Share

Bab 20

Hari terus berjalan, semua masih terasa sama, setiap berpapasan dengan Ustadz Mirza, masih ada rasa cemas di hatiku, karena sikapnya tetap terlihat sinis, datar, dan angkuh padaku.

Ah, tapi mungkin itu hanya perasaanku saja, Ustadz Mirza adalah laki-laki yang sibuk, dia tidak hanya menjadi direktur pendidikan di sekolahku, tapi dia juga seorang konsultan, motivator, serta dosen dibeberapa universitas negeri dan swasta, jadi wajar kalau sikapnya seperti itu kepada bawahannya, karena memang dia adalah orang yang sibuk.

Ya, aku yakin pemikiran burukku tentang Ustadz Mirza adalah keliru, karena mungkin saat ini aku hanya terlalu terbawa rasa saat bertemu ataupun melihatnya.

Segera aku tepis prasangka negatifku terhadap atasanku tersebut, aku menghelan nafas panjang, dan kembali memotivasi diriku, agar aku tetap bersemangat, dan lebih bersemangat dalam bekerja, karena jujur beberapa hari ini hatiku terasa tumbang, jauh dari semangat, semenjak kehadiran Ustadz Mirza s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status