Share

Delapan

Author: Zizizaq
last update Huling Na-update: 2022-08-24 14:46:41

Hari itu tiba, hari terburuk di sepanjang hidup Emili, namun merupakan hari bahagia di mata keluarga mempelai, baik dari pihak Danil maupun pihak Emili, bahkan mereka tidak terlalu peduli bagaimana mereka bertemu hingga sampai ke tahap pernikahan ini, semua orang punya asumsinya sendiri, dari pihak Danil merasa bersyukur karena pernikahan Danil yang sudah di nantikannya sejak lama akhirnya terealisasikan sedangkan dari pihak Emili merasa bersyukur karena putri mereka akhirnya hidup bahagia dengan kehidupan yang sangat menjanjikan, lalu bagaimana dengan Danil? ia sama sekali tidak terpengaruh, baginya simpel saja, bagaimana agar rencana ini berjalan lancar dan bisa mendapatkan hotel bintang lima tanpa melepaskan Alea kekasihnya dan yang terpenting adalah bagaimana ia bisa mengontrol agar semuanya tetap aman, asalkan dirinya, Emili dan Alex tutup mulut semua berjalan sesuai rencana, asumsi publik abaikan saja semua akan sirna di telan masa. Tentang hubungannya dengan Alea, ia bisa mengurusnya nanti, untuk saat ini aman karena Alea sedang di luar negeri dan masih sibuk dengan urusannya, meskipun sama-sama terkenal, namun di media manapun hubungan mereka tidak pernah terekspos, itu demi keberlangsungan karirnya sebagai publik figur, karena itu tidak ada media yang menyoroti hubungan Danil dan Alea. Semua aman terkendali, yang media tau saat ini Danil telah menikah, itu saja.

***

Setalah acara usai, di sinilah mereka, di dalam kamar hotel bintang lima termahal dan termewah milik Nenek Marita yang kini telah berpindah ke tangan Danil, begitu ijab Qabul selesai di ikrarkan.

"Sekarang aku harus ngapain?" Kata Emili yang sudah terlihat sangat lelah, setelah seharian mengikuti pesta pernikahan yang mewah ala sultan, dengan berbagai senyum palsu dan sandiwaranya.

"Mau apa lagi? Cukup jalani saja, atau kamu mau menikmati malam pertama?" Goda Danil, tapi Danil benar-benar tidak keberatan kalau Emili menginginkannya mereka pasangan yang sah. Hal itu membuat Emili kaget dan gugup.

"Anda ngomong apa sih?" Tegur Emili, ia agak merinding mendengarnya.

"Ya sudah, sana tidur ga usah nanya-nanya." Ucap Danil kemudian melengos ke kamar mandi.

"Dasar kepala batu." Gumam Emili, tapi memang benar kata Danil untuk apa tanya-tanya jalani saja, hidup seperti nyonya besar dengan segala kepura-puraan dan sandiwara. Lupakan malam pertama atau malam yang indah.

Emili mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan, ada beberapa kotak hadiah yang menyedot perhatiannya, dari sekian banyaknya hadiah pernikahan hanya pemberian keluarga dan teman dekatnya yang ia bawa bersamanya yang lainnya entah di bawa kemana oleh orang-orangnya Danil.

Ia beranjak dan meraih kotak-kotak yang terbungkus cantik itu, ia lalu membukanya satu persatu, mulai dari hadiah pemberian ibunya kemudian adik-adiknya lalu temannya Maya dan Hana.

Ia membuka kotak dari maya, ada sepasang lingeri yang terlihat cantik, ia tersenyum geli melihatnya.

"Maya, Maya, ada-ada aja sih kamu." Gumam Emili sambil iseng mencoba mengepaskan di tubuhnya, ia tidak sadar ada sepasang mata yang sedang memperhatikan kepolosannya, ia terlihat sangat polos, tingkahnya sebagai anak y kuliahan masij mendominasi, begitu ia menyadari kehadiran pemilik sepasang mata itu ia segera meletakkan lingeri itu kedalam kotaknya dengan malu.

