Home / Romansa / PARAMOUR / Bagian 1 : The Engagement

Share

Bagian 1 : The Engagement

Author: bieunnie
last update Last Updated: 2025-07-24 16:18:04

"Mom, sepertinya si manusia super sibuk itu tidak akan datang."

Terlihat jelas Cathryn begitu gusar saat menunggu Nathan di depan pintu Hall tempat acara itu sedang berlangsung.

"Kiara, don't make me panic, ok! Acara sudah dimulai, Vivian dan keluarganya juga sudah menunggu, seharusnya kau berusaha menghubungi Nathan atau lebih baik bersikap tak peduli seperti Arcell daripada membuatku semakin panik!"

Kiara memutar bola matanya malas, "Bersikap seperti pria bodoh di sana maksudmu, mom?" Kiara menunjuk adiknya yang sibuk mengobrol genit dan tebar pesona dengan beberapa wanita.

Never, he embarrasses me, Mom.”

Stop it, apa mengejek adikmu saat ini bisa membantu?”

I did, 30 menit yang lalu aku sudah mengabari Jonathan si anak kesayangan bahwa acaranya sudah dimulai. Aku lebih baik daripada anak laki-lak yang tidak berguna itu.”

Cathryn melirik kesal anak perempuannya yang malam itu tampak cantik.

“Lebih baik kau duduk dengan Arcell, kau sama sekali tidak membantu, Honney.”

"Come on Mom, di sini banyak orang penting dan aku tidak ingin menodai namaku dengan berdampingan bersama pria bodoh itu."

"Tapi pria bodoh itu adikmu, Kiara Lee!"

Senyum Cathryn merekah seketika saat melihat anak tertuanya berlari menghampiri dengan rambut yang sedikit berantakan, tentu saja Nathan terlalu sibuk mengejar waktu sehingga melupakan rambutnya yang tak tersentuh sejak tadi.

"Maaf aku terlambat." Nathan memeluk Cathryn dan mencium kedua pipi sang ibu yang tampak begitu lega.

“Kau belum menyisir rambutmu?” Cathryn merapikan rambut anaknya yang berantakan.

"Ada oprasi yang tidak bisa kutinggalkan, aku bergegas agar bisa sampai di sini secepat mungkin.”

What smell? Baumu seperti sabun cuci piring.”

“Kiara!” Cathryn mengingatkan, namun Kiara yang masa bodoh dengan gertakan ibunya malah mengeluarkan sebuah parfum kecil dari tasnya dan menyemprotkannya di seluruh tubuh Nathan.

Thank me later. Aku merasa punya tanggung jawab untuk menjaga nama baik keluarga kita di hadapan banyak orang," ucap Kiara ketus sambil berlalu, mengibaskan rambut coklat panjangnya untuk menghampiri Arcell yang mencoba menarik perhatian beberapa wanita.

"Ayah Vivian sedang berbicara di depan dan setelah ini giliranmu dan Vivian. Lebih baik kau segera menemuinya karena Vivian sudah menunggumu sejak tadi! Jangan lupa rapikan pakaianmu!”

Pria itu tersenyum sebelum meninggalkan ibunya untuk menghampiri si pemilik pundak gusar yang sejak tadi menunggu kedatangannya. Terlihat wanita itu sesekali meremas gaun berwarna white pearl yang sangat cantik, gaun panjang tanpa lengan yang hampir menyerupai kulit putih Vivian. Perlahan ia berjalan menghampiri dan berdiri tepat di belakang Vivian untuk meraih lembut kedua pundak wanita yang, seketika tersenyum lega.

"Maaf membuatmu menunggu," bisik Nathan lembut sembari mencium pipi Vivian yang tersenyum menunjukkan lesung pipinya.

"Kau membuatku takut."

"Apa yang kau takutkan? I'm here."

"Kau tidak melupakan cincinnya, kan?"

"Tidak, tapi nyaris tertinggal, beruntung Adam menyadarinya."

"Syukurlah. Kau berhutang padanya.”

