Home / Rumah Tangga / PELITNYA SUAMIKU / Bab 14 kesiangan

Share

Bab 14 kesiangan

Author: Thaya nika
last update Last Updated: 2024-10-15 20:25:55

Menjelang malam,Arumi dan Ajeng turun dari bukit.Udara semakin dingin sedangkan Ajeng hanya mengenakan dress selutut berwarna kuning. Ajeng menggosok telapak tangannya agar tidak terlalu kedinginan.

''Kamu kedinginan ?'' tanya Arumi

Ajeng menggelengkan kepala " Saya baik-baik saja.''. Arumi melepas blazer nya kemudian memakaikan nya kepada Ajeng.

''Pakailah !'' ucap Arumi sambil membetulkan letak blazer nya di tubuh Ajeng.

Ajeng hanya diam sambil tersenyum,keduanya saling diam hadir rasa canggung di antara mereka. sepuluh menit kemudian mereka sampai dekat rumah. Ajeng melepaskan blazer Arumi dan menyerahkan kepada pemilik nya.

''Terima kasih Bu Arumi. Tidak enak kalau aku masih memakainya. Gak enak nanti di kira bagaimana.''

Arumi menerima blazer nya, dan Ajeng berada dua langkah di depannya. Setelah sampai di gerbang, Ajeng langsung masuk ke dapur sedangkan Arumi lewat pintu tengah.

''Bu Arumi mandi dahulu, baru kita makan malam sama-sama.'' ucap Bu Wira

''Baik Bu.''

Setelah se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 50

    Arumi memandang keluar jendela sambil memainkan ponselnya. Chat dari Adrian membuatnya agak resah. Bukan apa apa sebenarnya, hanya Adrian ingin Arumi datang ke rumahnya untuk makan malam. Lebih tepatnya Ibu Adrian ingin mengundang Arumi makan malam. Adrian banyak bercerita tentang Arumi kepada Ibunya. Dan ibunya merasa tertarik dengan Arumi. Selain mencari menantu, dia juga ingin mencari ibu bagi cucu semata wayang nya. "tok...tok....!" "masuk!" ucap Arumi kemudian dia duduk di kursinya. "Ajeng, tumben kesini. Apa gak ada kelas ?" tanya Arumi sambil kembali berdiri menyambut Adeknya. "Gak ada kak. Hari ini Dosennya sakit. Hanya kasih tugas saja." jawab Ajeng sambil bergelayut manja di lengan Arumi. "Kamu udah makan ?" Ajeng menggeleng sambil menggembungkan pipinya, hal itu membuat Arumi menjadi gemas. Tanpa aba aba Arumi langsung mencium pipi Ajeng. Keduanya kaget, jika Ajeng kaget di sertai degupan di dada ya,sedangkan Arumi merasa menyesali apa yang dia lakukan. Dia h

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 49

    Jantung Ajeng berdebar dengan kencang tatkala Arumi mendekat dan melingkarkan tangannya di pinggang Ajeng. Bukan apa, sebenarnya Arumi hanya menggoda Ajeng,dan membuktikan apakah apa yang dia pikirkan adalah sama. ''Le..lebih baik Kakak sarapan, nanti keburu siang !'' ucap Ajeng gugup''Tolong ambilkan kakak nasi ya !'' ucap Arumi sambil berbisikAjeng hanya diam saja,karena lidahnya kelu untuk menjawab perkataan Arumi.''Assalamualaikum.....!''''Waalaikumsalam....!" jawab keduanyaArumi segera melepaskan tangannya dari pinggang Ajeng,karena Yudha sudah datang untuk menjemput mereka. Sebenarnya Yudha juga tahu apa yang Arumi dan Ajeng lakukan.''Kita sarapan sama-sama Yud, setelah itu kita berangkat !'' pinta Arumi''Iya, terima kasih Bu."Yudha begabung dengan mereka untuk sarapan.Setiap Yudha datang, terkadang ajeng merasa kurang senang karena Ajeng tahu kalau Yudha mencintai Arumi. Setelah semua beres,mereka berangkat. Ajeng ke kampus pagi karena ada urusan dengan Dosen. Sedang

