Share

ONE NIGHT STAND
ONE NIGHT STAND
Penulis: Herofah

1. PROLOG

BRUGHHH!!!

Pintu mobil itu di banting dengan keras oleh si pemilik mobil saat dia baru saja memarkirkan mobil itu secara asal di pelataran parkir club malam elit di daerah kemang, Jakarta.

Laki-laki berkemeja putih itu menggulung lengan kemejanya hingga sebatas siku dan melepas beberapa kancing kemeja atasnya karena kerah kemeja itu terasa mencekik lehernya.

Dia melangkah tergesa menuju club dan duduk di depan meja bar.

"Vodka satu," pesannya pada sang bartender.

Bartender bernama Chris itu tersenyum miring saat didapatinya Bos besar telah datang.

Seorang laki-laki bernama Alexander Gavin Malik yang selama ini menjadi pelanggan setianya di club. Salah satu pelanggan paling loyal yang pernah di temui oleh Chris.

"Siap, Bos!" Chris menyodorkan satu botol Vodka di atas meja bar tepat dihadapan Xander.

"Anda terlihat kacau," seru Chris membuka percakapan. Chris tahu, biasanya jika sedang dalam keadaan seperti ini, lelaki berparas tampan dihadapannya sekarang ini membutuhkan sentuhan wanita untuk mengendurkan urat-urat syarafnya yang tegang.

"Ada barang baru Bos, namanya Amanda, asli Solo, manis, kemayu," beritahu Chris. "Minat?" tanyanya setengah berbisik.

Xander meneguk minumannya dengan dua kali tenggakan dan langsung habis. Dia tak menanggapi pertanyaan Chris. "Lagi, dua botol," pintanya pada Chris.

Chris melongo, sebelah alisnya terangkat. Sembari mengambil pesanan Xander Chris jadi bertanya-tanya sendiri dalam hati.

Sepertinya, masalah yang sedang dihadapi Xander kali ini cukup serius. Sebab, Xander benar-benar terlihat berbeda malam ini. Biasanya, satu botol saja dia tidak pernah habis. Ini sampai pesan dua botol sekaligus setelah dia menghabiskan satu botol Vodka hanya dalam dua kali tenggakan.

Sungguh luar biasa, pikir Chris.

Dua botol vodka pun datang dan tanpa berpikir lama, Xander menghabiskannya tanpa sisa.

Laki-laki itu mulai terlihat mabuk. Tak berselang lama, dia kembali memanggil Chris.

Chris mendekati Xander, berpikir Xander ingin meminta Vodka lagi dan jika benar begitu, Chris tidak akan memberikannya karena dia tahu, Xander sudah terlihat sangat mabuk.

Saat Chris mendekat, Xander mengeluarkan beberapa uang seratus ribuan dan menaruhnya di atas meja bar.

"Ini, sisanya untukmu! Suruh wanita bernama Amanda itu ke kamar yang biasa kupesan. Oke?" perintah Xander dengan suaranya yang serak.

Chris menganggukkan kepala dengan senyuman lebar. Dia buru-buru mencari Mami Grace, si gremo di Club malam itu.

Xander itu adalah salah satu pelanggan tetap Mami Grace. Dia seorang lelaki yang paling anti tidur dengan satu wanita yang sama berkali-kali.

Satu malam, untuk satu wanita. Besok, pasti dia meminta wanita baru pada Mami Grace atau melalui Chris jika Mami Grace sedang tidak di tempat.

Kebiasaannya menjalani rutinitas One Night Stand itu sudah dia jalani sejak beberapa tahun silam, tepatnya sejak sang Ayah, divonis menderita penyakit Distimia yaitu sejenis penyakit depresi kronis yang mengarah pada gangguan mental dan kejiwaan si penderita.

Penyakit itulah yang membuat sang Ayah kini harus di rawat di rumah sakit jiwa.

Xander begitu terguncang saat sang Ayah yang memang sejak lama mengalami depresi semenjak dikhianati oleh istrinya, Ibu Kandung Xander sendiri, yang memilih pergi dari rumah bersama selingkuhannya bahkan tanpa dia memperdulikan keadaan Xander yang saat itu masih sangat kecil dan membutuhkannya.

Sejak saat itulah, penderitaan Xander di mulai. Dia hidup dalam kebisuan sang Ayah dan seringkali mendapat perlakuan kasar jika Ayahnya sedang mengamuk di rumah akibat sakit hati yang menderanya.

Semua amarahnya pada sang istri di luapkan oleh sang Ayah pada Xander yang tak mengerti apa-apa.

Tapi, meski pun begitu, Xander sangat menyayangi Ayahnya. Sebab dia tahu, apa yang dirasakan Ayahnya akibat perlakuan Ibunya pasti sangatlah menyakitkan.