"Dasar bocah." Ejek Danil sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Dia terlihat sangat tampan dan memesona, di imajinasi Emili, ia tampak seperti oppa-oppa Korea yang keluar dari drama, kurang lebih Danil memiliki postur seperti Lee min Ho, meski begitu, tetap saja ia laki-laki paling kurang ajar yang pernah ada di dunia ini, tapi mau bagaimana lagi dia juga yang menolong hidupnya.

"Siapa yang anda bilang bocah?" Emili tidak terima.

"Memangnya apa lagi? Tante-tante?" Tantang Danil, ia tidak menyadari kelakuannya, karena menghadapi Emili, ia ikut-ikutan seperti bocah.

"Terserah Bapak sajalah."Emili mengalah, dan lebih memilih beranjak untuk menggantikan Danil di kamar mandi. Tidak lupa membawa semua peralatan baik sebelum, ketika dan setelah mandi, sangat lengkap.

"Ga bawa lingerinya juga." Goda Danil.

"Silahkan Anda saja yang pake" Seru Emili mendengus kesal.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ros Rosmah
bagus tetapkan pendirianmu emili
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Enam

    Matahari telah berada di puncak peraduannya ketika sebuah mobil mewah yang membawa keluarga kecil melesat memasuki rumah bak istana. Iya, itu mereka Danil, Emili dan putri kecilnya Dania, ada juga Bu Eni yang telah resmi jadikan oleh Danil sebagai pengasuh tetap untuk putri kecilnya Dania.Akhirnya Emili kembali lagi ke rumah itu, rumah yang dulu pernah menjadi saksi perjalanan singkat tentang hubungannya, hubungan yang tercipta dari sebuah ide gila Danil untuk melakukan sebuah pernikahan kontrak yang memakan korban yaitu Emili, yang kemudian menumbuhkan rasa cinta di antara mereka, yang satu karena ambisi yang satu karena keterpaksaan yang di sebabkan faktor ekonomi.Kini keduanya bersatu kembali dengan hubungan yang sehat dan terkontrak tanpa syarat sepanjang hidup mereka.Emili mau ikut Danil setelah meyakinkan segala urusannya yang harus di selesaikan telah beres, Danil dapat melakukan itu dalam waktu singkat.Demi agar lebih cepat berkumpul dengan keluarga kecilnya ia bahkan rela

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Lima

    Danil tiba di rumahnya, ia tau bertemu dan memohon pada Nenek Marita tidak akan memberi solusi, ia ke ruang kerjanya menghubungi Alex untuk mengumumkan tentang hubungannya dengan Emili dan kehadiran Dania sebagai putrinya di semua aplikasi Sosial media, tak lupa memintanya menghubungi stasiun tv juga supaya mertuanya yang agak gaptek soal sosial media tidak ketinggalan berita."Saya ingin membaca berita ini dalam waktu tidak lebih dari tiga puluh menit, jangan lupa kau juga harus memberinya judul sedramatis mungkin, Oke" Jelas Danil antusias."Iya Pak Danil, tapi tolong bisakah kamu membiarkan saya berbulan madu dengan santai?" Alex berbicara sebagai sahabat."Sory, tapi kali ini kau harus membantuku karena ini penting" Danil agak sedikit bersalah dengan sahabatnya."Oke Aku akan membantumu" ucap Alex."Thank's bro, selamat bersenang-senang" Danil mengakhiri peanggilannya lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil memejamkan mata, ia sepertinya tidak sabar menunggu sebuah berita viral

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Empat

    "kesayangan Ayah sudah wangi" Danil berdiri menyambut putrinya."Apa katamu?" Nenek Marita kaget mendengar Danil."Ini putri Danil Nek, Saat Nenek mengusir Emili dia sedang mengandung anakku, Ah Nenekku sungguh keterlaluan! Mengusir cucu menantu yang sedang hamil tapi menampung wanita hamil lainnya" Ucap Danil membuat nyali Neneknya menciut dan tampak bersalah, sebenarnya ia sudah menunggu momen ini dari tadi."Apa benar dia putrimu?" Ekspresi Nenek Marita berubah sembilan puluh derajat, yang tadinya dingin menjadi hangat. Ia bertanya demi memastikan pendengarannya. Matanya terpaku pada Dania."Iya Nek, apa Nenek meragukannya? padahal dia begitu mirip denganmu Nek" Ucap Danil. Fakta itu juga yang membuatnya tidak bertanya saat pertama kali melihat putrinya, Dania begitu mirip Neneknya yang juga mirip dengan dirinya sendiri."Betul Kamu hamil saat pergi dari rumah?" Nenek beralih pada Emili, kebenciannya pada menantunya itu agaknya berangsur hilang."Iya Nek, tapi Emili juga tidak tahu

