Share

Vionita?

Setelah pekerjaan hari ini telah selesai, Dinda memutuskan untuk segera bergegas pergi dari kantor agar bisa pulang lebih awal.

Di tempat Parkir terlihat Ardzan tengah beridiri di depan mobil mersi putih miliknya, Ardzan melipat tangannya di dada, wajahnya yang sangat tampan serta gayanya yang cool membuat Ardzan diperhatikan oleh karyawannya yang berada disekitaranya.

Dinda menghampiri Ardzan, "Kamu gak pulang duluan?"

"Masuk," Ardzan berlalu dari hadapan Dinda, ia masuk ke dalam mobilnya.

Sesuai perintah Ardzan, Dinda masuk ke dalam mobil Ardzan.

"Kenapa?" Tanya Dinda pelan.

Ardzan memukul kemudinya dengan kasar, "Lo tahu gak sih gue nungguin lo berapa lama?!"

Dinda menggeleng, karena jujur Dinda tidak mengetahui kalau Ardzan menunggunya pulang.

Ardzan menatap Dinda dengan tatapan yang sangat tajam, matanya seperti akan keluar.

"SATU JAM GUE NUNGGUIN LO!" bentak Ardzan, dengan deru nafas yang terengah-engah.

"Maaf, tadi aku banyak kerjaan. Kamu tau sendiri, gimana kerjaan aku." 

"Alesan!" Umpat Ardzan.

"Maaf Zan," lirih Dinda.

"Bisa gak sih lo, sehari aja gak bikin gue naik darah?!" Tanya Ardzan dengan nada yang sangat tinggi.

"Zan, udah jangan marah-marah, kamu gak cape?" Tanya Dinda pelan.

Ardzan diam.

Ardzan langsung menyalakan mobilnya, dan menjalankannya dengan kecepan yang sangat tinggi.

Dinda panik, ia memegang pergelangan tangan Ardzan yang lagi menyetir. Namun, Ardzan langsung menepis tangan Dinda dengan kasar.

"Diem Lo!" Bentak Ardzan.

"Zan, aku takut udah zan..." rintih Dinda.

"Lebih takutan mati lo, ketimbang takut sama gue?!" 

Ardzan semakin menaikan kecepatannya, untung saja jalanan sepi, jadi tidak terjadi apa-apa sama mereka berdua.

Karena Ardzan membawa mobil dengan kecepatan diatas rata-rata, mereka sampai di rumah Dinda dengan cepat.

"Kamu mau masuk dulu?" Tanya Dinda, ketika mereka berdua sudah turun dari mobil.

"Engga," jawab Ardzan.

"Yaudah kamu hati-hati ya pulangnya." Dinda tersenyum.

Ardzan tidak membalas senyuman Dinda, ia langsung kembali masuk ke dalam mobilnya.

Dinda hanya bisa tersenyum, sambil menatap mobil Ardzan yang semakin lama semakin menghilang dari pandangannya.

****

Ardzan menaiki anak tangga rumahnya, rasanya hari ini badannya terasa sakit semua, padahal di kantor Ardzan tidak melakukan aktifitas apa-apa, ia hanya memainkan ponselnya seharian, sisanya ia gunakan untuk tidur.

Ardzan memasuki kamarnya, ia melihat beberapa koleksi foto di dindingya, banyak sekali fotonya dengan Dinda, lebih tepatnya banyak foto Dinda yang sedang sendiri.

Ardzan mengambil salah satu foto Dinda, ia tersenyum sambil memandang foto Dinda. Ardzan ingat sekali sewaktu SMA sampai ia memasuki perguruan tinggi, ia selalu mengejar-ngejar Dinda, Namun tidak pernah ada balasan dari Dinda. 

Sekarang Ardzan menang, ia mendapatkan Dinda, mendapatkan semuanya yang ada pada Dinda, bahkan Dinda segitu pasrahnya diperlakukan tidak baik oleh Ardzan.

Ardzan kembali menaruh foto Dinda di dinding kamarnya, kemudian ia menjatuhkan badannya di atas kasur.

Baru saja Ardzan ingin memejamkan matanya, ponselnya tiba-tiba berdering, ternyata seseorang mengiriminya pesan singkat.

Tertera nama Vionita dilayar ponselnya.

Vionita

Mas Jadi, gak kita Dinner malam ini.

Ardzan

Tentu saja, aku otw jemput kamu. Dandan yang cantik ya.

Viona

Oke Mas Ardzan, kecantikan aku sepenuhnya buat kamu, hati-hati yaa.

Ardzan tersenyum, lalu dengan segera ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

Malam ini Ardzan ada janji dengan Vionita, Sekretarisnya di kantor. Mereka memang sangat dekat, bahkan kalau lagi jalan berdua diluar pasti tidak ada yang menyangka kalau mereka hanya sebatas atasan dan bawahan.

Vionita memang menyukai Ardzan dan Ardzan pun mengetahuinya, Ardzan melihat dari tingkah Vionita selama ini, itu sebabnya Ardzan memanfaatkan keadaan. Ardzan tidak selingkuh dengan Vionita, perempuan itu hanya selingan saja ketika ia lagi bosen dengan Dinda.

Dengan menggunakan Kemeja casual hitam miliknya, Ardzan terlihat lebih tampan, bagaimana tidak Ardzan ini tipekal orang yang rapi, sehingga semua yang ia gunakan pasti membuatnya terlihat gagah. 

Dengan langkah santai Ardzan keluar dari rumahnya, ia masuk ke dalam mobilnya untuk menjemput Vionita.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
s.khalishah
Aduuhh, cerita yg cowok kasar gini biasa di tengah-tengah ada uwu-uwunya tapi tunggu aja deh. Semangat ya kaka...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status