Share

Bab 16. Mata Sayu Itu Sembab

Aku masih tak percaya dengan yang Lola katakan. Dia tidak ingin menemani Tante Merlin di saat seperti ini? Bukannya sebelumnya dia tampak begitu sedih? Bukannya dia takut kehilangan Tante Merlin? Aku masih bisa membayangkan pelukan eratnya padaku, seakan meminta dukuganku agar kuat karena kepedihan hatinya.

Belum sampai hari berganti, baru beberapa waktu, Lola lebih memilih pekerjaannya. Aku benar-benar tidak bisa memahami pikiran Lola. Kalau aku tidak salah menyimpulkan, bagi Lola yang paling utama buatnya adalah karir. Bukan mamanya. Juga bukan aku.

"Aku tidak bisa menunggu, Vin. Aku harus pergi. Aku janji, jika urusan selesai, aku segera balik. Tapi sangat mungkin aku baru bisa kembali besok pagi." Lola mengangkat tasnya yang ada di kursi di sebelah ranjang.

"La, kamu serius? Kamu tega pergi dengan kondisi ini? Kalau Tante Merlin bertanya ..."

"Kamu pasti bisa menenangkan mama." Lola menyahut. "Vin, ini juga ga mudah buat aku. Ninggalin mama seperti ini, aku ga tega. Tapi di sis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status