Share

Rencana Ayah Untukku

Aku langsung berlari dan mengabaikan bentakan itu.

BRAKK!

“IBU! Ibu kenapa?”

Sosok yang terbaring dan membelakangiku langsung mengangkat tempurung kepalanya yang merebah di atas bantal.

“Hhh…. Man? Kamu, tidak apa-apa?” Wajahnya terlihat amat pucat dengan bibir yang berwarna seperti tanah.

Lekas-lekas aku menghampirinya dan duduk di samping ranjangnya.

“Tidak apa-apa, Bu. Ibu tenang saja. Semua aman.”

“Ayahmu--”

“Alah, orang itu lebay. Kan Lukman barusan bilang, Bu. Lukman baik-baik saja. Ibu jangan terlalu khawatir. Lukman sudah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status