Share

Bedrest

Penulis: QuinzeeQ
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-22 13:36:55

“Eungh,” lenguh Ashley yang mulai terbangun dari tidurnya karena merasa tak nyaman dengan tubuhnya.

“Glen,” lirih Ashley.

“Glen!” seru nya sekali lagi sembari mencoba mengedarkan seluruh pandangannya kepenjuru kamar.

Tapi nihil, ia tak mendapati Pria itu. Ashley pun mencoba turun dari kasur dan berjalan keluar dari kamarnya untuk mencari Suaminya itu. Dengan langkah gontainya, ia mulai turun menuju ruang keluarga dengan wajah yang sangat pucat.

“Glen.”

Ia terus meneriaki nama Suaminya itu dan berharap Suaminya mendengar teriakannya. Tiba-tiba rasa mual kembali membuatnya tidak nyaman, ia langsung berlari kearah dapur dan memuntahkan isi perutnya diwastafel.

“Nona, anda baik-baik saja?” tanya Alfredo yang langsung menghampiri Ashley saat mendengar teriakan Majikannya itu.

Ashley terus memuntahkan isi perutnya tanpa henti hingga ia lemas. Setelah sedikit tenang, Alfredo mulai memapah tubuh Ashley yang tak kuat untuk berjalan.

“Ashley. Ada apa denganmu?” tanya Rensca saat melihat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Tuduhan

    “ARGHHH!! AKU AKAN MEMBUNUH WILLIAM DAN WANITA ITU!” “Jaga bicaramu,” sahut suara yang terdengar familiar di telinga mereka. William. Pria itu berdiri dengan wajah suramnya. Ia menatap tajam kearah Sang Istri yang sedang dikuasai oleh emosi yang membara. Rensca pun mendekat kearah William. Dengan cepat, wanita itu menampar pipi William dengan keras hingga membuat semua orang disana terkejut. “Dimana Wanita itu? Dimana?!” “Jangan berani kau sentuh dia,” ucap William. “Kau bahkan membela dia daripada aku?” lirih Rensca. “Dimana hatimu William? Aku ini sedang megandung anakmu!” geram Rensca. “Anakku? Kau yakin itu anakku?” ujar William. “Jaga bicaramu!” bentak Rensca. “Kau yang harus menjaga bicaramu itu! Aku tahu itu bukan anakku!” balas William dengan nada tak kalah tinggi. Sementara itu, Glen menyunggingkan senyum kecilnya. “Mau kekamar saja?” bisik Glen pada Ashley saat melihat istrinya sedikit tidak nyaman dengan situasi saat itu. Ashley menggeleng. Ia tak tega jika mebi

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   murka

    Setibanya mereka di kediaman Moonstone, Glen langsung memapah Ashley berjalan masuk kedalam. Mereka pun disambut oleh Tuan Besar yang tengah menonton televisi diruang keluarga. “Ayah,” sapa Ashley dengan senyuman manisnya. “Akhirnya kalian kemari. Ada apa ini? Apa terjadi sesuatu dengan kandunganmu?” tanya Tuan Besar. “Tidak Ayah. Perutku hanya sedikit kram,” ujar Ashley. “Itu salahku. Ayah harus memaklumi bahwa anakmu ini masih sangat bergairah,” canda Glen. Tuan Besar pun yang paham pun langsung menjitak pelan kepala Glen. “Kau kan tahu Istrimu sedang hamil muda. Kenapa masih melakukannya?” kesal Tuan Besar. Ashleyn dan Glen pun terkekeh. “Ayah anakmu ini aku atau Ashley?” kesal Glen. “Aku tidak peduli. Selama kau tidak menjaga cucuku dengan baik, akan kutindas kau,” kesal Tuan Besar. Mereka pun duduk di ruang keluarga sembari sesekali bersenda gurau. Tak lama kemudian, Rensca turun dengan wajahnya yang sudah dipenuhi dengan air mata. Dengan langkah gontainya, ia m

