Share

Bab 49 - My Wife

Penulis: Lioramy93
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-16 13:31:06

Malam Harinya.

Tepatnya waktu sudah menunjukan pukul 10 malam, semua yang berada di rumah sakit itu hanya akan diisi oleh pasien, dokter dan suster, sisanya hanya satu atau dua orang yang menjaga di setiap ruang rawat.

Julian membuka matanya setelah terpejam selama tiga hari, hal yang dilihat adalah ruangan yang redup akan cahaya, rasanya sunyi dan sepi sudah menjadi bagian dari setiap sudut kamar dominan putih itu, dia sedikit merasa sakit dibagian kepalanya, ketika dirinya hendak mengangkat tangannya dirinya langsung menyadari jika ada yang tertidur di sampingnya.

Melihat seorang gadis tertidur lelap di sana, wajah tenang dan dengkuran kecilnya memberikan banyak sekali kehangatan pada Julian, sudah berlama gadis itu berada di sini? apakah Leira yang menemaninya selama dirinya terbaring? pasti gadis itu lelah sekali, tapi? bagaimana Leira tahu keadaannya?

Apakah setelah tahu kabar dirinya gadis itu langsung memutuskan untuk terbang ke sini?

Julian bertanya dalam suasana yang begitu tenang, tidak ingin sedikitpun mengusik tidur gadis yang dia cintai, rasa rindu dan segala hal tentangnya hilang begitu saja ketika Leira berada di sampingnya, syukurlah setidaknya berkat kejadian itu Julian bisa melihat Leira lagi.

Dengan penuh pertimbangan dan hati-hati, Julian mengangkat tangannya yang digenggam erat oleh Leira, tersenyum tipis ke arahnya, Julian mengulurkan tangannya untuk menyingkirkan rambut yang menutupi wajah cantiknya, dan akhirnya memutuskan untuk mengusap kepalanya.

Pria itu mencoba untuk terduduk tapi rasanya cukup lemah badannya untuk digerakkan, Julian memilih untuk menaikan sedikit ranjang bagian atasnya, dia ingin lebih jelas menatap Leira, gadis itu! tidak habis pikir Julian harus bagaimana padanya, dia begitu baik dan penurut terkadang bisa menjadi pribadi yang cerewet dan semakin dilihat Leira cepat dewasa.

“Kamu pasti sedih melihat kondisiku saat ini, aku janji tidak akan menyusahkanmu lagi Leira,” Ucap Julian setelah sekian lama diam di sana, dan Julian semakin bahagia saat Leira memakai cincin yang sama dengan miliknya, terletak di jari manis masing-masing.

“Aku tidak ingin kita berpisah setelah perjanjian itu selesai, aku akan menikahi secara resmi dan tidak akan menutupi hubungan kita, tapi—apakah itu bisa terjadi Leira?” Tanya Julain pada sosok yang masih terlelap dalam tidurnya, tidak bahkan tidak terusik saat Julian menyentuhnya dan tidur dalam posisi seperti itu bisa membuat tubuhnya sakit.

“Walau rasanya tidak pasti terjadi, aku akan selalu menghargai kebersamaan kita, Maafkan aku Leira. aku pria pengecut yang hanya bisa menikahi dalam ikatan kontrak, tapi aku senang jika dipersatukan, kau membawa warna dalam hidupku setelah sekian lama hilang.”

Julian terus berbicara, walau tidak mungkin bisa didengar oleh Liera, tapi berbicara dengan keadaan seperti ini memiliki kesenangan tersendiri, rasanya seluruhnya tersampaikan walau tidak ada balasan, terkadang itulah yang dirinya inginkan, hanya butuh didengarkan tanpa berharap ada sebuah kalimat balasan.

“Jika di kehidupan ini kita tidak bersama, aku harap di kehidupan lain aku bisa bersamamu, aku tidak ingin apapun hanya bersamamu,” Ucap Julian lagi, pria yang begitu dingin dan sangat pemarah, bisa tunduk dan terus berbicara tanpa tahu akan berakhir kapan, seiring berjalannya waktu kepribadian berubah menjadi sosok yang hangat, tapi itu hanya berlaku jika bersama Leira.

“Aku merindukanmu Julian,” Gumam Leira dalam tidurnya, dia bergerak saat tubuhnya terasa sedikit kaku dan pegal, ini pertama kalinya dirinya tidur dengan posisi terduduk dan belum lagi dinginnya suhu ruangan yang membuat semakin tidak nyaman.

“Kamu pasti tidak nyaman dengan posisi, aku harus bagaimana?” Tanya julian, dia tidak bisa bergerak jika tubuhnya lemas seperti itu, bahkan tangan kiri dipenuhi alat yang menempel di sana, dengan ide yang mungkin tidak berhasil Julian mencoba membangunkan Liera.

“Leira bangunlah!” Panggilnya sambil mengguncangkan tubuh Liera dengan pelan, dan sesekali menepuk pipinya.

“Hm!” Dengan tatapan yang sangat berat, Leira mengangkat kepalanya dan matanya hanya mampu terbuka setengah, “Ibu, Leira masih mengantuk,”

Julian tersenyum dan sedikit menahan tawa, Leira mengira jika yang membangunkan dirinya adalah Ibunya, lucu sekali.

