Accueil / Romansa / PARAMOUR / Bagian 16 : I Need Your Help

Share

Bagian 16 : I Need Your Help

Auteur: bieunnie
last update Dernière mise à jour: 2025-10-09 00:27:32

De Young Museum, adalah tempat yang paling Nathan ingin kunjungi selama di San Francisco, tujuannya adalah untuk menghadiri pameran koleksi graphic art Anderson dan membeli sebuah lukisan karya Umbereto Boccioni yang nantinya akan ia letakan di ruang makan. Ia berkeliling dan melihat satu per satu karya seni yang saat itu dipamerkan hingga hatinya tertarik kepada satu karya yang ia rasa mampu bersinergi dengan ruang makannya. Kepuasan tergambar di wajah tampan yang selalu tersenyum dengan kedua mata yang berbinar, ia jatuh cinta, jatuh cinta kepada sebuah karya seni yang membuatnya terbang ribuan mil hanya untuk menjemputnya dan membawanya pulang.

Kegiatanya hari itu berakhir saat ia sudah membeli lukisan yang ia inginkan, ia memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi museum yang berdiri sejak tahun 1894 itu sembari menunggu jadwal selanjutnya yaitu menonton pertunjukkan Vivian. Banyak hal yang ia kagumi selama mengelilingi museum yang luas itu, bagaimana bagunannya yang terkesan unik karena dilapisi tembaga agar dapat berubah kehijauan seiring berjalannya waktu, patung-patung yang ada sejak museum itu dibuka, dan batu-batu bersejarah yang diletakan di beberapa titik pada museum. Namun hatinya tertaut pada satu tempat, halaman di tengah bangunan yang cukup luas, terdapat pohon-pohon yang menghiasi taman hijau yang cantik itu, beberapa bangku taman berjajar di pinggir-pinggir taman sehingga memberi cukup ruang untuk berlarian atau sekedar duduk-duduk menikmati suasana. suasana itu benar-benar mimpinya, ia bermimpi taman itu ada menjadi bagian dari rumah impiannya, rumah yang memiliki halaman cukup luas sehingga ia bisa bersantai dan bermain dengan anak-anaknya kelak.

Ting!

Kiara, San Fancisco? New York?

Sebuah pesan dari Kiara membuat dirinya seketika melupakan angan tentang rumah impian dan memikirkan gadis itu, si adik kesayangannya yang tiba-tiba mengiriminya pesen singkat.

Nathan, SF

Kiara, Tacos x Burrito

Nathan, Burrito

Nathan terdiam, tak secepat sebelumnya saat membalas pesan Kiara yang sejak tadi mengirim pesan selayaknya sebuah kuisioner.

Kiara, Lunch?

Isi kepala Nathan penuh dengan pertimbangan, ingin ia mengindahkan pergi makan siang dengan Kiara namun ia juga harus membeli bunga untuk pertunjukkan balet Vivian.

Kiara, El Super Burrito, 2pm! No Compromise! Understand!

Nathan menatap jam tanganya, kurang dari dua jam sebelum pukul dua, dan ia akan berusaha untuk mengatur waktu yang ia miliki. Lagi pula, pertemuannya dengan Kiara tidak akan memakan waktu banyak, sehingga ia bisa memesan bunga terlebih dahulu dan mengganti pakaian sebelum menghadiri pertunjukan balet Vivian.

******

Nathan memarkir mobilnya sebelum berjalan menuju tempat dimana ia akan bertemu dengan Kiara. Dari seberang jalan ia menemukan keberadaan Kiara sedang menunggu di restoran, terlihat menonjol dengan pakaian mahal dan modis yang dikenakan, rambut kecokelatan yang tergerai indah membuat Kiara terlihat begitu cantik siang itu. Nathan sama sekali tidak meragukan Kiara yang masuk kedalam jajaran top model dunia karena memang adiknya itu memiliki aura bintang, kecantikan dan selera fashion yang tidak pernah gagal karena semua yang Kiara pakai akan selalu terlihat baik. Bahkan kaca mata hitam yang bertengger di hidung kokohnya tak bisa menutupi kecantikan Kiara di mata Nathan.

