Renata berdiri di ambang pintu, wanita itu berdecis sinis, "Kita memang akan bercerai Abi! Aku juga sudah muak! Tapi tidak semudah itu," ujarnya. Wanita itu melayangkan ciuman di udara dengan genit membuat Abimana semakin terlihat masam.
"Wanita sialan!" pekik Abimana dengan mata melotot. Berbeda dengan Renata yang pergi di iringi gelak tawa dan rasa percaya diri. Dia seolah-olah sedang berjalan di catwalk. Tekadnya sudah bulat! Renata memang akan mengakhiri pernikahan terkutuk itu. tapi sebelumnya, dia akan melakukan pembrontakan. Perpisahan ini bukan hanya Renata yang hancur, Abimana dan pelacur kecil itu juga harus hancur. Renata masuk ke dalam taksi online yang dia pesan, wajah sumpringahnya menghilang dan berubah sendu. "Kita pasti akan berpisah Abi! Tapi tidak semudah itu," batinnya sambil memeluk berkas perceraian itu. Sangat melelahkan hidup menjadi Renata, tapi setelah ini tidak ada yang boleh menindasnya lagi. "Mau kemana, Nyonya?" tanya supir taksi itu. Renata berpikir sejenak, wanita itu tersenyum lebar, "Ke klinik kecantikan!" Sesampainya Renata di klinik kecantikan, dia melakukan rangkaian perawatan dan menghabiskan ratusan juta. Belum sampai situ kegilaannya. Dia juga membeli beberapa tas, sepatu dan pakaian mewah. Setelah puas, wanita itu kembali pulang ke kediaman Mahendra. Di sisi lain, Abimana yang sedang melakukan rapat cukup terganggu dengan deretan notifikasi yang masuk di ponselnya. Pria itu mengerutkan dahinya lalu memeriksanya. "Renata!" pekiknya dengan mata melotot dan rahang mengeras. Semua orang menoleh, dan salah satu staf yang sedang melakukan presentasi seketika berhenti lalu menoleh. Reino sang asisten bertanya, "Ada apa Tuan?" Abimana menggeleng, "Lanjutkan!" ujarnya dengan dingin. Bagaimana Abimana tidak terlonjak? Hanya beberapa jam, ponselnya dipenuhi beberapa tagihan senilai lebih dari ratusan juta berasal dari kartu kredit istrinya. "Apa saja yang dia beli!" batinnya sambil memijit pelipisnya yang mendadak sakit Sebenarnya Abimana tidak mempermasalahkan nilainya karena dia adalah seorang bilionaire. Tapi, pesan yang Renata kirim lah yang membuatnya ingin menelan wanita itu bulat-bulat. [Suamiku tercinta! Akan aku tunjukan sematre apa diriku!] Abimana menggenggam ponselnya dengan erat, mata elangnya menghunus tajam ke depan. Membuat semua orang bergidig ngeri. "Wanita itu bisa membuatku mati muda!" batinnya. Abimana tidak pulang ke rumah tapi datang menemui Dayana. Gadis muda itu sudah menyulap ruang apartemennya menjadi tempat makan malam romantis. Setelah kenyang mereka berdansa diiringi lagu romantis. "Kapan Kakak akan bercerai?" tanya Dayana, gadis itu mengalungkan kedua tangannya di leher Abimana. Tubuh mereka bergerak mengikuti irama. Abimana menunduk lalu mencium bibir kekasih kecilnya dengan lembut, "Wanita itu sangat licik! Kamu harus bersabar," bisiknya. Dayana Hansen mengerucutkan bibirnya, wajahnya berubah masam. Karena gemas Abimana melumat bibir gadis itu. Ciuman itu semakin dalam dan menuntut. Tatapan mereka berubah sayu, Abimana menjadi semakin agresif. Biasanya mereka hanya akan sebatas ciuman saja karena Abimana tidak mau menyentuh Dayana tanpa ikatan syah. Tapi malam ini berbeda, karena diam-diam Dayana telah membubuhkan obat terlarang di dalam minuman Abimana. Hanya menunggu obatnya beraksi dan beberapa pancingan hingga membuat Abimana kehilangan kendali. Abimana dan Dayana berciuman mesra mereka saling melepaskan pakaian masing-masing dan berakhir di ranjang dan melakukan penyatuan. "Kakak sekarang tidak akan bisa lepas dari cengkramanku," batin Dayana. Wanita itu menatap wajah pria yang sedang menggagahinya dengan senyum kemenangan. Di lain tempat, Renata sedang membaca majalah fashion. Wajah dan tubuhnya tampak segar setelah