karena statusnya sebagai duda. Namun takdir tetap mempertemukan mereka dengan jalan yang tidak disangka-sangka. Rena harus melihat Raihan setiap harinya, karena ternyata Ibu kandung Rena bekerja sebagai pelayan di rumah mewah milik duda kaya itu. Akankah Nona anti duda jatuh cinta pada duda kaya nan tampan itu? Seperti apa cara Raihan mendapatkan cinta dan hati Rena?

View More

Chapter 1

Bab 1. Raihan Aldiano

Seorang laki-laki tampan keluar dari rumah mewah menuju mobil hitam yang terparkir sempurna didepan rumahnya. Laki-laki itu menatap sekilas jam yang ada ditangannya untuk memastikan jika dia tidak akan telat sampai ke kantornya.

"Ayah..."

Suara anak laki-laki terdengar keras memanggil ayah padanya. Sontak dia menoleh dan memeluk tubuh anak laki-laki itu. Pria tampan berkulit putih, berhidung mancung dengan mata sipit itu, tersenyum menatap ke arah anak kecil yang berada dalam pelukannya.

"Ayah... Kamu mau pergi kemana?" tanya Alif sambil menatap ke arah ayahnya.

"Ayah mau pergi ke kantor, Nak! Kamu di rumah saja bersama Oma dan Opa ya?" ucap Raihan sambil memegang bahu anak laki-lakinya.

"Tidak mau. Aku mau ikut dengan Ayah!" ucap Alif dengan wajah kesal.

"Nak, dengarkan Ayah! Ayah pergi ke kantor untuk bekerja dan Ayah bekerja untuk membahagiakanmu. Jadi kamu harus mengerti ya!" ucap Raihan sambil mengecup kening anak laki-lakinya itu.

Raihan masuk ke dalam mobilnya lalu membuka kaca jendela mobil untuk melambaikan tangan ke arah Alif. Alif yang awalnya kesal karena tidak diajak, seketika melambaikan tangannya juga sambil tersenyum ke arah mobil ayahnya.

Setelah mobil Raihan masuk jalan raya, mobil itu melesat dengan kecepatan tinggi. Ternyata Raihan memburu waktu untuk bertemu dengan kliennya.

Wajah tampan itu terlihat panik sambil sesekali menatap jam yang ada ditangannya. Terlihat dia tidak fokus menyetir karena beberapa kali ponselnya berdering.

"Huh... Aku benar-benar terlambat menghadiri rapat ini!" ucap Raihan memukul kemudinya.

Karena terus memikirkan rapat bersama klien, hampir saja mobil itu menabrak seorang wanita yang sedang menyeberang jalan bersama seorang nenek tua.

"Huaaahhhhhhh..."

Wanita itu berteriak keras, sontak membuat Raihan menghentikan mobilnya dan menginjak rem karena kaget. Raihan segera keluar dari mobil itu mendekat ke arah wanita yang jatuh di depan mobilnya.

"AW... Sakit!" teriak wanita itu saat kakinya digerakkan.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Raihan panik.

Wanita itu menoleh ke arah Raihan, wajah cantik yang seketika menghipnotis laki-laki di hadapannya itu.

"Aku tidak apa-apa! Tapi sepertinya kakiku terkilir," ucap wanita itu sambil memegangi kakinya yang sakit.

"Aduh... Bagaimana ya? Sebenarnya aku ingin sekali menolongmu, tapi saat ini aku sedang diburu waktu untuk menghadiri rapat penting! Begini saja, aku beri uang ini untuk kamu berobat! Satu lagi, namaku Raihan. Siapa namamu?" tanya Raihan sambil tersenyum dan menjulurkan tangannya.

"Aku Rena."

Wanita itu tersenyum seraya melepaskan tangannya yang pegang erat oleh Raihan. Raihan yang tersadar telah membuang banyak waktu untuk berkenalan dengan wanita itu, segera masuk ke dalam mobilnya.

"Rena, aku pergi! Maafkan aku, aku akan mencarimu untuk bertanggung jawab!" teriak Raihan sambil melajukan mobilnya meninggalkan wanita itu.

Mobil hitam milik Raihan, berhenti didepan perusahaan besar miliknya. Raihan keluar dari mobil itu lalu memberikan kunci mobil pada satpam untuk memindahkan mobilnya ke parkiran.

"Tolong, pindahkan mobilku!" ucap Raihan sambil berjalan masuk ke dalam kantor dengan beberapa dokumen di tangannya.

Setelah Raihan memasuki ruang rapat itu, semua beralih menatap ke arahnya. Rapat itu pun dimulai, terlihat Raihan begitu piawai menyampaikan materi rapat pagi itu.

Tepuk tangan diberikan para klien, saat Raihan selesai memberikan isi dari rapat yang dia sampaikan. Para klien itu berjabat tangan secara bergantian pada Raihan sambil tersenyum puas.