Nathan menikmati momen itu, tapi semakin lama ia semakin menyadari bahwa menatap Kiara seperti sekarang menjadi hal paling dilema baginya. Ada yang terobati dan ia tak tahu apa, perasaan lega, dan senang rasanya membuat tubuhnya bereaksi begitu cepat untuk merasakan kebahagiaan. Ya, ia merasakah bahagia saat menemukan wanita itu mulai menatapnya dan melambai, membutakan sedikit kenyataan bahwa sosok wanita di sebrang sana adalah adik perempuan yang seharusnya ia lindungi.

Nathan berjalan ke arah Kiara dengan berbagai macam pikiran di kepalanya, terlebih ia harus menahan semuanya.

"Aku bilang pukul dua dan mengapa kau baru datang? Menyebalkan sekali!"

Seketika itu saja senyum Nathan hilang, Nathan tak menyangka akan mendapat sambutan sesarkas itu dari Kiara.

"Maaf, bertemu denganmu tidak masuk dalam salah satu rencanaku." jawab Nathan dingin dan Kiara meletakan kacamatanya di meja.

Burrito di meja kini menjadi penyelamat Nathan dari momen tak nyaman atas sikap sarkas Kiara dan acuhnya.

“Tentang agency-mu.”

 “Bisa kita tidak membahas pekerjaan?”

“Aku hanya penasaran tentang Kellan. Apa kau tidak merasa ada yang aneh tentang Kellan?”

"Kau masih mempermasalahkannya?" Nathan menggeleng sembari menyantap suapan pertama burritonya. "Lalu mengapa kau seolah menggiring opini untuk mencurigai Kellan?”

Nathan menghela napasnya panjang sembari menelan makanan di mulutnya sebelum menjawab.

“Hanya saja— mengapa dia begitu terobsesi padamu, dia begitu menginginkanmu.”

“Apa lagi? Karena aku top model dunia,” ucap Kiara yang kemudian menyantap Burrito dalam gigitan kecil.

“Dia hanya ingin membantuku.”

“Tapi tetap saja, ada yang aneh.”

“Bukan kah kau yang aneh karena sangat berlebihan?”

Kata-kata itu seperti sebuah pengingat tentang siapa dirinya bagi Kiara. Ia hanya seorang kakak yang teringat kembali bahwa memang ia terlihat berlebihan dan ikut campur urusan Kiara seperti apa yang pernah Adam katakan.

Sorry. Aku hanya khawatir meskipun dia teman baik Vivian.”

“Vivian? Vivian-mu?”

“Ya. Mereka berteman cukup lama.”

Sekilas Nathan menatap Kiara yang hanya memberi respon seadannya karena wanita itu tampak sibuk memotong burrito dan memakannya dalam ukuran kecil.

"Aku sangat kelaparan. Ini makan pertamaku sejak kemarin.”

“Setelah ini kau masih ada jadwal lagi?”

“Ya, setelah ini aku harus menghadiri pembukaan pop up store Celine dan after party setelahnya. Aku harus segera memakan makananku dan memuntahkannya.”

“Kiara!”

“Untuk hari ini saja, aku sangat kelaparan sampai rasanya mau mati. Seharusnya aku tidak boleh makan-makanan seperti ini, tapi bagaimana bisa aku tidak memakan makanan seenak ini saat berada di sini?”

“Kau bisa makan semuanya karena ini bukan porsi yang besar. Kau tidak perlu memaksakan dirimu untuk diet karena kau sudah terlalu kurus Kiara. It’s not good for your health.”

“Tapi apa kau tahu berapa kalori yang dimiliki burrito?" Nathan menghela napasnya, ia tahu Kiara tak akan memberinya kesempatan untuk menjawab, "400-800 kalori! Aku tidak mau terlihat jelek, foto-fotoku harus terlihat bagus! Dan! Aku akan berjalan mengenakan pakaian dalam untuk victoria secret fashion show akhir tahun nanti, jadi aku harus mempersiapkannya mulai sekarang.” 

Kini kedua mata Nathan menatap potongan Burrito yang tak lagi Kiara sentuh, adiknya itu hanya minum satu teguk air sebelum terdiam sejenak seperti menahan sesuatu dan bergegas meninggalkan Nathan menuju ke toilet. Dengan wajah kesal Nathan meletakkan alat makannya menanti kedatangan Kiara yang seperti tidak punya dosa pergi dan kembali seolah tak terjadi apa-apa.

