Share

Bab 705

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-01 18:42:47

Michael tidak menghiraukan ucapan Yura. Ia langsung mencium bibir istrinya. Hingga wanita itu tidak bisa mengeluarkan kata-kata lagi.

Yura tidak bisa menolak. Michael mengunci tubuhnya hingga tidak bisa bergerak sama sekali. Tanpa melepaskan tautan bibirnya, Michael berhasil melepaskan gaun yang dipakainya dan membuang ke lantai.

"Dari dulu kamu selalu bertanya mengapa aku menjauhi imut. Alasannya karena waktu itu kamu masih kecil."

Yura ingin bertanya namun satu kalimat saja begitu sulit keluar dari bibirnya. Apa lagi saat ini Michael sedang menatap tubuh mulusnya.

"Aku tidak kuat menahan hasrat Jika dekat dengan mu, Yura aku benar-benar mencintaimu."

Michael kembali mencium Yura. Sedangkan tangannya susah mulai meraba setiap inci tubuh sang istri.

Cukup lama Michael menikmati bibir manis istrinya, barulah ia melepaskan saat Yura sudah kesulitan bernapas.

Begitu Michael melepaskan bibirnya, Yura langsung menghirup udara yang banyak. Namun hal itu hanya beberapa detik. Detik selanj
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Albert Napitupulu
weleeeh, pas baca ini, kondisi lagi hujan, dingin dingin gimanaaaa gitu
goodnovel comment avatar
Mary Angel
Serius nanya… mas mic kyknya udah pro bingits ya… apa udah pernah fit and propertest ke yg lain…🫣
goodnovel comment avatar
Lisnur Yarahandria
Heemm ini cerita sebenarnya Menikah dadak dadakan dr mulai nathan, rizky, dady nya dan asisten nathan yg dulu jg menikah dadak dadakan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 710

    Mobil hitam milik Samuel meluncur mulus di jalanan Paris yang mulai padat. Udara pagi terasa segar, langit biru muda bersih tanpa awan. Di dalam mobil, suasana awalnya hening hanya ada suara lembut dari musik yang memutar lagu La Vie en Rose versi instrumental.Violet menatap keluar jendela, matanya berbinar melihat bangunan-bangunan klasik kota itu. “Paris selalu seperti ini, ya? Cantik tapi juga kelihatan sibuk.”Samuel melirik sekilas, tersenyum. “Paris itu seperti perempuan cantik yang tahu dirinya menarik. Tidak pernah terburu-buru, tapi selalu membuat orang terpana.”Violet menoleh cepat, menatapnya. “Perempuan cantik, ya?”Samuel sadar ucapannya bisa diartikan ganda, lalu buru-buru berdehem. “Maksudku… kota ini.”“Tentu saja,” jawab Violet dengan senyum jahil di sudut bibirnya.Samuel meliriknya dari ujung mata. Gadis itu, meski masih sangat muda, sudah tahu cara membuat seseorang kehilangan fokus, terutama dirinya.Beberapa menit berlalu, lalu Violet mulai menunduk, membuka ko

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 709

    Violet duduk di kursi rotan, mengenakan sweater putih yang kebesaran, sweater milik Samuel. Lengan bajunya menutupi hingga ke telapak tangan, membuatnya terlihat semakin mungil.Samuel datang membawa dua cangkir cokelat panas.“Minum ini, Paris bisa sangat dingin di malam hari.”Dari balkon lantai dua rumah Michael, aroma bunga lavender dari taman belakang terbawa angin, menyatu dengan suara kota yang pelan.Violet menerima cangkir itu dengan senyum malu. “Terima kasih, Mas Sam.”Tangannya bersentuhan dengan tangan Samuel dan meskipun hanya sekejap, cukup untuk membuat jantung Samuel berdetak sedikit lebih cepat.Ia berdehem kecil, mencoba mengalihkan suasana. “Jadi… bagaimana perjalananmu? Capek?”“Sedikit,” jawab Violet, meniup permukaan minumannya. “Tapi aku suka aroma udaranya di sini. Rasanya seperti… sangat segar dan bersih.”Samuel menatap gadis itu lama. Ucapan sederhana itu terdengar jauh lebih dalam di telinganya. "Aku senang jika kamu suka. Jarak dari apartemenku ke kampus

