"Bukan,bukan begitu jika kamu bisa bicara kita, maksud aku kamu jadi gampang mempunyai komunikasi yang jelas dengan semua orang,kamu tidak perlu lagi repot-repot menulis atau menggunakan bahasa isyarat untuk menjelaskan sesuatu yang ingin kamu katakan."
"Keputusan ku sudah bulat yaitu ,"Tidak."
Baru kali ini aku bertemu dengan seorang gadis yang memiliki keteguhan hati yang begitu dalam,Namira adalah gadis berhati mulia dia lebih memilih untuk di sakiti daripada menyakiti,dia paham betul dan merasakan bagaimana sakitnya di sakiti oleh lisan seseorang sehingga dia tak mau menyakiti orang dengan lisannya,aku salut sama dia,dalam hidupnya dia berkeinginan kuat untuk tidak menyakiti siapapun,tidak membohongi siapapun dan tidak memfitnah siapapun.Aku malu ya Tuhan
aku malu padanya dalam hidupnya dia tidak mau membohongi siapapun tapi aku,apa yang sudah aku lakukan,aku malah memberikan dia begitu banyak kebohongan."Baiklah aku tidak memaksa,ayo ikut aku se
Levi juga memberi bukti -bukti CCTV tentang rekaman Ludas saat menjalankan aksinya yang di rekam oleh salah satu tim intel."Apa ini mas Edra?"Aku sungguh bingung sekali,katakan bahwa ini semua hanya sebatas salah paham saja.Apa ini, ini apa?"Mas Edra tau kan ka Ludas itu bekerja di Korea,kamu pernah bertemu sama dia kan Mas?"Mas,jawab aku Mas."Ucap Namira dengan wajah tidak percaya sambil menangis.Sambil memegang pundak Namira,Edra menyampaikan dengan penuh ketegasan tentang Ludas kepada Namira.Lalu Edra menghapus air mata yang mengalir di pipi Namira dan Edra pun berkata."Namira,apa yang di katakan oleh Mr Levi itu benar.Kaka kandungmu ikut terlibat dalam bisnis barang haram,selama ini Ludas sudah menipu kamu dan ibu kamu,kak Ludas terlibat kasus hukum,semua cerita yang kamu dengar tentang dia bekerja di Korea dan kiriman uang itu hanyalah rekayasa.Selama ini Ludas tidak ke Korea menjadi TKI di sana selam ini dia ada di sini ser
Untuk hal itu aku sulit mengatakan bahwa Kamu salah Namira,aku bukanlah laki-laki penyuka jenis,aku lelaki normal,bahkan ketika kamu berada di dekat aku,aku merasa deg-deg gan ada rasa canggung tapi jantung aku berdetak kencang.Kamu adalah wanita pertama, yang aku pandangi di satu ranjang yang sama denganku ,kamu wanita pertama yang menemani malam-malam ku,meskipun kita tidak melakukan apa-apa,tapi kita pernah bermalam bersama di dalam satu kamar tidur,tidak pernah terbesit ingin menikahi wanita secepat ini,dalam hidup ku yang penuh dengan tantangan dan marabahaya aku tidak pernah memikirkan untuk memiliki hubungan pernikahan dengan siapapun ,lalu kamu hadir di tengah-tengah prahara tugas yang harus aku selesaikan,taukah kamu Namira'?Awalnya memang aku berniat menikah karna pekerjaanku.Tapi seiring berjalannya waktu keanehan ini muncul di benakku dan membuatku bertanya-tanya.Mengapa hati aku sakit melihat wanita yang ada di hadapan aku berlinangan air mata.Sakit
Mendengar Edra berkata seperti itu,Namira kembali menangis menitihkan air matanya.Edra kembali bicara."Namira,kami berharap sekali kamu berpihak pada kita,coba pikirkan lagi,saya mau kamu menjalankan oprasi pita suara,ini penting sekali Namira ,siapa tau dengan mendengar suara dari kamu.Ludas mau menyerahkan diri."Tiba-tiba kepala Namira terasa sangat pusing,l alu Namira jatuh pingsan,Edra yang berada tepat di samping Namira dengan sigap menankap Namira,lalu menggendongnya dan di bawa ke arah sebuah klinik yang berada di gedung markas tersebut.Di klinik tersebut Namira di priksa seorang dokter dan perawat."Tolong,"Tolong Istri saya!"dia tiba-tiba jatuh pingsan."Baik pak mohon tunggu ya pak!"Selang berapa jam kemudian, Namira tersadar dari pingsannya.Suster memanggil Edra untuk masuk ke ruangan."Pak Edra silahkan masuk!""Nyonya,apa nyonya masih ingat tanggal terakhir mbak datang bulan?""Dokter t
