Share

My Love, My Step Brother
My Love, My Step Brother
Penulis: Arinda

1

Aulia melempar ponselnya ke pintu. Ponsel itu hancur tak bersisa. Aulia benar-benar marah. 2 tahun dia menjalin kasih dengan Abisatya dan laki-laki itu bukannya melamarnya malah selingkuh dengan perempuan tak jelas darimana.

Dan cukup! Malam ini dia akan memutuskan hubungannya.

Aulia mengganti pakaiannya dan keluar kamar.

Hening.

Dirumah sebesar ini dia hanya tinggal dengan mamanya. Kedua orangtuanya sudah bercerai beberapa tahun yang lalu. Papanya, Nick Aileen sudah menikah dengan Mami Sofia, lima tahun yang lalu. Melahirkan adik untuk Aulia yang bernama Selena.

"Bi aku pergi dulu. Mama mana? "Tanya Aulia dan mengambil kunci mobilnya.

"Ibu baru berangkat non, katanya mau makan malam. "Jawab bi Nina, pembantu yang sudah mengabdi lama pada keluarga itu.

Bi Nina lah yang sering menemani Aulia di rumah karena semenjak bercerai mamanya menjadi seorang yang gila kerja.

"Yaudah aku berangkat. Bibi gausa tungguin aku balik ya. Bye bi. "Pamit Aulia dan keluar rumah. Dia mengendarai mobilnya ke sebuah cafe tempat dia berjanji bertemu dengan Abisatya.

Aulia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ayolah meskipun dia sakit hati tapi dia tidak ingin mati sebelum membuat perhitungan dengan Abisatya.

25 menit kemudian dia sampai. Dia melihat mobil Abisatya sudah terparkir.

"Hai sayang. " Sapa Satya, panggilan Abisatya. Dia sudah duduk dan memberikan sebuah buket besar mawar kepada Aulia.

Satya memang romantis, tak jarang dia memberikan Aulia kejutan atau barang-barang yang Aulia sukai.

Satya bekerja di perusahaan keluarga, bersama papanya dia membangun perusahaan itu karena kakak lelakinya memilih untuk mencari jalannya sendiri tanpa campur tangan keluarganya.

Aulia langsung duduk didepan Satya tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya.

"Kamu kemana sih kok gak bisa dihubungi? "Tanya Satya ceria. Aulia mengeluarkan ponselnya.

"Loh kok ganti? Biasanya... "

"Udah kebanting begitu aku nerima foto kamu sama cewek lain 1 jam yang lalu. "Potong Aulia dengan pernyataan Satya.

"Foto? "tanya Satya masih belum mengerti.

"Jangan berlagak Satya. Aku tau kamu selingkuh. Pake acara peluk-peluk lagi. "Semprot Aulia.

Satya mencoba menjelaskan.

"Sayang aku.... "

"Kita putus. "Desis Aulia dan berdiri dari tempat duduknya lalu beranjak tanpa memperdulikan Satya yang masih terpaku.

"Sayag, Aulia sayang. "Seru Satya mencoba untuk menahan Aulia.

Aulia terus berjalan tak mengindahkan Satya sama sekali.

...

Aulia melangkah gontai memasuki rumahnya. Dia butuh waktu untuk menerima status barunya. Apalagi Satya sangat baik dan terlihat sangat mencintai Aulia.

"Mamah? Kok belum tidur? "Tanya Aulia begitu membuka pintu dan mamanya masih duduk di depan TV.

"Oh itu, mama baru pulang. Kamu habis darimana sayang? "Tanya Rara, mama Aulia.

"Biasa ma. Anak muda. Yaudah aku ke kamar dulu ya ma. Bye mama. "Ujar Aulia dan masuk kamarnya.

Dia melempar jaket dan sepatunya lalu terduduk di tepi ranjang dan menangis. Wanita mana yang tak sakit hati melihat kekasih yang amat dicintai ternyata bermain di belakangnya.

Aulia menumpahkan semua tangisnya. Tak takut ada yang mendengar karena di lantai dua ini hanya dia penghuninya.

...

"Aulia sayang, bangun nak. "Ujar Rara dari luar kamar Aulia. Biasanya dia tak pernah naik ke lantai dua. Hanya saja ini sudah siang Aulia belum bangun. Tidak seperti biasanya.

Aulia membuka mata. Sinar matahari sudah menyerbu masuk.

Dia melihat jam dinding. Pukul 8.

Aulia masuk kamar mandi dan tak lama dia sudah keluar. Alia berdandan dan mematut dirinya di depan cermin. Matanya masih sembab karena dia menangis kemarin. Tapi dia harus tetap bekerja.

Aulia menghela nafas. Ternyata menjadi orang dewasa tidak selalu menyenangkan. Jika dia putus saat masih SMA dulu pasti dia bisa mengurung diri di kamar selama 3 hari karena patah hati.

Aulia tak lama menatap dirinya di dalam cermin. Dia segera beranjak ke ruang makan untuk sarapan.

"Pagi ma. "Sapa Aulia dan duduk didepan mamanya.

