Share

4. Jebakan!

last update Last Updated: 2025-06-01 15:58:42

Renata berdiri di ambang pintu, wanita itu berdecis sinis, "Kita memang akan bercerai Abi! Aku juga sudah muak! Tapi tidak semudah itu," ujarnya. Wanita itu melayangkan ciuman di udara dengan genit membuat Abimana semakin terlihat masam.

"Wanita sialan!" pekik Abimana dengan mata melotot. Berbeda dengan Renata yang pergi di iringi gelak tawa dan rasa percaya diri. Dia seolah-olah sedang berjalan di catwalk.

Tekadnya sudah bulat! Renata memang akan mengakhiri pernikahan terkutuk itu. tapi sebelumnya, dia akan melakukan pembrontakan.

Perpisahan ini bukan hanya Renata yang hancur, Abimana dan pelacur kecil itu juga harus hancur.

Renata masuk ke dalam taksi online yang dia pesan, wajah sumpringahnya menghilang dan berubah sendu. "Kita pasti akan berpisah Abi! Tapi tidak semudah itu," batinnya sambil memeluk berkas perceraian itu.

Sangat melelahkan hidup menjadi Renata, tapi setelah ini tidak ada yang boleh menindasnya lagi.

"Mau kemana, Nyonya?" tanya supir taksi itu.

Renata berpikir sejenak, wanita itu tersenyum lebar, "Ke klinik kecantikan!"

Sesampainya Renata di klinik kecantikan, dia melakukan rangkaian perawatan dan menghabiskan ratusan juta. Belum sampai situ kegilaannya. Dia juga membeli beberapa tas, sepatu dan pakaian mewah. Setelah puas, wanita itu kembali pulang ke kediaman Mahendra.

Di sisi lain, Abimana yang sedang melakukan rapat cukup terganggu dengan deretan notifikasi yang masuk di ponselnya. Pria itu mengerutkan dahinya lalu memeriksanya. "Renata!" pekiknya dengan mata melotot dan rahang mengeras.

Semua orang menoleh, dan salah satu staf yang sedang melakukan presentasi seketika berhenti lalu menoleh. Reino sang asisten bertanya, "Ada apa Tuan?"

Abimana menggeleng, "Lanjutkan!" ujarnya dengan dingin. Bagaimana Abimana tidak terlonjak? Hanya beberapa jam, ponselnya dipenuhi beberapa tagihan senilai lebih dari ratusan juta berasal dari kartu kredit istrinya. "Apa saja yang dia beli!" batinnya sambil memijit pelipisnya yang mendadak sakit

Sebenarnya Abimana tidak mempermasalahkan nilainya karena dia adalah seorang bilionaire. Tapi, pesan yang Renata kirim lah yang membuatnya ingin menelan wanita itu bulat-bulat.

[Suamiku tercinta! Akan aku tunjukan sematre apa diriku!]

Abimana menggenggam ponselnya dengan erat, mata elangnya menghunus tajam ke depan. Membuat semua orang bergidig ngeri. "Wanita itu bisa membuatku mati muda!" batinnya.

Abimana tidak pulang ke rumah tapi datang menemui Dayana. Gadis muda itu sudah menyulap ruang apartemennya menjadi tempat makan malam romantis. Setelah kenyang mereka berdansa diiringi lagu romantis.

"Kapan Kakak akan bercerai?" tanya Dayana, gadis itu mengalungkan kedua tangannya di leher Abimana. Tubuh mereka bergerak mengikuti irama.

Abimana menunduk lalu mencium bibir kekasih kecilnya dengan lembut, "Wanita itu sangat licik! Kamu harus bersabar," bisiknya.

Dayana Hansen mengerucutkan bibirnya, wajahnya berubah masam. Karena gemas Abimana melumat bibir gadis itu. Ciuman itu semakin dalam dan menuntut. Tatapan mereka berubah sayu, Abimana menjadi semakin agresif.

Biasanya mereka hanya akan sebatas ciuman saja karena Abimana tidak mau menyentuh Dayana tanpa ikatan syah. Tapi malam ini berbeda, karena diam-diam Dayana telah membubuhkan obat terlarang di dalam minuman Abimana. Hanya menunggu obatnya beraksi dan beberapa pancingan hingga membuat Abimana kehilangan kendali.

Abimana dan Dayana berciuman mesra mereka saling melepaskan pakaian masing-masing dan berakhir di ranjang dan melakukan penyatuan.

"Kakak sekarang tidak akan bisa lepas dari cengkramanku," batin Dayana. Wanita itu menatap wajah pria yang sedang menggagahinya dengan senyum kemenangan.

Di lain tempat, Renata sedang membaca majalah fashion. Wajah dan tubuhnya tampak segar setelah rangkaian perawatan. Walaupun hari sudah larut malam, dia belum tidur karena sangat penasaran seperti apa reaksi Abimana. Namun moodnya hancur saat sebuah pesan masuk.

