Share

13. Canggung

Aku kaget saat pintu lift terbuka pun dengan sosok di dalam lift. Otomatis kami saling membuang muka. Pak Andro segera keluar dari lift, setelah itu baru aku memasuki lift. Saat pintu lift menutup aku mengusap-usap dadaku untuk menghilangkan debar-debar di dada. Aneh, semenjak kejadian itu kok aku seringnya berdebar ya kalau ketemu Pak Andro?

Bukannya sok pede, tapi Pak Andro juga aneh. Beberapa kali aku melihat dia sering mencuri-curi pandang padaku. Dan you know arah tatapannya? Yak ke situ. Dan itu bikin aku gak pede. Soalnya ukurannya kan lebih kecil dibandingin Mbak Jelita. Yah walau Mbak Jelita kalau pakai baju seringnya tertutup tapi kan sebagai wanita aku bisa ngira-ngira ukurannya. Nah, kalau dibandingin dengan punyaku jelas punyaku gak ada apa-apa.

Lah, ini aku kok kenapa malah mikirin urusan nomer kacamata? Haish, gara-gara Pak Andro ini. Au ah. Daripada pusing mikirin kacamata mending kembali ke realita.

Sampai di lobby aku sedikit kaget melihat Mas Andi sedang bersenda gu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status