"Kau harus pergi ke dokter."

"It's getting better, tidak semua makanan berakhir keluar begitu saja seperti dulu.”

"Karena sejak tadi kau terlalu cemas untuk memakan satu potong burrito.” 

"Aku tahu, biar aku yang mengurusnya."

Nathan menatap adiknya jengah.

“Sekarang apa tujuanmu memintaku menemuimu?"

Kiara yang tadinya bersikap acuh mulai tertegun merasakan nada tak enak keluar dari bibir Nathan. Selain karena ia ingin meminta bantuan Nathan, tentu alasan terbesarnya adalah karena ia ingin melihat pria itu.

"Emmm... mommy said that you were in San Francisco, so i thought that we should meet.”

"Dan sekarang kita sudah bertemu, jadi apa yang ingin kau bicarakan?"

"Sebenarnya, aku—aku membutuhkan bantuanmu, Nath."

"Bantuanku?"

*******

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • PARAMOUR   Chapter 19 : Apology

    Ting tung ting tung ting tungSatu ikat bunga peony memenuhi tangan Nathan yang kini sedang menunggu dengan gusar di depan pintu. Kegelisahan seperti memenuhi pikirannya tak kala Vivian yang biasanya begitu cepat membukakan pintu, kini harus membuatnya menunggu. Semua karena rasa bersalahnya, ia mengakui kesalahannya hari itu dan ia ingin menyelesaikan semuanya. Sekali lagi Nathan menekan bel yang tak lama setelahnya ia mendapati Vivian muncul dari balik pintu dengan senyuman kecut menyambut kehadiran Nathan."Kau belum tidur?"Vivian lagi-lagu tersenyum. Senyum yang bahkan bisa Nathan artikan dengan baik. "Aku tidak bisa tidur, masuklah," tutur Vivian yang berusaha bersikap sewajarnya seolah ia tak marah dan baik-baik saja. "Apa ini bunga Peonyku?"Nathan mengangguk dan Vivian segera memeluk bunga miliknya untuk menikmati wangi harum khas bunga peony yang paling ia suka."Apa ada toko bunga yang buka selarut ini?""Aku sudah membelinya tadi siang."Vivian kemudian menyadari seberapa

  • PARAMOUR   Bagian 18 : Drunk

    Suara musik berdentum begitu keras di telinga Nathan, ia tidak pernah tahu jika acara after party akan dikemas dengan cara seperti ini, cukup liar. After party yang lebih terlihat seperti sebuah pesta club malam dimana semua orang berpesta dan bersenang-senang seolah hanya hidup hanya untuk hari itu saja. Nathan menolak segala macam minuman karena kedua matanya terus menatap Kiara yang terlihat menikmati pesta, menari di lantai dansa bersama dengan para model pria dan wanita sembari membawa segelas minuman. Beberapa orang berpesta di kolam dengan bikini bahkan tak jarang ada beberapa orang yang sedang bermesraan sembari menghisap rokok bergantian. Suasana yang tidak nyaman bagi seorang Jonathan Carringtoon Lee yang merasa semua itu bukan dunianya. Dunianya terlalu tenang dibandingkan keadaan malam itu.Beberapa wanita terlihat mendekati Nathan karena memang pria itu begitu tampan dan menarik perhatian. Namun mentah-mentah Nathan menolak dan meminta para wanita yang mendekatinya untuk p

  • PARAMOUR   Bagian 17 : Let the Show Begin

    Degup jantung yang memburu membuat Vivian merasa panik karena gugup, udara yang mendadak terasa dingin membuat tubuhnya juga ikut terasa kaku. Berusaha mengatasi rasa gugupnya ia berjalan kesana-kemari untuk mengurangi semua ketegangan meskipun riasan telah menghiasi wajah sempurna Vivian malam itu, sangat cantik meskipun ia tak dapat tersenyum merasakan malam itu yang tak sesuai dengan harapan. Sesekali ia menatap deretan kursi penonton dari balik tirai, memastikan bahwa tempat yang ia pesan telah terisi dan tak lagi kosong."Get ready in ten minute!"Kedua jari-jari Vivian saling bertaut dan ia mulai terpejam untuk memohon banyak hal, hanya sepuluh menit yang terasa begitu cepat berlalu karena Nathan tak kunjung datang."Please please please Nathan please." Vivian terus berharap bahwa Nathan akan datang di menit-menit terakhir sebelum pertunjukannya dimulai."In five minute!"Vivian membuka kedua matanya dan kembali nenatap kursi kosong yang tak juga terisi oleh pemiliknya. Vivian m