Ting!

Sebuah pesan video dari nomor tidak di kenal. Renata mengerutkan dahinya, "Pesan Video?" gumamnya.

Rasa penasaran seketika muncul, Renata membuka video itu. Jantung Renata bergemuruh hebat, tubuhnya mendadak lemas saat seorang pria yang sangat dia kenal sedang menggauli seorang gadis. Di video itu terlihat wajah Dayana menghadap kamera, dia tertawa penuh kemenangan. Lengkuhan menjijikan keluar dari dua sejoli itu saat terjadi pelepasan.

"Pelacur kecil!" eram Renata. Air mata Renata tumpah, dia tidak menyangka hubungan Abimana dan Dayana ternyata sudah sejauh itu. "Kurang ajar!" pekiknya.

Ting!

Sebuah pesan kembali masuk.

[Kamu lihat? Abimana milikku!]

Renata menghapus air matanya, dia tidak akan membiarkan Dayana menang. Renata pun membalas pesan itu.

[Abimana suamiku!]

Dayana kembali mengirim pesan.

[Kalian pasti akan bercerai!]

Renata mengirim balasan, dia bahkan mengancam Dayana.

[Perceraian kami itu bukan urusanmu, jalang kecil! Kamu tidak tahu siapa aku sebenarnya. Besok kamu akan merasakan akibatnya.]

Di lain tempat, Dayana yang duduk di sisi ranjang terlihat puas setelah mengusik Renata dengan Videonya. Lalu menghapus video yang dia kirimkan pada Renata untuk menghilangkan jejak. Gadis itu tidak mau video itu tersebar dan akan menghancurkan karirnya yang baru akan di mulai. "Sekarang memang apa yang bisa kamu lakukan? Heh," decisnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Obsesi LIar Mantan Suami   47. Saham 30%

    Sorot mata Aisha dipenuhi rasa bersalah, dia melirik putranya dan memberi isyarat. Dona melotot horor, dia ingin mencabik-cabik tubuh Renata yang lancang itu.Nabila yang baru sampai dengan keringat bercucuran dan nafas tersengal langsung marah saat mendengar Renata meminta kompensasi.Nabila yang tidak terima langsung berkacak pinggang, "Hei!!! Dasar tidak tahu diri. Beraninya kamu meminta saham. Saham itu untukku dan Kak Abi!"Renata langsung menerkam Nabila dengan teriakan dan kata-kata yang pedas. Dia sudah tidak segan lagi, toh gadis itu sudah bukan adik iparnya. "Gadis busuk! Saham 30% persen itu di berikan padaku oleh kakekmu sendiri. Jika kamu tidak terima, kamu bisa pergi ke akhirat dan protes pada Kakekmu!"Secara tidak langsung Renata mengutuk Nabila untuk mati. Nabila pun tidak mau kalah, "Kakekku sudah mati tapi Nenekku masih hidup. Aku tidak akan membiarkanmu mengambil jatah warisanku!" pekik Nabila. Gadis itu berlari mendekati Neneknya lalu mengeluh, "Nenek! Usir Rena

  • Obsesi LIar Mantan Suami   46. Renata Mengamuk

    Semua orang sama-sama terkejut dengan sikap kasar Renata. Dayana berpura-pura menangis tersedu-sedu dan berkata, "Kak Renata, aku memang salah. Tapi aku sudah minta maaf." Renata tersenyum sinis, melihat akting Dayana. Setelah mencengkram pinggangnya dan bahkan mengumpatnya, sekarang dia bersikap menjadi korban. Benar-benar menjijikan! Rupanya gadis licik itu tidak puas membuatnya bercerai, dia juga ingin membuat semua orang membencinya. Setiap kata Dayana mengandung provokasi. Wajah Renata merah padam, dadanya sesak penuh amarah. Tanpa ragu dia mengangkat tangannya dan hendak menampar gadis itu. "Akkkhhhh!" Renata tercengang, tangannya masih belum menyentuh Dayana tapi dia sudah menjerit dengan heboh. Semua menunjukan reaksi yang berbeda-beda. Aisha hanya menutup telinga dan alisnya berkerut. Dona dan Nabila berkedip dengan canggung. Sedangkan Abimana tidak peduli sedikit pun. Abimana langsung menangkap tubuh Renata dan menahannya dari belakang dengan erat. Renata berkedip s

