Share

Bab 48 - Waiting

Author: Lioramy93
last update Last Updated: 2023-09-16 13:30:15

Leira sampai di bandara pada pukul 4 sore.

Padahal kondisi masih sedikit parah dan seharusnya dia beristirahat, tapi Leira meninggalkan bandara begitu saja tanpa menunggu diantar oleh ibu atau kakaknya, dengan masih membawa kopernya, Leira duduk tidak tenang di dalam taksi, padahal sudah sore hari tapi kenapa suasana masih ramai dan bahkan jalan cukup macet hari ini.

Dia mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi Julian kembali, tapi tetap saja panggilannya tidak diangkat.

“Pak, apakah kita masih lama?” Tanya Leira, dia ingin segera bertemu dengan Julian, dari berita yang dirinya baca jika kecelakaan itu terjadi dua hari yang lalu, itu berarti seharusnya kondisi Julian sudah membaik jika insiden itu tidak begitu parah, Leira tidak akan lagi meninggalkan pria itu.

“Tidak lama lagi kita akan sampai Nona, hanya perlu melewati persimpangan jalan ini sana,” Ucap sang supir, dia terus mencari cela untuk bisa menyalip agar bisa melewati jalan itu.

Leira mengeluarkan dompet miliknya, dia mengambil uang yang diberikan oleh kakaknya.

“Pak, aku ingin turun disini,” Ucap Leira, dia langsung memberikan beberapa lembar dollar, lalu turun dari mobilnya dan membuka bagasi mobil untuk mengeluarkan koper miliknya, tidak memperdulikan apapun dengan cepat Leira lari menuju rumah sakit yang memang tidak jauh.

Gadis itu mengabaikan orang-orang yang menatap dirinya, dia tidak perlu setelah berlari dirinya akan jatuh pingsan, asalkan setelah itu dirinya dapat bertemu dengan Julian, Leira merindukan pria itu dan apapun yang terjadi dirinya akan tetap ada disisi pria itu.

Dengan nafas yang tidak beraturan Liera mendorong pintu masuk rumah sakit, dia mendekati meja resepsionis untuk menanyakan kamar pria itu, sebelum berbicara gadis itu mengatur nafasnya terlebih dahulu.

“Tolong kamar untuk pasien bernama Julian Grew,” Ucap Leira, dia berasa seluruh tubuhnya lelah, bahkan untuk memegang meja saja tangannya begitu gemetar dan memperdulikan keringat yang bercucuran si keningnya, bercampur perasaan tegang.

“Maaf, tapi kami tidak bisa menyebutkan kamar pasien VVIP. untuk menjaga keamanannya,” Ucap salah satu suster menjaga tempat itu, dengan sangat hormat dia minta Liera untuk mengerti.

“Tapi—aku, baiklah terima kasih.” Penuh terpaksa Liera menyeret koper dan memiliki duduk di kursi kosong, dia menangis di sana tanpa mengeluarkan suara apapun, berulang kali Liera berusaha berhenti tangisan itu berubah menjadi isakan.

“Kau Liera bukan? itulah denganku,” Ucap Sean, dia berdiri tepat di hadapan gadis itu dan mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu bangun.

Liera menatap wajah pria itu dan terkejut yang dirinya lihat adalah Sean, bagaimana pria itu—jadi keduanya kecelakaan bersama? tapi kenapa hanya Julian yang begitu parah? Sean bahkan terlibat baik-baik saja.

Leira mengulurkan tangannya, dan dia mengikuti kemana Sean membawanya, walau sulit karena dia juga harus membawa koper di belakangnya, dalam diam Leira bertanya perubahan Sean yang cukup membuatnya bingung, pria itu sangat berbeda yang ada di hadapannya adalah Sean yang dewasa.

Hingga akhirnya tanpa keduanya sudah berhenti di depan ruangan yang berada di ujung lorong, tempat ini sangat sepi dan hanya tersedia beberapa kamar, jadi itulah yang di maksud dengan kamar VVIP.

Liera menoleh saat pintu itu terbuka, hatinya tergoyahkan begitu saja saat melihat Julian terbaring di sana, senyum di wajahnya semakin hilang saat melangkah masuk ke dalam dan semakin dekat dengan Julian.