  • PARAMOUR   Bagian 16 : I Need Your Help

    De Young Museum, adalah tempat yang paling Nathan ingin kunjungi selama di San Francisco, tujuannya adalah untuk menghadiri pameran koleksi graphic art Anderson dan membeli sebuah lukisan karya Umbereto Boccioni yang nantinya akan ia letakan di ruang makan. Ia berkeliling dan melihat satu per satu karya seni yang saat itu dipamerkan hingga hatinya tertarik kepada satu karya yang ia rasa mampu bersinergi dengan ruang makannya. Kepuasan tergambar di wajah tampan yang selalu tersenyum dengan kedua mata yang berbinar, ia jatuh cinta, jatuh cinta kepada sebuah karya seni yang membuatnya terbang ribuan mil hanya untuk menjemputnya dan membawanya pulang.Kegiatanya hari itu berakhir saat ia sudah membeli lukisan yang ia inginkan, ia memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi museum yang berdiri sejak tahun 1894 itu sembari menunggu jadwal selanjutnya yaitu menonton pertunjukkan Vivian. Banyak hal yang ia kagumi selama mengelilingi museum yang luas itu, bagaimana bagunannya yang terkesan un

  • PARAMOUR   Bagian 15 : Let Me Know

    Makan malam yang memuaskan itu berakhir membuat Vivian kekenyangan karena masakan Nathan yang sangat enak, berkali-kali Vivian memuji calon suaminya yang sangat lihai di dapur dan membuat makanan enak. Kini keduanya memutuskan untuk menikmati malam bersama di apartemen Vivian yang sengaja ayah Vivian beli untuk Vivian yang tinggal di San Fransisco.Dua gelas berkaki panjang berisi wine menjadi pendamping kedua orang yang sedang duduk di ruang santai sembari menatap langit malam dari jendela yang terbuka lebar. Mengobrol sembari bersandar di sofa berwarna biru muda yang nyaman dan cukup luas. Nathan yang tiba-tiba meletakan gelas wine-nya dan beranjak kembali dengan satu kotak obat yang membuat Vivian merasa tersentuh. Pria itu duduk di samping Vivian sebelum akhirnya merain kedua kaki Vivian untuk ia letakan di pangkuannya.“Aku tidak sengaja melihatnya.”Vivian hanya bisa tersenyum senang menerima perlakuan manis Nathan.“Terlihat sangat menyakitkan. Kau tidak melapisinya dengan toe p

  • PARAMOUR   Bagian 14 : Smell of You

    Alunan musik mengiringi langkah indah Vivian saat menari, melompat di udara dan berputar dengan begitu ringan saat menciptakan gerakan indah. Senyum tak luput dari wajahnya ketika ia menari dengan beberapa orang yang membuatnya menjadi pusat dari pertunjukan, menunjukan pendalaman karakter dengan wajah sempurna yang mampu membius mata para penoton yang menerima dengan baik emosi Vivian dalam gerakan indahnya."Well done everyone! Well done!!"Seorang pria dan wanita yang duduk di bangku penonton bertepuk tangan dan memuji penampilan para pemain dalam sesi terakhir latihan. Membuat semua orang tersenyum bahagia dan saling berpelukan saling menyemangati untuk pertunjukan utama nanti.Vivian melepas sepatu baletnya dan kembali memeriksa jari-jari kakinya yang terluka. Ia terdiam, sama sekali tak indah namun menunjukkan seberapa besar usaha jari-jari buruk rupanya untuk sampai pada titik yang ia impikan. Bukankah semakin terluka semakin indah karena semua usahanya. Kedua matanya kini bera

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status