“Leira, ayo tidur di sini, tubuhmu bisa sakit jika tidur seperti itu,” Ucap Julian, nada suaranya mengikuti ucapan seorang Ibu yang memerintahkan anaknya.

Leira hanya mengangguk, dia membuka sandal miliknya dan melangkah naik ke ranjang, Julian sampai harus menggeser posisinya, dan dirinya tidak percaya akan kembali tidur sama Leira, dengan tangan mungil itu memeluk tubuhnya.

Hingga akhirnya, Julian ikut kembali terlelap di sana walau awalnya sulit karena degup jantungnya berdetak begitu cepat.

*******

Keesokan harinya.

Ketika Jake dan Sean akan masuk ke dalam ruangan Julian, duanya hanya sungguh berdiri di depan pintu, dan memutuskan untuk kembali melangkah mundur, walau mereka senang bisa tahu jika Julian sudah sadar tapi rasanya tidak menyenangkan jika mengusik kedua orang yang sedang menikmati indahnya menghilangkan rasa rindu bersama.

“Lebih baik kita pergi dari sini, kita bisa datang lagi nanti.” Ucap Jake, dia menarik tubuh Sean untuk ikut bersama keluar dari ruangan temannya itu! tidak bisakah dirinya melihat situasi? haruskah bermesraan sekarang?

Hingga akhirnya Julian berbangun sendiri saat merasa panas matahari mulai menyapa dirinya, hal yang menyenangkan bisa melihat ketika pagi hari adalah wajah dari orang yang kita cintai, memeluk tubuh dan begitu dekat dalam dekapan, Julian baru tahu jika perjodohan tidak seburuk itu.

Kenapa dirinya terus menolak jika akhirnya dia akan bertemu dengan Liera, tapi bisakan takdir membuat kita terus bersama hingga akhir.

Leira terbangun saat merasa jika seseorang terus bergerak dan belum lagi merasa sesak karena rasanya pasokan udara begitu menipis di paru-parunya, saat matanya terbuka hal yang pertama dirinya lihat ada pakaian dan dada bidang yang begitu dekat dengan wajahnya, setelah berpikir selama satu menit barulah Leira mengangkat kepalanya, tatapan langsung bertemu dengan wajah Julian.

“Ba—bagaimana bisa aku tertidur di sini?” Tanya Leira, dia tidak ingat apapun tapi dirinya tidak lupa jika tadi malam dirinya tertidur di kursi, saat kebingungan melanda dirinya, Leira dikejutkan saat Julian tiba-tiba mengecup bibirnya lalu keningnya.

Setelah itu Julian hanya diam sambil kembali memejamkan matanya, mengabaikan pertanyaan Leira dan bingung di wajah lugunya.

“Ish! Kau ingin menyebalkan, aku berkata tapi kenapa sangat suka menciumku!” Ucap Leira, dia berusaha untuk membebas dirinya tapi cekalam di tubuhnya begitu kencang, bukankah jika sakit seharusnya kekuatannya tidak sekuat ini?

“Itu bukan ciuman Leira! itu kecupan! apa selama di sana kau lupa apa yang sudah kamu pelajari?” Ucap Julian, senang rasanya bisa melakukan pertengkaran kecil di suasana yang tenang dan indah di pagi hari.

“Itu sama saja! lepaskan aku! aku haus dan ingin ke kamar mandi,” Ucap Leira, itu hanya asalannya saja tapi sebenarnya dia hanya ingin turun dari sana sebelum ada yang melihat dirinya.

Julian hanya bisa pasrah jika little wife-nya sudah harus memiliki urusannya sendiri, dia membiarkan Leira turun dari ranjang dan segera meninggalkan dirinya, hal yang Leira lakukan sedikit membuat dirinya merasa baikan dan sehat.

“Dia sangat lucu, bagaimana aku bisa membiarkan dirinya bersama orang lain jika dirinya menggemaskan seperti itu!”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 80 - In suddenly

    "Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 79 - The Best Gift

    Beberapa hari kemudian.Akhir pekan, Sebenarnya Julian dan Liera ingin menghabiskan liburan mereka di pantai, tapi kemarin keduanya mendapatkan undangan dari ayah Julian untuk menghadiri acara yang pria itu buat.Julian awalnya ingin menikah karena pasti acara itu untuk pertemuan para partner kerja ayahnya, tapi Liera mengatakan jika dirinya ingin datang dan mengharapkan Julian untuk menceritakan apa sebelumnya merekadiskusikan, jadi tidak alasan untuknya nolak.Julian membuka matanya, dia masuk setelah Liera tidak ada di sampingnya, ini aneh kenapa dia bangun lebih siang dan kenapa Liera juga tidak membangunkan dirinya?Fokus Julian teralihkan saat mendengar suara yang aneh dari berasal dari bathroom, suara seseorang yang sedang mengeluarkan isi perutnya, Julian langsung mengibaskan selimut di tubuhnya, berjalan mendekat dan tangan terulur membuka pintu.Dan benar, Julian langsung diberikan pandangan dimana Liera yang sedang berhada

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status