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Kontrol Kandungan

    “Benar juga kata Ashley. Aku bisa membuatnya keguguran dengan ini,” batin Glen. “Aku akan segera bersiap,” ucap Ashley. Glen mengangguk. Saat Ashley sedang mandi, Glen keluar dan mencari Henry. “Pagi Tuan,” sapa Henry begitu melihat Glen. “Henry, aku ada tugas untukmu,” ucap Glen. Glen pun membisikkan sesuatu. “Baik Tuan. Akan segera saya lakukan,” ucap Henry. “Hari ini, aku akan menemani Ashley memeriksa kandungan. Jadi, cepatlah kerjakan dan segera susul kami,” ucap Glen. “Baik Tuan,” ujar Henry. Sekitar pukul 9 pagi, setelah mereka selesai sarapan, mereka pun segera berangkat menuju rumah sakit untuk kontrol kandungan Ashley. Sementara itu, Henry sedang melakukan tugasnya untuk menyebar informasi terkait William dan Xiyun. “Pastikan kabar ini sampai pada Keluarga Moonstone,” ucap Henry. “Baik Tuan,” ucap seorang Pria yang sibuk megutak atik komputernya. Henry pun menepuk pundak Pria itu sebelum akhirnya pergi untuk menyusul Glen dan Ashley dirumah sakit.

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Rencana baru

    “Aku akan terus menjagamu sampai anak itu lahir. Aku akan memeriksanya saat ia sudah lahir,” ucap George dengan tegas. “Cukup George!” bentak Ashley. “Bagaimana kalau terdengar orang lain?” lanjut Ashley. “Aku tidak peduli! Kalau itu anakku, aku tidak akan tinggal diam!” ujar George dengan wajah kesal. Ashley pun terdiam. Ia langsung memalingkan wajahnya dengan air mata yang sudah menumpuk dipelupuk matanya. “Apa mereka bertengkar lagi?” bisik Louis. “Entahlah. Menurutmu?” tanya Alfredo. “Sepertinya iya,” ucap Louis. Keduanya pun saling bertatapan. “Apa Tuanmu menyakiti Nona?” tanya Alfredo. “Omong kosong! Tidak mungkin Tuan melakukan iti bodoh!” kesal Louis. “Iya juga ya. Lalu kenapa mereka bertengkar?” tanya Alfredo. “Sudahlah. Biarkan saja mereka. Mereka memang sering bertengkar seperti itu kan?” ujar Louis. “Tidak Louis. Kali ini, sepertinya serius,” ucap Alfredo yang memperhatikan gerak-gerik Ashley. Ia terus memperhatikan Ashley yang mulai mengusap air

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Anak siapa?

    “Apa? Ashley juga hamil?” ujar Rensca yang terkejut saat mendengar kabar dari William. “Semoga saja anak ini lahir lebih dulu,” gumam Rensca. William tak menggubris. Ia memilih untuk diam dan berkutat didepan laptopnya. Rensca kemudian melirik kearah Suaminya itu dan berjalan mendekat kearahnya. “Besok aku harus kontrol. Kau bisa menemaniku kan?” ucap Rensca sembari bergelayut manja ditubuh Suaminya itu. “Berhentilah menempel. Aku sedang sibuk,” ucap William yang risih. “Aku tidak bisa menemanimu. Pergilah dengan supir. Aku sibuk,” lanjutnya. “Ada apa denganmu? Akhir-akhir ini kau selalu sibuk sampai tak memiliki waktu denganku. Aku ini sedang mengandung anakmu!” kesal Rensca dengan emosi yang tak bisa ditahan lagi. William yang kesal langsung menutup laptopnya dengan kasar. “Akhir-akhir ini kau juga selalu meninggikan nadamu didepanku! Apa kau sadar itu?” Rensca pun terdiam. Air matanya mulai menumpuk dipelupuk matanya. Ia sedikit terkejut karena Suaminya membentaknya

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Kehamilan Kedua

    “Tidak bisa Rensca. Mengertilah sedikit,” kesal William. Rensca terdiam. Entah mengapa dadanya menjadi sesak. William pun pergi tanpa mengecup maupun menyentuhnya sedikit pun. Tanpa disadari, air mata Rensca mulai jatuh. Hatinya terasa sakit saat melihat perubahan Suaminya. “Apa aku terlalu berlebihan? Atau karena bawaan hormon makanya aku sesedih ini?” lirih nya. Sementara itu, William langsung melajukan mobilnya menuju hotel yang sering ia kunjungi untuk bertemu dengan Xiyun. Ia memakai topi hitam serta masker lalu masuk melalui pintu belakang agar tidak terlihat oleh orang. Setelah ia tiba dikamar, ia mendapati kekasih nya itu tengah tertidur pulas. Pria itu pun langsung mendekat dan mengecupi Xiyun. “Eungh, Will?” lenguh Xiyun. “Aku sangat merindukanmu,” bisik William seduktif. Xiyun pun membuka matanya dengan perlahan. Gadis itu kemudian mulai melingkarkan tangannya ke leher William. “Apa Istrimu tidak bisa memuaskanmu?” tanya Xiyun. William tiba-tiba menghela

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status