Share

Bab 14. Mata dibalas Mata

Zen membawa Marisa ke sebuah rumah tua yang nampak seperti lama tidak dihuni.

"Apa benar Ridwan menungguku di sini, Zen?" tanya Marisa kebingungan.

Rumah itu terlihat sangat menyeramkan.

Banyak semak belukar dan dan bangunan yang sudah roboh di beberapa sudut.

Zen tidak menjawab sedikitpun, dia terus berjalan masuk menuju rumah tua itu.

Marisa terus mengikuti Zen sambil terus meracau, "Jangan menakutiku, Zen!"

Cklek!

Zen megunci pintu saat memasuki rumah tua itu.

Marisa terkejut hingga memekik, "Kenapa dikunci? Zen kamu jangan macam-macam!"

Zen tak menjawab satupun ucapan Marisa, dia memilih terus berjalan menuju bagian belakang rumah tua itu.

Hingga sampai di satu sudut, yang terlihat Ridwan duduk seorang diri.

"Ridwan!" pekik Marisa dengan mata berbinar.

Ridwan hanya diam sambil melihat Marisa dengan dingin.

"Maafkan aku, An. Aku tidak tau ada seseorang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status