“Kakak sedang beristirahat, jadi tolong jangan membuatnya terbangun, aku ada hal lain dan akan kembali lagi nanti,” Ucap Sean, setelah mengantar gadis itu tanpa menunggu lama dirinya langsung meninggalkan ruangan rawat sang kakak.

Dengan lemas Liera duduk di samping Julian, tidak ada kalimat yang bisa dia katakan saat ini, Liera juga berusaha untuk tidak bersedih dan tangannya terulur untuk menyentuh tangan Julian yang sedang diberikan infusan, mengusap tangan besar itu dan menatap wajah yang seakan tertidur dengan tenang.

“Apa yang telah terjadi? Kenapa kamu tidak menghubungiku? Kau tahu betapa aku menanti kabarmu?” Liera bertanya dengan suara yang sedikit berbisik, meletakan tangan Julian di wajahnya dan terus mengecup punggung tangannya, walau berusaha untuk tidak bersedih air matanya tidak akan pernah bisa di tahan.

“Apakah aku tidak penting untukmu? walau memang hubungan kita tidak ada kaitannya, tapi—kamu begitu berarti untukku,” Lanjut Liera, dia ingin mengusap wajah itu tapi rasanya begitu berat saat melihat perban berada di kepalanya.

“Aku bahkan tidak pernah sekalipun berhenti memikirkanmu selama kita berpisah, aku disini Julian, bisakah kamu membuka matamu untukku?”

Liera meletakan tangan Julian kembali, dia mengusap air matanya entah itu di pipi atau di dagunya, dia tidak boleh lemah walau sakit melihat Julian dalam kondisi seperti ini, ini membuat dirinya merasa bersalah karena tidak mendengarkan Julian, seharusnya sejak awal Liera menolak permintaan sang kakak.

“Kamu bilang kamu mencintaiku tapi—tapi—kenapa kamu seperti ini Julian?”

Liera tidak ada henti-hentinya untuk terus mengajukan berbagai pertanyaan pada pria yang bahkan belum membuka matanya hingga detik ini, seakan Julian begitu menyikmati tidur panjangannya padahal banyak menunggu dirinya membuka matanya, terutama Liera dan Sean.

Liera menjatuhkan kepalanya ke ranjang, dirinya tidak bisa lagi untuk tidak kembali menangis, walau sudah terasa lelah dirinya dan bahkan selama sembilan jam berada di pesawat tidak bisa sedikitpun Liera memejamkan matanya, dia melewatkan makan siang dan lupa untuk kembali meminum obatnya.

Liera tersentak saat ada yang menyentuh bahunya, dia langsung mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah belakang, tubuh Sean menjulang tinggi di sana. pria itu memberikan sapu tangan untuk Liera dan mengajaknya untuk duduk di sofa, sedikit menjauh dari tempat Julian.

“Aku tidak tahu hubungan kalian bagaimana, tapi—Kakak Julian baik-baik saja, tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya, dan lihatlah kamu terlihat sedikit pucat.” Ucap Sean, dia membuka minum dan memberikannya pada Liera.

Liera menghela nafas lega, dia menerima pemberian dari Sean dan meneguknya sedikit, “Kamu sedikit berubah saat terakhir kali kita bertemu, apa terapi berjalan baik?”

Sean tersenyum, dia tidak ingat sedikitpun tentang gadis di sampingnya tapi mendengarkan ucapannya dirinya bisa tahu bagaimana kedekatan mereka, syukurlah gadis yang kakaknya nikahi adalah gadis baik-baik dan seperti benar dikatakan dokter Jake jika sepertinya adalah perasaan di antara keduanya.

“Banyak hal yang terjadi, aku tidak bisa menjelaskannya. tapi kecelakaan itu karena kesalahanku, aku yang membuat kakak Julian terbaring di sana,” Ucap Sean, tidak ada salahnya jika dia menceritakan bukan? lagipula tidak ada hal yang harus dirinya tutupi.

Liera kembali menunjukkan wajah sedihnya, menepis hal yang sudah terjadi hanyalah sia-sia, semua sudah terjadi jadi bukankah seharusnya Liera yang menjadi sosok kuat untuk Julian.

