Beranda / Urban / PDKT di Sarang Monster / NOTE 14 HARI PERTAMA

Share

NOTE 14 HARI PERTAMA

Penulis: smooothis
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-20 13:00:55

Awal kerja di "Layla Badar" ternyata bukan soal meracik parfum eksotis atau melayani tamu bangsawan. Hari pertama dimulai dengan selembar lap microfiber, sebotol jumbo cairan pembersih, dan tiga butir pil antimual yang kerja lembur di lambungnya.

“Tanganmu,” suara berat Pak Badar terdengar seperti guntur pelan, “harus menjadi kuas, bukan sekop.” Katanya sambil memeragakan sebuah gerakan sapuan. “Kebersihan adalah seniman.” Pak Badar maksa nyambung kata gara-gara berima. 

Dimas natap bosnya dengan bingung. Ia hanya sedang mengelap etalase kaca. Hah? Apa tadi? Seniman?

Pak Badar mengambil alih lap dari tangan Dimas. “Selalu mulai dari sebe

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • PDKT di Sarang Monster   NOTE 18 ANTIMUAL

    Hampir sepekan Dimas jadi Pustakawan Aroma. Rutinitasnya menyedihkan, persis kayak quest harian di game gacha gratisan.Sebelum berangkat kerja, ia menelan tiga butir pil antimual untuk bertahan hidup. Tapi durasinya menyedihkan.Harusnya dosis itu memberinya jendela aman setidaknya enam jam. Kenyataannya, tiga jam kemudian, tepat di tengah jam sibuk, alarm di perutnya mulai bunyi.Sebenarnya masker respirator adalah solusi paling aman buat meredam serangan hiperosmia. Sayang, itu sekaligus solusi paling tidak aman buat karirnya. Muncul dengan wajah tertutup s

  • PDKT di Sarang Monster   NOTE 17 KHAZANAH

    Kepala Dimas terasa kayak kaset kusut.Kata-kata Setya semalam terus berputar-putar di kepalanya. “Gimana lu bisa seratus persen yakin kalo Azura itu adalah cewek yang nyelametin lo? Lo beneran belum pernah liat mukanya, kan?”Sialnya, keraguan itu menancap. Dia harus bisa membuktikannya.Hari ini, matanya tidak lepas dari Pintu Khazanah. Pintu kayu tebal itu kini terasa seperti portal misterius. Dia menatapnya tanpa berkedip, seolah bisa membuatnya terbuka dengan kekuatan pikiran."Permisi, Mas."Dimas tersentak. Sosok ibu-ibu muda berseragam PNS, lengkap dengan jilbab style menar

  • PDKT di Sarang Monster   NOTE 16 IA ATAU TIDAK?

    Seorang Barbarian mengayunkan kapak raksasa miliknya, si "Pencabut Gigi", berdesing di udara pengap dungeon."MAJU KALIAN!!" teriaknya.Dia menghantam sebuah barikade kayu jamuran. Lusinan Goblin yang bersembunyi di baliknya terlempar kocar-kacir."Sebelah kanan." Suara tenang si Elf terdengar dari belakang.Sebuah panah perak, diselimuti cahaya biru es, melesat melewati bahu Barbar. Panah sihir itu menancap tepat di dada Goblin. Detik berikutnya, monster itu membeku menjadi patung es padat sebelum akhirnya j

  • PDKT di Sarang Monster   NOTE 15 PUSTAKAWAN AROMA

    Pak Badar menatap lurus ke mata Dimas. “Tugas utama seorang Pustakawan adalah mendengarkan, memahami, dan membantu ‘pembaca’ menemukan ‘buku’ yang tepat.”"Seorang penjual," lanjut Pak Badar, nadanya sedikit meremehkan, "hanya peduli pada transaksi. Dia akan mendorong botol termahal, atau yang sedang diskon, atau yang paling laku, tanpa peduli kebutuhan sebenarnya dari orang di depannya.""Tapi Pustakawan," Pak Badar mencondongkan tubuhnya sedikit. "Dia peduli pada cerita." Suaranya lembut namun tanpa mengurangi intensitasnya"Orang datang ke 'Layla Badar' bukan sekadar mencari wewangian, Dimas. Mereka datang mencari sesuatu

  • PDKT di Sarang Monster   NOTE 14 HARI PERTAMA

    Awal kerja di "Layla Badar" ternyata bukan soal meracik parfum eksotis atau melayani tamu bangsawan. Hari pertama dimulai dengan selembar lap microfiber, sebotol jumbo cairan pembersih, dan tiga butir pil antimual yang kerja lembur di lambungnya.“Tanganmu,” suara berat Pak Badar terdengar seperti guntur pelan, “harus menjadi kuas, bukan sekop.” Katanya sambil memeragakan sebuah gerakan sapuan. “Kebersihan adalah seniman.” Pak Badar maksa nyambung kata gara-gara berima.Dimas natap bosnya dengan bingung. Ia hanya sedang mengelap etalase kaca. Hah? Apa tadi? Seniman?Pak Badar mengambil alih lap dari tangan Dimas. “Selalu mulai dari sebe

  • PDKT di Sarang Monster   NOTE 13 KELUARGA BADAR

    Pak Badar duduk di sofa itu. Ia membawa dua bendel kontrak kerja. Satu bendel ia letakkan di depan Dimas.“Ini akad kerjamu. Baca.”Pak Badar berdehem—suaranya seperti pintu benteng yang terbuka. “Akad Kerja ijarah. Jasa Kepramusajian Aroma, atau Pustakawan Aroma. Nomor: 001/AK/bla bla bla ….”Ia mulai membacakan perjanjian dengan suara tanpa emosi.Pustakawan Aroma? Kedengeran jauh lebih keren daripada ‘pelayan toko’. Aku suka. CV-ku nanti bakal keliatan sangar.“Bismillahirrohmanirrohim

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status