Share

MENDAPATKAN HARAPAN

last update Dernière mise à jour: 2025-06-03 19:27:26

"Ada apa Non?" tanya Bu Nur ketika melihat Clara seolah ragu untuk masuk ke dalam kamar yang sudah disediakan.

"Saya merasa tidak pantas ada di sini karena sekarang ini saya sedang banyak masalah, saya takut membuat keadaan keluarga Sean jadi kacau karena hal itu."

Clara memilih jujur pada Bu Nur membuat perempuan itu menarik napas panjang.

"Nona. Tuan muda itu bukan tipe pria yang sembarangan memutuskan sesuatu, kalau dia sudah membawa Non Clara ke sini, artinya memang itulah yang dia putuskan. Apalagi, rumah ini sebuah rumah rahasia untuk tuan muda, orang tua tuan muda saja tidak tahu tentang rumah ini, Non. Hanya kita berdua."

Panjang lebar Bu Nur menjelaskan. Hingga Clara menghela napas.

"Rumah ini khusus untuk Sean mengaransemen musik agar orang tuanya tidak tahu yang dilakukan oleh Sean?"

"Iya."

"Apakah di Jakarta Sean juga memiliki studio sendiri?"

"Hanya di sini, karena di Jakarta orang tuanya tidak terlalu sering di sana."

"Bu, keluarga Sean memiliki trauma tersendiri tentan
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    PENGAKUAN SEAN

    "Berarti, saya punya harapan besar untuk bisa cepat bercerai dengan suami saya, ya, Bu?" tanya Clara setelah beberapa saat lamanya ia terdiam usai menyimak apa yang dikatakan oleh Bu Nur."Ya. Itu benar. Kalau Nona ada bukti tindak kekerasan yang dilakukan oleh suami Nona, itu akan membuat gugatan cerai Nona cepat disetujui."Clara mengucapkan terima kasih untuk apa yang dikatakan oleh Bu Nur, sementara itu usai mengucapkan kalimat tersebut pada Clara, Bu Nur lekas kembali memeriksa luka di dada Clara, sehingga perempuan itu benar-benar yakin, luka itu memang benar-benar parah."Non Clara jangan memakai bra dulu untuk sementara, karena memakai bra pasti akan membuat dada Non Clara semakin sakit, benar tidak?" "Iya. Benar, rasanya sangat sakit.""Jadi untuk sementara jangan memakai bra dulu jika di rumah. Usahakan untuk rileks, saya akan membuat ramuan herbal untuk Non Clara, biar rasa sakitnya hilang, Non Clara istirahat saja, ya?" Clara hanya mengiyakan apa yang dikatakan oleh Bu N

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MENDAPATKAN HARAPAN

    "Ada apa Non?" tanya Bu Nur ketika melihat Clara seolah ragu untuk masuk ke dalam kamar yang sudah disediakan."Saya merasa tidak pantas ada di sini karena sekarang ini saya sedang banyak masalah, saya takut membuat keadaan keluarga Sean jadi kacau karena hal itu."Clara memilih jujur pada Bu Nur membuat perempuan itu menarik napas panjang."Nona. Tuan muda itu bukan tipe pria yang sembarangan memutuskan sesuatu, kalau dia sudah membawa Non Clara ke sini, artinya memang itulah yang dia putuskan. Apalagi, rumah ini sebuah rumah rahasia untuk tuan muda, orang tua tuan muda saja tidak tahu tentang rumah ini, Non. Hanya kita berdua."Panjang lebar Bu Nur menjelaskan. Hingga Clara menghela napas. "Rumah ini khusus untuk Sean mengaransemen musik agar orang tuanya tidak tahu yang dilakukan oleh Sean?""Iya.""Apakah di Jakarta Sean juga memiliki studio sendiri?""Hanya di sini, karena di Jakarta orang tuanya tidak terlalu sering di sana.""Bu, keluarga Sean memiliki trauma tersendiri tentan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KERAGUAN CLARA