rangkaian perawatan. Walaupun hari sudah larut malam, dia belum tidur karena sangat penasaran seperti apa reaksi Abimana. Namun moodnya hancur saat sebuah pesan masuk. Ting! Sebuah pesan video dari nomor tidak di kenal. Renata mengerutkan dahinya, "Pesan Video?" gumamnya. Rasa penasaran seketika muncul, Renata membuka video itu. Jantung Renata bergemuruh hebat, tubuhnya mendadak lemas saat seorang pria yang sangat dia kenal sedang menggauli seorang gadis. Di video itu terlihat wajah Dayana menghadap kamera, dia tertawa penuh kemenangan. Lengkuhan menjijikan keluar dari dua sejoli itu saat terjadi pelepasan. "Pelacur kecil!" eram Renata. Air mata Renata tumpah, dia tidak menyangka hubungan Abimana dan Dayana ternyata sudah sejauh itu. "Kurang ajar!" pekiknya. Ting! Sebuah pesan kembali masuk. [Kamu lihat? Abimana milikku!] Renata menghapus air matanya, dia tidak akan membiarkan Dayana menang. Renata pun membalas pesan itu. [Abimana suamiku!] Dayana kembali mengirim pesan. [Kalian pasti akan bercerai!] Renata mengirim balasan, dia bahkan mengancam Dayana. [Perceraian kami itu bukan urusanmu, jalang kecil! Kamu tidak tahu siapa aku sebenarnya. Besok kamu akan merasakan akibatnya.] Di lain tempat, Dayana yang duduk di sisi ranjang terlihat puas setelah mengusik Renata dengan Videonya. Lalu menghapus video yang dia kirimkan pada Renata untuk menghilangkan jejak. Gadis itu tidak mau video itu tersebar dan akan menghancurkan karirnya yang baru akan di mulai. "Sekarang memang apa yang bisa kamu lakukan? Heh," decisnya."Nabila benar! Kalian mungkin sudah lupa dengan skandal Renata dulu," Dona tidak akan menyianyiakan kesempatan untuk menjatuhkan Renata di depan suami dan ibu mertuanya."Itu hasil AI. Media dan Pakar Telematika juga sudah menjelaskannya," ujar Renata menjelaskan.Di era digital seperti sekarang, hal seperti itu bukan hal yang baru.Dona dan Nabila tersenyum sinis ke arah Renata yang sudah melotot pada mereka berdua.Aisha sedikit terpengaruh dengan ucapan Dona dan Nabila, mengingat dunia hiburan memang begitu bebas. Semua orang di meja makan cukup puas melihat Aisha terlihat ragu terkecuali Adam. Ayah mertua Renata, dia adalah orang yang sangat terbuka dengan perkembangan jaman. Itulah kenapa bisnis keluarga Mahendra sangat melesat saat ada di kendalinya. Dan saat kepemimpinan ada di tangan Abimana, bukan hanya melesat tapi meroket. Berkat kegigihan dan bakat Abimana keluarga Mahendra menjadi semakin terpandang.Renata menggigit bibir bawahnya, jika nenek berkata tidak! Maka sayapny
"Oh!" Renata yang tahu diri langsung turun dari ranjang, dia membuka pintu namun pintunya terkunci. "Abi mana kuncinya?" Abimana mengangkat wajahnya dengan dahi berkerut, "Kamu mau kemana?" Renata mendengkus kesal, wanita itu berkacak pinggang, "Kamu tidur di sini, jadi otomatis aku harus pindah ke kamar tamu kan!" ujarnya dengan suara galak. Abimana tertawa mencibir, "Alasan! Kamu pasti berniat memberi tahu Nenek atau Ayah tentang video itu kan?" Renata memutar bola matanya dengan jengah. Di mata Abimana, Renata hanya seorang rubah betina yang licik. Wanita itu memanyunkan bibirnya dan berjalan mendekati suaminya, "Ayolah Abi! Aku tak selicik itu!" Abimana menutup laptopnya, mendongakkan wajah untuk menatap wajah istrinya yang sok polos itu. Abimana bersandar dengan malas dengan kaki menyilang. Wajahnya menatap Renata dengan tatapan meremehkan lalu berkata sarkas, "Kamu baru memerasku satu miliar dan kamu bilang kamu tidak licik. Heh! Aku tidak akan tertipu!" Melihat Renata me