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 708

    Bandara Aéroport de Paris–Charles de Gaulle sore itu ramai luar biasa. Suara koper bergulir, panggilan dari pengeras suara, dan langkah-langkah terburu-buru bercampur menjadi satu. Di antara keramaian itu, Samuel berdiri tegak di dekat area kedatangan internasional, kedua tangannya dimasukkan ke saku celana panjangnya.Matanya menatap jam di dinding, sudah lewat sepuluh menit dari jadwal kedatangan pesawat dari jakarta.Entah mengapa, jantungnya berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya.Ini cuma menjemput anak kecil, katanya dalam hati.Tapi hatinya menolak tenang.Beberapa penumpang mulai keluar dari pintu kaca besar. Di antara kerumunan itu, Samuel melihat sosok yang ia kenal, Eliza, mengenakan mantel biru tua, sedangkan tangannya mengandeng seorang gadis muda yang rambut hitamnya terurai lembut di bahu.Gadis itu Violet.Samuel terpaku. Jantungnya berdebar dengan cepat. Violet, bukan lagi gadis kecil yang dulu ia gendong, yang selalu berlari ke arahnya sambil membawa boneka beru

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 707

    Sore itu, matahari menurun perlahan, memantulkan warna jingga keemasan di dinding apartemen. Di tengah ruangan yang luas dan rapi, terdengar tawa kecil seorang gadis berusia lima tahun, Meline, keponakan yang paling disayangi Samuel.Ia tengah duduk di pangkuan pamannya, memegang sisir kecil berwarna merah muda, mencoba menata rambut Samuel yang berwarna kecoklatan… dengan sedikit uban di sisi pelipisnya.“Paman Sam!” serunya dengan nada setengah protes. “Lihat, rambutmu sudah putih! Ini tandanya kamu sudah tua.”Samuel tertawa pelan. “Oh ya? Meline tahu dari siapa itu?”“Dari mommy! Mommy bilang rambut orang yang sudah putih itu artinya dia sudah tua, seperti Daddy. Tapi kenapa paman belum menikah? Bukankah orang dewasa kalau sudah tua harus menikah?”Samuel mendesah pelan, menatap wajah mungil keponakannya yang tampak begitu polos. “Pertanyaan kamu kadang terlalu serius, Meline.”Meline mengerucutkan bibirnya. “Aku cuma penasaran. Paman baik, paman ganteng, paman jenius, paman juga

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 706

    "Sayang, katanya mau mandi?" Michael berkata sambil mengusap pipi istrinya. "Iya, tapi gak jadi," jawab Yura sambil memejamkan matanya. Tubuhnya terasa amat lelah. Belum lagi rasa sakit di bagian inti, membuat ia sangat takut untuk berjalan."Bener tidak mau mandi?" Michael bertanya dengan tersenyum. Yura menganggukkan kepalanya. "Aku ngantuk sekali."Michael tersenyum dan kemudian mencium bibir istrinya. "Tidurlah." Yura hanya menganggukkan tanpa membuka mata. Durasi Michael sangat lama, hingga membuat ia benar-benar kelelahan. Entah apa yang dimakan oleh suaminya itu, hingga tenaganya menjadi sangat kuat.Michael menatap wajah istrinya yang sudah sangat kelelahan. Bercak merah di seprai akan menjadi kenangan terindah baginya. Michael berniat untuk tidak mengambil seprai putih ini dan menyimpannya."Sayang, aku sangat mencintainya." Michael tersenyum dan kemudian duduk sebentar di sisi ranjang, memperhatikan wajah Yura yang perlahan terlelap, lalu tersenyum lembut. Malam itu bukan

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 705

    Michael tidak menghiraukan ucapan Yura. Ia langsung mencium bibir istrinya. Hingga wanita itu tidak bisa mengeluarkan kata-kata lagi.Yura tidak bisa menolak. Michael mengunci tubuhnya hingga tidak bisa bergerak sama sekali. Tanpa melepaskan tautan bibirnya, Michael berhasil melepaskan gaun yang dipakainya dan membuang ke lantai."Dari dulu kamu selalu bertanya mengapa aku menjauhi imut. Alasannya karena waktu itu kamu masih kecil."Yura ingin bertanya namun satu kalimat saja begitu sulit keluar dari bibirnya. Apa lagi saat ini Michael sedang menatap tubuh mulusnya."Aku tidak kuat menahan hasrat Jika dekat dengan mu, Yura aku benar-benar mencintaimu." Michael kembali mencium Yura. Sedangkan tangannya susah mulai meraba setiap inci tubuh sang istri. Cukup lama Michael menikmati bibir manis istrinya, barulah ia melepaskan saat Yura sudah kesulitan bernapas. Begitu Michael melepaskan bibirnya, Yura langsung menghirup udara yang banyak. Namun hal itu hanya beberapa detik. Detik selanj

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status