Nathan mengusap jari-jari Vivian sebelum meletakan jari-jari kurus itu di lenganya. Sekali lagi ia menatap wanita yang tampak begitu cantik dengan gaun berwarna white pearl yang mengingatkanya pada pertemuan pertama mereka.

“Kau tahu acara ini sedikit—” Vivian meringis tak enak.

Overkilled.”

“Ya, maaf acara pertunangan ini tidak seperti yang kau inginkan. My dad, he took everything on his majority, baginya mengumumkan pertunangan dalam acara jamuan dengan kolega dan rekan bisnisnya ini akan sangat menguntungkan.”

Baby, kita sudah membahasnya. Meskipun mengumumkan bertunangan di depan kolega bisnisnya terdengar konyol bagiku, but i’m ok.”

Thanks. But, i'm little bit jumpy.”

Nathan tersenyum kian mengeratkan genggaman tangannya. Keduanya menarik nafas yang jauh lebih panjang dari sebelumnya, rasa gugup dan tegang menyelimuti hati Nathan dan Vivian kala pintu terbuka dan membuat mereka menatap panggung dan sorotan lampu yang menggelapkan barisan para tamu. Keduanya berjalan memasuki Hall diiringi dengan alunan violin dan cahaya biru-putih yang menggiring langkah mereka.

Ayah Vivian menyambut kedua insan yang tampak begitu serasi, berjalan bersama dengan senyuman yang merekah. Hanya sebuah pelukan yang mampu ayah Vivian berikan kepada pria berwajah sempurna yang kini menjaga langkah anak kesayangannya.

"Your turn." Ayah Vivian tersenyum sembari memberikan mic pada Nathan yang terus menghela nafasnya gugup, tersenyum sesaat sebelum melepaskan tangan Vivian dari lengannya untuk berjalan menjauh menuruni panggung.

Para tamu, kedua keluarga, tanpa terkecuali Vivian tampak bingung dengan apa yang Nathan lakukan. Ia sama sekali tidak tahu apa yang ada di dalam rencana Nathan sampai-sampai pria itu berdiri di antara para tamu undangan.

"Sejauh ini, mungkin sejauh ini saat pertemuan pertama kami itu terjadi.” Suara Nathan mengisi Hall yang begitu sunyi, semua menatap pria tampan yang kini wajahnya perlahan tersenyum teduh menatap Vivian. "Tidak, itu bukan pertemuan yang pertama bagi kami tapi yang pertama bagiku"

Perlahan langkah Nathan mulai mendekat dan semua mata mengarah ke mana pria sempurna itu pergi.

"Saat itu, aku merasa begitu kagum, menatap seorang wanita cantik yang menari dengan begitu indah di atas panggung, musik dan panggung adalah temannya saat itu dan aku sangat mengagumi semua hal pada malam itu.”

Nathan kembali mendekati panggung, satu per satu menaiki anak tangga tanpa melepaskan pandangannya dari Vivian.

"Aku terlalu pengecut untuk bertemu dengannya saat itu sehingga aku hanya mengiriminya seikat bunga peony yang selalu ada bersama dengan bunga-bunga lainnya. Satu kali, dua kali, dan setidaknya aku membutuhkan waktu tiga kali untuk memikirkan dengan matang tentang bagaimana cara untuk bisa bertemu dan mengatakan rasa kagumku pada Vivian. Sampai akhirnya di malam itu tanpa sengaja kami bertemu di depan theatre dan dia menyapa. 'Hai', itu adalah kata pertama yang dia ucapkan saat kami bertemu, Saat itu jarak kami seperti ini.”

Vivian tersenyum lebar, sedikit malu karena ia mengingat semua kenangan itu, bahwa kenyataannya kini tak hanya dia dan Nathan si pemilik kisah itu, namun seisi Hall tahu tentang cerita mereka. Nathan kembali berjalan mendekat untuk menatap wajah Vivian lebih dekat lagi.

“Semua berkatmu, perkenalan itu lebih cepat terjadi karenamu.”

