Share

Bab 7: Harapan Kosong

Satu bulan sudah pernikahan ini berjalan, namun hari-hari yang mereka lalui hampir tidak ada yang berbeda karena hampir dua puluh empat jam keduanya sibuk bekerja.

Hari ini sepulang kuliah Clarissa berniat untuk menyambangi apartemen kakak kesayangannya yang sudah lama tidak ada kabar.

Clarissa tersenyum menduga jika saat ini kakak iparnya sudah mengandung, karena menurut informasi yang ia dapat dari Raisa, sore itu terjadi sebuah pergelutan hingga menyebabkan keduanya keramas.

Menekan kode seperti sebelum-sebelumnya, akhirnya berhasil. "Dih, dasar orang tua. Udah berkeluarga bukannya di ganti!" cibir Clarissa namun ia juga tersenyum, karena akhirnya ia tidak perlu bersusah payah bertanya.

Clarissa membawakan banyak jajanan, salah satunya makanan siap saji yang akan ia hidangkan untuk kakak-kakaknya nanti ketika mereka pulang kerja.

Tugas kuliah yang membuat Clarissa penat membuat apartemen Alvin sebagai pelariannya.

Langkah Clarissa semakin masuk menelusuri apartemen mewah ini, ia membuang totabag ke sofa dan ia sendiri berjalan menuju dapur untuk meletakan semua barang-barang ini.

Clarissa terpaku menatap dapur yang sama sekali tidak berubah meskipun di apartemen ini bertambah orangnya.

"Gila .. ini mah berasa hidup sendiri!" gumam Clarissa, apakah ia harus laporan kepada nyonya besar?

Di saat Clarissa tengah mengamati dapur ini, tiba-tiba ada suara langkah mendekat membuat ia kaget dan segera membalikkan tubuhnya.

Ternyata Alvin yang datang bersama Elvira yang membuntuti di belakang suaminya. Elvira hampir menabrak punggung Alvin karena pria itu tiba-tiba berhenti.

Alvin mengernyit menatap Clarissa seperti maling. "Kamu ngapain kesini?" tanya Alvin, medengar pertanyaan Alvin, Elvira langsung melongo mencari di mana keberadaan lawan bicaranya.

Clarissa menyengir menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

"Anu .. itu, aku .."

"Apa?!" Sela Alvin tidak sabaran, lalu memberikan tatapan mengintimidasi membuat mental Clarissa semakin menciut. "Jangan-jangan kamu kabur?" tuduh Alvin langsung mendapatkan pelototan dari Clarissa.

"Ish. Mana ada aku kabur. Meskipun tampang aku gak meyakinkan, tapi aku pemburu cumlaude yaaa!" sarkas Clarissa tidak terima ketika dirinya di tuduh kabur.

"Terus?"

Elvira menghela nafas, apa salahnya adik sendiri main, lagi pula Clarissa datang membawa banyak makanan. Tetapi Alvin mengintrogasi layaknya Clarissa itu maling.

"Mbak tahu pasti kamu kesepian, 'kan? Nginep di sini aja sekali-kali!" sahut Elvira setelah ia melirik suaminya sinis.

Alvin menautkan kedua alisnya, sedangkan Clarissa tersenyum lebar saat dirinya mendapatkan pembelaan.

"Memangnya boleh aku tidur di sini, mbak?" tanya Clarissa dengan binaran bahagia.

Alvin tertawa sinis. "Iya, boleh. Kamu tidur di dapur ya!"

Tawa Clarissa langsung sirna membuat Alvin tertawa puas. Alvin melonggarkan dasinya, tubuhnya sangat gerah meskipun tadi sore ia sempat mandi di kantor.

Alvin pergi terlebih dahulu kekamar, sedangkan Elvira masih berada di dapur menemani adik iparnya yang planga-plongo dari tadi.

"Kamu cari apa, Cla?" tanya Elvira heran.

Clarissa tersenyum, lalu menggeleng pelan. "Hehe, gak ada mbak. Lagi mantau aja, apakah ada tanda-tanda akan kehadiran Alvin junior!" sindir Clarissa menggunakan bahasa sehalus mungkin.

Meskipun Clarissa tidak akur dengan kakaknya sendiri, tetapi ia tetap saja menunggu kehadiran keponakan dari kakaknya. Sama seperti mami-nya yang terus menunggu datangnya kabar baik dari pasutri yang sepertinya terus berada di dalam mode hening.

"Mbak, aku boleh tanya sesuatu gak?" izin Clarissa.

Elvira mengangguk, ia terlihat santai saja walaupun sebelumnya Clarissa sudah menyindir.

"Terakhir mbak haid kapan?"

"Minggu lalu!" jawab Elvira santai.

"Minggu lalu?" Beo Clarissa tampak kaget, membuat Elvira menatap adik iparnya itu serius.

"Memangnya ada apa?" Elvira tahu, jika Clarissa sedang memancingnya saat ini. Elvira tidak akan jatuh kedalam lobang yang sama kali ini.

Clarissa mengecap dengan wajah memelas. Ia menggelengkan kepalanya lemah. "Gak, gak ada. Tanya aja mbak!"

Elvira mengangguk. "Mbak masuk dulu, ya. Nanti mbak balik lagi!" pamit Elvira.

Clarissa mengangguk, melambaikan tangannya saat Elvira sudah berbalik badan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status