Aku tau ini berat buat kamu Namira aku yakin kamu bisa menerima semua dengan lapang dada,aku melihat kamu itu gadis yang kuat mampu mengendalikan masalah,pembawaan kamu yang tenang meski ada banyak tekanan hidup yang kamu hadapi.Itulah istimewanya kamu Namira,kekurangan kamu cuma satu,hanya tidak bisa bicara,andai saja kamu mau melakukan oprasi pita suara,pasti aku bisa mendengar seperti apa suara mu Namira.Sementara itu ibunya Namira telah sampai di markas Intel Namira langsung memeluk sang ibu yang kala itu menangis tersedu-sedu,ia berusaha menenangkan sang ibu dengan memeluk."Ada apa lagi ini Namira?"kaka kamu kenapa,selama ini ibu melihat Ludas itu anak yang baik,kenapa Ludas jadi seperti itu,ibu sungguh tidak percaya Namira,Ludas sudah bertahun-tahun membohongi kita,dia bilang dia bekerja menjadi TKI di Korea,kenapa dia sampai hati membohongi ibu dan kamu Namira."Ucap sang ibu dengan derai air mata tiada henti.Ibu,"Aku juga sangat terke
"Ada apa dengan mu Ludas?"inikah mental Ludas Pramuja,tenang saja Ludas polisi itu tidak mungkin menyakiti ibu dan adikmu mereka hanya mengamankan ibu dan adikmu saja.Dan saya dapat bocoran dari telik sandi anak buah saya,Para polisi itu bisa tahu tentang identitas ibu dan adikmu,ternyata dari pihak Intelejen yang menyamar sebagai seorang pria yang bernama Edra.""Apa,"Apa anak buah bos tidak salah informasi?""Anak buah ku tidak mungkin salah,pria yang bernama Edra adalah salah satu anggota tim Intel yang membantu pihak kepolisian untuk membantu menangkap Mafia-mafia seperti kita.""Tapi dia itu adik iparku,dia menikah dengan adik ku.""Cara kerja tim Intel memang begitu,pandai menipu,mereka cendrung bergonta ganti profesi,pindah-pindah tempat pindah pekerjaan ,bergonta ganti nama.Dan kamu seorang Ludas yang terkenal dengan kelicinan kamu terhadap apa-apa yang hendak ingin menerkammu,bisa bisanya kamu tertipu dengan tipu muslihat Edra.Dia menggunak
Ludas kamu bicara soal kebohongan,sedangkan kamu sendiri tadi baru saja membohongi ibu kandungmu sendiri,memang benar aku membohongi ibu dan adik kamu,terapi itu semua hanya untuk membersihkan jejahatan yang kamu lakukan,sedangkan kamu membohongi adik dan ibu kamu sendiri hanya untuk melancarkan aksi kejahatanmu Ludas,harusnya kamu malu,kamu memperlakukan ibu kandung kamu sendiri d enfan membuat dia malu,satu Indonesia tahu kalau dia memiliki anak Teroris Mafia kelas atas,kamu sebagai putranya hanya membuat adik kami da ibu kamu malu saja,tidak bisa di bayangkan jika mendiang ayah kamu masih hidup,dan ia melihat apa yang di lakukan putra kesayangannya.""Tutup mulutmu selamat tinggal Edra."Derrrrrrrr.......".Suara bunyi tembakan terdengar bersumber dari ledakan senjata apiLudas menoleh ke arah belakangnya,betapa terkejutnya ia melihat sosok wanita yang ia kenal sudah menembaknya dari belakang wanita tersebut tidak lain dan tidak bukan ternyata Namira,"Ya
"Iya,"Tentu nanti setelah kamu pulih dari rasa lemas karena kamu baru saja menyumbangkan darah untuk Ludas.""Aku tidak apa-apa,ayolah kita ke ruangan dr susilo,aku sudah tidak punya waktu,jika ka Ludas sudah sadar aku akan langsung ngomong sama ka Ludas.""Ya sudah kalau itu mau kamu,ayo kita ke ke ruangan dr Susilo."Mereka mendatangi rumah sakit besar yang menangani penyakit Namira dan sangat mengejutkan di sana Namira bertemu dengan orang yang sangat ia kenal dengan bak,seseorang di dalam masa lalunya ."Pagi suster ,saya sudah ada janji dengan dr Susilo Jatmiko hari ini,ingin membahas tentang oprasi pita suara.""Mohon maaf pak,dr Susilonya mendadak sekali ada seminar di luar negri,mungkin pulangnya bulan depan,tetapi di sini ada dokter penggantinya ko.Apa bapak berkenan?""Oh...iya boleh sus.""Oke mari saya antar ke ruangannya."Mereka pun bergegas menuju ruangan dokter pengganti dokter Susilo,dan betapa ka
Edra mencari tempat yang nyaman untuk menelpon ia pun mulai memegang ponselnya."Halo ibu.""Ada apa nak Edra telpon ibu?"jawab ibu dengan nada sedikit ketus."Bagaimana kabar ka Ludas bu?""Ludas belum sadar dari komanya.""Oh...,"Ibu,saya mau memberitahukan bahwa Namira,sekarang sedang proses oprasi pita suara ,dan semua ini atas dasar keinginan Namira sendiri bu.""Alhamdulillah akhirnya Namira mau untuk oprasi pita suara.Lalu bagaimana dengan biyaya oprasinya nak Edra?""Soal itu,ibu tenang saja ,nanti saya yang akan bertanggung jawab,saya itukan suaminya Namira bu,masa istri sendiri sedang butuh bantuan tidak di bantu.""Mohon maaf nak Edra nantikan nak Edra akan berpisah dengan Namira,nanti ibu dan Namira akan kembalikan uang nak Edra secepatnya.""Tidak perlu bu!"Oh iya bu,apa ibu kenal dengan dr Bagja?""Bagja,"Nak Bagja maksud nak Edra?""Iya bu,yang ciri-cirinya orangnya matanya sipit,hidung