Riuh para tamu undangan merasakan haru bercampur bahagia saat mendengar narasi pertemuan Nathan dan Vivian, dua insan yang saling mencintai itu bahkan tidak melepaskan pandangan sama sekali dan itu cukup membuat semua orang merasa iri.

"—dan mulai sekarang, di hari ini, di jarak sedekat ini, aku bisa dengan yakin mengatakan bahwa aku sangat mengagumimu Vivian Wang."

Nathan berlutut dan menatap lembut kedua mata Vivian yang mulai berair, senyumannya tak pudar meskipun kedua matanya menyimpan air mata.

Diraihnya jemari Vivian untuk ia genggam.

"Vivian Wang, hari ini, di depan kedua orang tuamu, orang tuaku, keluarga dan juga semua orang di sini yang menyaksikan, maukah kau menjadi bagian dari hidupku, menjadi bagian dari sisa hidupku? Will you marry me, Vivian?"

"Yes, absolutly yes, Nath! I will,”

Keduanya menukar senyuman manis bersama sebelum Nathan memberikan ciuman manis pada jari-jari kurus Vivian, semua bertepuk tangan melihat Nathan memasangkan incin bermata putih di jari manis Vivian yang tidak bisa membendung perasaannya. Vivian memeluk Nathan bahagia, kembali saling berciuman dengan iringan tepuk tangan dan senyum bahagia dari para tamu undangan.

Semua merasakan haru yang tak dapat terbendung, kedua keluarga yang duduk dalam satu meja menukar senyuman dan rasa haru mereka bersama. Arcell si pria bebas yang tidak bisa diatur itu berteriak paling keras seperti menonton pertandingan bola, begitu lantang sampai semua orang menatapnya konyol, membuat Kiara hanya menunduk menutupi wajahnya karena kelakuan Arcell yang membuatnya malu.

****

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PARAMOUR   Bagian 4 : Bern, Switzerland

    Old City, menjadi destinasi pertama Kiara dan beberapa asisten juga manajernya yang saat itu menunggu dengan sabar gadis berparas campuran itu berpose dengan lihai di depan kamera. Dalam satu hari, mereka mengunjungi beberapa tempat di Old City untuk melakukan pengambilan gambar dengan beberapa pakaian yang sesuai dengan konsep pemotretan majalah yang dilakukan Kiara. Hingga saat sore tiba, gadis yang tak pernah kehilangan senyumnya sejak tadi mulai menyandarkan tubuh lelahnya di kursi mobil sembari memejamkan kedua matanya ringan bersama dengan Lilly, sahabat sekaligus manajernya yang sibuk dengan tablet di pangkuannya.“Lilly, malam ini kita menginap di mana?""Schweizerhof, aku sudah memesan tempat di sana.”“Kalian benar-benar tidak mengizinkanku beristirahat, segera melakukan pemotretan setelah aku menginjakan kaki di sini. That’s cruel!”“Tidak hanya kau karena semua anggota tim juga menderita, NO! Bahkan mereka lebih menderita. Mereka bahkan menyiapkan semuanya lebih dulu sebel

  • PARAMOUR   Bagian 3 : Mine

    Ramainya pemberitaan selama beberapa hari belakangan membuat Kiara malas untuk sekedar melihat atau membaca berita gosip atau tren harian. Sudah satu minggu setelah pertunangan besar itu dilakukan tapi berita tentang Vivian dan Nathan tak kunjung reda. Nathan memang bukan seorang public figure tapi Vivian dan keluarganya menginjakkan kaki di dunia yang berbeda. Vivian seorang balerina terkenal dan keluarga Vivian yang menggeluti dunia politik juga bisnis sering menjadi sorotan di surat kabar. Dengan adanya acara pertunangan kemarin sedikit demi sedikit nilai saham perusahaan milik orang tua Vivian meningkat dan membuat orang lain mulai tertarik pada sosok Nathan yang berprofesi sebagai dokter bedah torakoplastik di salah satu rumah sakit besar di New York."Hanya dua." Kiara mendesah saat ia menemukan dua dari sepuluh berita teratas di hari itu meskipun isi dari beritanya hanya membicarakan tentang Nathan yang merupakan kakak seorang model terkenal, Kiara Lee. Satunya lagi, tentang se

