Share

28. Sabotase

Mei mengucek mata dan terkejut melihat Danu di sebelahnya. “Eh, Om Danu?” desahnya sambil berpikir keras. Sepertinya dia tadi sedang berada di dalam mobil Hans?

“Om tadi menjemputmu sebelum Hans sempat membawamu pergi. Sudah Om bilang ‘kan, jangan lengah. Kau harusnya menelepon Om saja kalau tak jadi pulang dengan taksi.”

Meski Danu mengatakannya dengan pelan, tapi Mei bisa menangkap kemarahan dalam nada suaranya.

“Eh. I-iya maaf, Om.”

“Jangan lupa kalau bosmu itu buaya, Mei. Om tahu sekali bagaimana Hans sejak dulu. Dia bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan yang dia mau, dan dia sedang mengincarmu. Tetaplah waspada.”

Mei mengangguk-angguk mendengar omnya mendadak secerewet tante Dilla.

“Tidurlah lagi kalau masih mengantuk. Nanti Om bangunkan kalau sudah sampai rumah.”

Tapi, Mei tak bisa tidur lagi. Dia memegangi bibirnya dengan jantung berdegub kencang. Dia tadi sempat bermimpi Kevin menciumnya. Dan, ciuman itu terasa sangat nyata.

“Mei. Mei? Tolong bukain pintu pagarn
Indy Shinta

Yuk, dukung cerita ini dengan cara klik VOTE.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Indy Shinta
Halo, kakak yg baik ..., koin dihitung berdasarkan jumlah kata. Meskipun bab ini diperpendek dengan membaginya dalam 2 bab cerita, perhitungan koinnya nanti sama saja kok :) Terima kasih komennya, Kak. Happy reading, ya ^^
goodnovel comment avatar
Sarkol Fanni
Koin yg di minta terlalu banyak.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status