"Pagi sayang. Kamu gak papa? "Tanya Rara merujuk pada mata sembab Aulia.

Aulia menggeleng. Sejak kapan mamanya sepeduli ini?

"I'm oke. "Jawab Aulia tak mau bercerita apapun. Karena sebenarnya mereka juga tidak terllau dekat.

rara terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan setelah kehadiran Sofia, ibu sambungnya Aulia malah dekat dengan Sofia dibanding mamanya.

"Ehm sayang. "

Aulia mendongak menatap mamanya.

"Mama kan udah lama cerai sama papa. "Ujar Rara hati-hati.

Aulia menaikkan sebelah alisnya. Apa mamanya akan menikah lagi?

"Lalu? "Tanya Aulia tak sabar.

"Udah 10 tahun yang lalu kan sayang. Dari umur kamu 15 tahun loo. "Lanjut Rara sembari menatap putrinya intens.

Aulia semakin tak nyaman. Apa maksud mamanya?

"Dan? "

"Mama... Mama berniat menikah lagi. "Ucapan mamanya membuahkan roti ditangan Alina jatuh ke meja.

"Ma. Jangan bercanda deh. Gak lucu. "Ujar Aulia menutupi rasa kagetnya. Padahal mamanya pernah berjanji untuk tidak menikah lagi.

"Mama serius sayang. Kapan mama pernah bohong sama kamu? Enggak kan? Jadi nanti mama... "

"Aku langsung berangkat pa. See you soon. ""Potong Aulia dan menarik tas serta kunci mobilnya. Dia langsung berjalan keluar rumah dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Dia tak habis pikir, baru kemarin dia putus. Dan hari ini mamanya berniat menikah? Bencana apalagi ini.

...

"Mami please harusnya aku yang nikah bukan mama! "Jerit Aulia yang saat ini sudah duduk di kursi santai di samping rumah papanya

Aulia menumpahkan kekesalannya pada Sofia, mama sambungnya.

Setelah tadi dia tak jadi sarapan dia mengendarai mobilnya ke luar kota. Kerumah papanya dan Sofia.

"I know it. Tapi Li gini deh kamu emang udah punya calon? Sama siapa itu Satya? "Tanya Sofia mengalihkan pembicaraan.

Aulia menghembuskan nafas kesal. Dia memang belum bercerita terkait hubungannya dengan Satya.

"Oke aku belum cerita. Tadi malem aku putusss. "Ucap Aulia membuat Sofia menepuk bahunya pelan.

Aulia menceritakan sebabnya dia putus. Membuat Sofia menjerit tak percaya.

"Mana mana fotonya? "Tanya Sofia antusias.

"Sudah hilang bersama dengan hancurnya ponselku. "Jawab Aulia dan...

"Bodoh kau! "Sentak Sofia kesal. Usianya yang berjarak hanya 5 tahun diatas Aulia membuat keduanya santai jika berbicara berdua.

"Papaaaa istrimu memarahiku. "Seru Aulia spontan. Sofia menutup mulut Aulia segera.

"Sssttt kecilkan suaramu. Selena baru saja tidur. "Gerutu Sofia kesal.

Dan tak lama terdengar tangisan. Aulia hanya nyengir tak bersalah.

...

Aulia memutuskan untuk menginap dirumah papanya malam itu. Biar saja mamanya melihat bahwa Aulia sangat tidak setuju dengan rencana pernikahannya. Bukan karena apa-apa. Mamanya sudah berjanji untuk tidak menikah lagi. Dan sekarang janji itu diingkari.

"Kata mami, mamamu akan menikah? "Tanya Nick, papa Aulia dan duduk disamping Aulia.

Aulia duduk di kursi depan rumah Nick. Sedangkan Sofia masih menidurkan Selena.

"Katanya. Ah gatau pa. Aku males. "Jawab Aulia tak antusias. Nick tersenyum.

"Kamu inget gak dulu waktu papa mau nikah? Kamu melakukan hal yang sama. Kabur dan membenci Sofia. Kamu hanya belum terima ada orang baru masuk ke keluarga kita. Pada akhirnya Sofia berusaha keras mengenalmu dan kalian bisa seperti sekarang. Percaya deh kamu belum kenal aja sama calonnya. Perpisahan mama dan papa memang bukan yang terbaik tapi kami selalu berusaha yang terbaik untuk kamu. "Jelas Nick membuat Aulia terdiam.

"Tapi gimana kalo dia lebih muda dari mama pa? "Tanya Aulia belum yakin.

Nick tersenyum.

"Memang Sofia beda berapa tahun dari kamu? "Tanya Nick masih tersenyum.

Sofia keluar membawa teh untuk Aulia dan kopi untuk Nick.

"Kalau nanti papa barumu menyebalkan kesini saja. "Gumam Sofia dan duduk disamping Aulia.

"Mami. "Seru Nick tak senang. Aulia tergelak.

"Baiklah aku akan kembali besok. "Ucap Aulia akhirnya.

Nick dan Sofia tersenyum senang.

Setidaknya Aulia harus menerima orang baru dikehidupan mamanya. Yah walaupun waktunya sangat tidak tepat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status