  • PARAMOUR   Bagian 2 : The Engagement

    Sedari tadi Kiara menatap datar dua insan yang terlihat sibuk menghampiri satu persatu tamu undangan. Di sampingnya ada Arcell yang sibuk mengupdate kehidupannya dengan mengupload foto dirinya bersama Kiara. Sama sekali tak memedulikan Kiara yang sedang menaikkan satu alisnya sinis saat melihat Vivian mencoba merapikan kerah baju Nathan yang tak rapi, memeluk lengan Nathan dengan begitu manja dan bersikap manis."Satu-satunya yang bisa ku pamerkan, adalah aku adik seorang Kiara Lee, si model terkenal. Followers-ku akan bertambah malam ini."“Kau tahu apa yang paling menyebalkan hari ini, Arcell?”“Apa?”Kiara menatap Arcell yang sama sekali tak menaruh atensi pada dirinya, Kiara menangkup wajah Arcell agar menatapnya, memaksa lebih tepatnya.“Karena kau harus membatalkan jadwal pemotretanmu?”“No!”“Melewatkan sebuah event besar?""Bukan!”“Apa?”“Pikirkan jawaban yang tepat, Stupid!”“Bagaimana aku bisa tahu, Stupid!” bentak Arcell.Segera Kiara mengarahkan wajah adiknya, Arcell untu

  • PARAMOUR   Bagian 1 : The Engagement

    "Mom, sepertinya si manusia super sibuk itu tidak akan datang."Terlihat jelas Cathryn begitu gusar saat menunggu Nathan di depan pintu Hall tempat acara itu sedang berlangsung."Kiara, don't make me panic, ok! Acara sudah dimulai, Vivian dan keluarganya juga sudah menunggu, seharusnya kau berusaha menghubungi Nathan atau lebih baik bersikap tak peduli seperti Arcell daripada membuatku semakin panik!"Kiara memutar bola matanya malas, "Bersikap seperti pria bodoh di sana maksudmu, mom?" Kiara menunjuk adiknya yang sibuk mengobrol genit dan tebar pesona dengan beberapa wanita.“Never, he embarrasses me, Mom.”“Stop it, apa mengejek adikmu saat ini bisa membantu?”“I did, 30 menit yang lalu aku sudah mengabari Jonathan si anak kesayangan bahwa acaranya sudah dimulai. Aku lebih baik daripada anak laki-lak yang tidak berguna itu.”Cathryn melirik kesal anak perempuannya yang malam itu tampak cantik.“Lebih baik kau duduk dengan Arcell, kau sama sekali tidak membantu, Honney.”"Come on Mom

  • PARAMOUR   Prolog

    Semua hal yang terjadi dalam hidup ini adalah apa yang sudah Tuhan gariskan di atas telapak tangan. Berada dalam sebuah keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang terasa seperti sebuah berkah dan keberuntungan yang tidak cuma-cuma Tuhan berikan. Bagaimana babak kehidupan baru itu dimulai seperti sebuah perubahan besar yang seorang Jonathan Carringtoon Lee rasakan, sebuah proses perkenalan dengan dunia asing yang mengantarkan pertemuan menakjubkan dengan dua orang hebat yang menciptakan sebuah makna penting dalam kehidupannya, ‘Keluarga’. “Doctor Turner! Observasi pasien dan jangan lupa kabari aku saat pasien siuman, ok?”“Baik, Dokter Lee.”Kedua orang yang tadinya berjalan berdampingan setelah berbicara dengan keluarga pasien itu pada akhirnya berpisah, seorang residen bedah yang berbalik arah berlawanan sementara dokter bedah kardiothoraks yang sedikit demi sedikit mulai mempercepat langkah kakinya itu mulai nyaris berlari menuju ujung sebuah lorong sepi. Sepatu rubber dan pakai

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status