Share

Jebakan Nesya

Sementara di lain tempat pasangan kekasih yang sedang dimabuk asmara itu. Terkulai lemah, baru saja menyelesaikan aktivitas ranjang mereka.

"Sayang, aku yakin sekarang Sarah pasti sedang menangis meratapi nasibnya. Haha," ucap Nesya dengan jari-jemarinya di mainkan di atas dada bidang Fandi.

"Iya Sayang, tidak ada lagi yang bisa dia lakukan selain menangis."

"Aku sudah tidak sabar untuk menjadi nyonya Fandi."

"Secepatnya, Sayang." Fandi memberikan kecupan pada b***r wanita kesayangannya itu. Kini dirinya benar-benar merasa sangat nyaman dan takut akan kehilangan Nesya.

Flashback (awal pertemuan)

"Mas, mulai sekarang aku percayakan perusahaan ayah di kelola sama kamu," ucap Sarah sembari membenarkan dasi suaminya.

"Sayang, kamu benar-benar yakin dengan keputusanmu ini?"

"Tentu saja, karena sekarang kamu adalah satu-satunya orang yang aku percayai."

"Om Anwar?"

"Mas berhentilah menyebut namanya. Kamu tahu kan aku benci padanya."

"Maafkan aku, Sayang. Aku hanya takut dia tidak suka dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status