Share

Ingin Pulang

Bella menampik tangan pelayan yang berusaha menariknya dengan kuat, membuat pelayan itu hampir terjatuh. Ia melihat kedua pelayan itu dengan tatapan samping yang tajam. Nafasnya terdengar berat, perasaan marah tidak bisa ia sembunyikan setelah melihat semua memori Bella Eleanor Gracia yang juga dijuluki The Ghost Princess. Betapa tidak, Bella di dunia ini, tidak diperlakukan selayaknya seorang manusia. Hal itu yang membuatnya berusaha bunuh diri dengan menenggelamkan diri ke danau terlarang di belakang kastil milik Duke Gracia. Sampai akhirnya sekarang, Bella datang menempati tubuhnya.

"Hey!!!" ujar pelayan yang hampir saja jatuh itu sambil mengangkat tangannya.

Bella memejamkan matanya bersiap untuk menerima pukulan.

"Apa yang sedang kamu lakukan!!" seorang pelayan berkaca mata bergegas datang dan melerai keadaan. Wajahnya marah dan juga sedih melihat majikannya tersungkur di lantai.

'Ah.. Lora..' ingatan Bella secara otomatis memberitahukan siapa pelayan wanita itu. Ia adalah satu-satunya pelayan yang masih merawatnya walaupun semua orang di dalam kastil membenci keberadaan Bella. 

Lora berlari mendatangi Bella dan berusaha membantunya untuk berdiri. Ia memandangi kedua pelayan yang lancang mengangkat tangannya di hadapan Bella. Ia mengerucutkan bibirnya seakan-akan tak tahan untuk mengeluarkan kata-kata kasar. Kedua pelayan itu pun salah tingkah dan segera pergi meninggalkan ruangan.

Lora membantu Bella untuk berbaring dan menyelimutinya. Matanya memerah menahan tangis, melihat majikannya masih bernafas perasaannya lega tapi juga marah dan menyesal. Ia sudah merawat Bella sejak kecil hingga sekarang, menurutnya Bella seperti anaknya sendiri. Saat ia menemukan tubuh Bella mengambang di danau itu, hatinya hancur. Ia bahkan berniat untuk meninggalkan Dukedom Gracia, jika sampai Bella pergi untuk selamanya.

"Hiks.. hiks.. Jangan..." ucap Lora, suaranya bergetar, "Jangan pernah lakukan hal itu lagi.." air matanya mengalir dengan deras, ia menundukkan kepalanya dan berkali-kali mengusap matanya. Menurut Lora, ia sudah gagal untuk menjaga majikan yang juga ia anggap sebagai anak.

Bella menatap Lora yang menangis sesenggukan dengan tatapan kosong. Ia tidak tau harus berbuat apa, karena sebetulnya, Bella yang ia maksud sudah tiada. Ia adalah Bella yang lain. Bella yang tumbuh dan berkembang di dunia lain. Bella yang hanya karyawan biasa dan baru saja diputus oleh pacarnya.

Tetapi, tanpa disadari air mata mengalir dari mata Bella. Ia merasakan sakit di dadanya, sesak. Bella pun memegang tangan Lora sambil menunggunya selesai menangis.

Lora segera membawakan sup dan teh hangat. Perut Bella tentu saja kosong setelah ia tidak sadarkan diri selama dua hari. 

'Hangat...' pikir Bella.

Ia memandangi sup jagung itu. Semua yang terjadi membuatnya tidak tau harus berkata apa. Ia terbayang wajah ayah ibunya yang khawatir menunggu Bella pulang dari kantor. Ia terbayang wajah teman-temannya yang tidak bisa ia temui lagi. Ia terbayang wajah Ardio, yang mungkin akan senang mengetahui Bella tiada.

Masih terdiam, Bella memberikan piring dan cangkir kosong kepada Lora dan memintanya untuk memberikan waktu sendiri. 

"Aku.... Biarkan aku sendiri.." ucap Bella sambil tersenyum kecil.

Lora mengerti, ia bergegas mematikan lampu kamar dan memandangi Bella dari kejauhan sebelum menutup pintu. Badai emosi itu datang saat sunyi. Sesaat setelah Lora menutup pintu, Bella menangis sejadi-jadinya. Apa yang ia lalui menurutnya tidak masuk akal. Berada di dunia lain sendirian membuatnya sangat ketakutan.

'Apakah berarti aku sudah meninggal?' pikirnya sambil menangis, 'Aku ingin pulang..."

Tidak hanya ia merasa sendiri, di sini ia menjadi seorang putri yang dibenci semua orang. Dari memori yang ia lihat, Bella di dunia ini sangat tertekan hingga mendorongnya untuk meninggalkan semuanya. Ia juga sangat menginginkan kasih sayang dari keluarganya yang tidak bisa ia dapatkan hingga akhir. Bella mengepalkan tangannya kuat-kuat mengingat betapa manusia bisa begitu jahat.

'Aku... aku harus hidup'

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status