Share

My Handsome Teacher
My Handsome Teacher
Penulis: Linda Martia

Prolog

     Lili berlari dari kantin sambil membawa banyak roti,mulutnya bahkan masih penuh dengan makanan, sialnya tadi Lili keasyikan mengobrol sehingga tak mendengar jika bel masuk sudah berbunyi, barulah setelah puas mengobrol Lili dan ke empat kawannya sadar bahwa kantin dan lapangan yang tadinya riuh telah sepi, itu artinya mereka terlambat masuk kekelas, dan matilah mereka berempat jika siguru killer sudah berada disana sekarang, pastilah keempatnya akan kena semprot lagi nantinya.

    Dari lorong Lili melihat pintu kelasnya setengah terbuka, masih dengan berlari kecil Lili mempimpin temannya yang setia mengekornya dari belakang.

     “Guys,kalian masuk duluan, lihat sikon, si guru Bule ada nggak didalam, nanti kalian kasih tanda ke aku, ya?”

    Lili meng-intruksikan ketiga sahabatnya yang terlihat takut dibelakangnya, walau begitu ketiganya menurut saja, dengan mengendap-endap ketiga gadis itu masuk kedalam kelas, beberapa menit Lili menunggu, tak ada yang keluar, dan kini giliran gadis tomboi berambut pendek tersebut yang mencoba masuk, tapi belum juga sampai kelas Lili sudah di hadang oleh seorang laki-laki bertubuh tinggi besar yang merupakan wali murid mereka, rupanya ketiga temannya pun belum ada yang duduk, mereka bertiga masih berdiri didepan papan tulis, Lili bergidik usahanya untuk masuk tanpa ketahuan sia-sia, apalagi melihat ekpresi wali muridnya yang menyeramkan membuat nyali Lili makin ciut.

   “Dari mana kalian?!” Tamat sudah riwayatku, batin Lili, gadis itupun hanya bisa bungkam seribu bahasa, begitu pula dengan ketiga sahabatnya.

   “Apa kalian tidak mau menjawab?” Keempatnya masih diam, Lili sedikit melirik kearah kawan-kawannya, kepala mereka semua tertunduk seolah habis melakukan perbuatan kriminal.

    “Kami dari kantin pak “ Akhirnya Lili bersuara, menurutnya ini bukanlah kesalahan besar, lagipula mereka tak sengaja melakukannya.

    Sang guru beralih pandangannya pada Lili, sangat terlihat jika gadis itu tak merasa bersalah sama sekali, “Lalu, apa yang kalian lakukan sampai terlambat masuk kekelas? kalian tahu pelajaran saya sudah dimulai, dan saya sangat tidak suka pada orang yang tidak disiplin”

   Lili mengambil napas sejenak, ketiga kawannya masih tak percaya dengan keberaniannya menjawab pertanyaan dari wali kelas mereka  “Kami keasyikan mengobrol, pak” Jawab Lili akhirnya

    Satu kelas salut dengan jawaban Lili yang sangat frontal dan apa adanya, sedang teman di sampingnya hanya bisa menepuk kepala mendengar alasan yang sangat jujur dan pastinya akan membuat mereka semua di hukum.

   “Kalian bertiga boleh duduk.” Ketiga murid itu saling pandang dan nampak kebingungan .

   “Kamu berdiri di depan kelas sampai pelajaran saya selesai"

   Lili mendengus kesal tapi dengan wajah yang di buat sesantai mungkin, baginya berdiri di depan kelas bukanlah sesuatu yang berat, dengan langkah santai Lili menuju keluar kelas dan berdiri di sana, sedang sang guru killer membanting pintu kelas dan melanjutkan kembali pelajarannya hari ini.

   “Dasar, dia pikir aku takut padanya, tapi boleh juga sekali-kali tak ikut pelajaran membosankan seperti itu” Gerutu Lili sendirian.

    Lili melihat kesekeliling sekolahnya yang luas, kehidupan SMA yang dibayangkannya akan berjalan mulus sampai dia lulus sepertinya tak akan terjadi, gadis itu menghela napasnya, dia sering dihukum sejak laki-laki blasteran itu menjadi wali kelasnya yang baru, laki-laki yang sentimental dan sedikit-sedikit marah, tapi Lili juga merasa jika hatinya sedikit tergelitik dengan kehadiran laki-laki tersebut, jarang ditemuinya laki-laki muda, tampan dan masih membujang yang mengajar murid SMA sepertinya. Entah itu adalah suatu keberuntungan atau kesialan bagi Lili, yang pasti kehidupan sekolahnya yang bergejolak baru akan dimulai.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status