Itulah mengapa, kini Xander tidak pernah mempercayai wanita mana pun. Dia berpikir semua wanita sama seperti ibunya.

Pengkhianat.

Xander bahkan berjanji, bahwa dia tidak akan menikah sampai kapan pun. Dia merasa, dengan menjalani kehidupannya yang serba bebas saat ini, Xander sudah merasa cukup. Lantas, untuk apa dia mempermasalahkan perihal jodoh apalagi berumah tangga?

Semua itu hanya omong kosong baginya.

Malam itu, Xander berjalan sempoyongan menuju kamar yang telah dia booking.

Kepalanya terasa begitu berat hingga dia sempat terjatuh beberapa kali. Dengan tubuh limbung dia kembali bangkit dengan berpegangan pada dinding. Namun sayangnya, pandangannya kian buram.

Xander terjatuh sekali lagi.

Seorang wanita terlihat mendekati Xander dan membantu Xander untuk bangkit.

Meski dalam keadaan mabuk berat, tapi kesadaran Xander belum sepenuhnya menghilang.

Dia sempat membalas tatapan wanita itu ketika si wanita itu memapahnya menuju kamar yang Xander tunjukan.

Wanita itu merebahkan tubuh Xander ke atas tempat tidur dan hendak pergi.

"Eh, mau kemana?" ucap Xander dengan suara parau. "Lepaskan sepatuku!" perintahnya pada wanita itu.

Si wanita kembali berbalik. Dia menatap sendu ke arah Xander saat itu. Jujur, dalam hati dia menjerit melihat keadaan Xander yang begitu mengenaskan malam ini. Dia sengaja mengikuti Xander sampai ke dalam Club ini hanya untuk memastikan bahwa Xander baik-baik saja. Dia tahu masalah yang sedang dihadapi Xander saat ini. Itulah sebabnya dia begitu mengkhawatirkan keadaan Xander.

Setelah melepas sepatu dan kaus kaki Xander, wanita itu kembali berbalik dan hendak pergi namun tangannya sudah lebih dulu ditarik oleh Xander hingga tubuhnya terjatuh menindih tubuh Xander di atas ranjang itu.

Detak jantungnya kian menggebu. Dia benar-benar gugup. Wajah Xander saat ini begitu dekat dengannya. Bahkan ke dua tangan laki-laki itu terasa meremas pinggulnya dengan begitu kuat.

Dan saat Xander hendak mencium bibirnya, dia ingin mengelak, tapi perasaannya yang begitu besar untuk Xander yang bahkan telah sangat lama dia pendam justru membuatnya menyerah.

Wanita itu menyerah tanpa syarat saat dirinya menjadi bahan eksploitasi Xander yang begitu beringas malam itu.

Xander memperlakukan dia bagai sebuah mainan yang tak berarti. Bahkan lelaki itu sama sekali tidak perduli saat wanita itu menangis menahan sakit ketika Xander merenggut kesuciannya.

Sebut dia bodoh.

Ya, wanita itu sadar dirinya terlalu bodoh. Pengaruh Xander begitu kuat. Dia tak bisa menolak.

Dia lelah memendam perasaannya sendirian dan hanya bisa mengagumi Xander diam-diam. Menatap laki-laki itu dari kejauhan karena reputasi Xander yang dikenal kejam dan mengerikan sebagai seorang CEO muda sukses di Indonesia. Tak ada yang berani mendekati Xander di kantor. Jangankan menyapa, menatap ke arah lelaki itu saat dia lewat saja tak ada yang berani.

Begitu pun dirinya.

Apalah dia, hanya seorang karyawati biasa yang bahkan tak pernah berpacaran seumur hidupnya.

Pergumulan malam itu berlangsung begitu panas dan panjang.

Xander tersenyum puas di samping wanita itu saat dia berhasil menyalurkan hasratnya.

Dia memang sudah seringkali bergonta ganti wanita, tapi baru kali ini dia mendapati seorang perawan. Membuatnya sedikit kewalahan. Bercak darah di seprai itulah penanda yang membuat Xander yakin, bahwa pelacur baru bernama Amanda yang disebut-sebut Chris itu adalah seorang perawan.

Pasti Mami Grace akan membandrol harga selangit padanya.

Ah... Xander tidak perduli. Berapapun nilai yang diminta Mami Grace, pasti akan Xander penuhi.

Intinya, yang penting dia puas.

Bahkan sangat puas.

Wanita ini boleh juga...

Pikir Xander membatin.

Dan beberapa detik setelahnya, ke dua mata lelaki itu pun terpejam akibat kelelahan.

Komen (24)
goodnovel comment avatar
Ayen Muliadi
Sp ya cewek itu. Kasian jg se
goodnovel comment avatar
Maya L Lestari
kasian Amanda
goodnovel comment avatar
Marcelo
Translate to rnglish please
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status