“Terima kasih sudah menunjukan kamar Julian dan untuk minuman ini juga, setidaknya Julian senang karena kamu bisa kembali seperti dahulu.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 80 - In suddenly

    "Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 79 - The Best Gift

    Beberapa hari kemudian.Akhir pekan, Sebenarnya Julian dan Liera ingin menghabiskan liburan mereka di pantai, tapi kemarin keduanya mendapatkan undangan dari ayah Julian untuk menghadiri acara yang pria itu buat.Julian awalnya ingin menikah karena pasti acara itu untuk pertemuan para partner kerja ayahnya, tapi Liera mengatakan jika dirinya ingin datang dan mengharapkan Julian untuk menceritakan apa sebelumnya merekadiskusikan, jadi tidak alasan untuknya nolak.Julian membuka matanya, dia masuk setelah Liera tidak ada di sampingnya, ini aneh kenapa dia bangun lebih siang dan kenapa Liera juga tidak membangunkan dirinya?Fokus Julian teralihkan saat mendengar suara yang aneh dari berasal dari bathroom, suara seseorang yang sedang mengeluarkan isi perutnya, Julian langsung mengibaskan selimut di tubuhnya, berjalan mendekat dan tangan terulur membuka pintu.Dan benar, Julian langsung diberikan pandangan dimana Liera yang sedang berhada

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 75 - Miss U

    MISS U Hari itu, hari dimana Liera berdiri dengan buket bunga ditangannya, suasana sakral benar-benar terasa selama dirinya berdiri disamping Asyla.Ya, hari ini sudah tiba dimana akhirnya Liera harus membantu teman menentukan pilihan hidupnya, sebagai satu saksi dari sekian banyak para undangan yang datang, Liera melihat ke depan saat waktunya mempelai pengantin wanita berjalan menuju altar.Seluruh tubuh liera hanya bisa melihat ke bawah, apa yang diharapkan?Kenapa selalu berkaitan dengan Julian, kenapa rasanya sulit mengangkat kepala di situasi seperti itu? Dirinya merusak suasana pernikahan bukan?"Liera, kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dia sampai harus mengambil langkah untuk berdiri di samping sahabatnya, karena sejak datang Liera tidak pernah menunjukan wajah bahagianya, padahal semua orang tersenyum lebar di ruangan ini."Asyla, maafkan aku. Seperti kamu sadar, aku tidak berbohong jika aku masih bingung saat ini, aku

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 74 - By Found

    By FoundBeberapa hari kemudian.Hari ini rencananya jika memang tidak ada halangan, Julian akan melakukan terapi untuk kedua kalinya, terlalu dekat dengan terapi pertama, hanya berjarak tiga hari, padahal terapi ini hanya dianjurkan selama dua minggu sekali, tapi sekali lagi siapa yang bisa menghentikan keras pria itu?Tidak ada yang bisa, jika Julian sudah memintanya maka hal itu harus terjadi, walau resiko bisa lebih buruk dari yang pertama.Hari tidak ada bisa memberikan semangat atau sekedar kata untuk membuat Julian berpikir dua kali, baik Sean dan jake keduanya memiliki kepentingan masing-masing. lagipula siapa yang tahan bersama dirinya lebih dari tiga jam hanya satu orang.Liera.Tapi gadis itu sekarang sudah menyerah dan sekarang sedang menunggu dirinya untuk siapa menerima surat cerai darinya.Menyedihkan bukan?Ketika seseorang sedang berjuang untuk sebuah keberhasilan yang rasanya mustahil

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 73 - Still Wishing

    Julian sepertinya di buat kembali pada masa lalu, ingatannya membawa dirinya pada kejadian asing tapi semua terasa begitu familiar, dia melihat dirinya di dalam kemacetan di lalu lintas jalan, dirinya mencoba kembali melangkah untuk melihat dengan jelas.Tapi saat melangkah mendaki Julian melihat dirinya yang keluar dari mobil dengan perasaan kesalnya, mengejar seseorang yang juga keluar dari mobil, dalam sebuah keributan itu dan kekacauan keadaan.Membuat Julian tidak bisa melangkah mendekati, kakinya terpaku dan dirinya takut untuk melihat apa yang terjadi pada dirinya saat ini, dia benci melihat kecelakaan, karena kecelakaan Sean yang membuat Julian saat itu trauma dan bahkan sempat membuat Julian tidak bisa melihat jalanan kota dengan tenang, apalagi berada di padatnya kemacetan."Tidak!" Teriak Julian saat melihat dirinya berlari untuk mendekati pria yang dirinya kejar, Julian tidak bisa melihat wajah itu dengan jelas, hingga akhirnya Julian mel

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status