"Kamu benar-benar hebat! Aku menerima kerjasama yang kau tawarkan pada perusahaan milikku!" ucap Pak Bagas sambil tersenyum.

"Terimakasih, Bapak sudah mempercayakan perusahaan Bapak, dengan perusahaan milikku ini! Percayalah, jika perusahaanku akan memberikan keuntungan besar untuk perusahaan kalian," ucap Raihan sambil tersenyum.

"Baiklah. Kamu begitu, kami pamit!" ucap mereka bertiga serempak.

Tiga pengusaha itu keluar dari ruang rapat itu dengan wajah puas, sepertinya mereka begitu percaya Raihan bisa memberikan keuntungan yang besar untuk perusahaan mereka.

Raihan menghela nafas panjang, laki-laki itu kembali duduk di kursinya. Dia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, berusaha untuk menenangkan hati dan pikirannya.

"Huh... Selesai sudah, rapat ini!" bisik Raihan sambil menyandarkan kepala di kursinya.

Terlihat Raihan memejamkan matanya, tentu bukan hal yang mudah mengurus perusahaan besar seorang diri. Ayah Raihan sudah memutuskan untuk pensiun dan membiarkan putranya itu mengurus perusahaan besar milik keluarganya sendian.

Sebenernya ayah Raihan yaitu Bahar Kardian, memiliki tiga putra. Yang pertama sudah menikah dan tinggal di luar negeri. Yang kedua fokus menjadi seorang pengacara, dan putra terakhir adalah dirinya.

Awalnya Raihan tidak tertarik dengan bisnis, berhubung ayahnya sudah tua dan sering sakit-sakitan, terpaksa dia mengalah untuk orang tuanya. Meninggalkan cita-citanya sebagai seorang pelukis.

"Ehem... Pak!"

Suara seseorang mengejutkan Raihan. Raihan mengusap wajahnya lalu menoleh ke arah wanita yang memanggilnya.

"Ada apa Sinta?" tanya Raihan dengan ekspresi wajah datar.

"Bapak lelah? Apa mau saya buatkan teh hangat? Atau kopi?" ucap wanita itu sambil tersenyum.

"Tidak. Kembali saja bekerja! Aku akan memanggilmu jika aku butuh sesuatu," ucap Raihan sambil mengambil dokumen yang ada di mejanya.

Wanita itu keluar ruangan Raihan dengan wajah masam. Jelas sekertaris Raihan yang bernama Sinta ini, mengharapkan cintanya disambut oleh Pak bos tampan itu. Namun sayangnya, duda tampan itu masih mempertahankan status dudanya sampai saat ini.

Sementara di dalam ruangan, Raihan membuka laci mejanya. Menatap tajam ke arah sebuah foto yang ada di sana.

"Dita... Kamu lihat sekarang? Aku sudah sukses! Aku sudah memiliki semua yang kamu inginkan. Bukankah ini yang dari dulu kamu mau dariku? Aku meninggalkan pekerjaanku sebagai seorang pelukis dan melanjutkan bisnis ayahku. Wanita... Wanita... Apa kalian semua sama saja? Harta, harta dan harta!" ucap Raihan sambil tersenyum penuh kekesalan.

"Wanita macam apa kamu, Dita? Kau meninggalkanku dan anak kita hanya untuk mencari kebahagiaanmu. Kebahagiaan apa?" ucap Raihan sambil meremas foto di tangannya lalu dibuang ke tempat sampah.

"Wanita sepertimu bahkan tidak pantas untuk diingat! Aku sudah bahagia membesar putraku selama 5 tahun ini. Alif tidak butuh ibu sepertimu! Pergilah dan tidak perlu kembali lagi!" ucap Raihan dengan raut wajah kesal.

Raihan menyandarkan kepalanya kembali ke kursinya, tiba-tiba saja Raihan teringat dengan wanita yang tadi pagi terluka karenanya.

"Rena. Kenapa tiba-tiba aku mengingat wanita itu?" ucap Raihan sambil tersenyum.

"Siapa gadis itu? Kenapa aku ingin sekali mengenalnya lebih jauh?" ucapnya seperti orang salah tingkah saat mengingat wajah gadis itu.

"Ada apa denganku? Gadis itu benar-benar cantik. Apa mungkin aku bisa bertemu lagi dengannya?" ucap Raihan sambil mengusap wajahnya menghilangkan tingkahnya yang aneh karena terus mengingat gadis itu.

Raihan memegang gagang telepon, lalu menelpon seseorang.

"Tolong cari tahu, wanita cantik bernama Rena. Dia sepertinya tinggal di dekat jalan Cempaka yang tak jauh dari kantorku. Cari tahu tentang dia, lalu berikan informasi segera!" ucap Raihan sambil mematikan sambungan teleponnya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Risma123
Bismillahirrahmanirrahim
2025-03-11 20:26:01
0
62 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status