Share

Ketahuan Fatih

Ia meraih handphone yang terselip di bawah bantal. Mengetik pesan pada Meli, memintanya untuk menanyakan perihal denda untuk kontrak kerja yang ia batalkan.

Lima menit. Tak ada balasan dari Meli. Padahal pesan yang Alina kirim sudah bertanda centang biru.

Sepuluh menit. Rasa sabar seperti terkikis, Alina mulai gelisah.

“Telepon aja, deh!”

Alina menekan nomor yang bertera nama Meli di sana.

“Halo Mel, kok gak diangkat, sih?”

“Halo,” jawab Meli dari seberang.

“Pesan Gue sudah Lo baca?”

“Sudah, Al, tapi ... tapi anu ...,” ucap Meli menggantung.

“Kenapa, sih, jadi gagap begitu? Gimana, bisa apa nggak?”

Hening. Tak ada jawaban dari Meli.

“Mel!”

“Lo tanya gak pada waktu yang tepat, Al.”

“Kenapa? ‘Kan waktunya istirahat sekarang? Memangnya lo di mana?” tanya Alina beruntun.

“Di ruangan pak Fatih.”

“Hah!”

Seketika, Alina langsung memutus sambungan teleponnya.

“Matilah! Pasti Meli diinterogasi sama mas Fatih. Jangan-jangan, dia sudah tau kalau aku hamil,” gumamnya.

Ia terlonjak dan duduk di te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status