    "Sebenarnya, aku juga punya pikiran yang sama seperti yang kamu pikirkan, Clara, tapi karena aku belum punya bukti, aku belum bisa mengatakannya padamu."Suara Sean terdengar, membuat wajah Clara berubah."Kamu juga berpikir begitu?" katanya membuat Sean mengangguk."Tapi sekarang, masalahmu jauh lebih penting, Clara. Kamu harus lepas dulu dari cengkraman Bagas, baru membereskan apa yang sudah diperbuat Bagas padamu."Clara menarik napas mendengar apa yang dikatakan oleh Sean. "Iya. Kamu benar. Masalah dia, suatu hari keburukan pasti akan terbongkar, aku enggak mau buang energi untuk memikirkan masalah itu juga."Clara menanggapi ucapan Sean dengan nada suara yang perlahan."Clara. Aku yakin Carli akan mengetahui kebenarannya, dia tipe orang yang sayang keluarga, dia pasti akan menyelidiki dengan siapa ayahnya berselingkuh."Sean berusaha untuk menenangkan Clara agar Clara fokus pada masalahnya saja, tidak perlu memikirkan hal lain karena masalah Clara jauh lebih rumit menurut Sean.

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    CLARA MULAI CURIGA

    "Sean, kamu dan model itu tidur bersama?" tanya orang yang tidak lain adalah Carli, dengan tatapan mata mengarah pada Sean dan Clara bergantian.Untuk sesaat, Sean memang terkejut karena tidak menyangka akan bertemu Carli di situasi seperti sekarang. Akan tetapi, ia sadar, jika berlama-lama terkejut waktu akan habis dan itu sangat fatal untuk Clara. Berpikir sampai di sana ia mendekati sahabatnya itu untuk bicara sebentar sementara Clara berdiri mematung di tempatnya tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang."Ini kagak seperti yang lu pikirin, Carli. Sekarang gue kagak bisa menjelaskan apapun sama lu, permisi!"Sambil menarik tangan Clara yang memasang masker dan topi agar ia tersamarkan, keduanya berlalu dari hadapan Carli, namun, karena tidak terima dengan apa yang ia lihat sementara ada adiknya yang sangat menyukai Sean, Carli tidak membiarkan sahabatnya itu berlalu begitu saja."Sean, perempuan seperti dia seharusnya kagak boleh ada di sekitar lu, lu kagak lihat dia memiliki

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEPERGOK?

    "Pi, tolonglah masalah ini jangan dipandang di satu sisi saja, Papi juga harus bisa melihat dari sisi yang lain, aku akan menemui Clara, aku berjanji tidak akan terlalu mencolok, Papi jangan khawatir!"Sean berusaha untuk tetap mendapatkan izin dari sang ayah, dan telapak tangan Pak Steven mengepal mendengar permohonan sekaligus janji yang dikatakan oleh Sean padanya."Baiklah. Ini yang terakhir. Setelah itu jangan lanjutkan hubungan pertemanan kalian, puluhan tahun aku dan ibumu menjaga citra baik keluarga kita, tidak akan kubiarkan seseorang merusaknya, Sean! Paham kamu?" tegas Pak Steven. "Baik, Pi. Aku mengerti!" janji Sean lalu ia terburu-buru melangkah meninggalkan sang ayah, khawatir ayahnya berubah pikiran dan melarangnya untuk menemui Clara. Namun, baru saja ia ingin mencapai pintu depan, suara ayahnya kembali terdengar, dan Sean terpaksa menghentikan langkahnya dengan perasaan yang sedikit bercampur aduk, khawatir ayahnya justru sudah berubah pikiran."Papi juga tidak mau

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KENEKATAN BAGAS!

    Bagas langsung mengarahkan pandangannya pada Anisa ketika ia mendengar perempuan itu bicara demikian. "Ya, kamu benar juga, kalau video itu terpublikasi, dia bukan hanya kehilangan karir, tapi juga akan kehilangan cinta selingkuhannya.""Jadi, tunggu apa lagi, lakukan sekarang!"Bagas segera berdiri mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa. Membuat Anisa terkejut."Kamu mau ke mana?" tanyanya dengan tatapan mata heran."Akan mempublikasikan video itu.""Memangnya, videonya tidak ada di ponsel kamu?""Yang di ponsel sudah ditemukan Clara, sudah dihapus, aku memindahkan filenya di tempat lain."Sudah aku duga, dia pasti menyimpannya di tempat lain, ternyata benar. Dia memang licik, tapi karena bukan aku yang dia permainkan, aku tidak peduli!Anisa menanggapi ucapan Bagas di dalam hati."Mas!" serunya, hingga langkah Bagas terhenti seketika."Aku boleh ikut?" pinta Anisa membuat Bagas membalikkan tubuhnya dan menatap ke arah Anisa. "Tidak perlu!" katanya membuat Anisa mengerutkan kening

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status