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Tiga

    Danil benar-benar menginap di rumah keluarga Emili, ia tidak memberitahu hal itu pada siapapun, karena itu ponselnya berdering beberapa kali entah itu panggilan dari asistennya Alex, klien bahkan ada panggilan juga dari Neneknya.Ia terbangun dan mengucek matanya, ia sadar sedang berada di kamar orang lain, namun sedetik kemudian ia tersenyum karena menyadari ia sedang menginap di rumah orang tua istrinya. Ia pun meraih ponsel dan memeriksanya.[Apakah kamu bersama sahabat istriku? Aku bingun harus menyebutnya apa, Nenek Marita mencarimu dan ku beri tahu Kamu bersamanya, mungkin Nenek sedang ke sana sekarang, jadi siapkan alat untuk bertempur, dia terdengar tidak senang karena panggilannya di abaikan cucu kesayangannya, Oh iya aku rela mengorbankan masa cuti bulan maduku untuk menggantikanmu mengurus klien, jadi fokus saja bertempur dengan Nenek Marita] tulis Alex panjang lebar. Danil hanya membacanya dan tidak bermaksud membalas."Aku akan menyambutnya" Ucap Danil tersenyum menyering

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Dua

    "Kenapa Emili lama sekali? Kemana pula perginya Nak Danil?" Ucap Bu Tiara merasa tidak senang, ia sudah bersusah payah masak untuk mereka tapi justru mereka yang tidak hadir di meja makan."Tidak apa Bu, biarkan saja" Pak Feri masih setia menghibur sang istri."Mungkin lagi melepas rindu, Bu" Celetuk Bu Eni asal, sebenarnya ia hanya bercanda karena dirinya sendiri tidak tau kemana kedua orang itu berada, Pak Feri yang memahami langsung tersedak."Ayah, hati-hati dong makannya" Kata Mila yang dari tadi menyuapi Dania yang tampak asyik dengan mainannya."Iya, ayah akan hati-hati" Ucap Pak Feri gelagapan."Itu sama sekali tidak boleh dibiarkan, mereka baru saja bertemu setelah berpisah selama tiga tahun" Seru Bu Tiara menanggapi candaan Bu Eni ia segera bangkit dari duduknya, ia hendak melabrak Emili."Ibu mau apa?" Pekik Pak Feri, ia juga berdiri untuk mencegah sang istri.Bersamaan dengan itu Danil keluar dari kamar Emili dengan penampilan yang lebih cerah dari sebelumnya, ia tampak sep

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Satu

    Setelah selesai merapikan mainan Dania, seluruh orang berkumpul di ruang keluarga, karena memang tidak ada lagi ruangan yang lebih luas dari tempat itu, kecuali Bu Eni dan Bu Tiara yang sedang sibuk di dapur, demi menyambut menantunya yang tiba-tiba datang dan tampaknya tidak berniat untuk pergi, dan juga Emili yang sedang membersihkan tubuhnya di kamar mandi."Apa rencana kalian kedepannya?" Pak Feri memulai obrolan, ia bertanya pada Danil sebagai kepala keluarga dari pernikahan kontrak putrinya."Saya ingin tetap melanjutkan pernikahan Kami Yah, tidak ada lagi kontrak atau apapun itu, tolong restua hubungan kami" Danil berbicara sungguh-sungguh, ia menatap kedua mata mertuanya."Bagaimana dengan keluargamu, mereka tidak menerima Emili lagi, Nyonya Marita bahkan mengusirnya dari rumahmu" "Nenek melakukan itu karena terpengaruh omongan setan, informasi yang dia dapatkan tidak sesuai dengan kenyataan" Danil membahas soal Alea. Tampak kebencian dari raut wajahnya."Apa yang membuatmu m

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status