  • Obsesi LIar Mantan Suami   45. Hutang Budi

    Moris memejamkan matanya, pundaknya naik turun dengan cepat. Moris adalah pria yang baik hati dan lurus. Jadi walaupun dia sangat menyayangi putrinya, dia tetap akan bersikap tegas jika Dayana berbuat salah."Kamu menjebaknya?" tanya Moris dengan penuh amarah.Dayana tersentak, dia langsung berlutut di kaki ayahnya. "Ayah maafkan aku. Tapi aku putrimu, aku sedang hamil. Huhuhu."Dona membela Dayana, "Pak Moris ... putrimu sedang hamil."Wajah Moris terlihat pucat, dia merasa sangat malu dan sedih. Putri kecilnya yang manis, melakukan hal yang tidak bermoral. Dia sangat marah tapi juga kasihan karena putrinya sedang hamil. Dia pun akhirnya luluh dan menarik putrinya ke dalam pelukannya.Melihat Dayana begitu menderita, Dona pun semakin marah. "Jangan buat Ibu malu Abi! Dayana sudah hamil, kamu harus bertanggung jawab!" Dona memekik dengan mata melotot.Abimana tetap kekeh pada pendiriannya, "Tidak Ibu! Aku tidak akan menikahi gadis itu."Dayana memang bersalah, tapi nasi sudah menjadi

  • Obsesi LIar Mantan Suami   44. Dayana Hamil

    Wanita tua itu menggeleng lalu berkata dengan suara getir, "Maafkan Nenek, Ren." Renata menggeleng dengan cepat lalu mencium punggung tangan Aisha dengan penuh kasih sayang. Hati Aisha bergetar, dia semakin erat menggenggam tangan gadis itu dan merasa tidak tega. Melihat kedekatan antara Aisha dan Renata, dahi Moris berkerut, wajahnya tampak rumit seolah-olah sedang menimbang-nimbang. Takut Aisha goyah, Dayana menggoyangkan lengan ayahnya. Moris menundukan wajahnya, melihat putrinya cemberut dengan mata memerah sambil menahan tangis. Pria itu pun berdehem lalu memanggil Aisha, "Bu Aisha ... " Aisha memejamkan matanya sejenak. Panggilan Moris adalah peringatan untuknya. Dia pun menarik nafas dengan berat lalu melepas tangan Renata dan berkata dengan tidak berdaya, "Bercerailah dengan Abimana, Ren." Setelah mengatakan permintaan yang kejam, Aisha menarik tangannya. Dia merasa tidak tega saat melihat wajah Renata dan Abimana. Permintaan Aisha seperti petir di siang bolong bagi Ren

  • Obsesi LIar Mantan Suami   43. Moris Hansen

    Plak! Abimana memukul pantat wanita itu dengan gemas, "Diam!" Renata hanya bisa menggertakkan giginya dengan kesal dan menutupi wajahnya yang memerah. Abimana terus berjalan menyusuri jalan kecil menuju mobilnya yang terparkir di tepi jalan. Hingga saat Abimana hendak membuka pintu mobil, ponsel di saku celananya bergetar. Pria itu merogoh ponselnya. Nama Reino tercantum di layar, pria itu menggeser tanda hijau dan mendekatkannya ke telinga. "Halo!!" Di ujung tempat lain, Reino sedang mengemudikan mobil menuju rumah sakit setelah Reino mendapatkan panggilan dari Adam. "Ehh ... Tuan," jawab Reino dengan ragu setelah mendengar suara Abimana yang terdengar berat dan terengah-engah. Apalagi Renata yang terus mengeluh kalau pinggangnya sakit dan minta berhenti terdengar ambigu. Reino pun di seberang sana hanya bisa menggaruk kepalanya hingga suara Abimana kembali menggema dan memekik di gendang telinganya, "Reino!" Reino tersentak, lalu menjawab dengan cepat, "Nyonya besar masuk rum

  • Obsesi LIar Mantan Suami   42. Wanita Keras Kepala

    Renata sedikit tersentak, rasa sakit yang dia rasakan seketika menyadarkannya dari kebodohan. Wanita itu menggenggam lengan Abimana dengan erat, dia menatap mata Abimana yang dalam dan menyelaminya. Dia berharap bisa menemukan jawaban dari segala pertanyaan yang mulai bermunculan. Apakah pria ini mencintainya? Atau hanya dia yang terjebak dalam cinta itu? Melihat mata Renata dipenuhi keraguan, Abimana mengerutkan alisnya. Pria itu menangkup wajah kecil Renata dan sedikit mencubit pipinya, "Ada apa?" Wanita itu tersadar, matanya memancarkan hawa dingin. Dia pun memalingkan wajahnya lalu berkata dengan acuh, "Di sini kita hanya berdua. Jadi aku tidak akan menahan diri lagi." "Maksudmu?" tanya Abimana dengan air muka heran. Renata mengabaikannya dan memilih menatap ke arah cahaya jingga yang mulai memudar dengan hati yang dipenuhi pergolakan. Deburan ombak yang menggulung itu seolah-olah telah menelannya ke dalam kehampaan. Abimana mengangkat tangan dan menyentuh bahu wanita itu d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status