"Deal!" Raut wajah Renata kembali ceria, dia tidak lagi peduli jika Abimana menganggapnya matre. Anggap saja uang itu sebagai kompensasi karena dia menangis semalaman. Abimana mentransfer uang tutup mulut itu dengan gigi berkertak! Hingga suara wanita tua mengalun mencairkan ketegangan di antara mereka berdua."Renata sayang ... " panggil Aisha. Wanita tua itu berlari kecil, dia tampak sangat sehat. Renata menoleh, "Nenekku sudah pulang!" pekiknya. Wanita itu berlari dan memeluk Aisha dengan kasih sayang. Renata melerai pelukannya lalu menyalim Nenek dan Ayah mertuanya."Wow! Sepertinya model kita telah kembali!" Adam memuji menantunya yang terlihat seksi.Renata tanpa malu memutar tubuhnya dan tertawa bahagia. Selain pujian, dia juga baru mendapatkan uang satu miliar, "Terima kasih Ayah!" Abimana hanya bisa meratapi nasib buruknya, selain kehilangan keperjakaannya karena dijebak Dayana, dia juga baru kehilangan satu miliar untuk menutup mulut istrinya yang durhaka itu. Dan sekara
"Kak Abi!" pekik Dayana. Tangisan gadis itu menggelegar, tubuhnya menggigil ketakutan saat tubuh Abimana hilang dari balik pintu utama apartemennya. "Aku ga boleh kehilangan Abi! Ga boleh!" Dayana menjambak rambutnya dengan frustasi.Sedangkan Abimana, dia pergi dengan amarah yang menyelimutinya. Merasa kecewa dengan sikap Dayana yang telah menghianatinya. Abimana duduk di dalam mobil, dia menghentak-hentakkan kepalanya pada setir mobil dengan cukup keras. Hingga ponselnya berdering, pria itu merogoh ponselnya saat sebuah pesan video masuk.Melihat pengirimnya adalah Renata, Abimana mendengkus kesal, "Apalagi ini!" gumamnya.Abimana membuka video itu dan tubuhnya seperti tersambar petir. Tangan Abimana mendadak lemas, ponselnya bahkan hampir terjatuh dari tangannya. Rahang pria itu mengeras, di dalam video itu jelas-jelas Dayana menatap kamera dengan wajah yang begitu bangga dan angkuh. Sedangkan dirinya seperti orang yang tidak terkendali. "Dayana kamu berani menjebakku!" Dengan gig
Renata mendadak melotot horor saat video yang Dayana kirimkan telah hilang, "Gadis licik!" pekiknya. Namun kemarahannya seketika hilang dan senyum seringai terbit.Karena apa?Karena Renata telah mengirim video itu terlebih dahulu kepada sahabatnya yang bernama Angela Tan dan dia juga sudah mengirim pesan.[Tolong bantu aku! Jangan hapus video ini.]Angela tidak berkomentar, dia hanya mengirim emoji oke.Renata bisa tidur dengan tenang walaupun hatinya sangat hancur. "Ini adalah malam terakhir aku menangisimu Abi!" gumamnya dengan mata penuh tekad. Paginya.Abimana bangun dengan kepala pening, tadi malam dia bermimpi bercinta dengan Dayana. Abimana menggeliat, matanya yang terasa berat menyisir ruangan kamar. Pria itu terlonjak, "Di mana ini!" pekiknya. Dayana terbangun saat mendengar Abimana berteriak, "Kakak ... " panggilnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.Wajah Abimana menegang, dia membuka selimut dan tubuhnya polos. "Apa yang sudah kita lakukan Aya?" tanyanya dengan
Renata berdiri di ambang pintu, wanita itu berdecis sinis, "Kita memang akan bercerai Abi! Aku juga sudah muak! Tapi tidak semudah itu," ujarnya. Wanita itu melayangkan ciuman di udara dengan genit membuat Abimana semakin terlihat masam."Wanita sialan!" pekik Abimana dengan mata melotot. Berbeda dengan Renata yang pergi di iringi gelak tawa dan rasa percaya diri. Dia seolah-olah sedang berjalan di catwalk.Tekadnya sudah bulat! Renata memang akan mengakhiri pernikahan terkutuk itu. tapi sebelumnya, dia akan melakukan pembrontakan.Perpisahan ini bukan hanya Renata yang hancur, Abimana dan pelacur kecil itu juga harus hancur. Renata masuk ke dalam taksi online yang dia pesan, wajah sumpringahnya menghilang dan berubah sendu. "Kita pasti akan berpisah Abi! Tapi tidak semudah itu," batinnya sambil memeluk berkas perceraian itu. Sangat melelahkan hidup menjadi Renata, tapi setelah ini tidak ada yang boleh menindasnya lagi."Mau kemana, Nyonya?" tanya supir taksi itu.Renata berpikir se