Share

10 - PENGAKUAN CINTA ADIK IPAR

Tidak terasa satu jam telah berlalu, Hana telah terbangun dari tidurnya yang tidak sengaja dan langsung duduk tegap. Di sampingnya ada anak lelaki tampan yang entah sejak kapan terus menatap handphone barunya. Layar mati, hanya tampak pantulan diri.

Hana tidak bisa menahan rasa yang menggelitik di hati, kemudian tertawa terbahak saat melihat wajah lucu Alan yang kebingungan. Padahal Hana sudah beritahu tombol apa saja yang ditekan agar panggilan terhubung dengannya. Namun, sepertinya dia masih agak kaget dengan benda baru canggih itu.

Sungguh menggemaskan. Tidak seperti anak lainnya yang antusias dengan handphone, dia justru sangat hati-hati.

“Kenapa? Apa ada yang bikin kamu bingung?” tanya Hana sembari menyisir surai sang adik lembut.

“Apa aku benar-benar butuh ini, Kak?”

Pertanyaan itu sungguh tidak terduga. Namun, Hana tetap tenang dan angguk kepala tanda mengiyakan pertanyaan Alan.

Setelah berulang kali memikirkannya, Hana sadar bahwa di rumah ini mereka bukanlah siapa-siapa selai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status