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 48

    Arumi pulang bersama Yudha,sedangkan Adrian masih di pesta tersebut. Arman mendekati Adrian yang sedang berdiri di balkon. ''Kamu menyukai Arumi ? lebih baik kamu jauhi dia,karena Dia milikku !" ucap Arman''Bukankah anda sudah menceraikannya, kenapa anda dengan bodohnya melepas wanita seperti Arumi. Kamu tidak berhak melarang saya mendekati Arumi karena dia wanita bebas. "Ucap Adriansambil menenggak minumannya.Adrian hendak meninggalkan Arman, tapi diamenghentikanlangkahnyakemudian kembali mendekati Arman."Oh..iya satu lagi. Saingan anda bukan hanya Saya,tapi juga Yudha. terlebih lagi dia punya adek yang begitu dia sayangi. Jadi jangan banyak berharap.''Setelah berkata demikian, Adrian meninggalkan Arman. Dia juga memutuskan untuk pulang karena putri kecilnya sudah menunggu di rumah. Ya, Adrian sudah memiliki seorang putri dari almarhum istrinya.Dan dia membesarkan anak nya bersama dengan Ibunya.Sedangkan di perjalanan, Yudha melihat Arumi yang tampak melamun sambil melihat k

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 47

    Arumi menikmati perjamuan pesta beserta para pengusaha juga kontraktor lainnya. Walaupun Arumi masih tergolong baru sebagai seorang kontraktor tapi hasi kerjanya tidak di ratusan lagi. Tim yang berkomitmen juga tenaga kerja yang royal membuatnya mudah mengerjakan proyeknya . Setiap perbuatan pasti ada timbal baliknya, seperti halnya yang Arumi lakukan, dia juga royal kepada pagawainya. "Halo Nyonya Arumi, apa kabar ?" Suara itu begitu mengejutkan telinga Arumi, karena saat ini Arumi berada di keramaian. Firasatnya bertemu dengan Arman ternyata tepat. Arumi tidak mau ada keributan sehingga merusak acara pesta. Yudha dengan sigap berada di depan Arumi dan menghalangi Arman mendekat. "Maaf, beliau sedang tidak mau di ganggu. Jika ada yang ingin di bicarakan lebih baik jangan di sini." "Kenapa, apa kamu takut Arumi jika saya permalukan ?" "Sepertinya anda yang akan malu sendiri nanti, lebih baik Anda menjauhi beliau."pinta Yudha "Siapa kamu berani beraninya mencampuri u

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 46

    Yudha, sopir yang sudah bekerja selama bebrapa bulan di perusahaan Arumi, selalu menunggu panggilan dari bosnya. Ia tidak pernah berani membayangkan bahwa bosnya bisa menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar atasan. Namun, perasaan itu mulai tumbuh ketika Yudha melihat Arumi tersenyum padanya.Suatu hari, ketika mengantar Arumi ke rapat, Yudha bertanya:"Bu Arumi, apakah Ibu sudah sarapan?""Belum, Yudha. Terburu-buru pagi ini.""Mau saya belikan sarapan, Bu?""Tidak perlu, Yudha. Anda sudah cukup membantu saya.""Bu Arumi, saya ingin bertanya... Apakah ibu bahagia dengan pekerjaan dan hidupnya sekarang?""Yudha, kamu tahu? Saya merasa ada yang kurang. Mungkin karena saya terlalu fokus pada pekerjaan." "Saya paham, Bu. Saya juga merasa ada yang kurang dalam hidup saya... Mungkin karena saya belum menemukan orang yang tepat."Arumi melihat mata Yudha dan mencari kebenaran tentang perkataan Yuni kemarin.Mereka berdua saling menatap, dan Yudha merasa agak canggung dengan tatapan Arumi, d

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 45

    Hari ini Yuni bertemu dengan Arumi. Ajeng sudah membujuk Arumi untuk mau menemui Yuni,karena Yuni memiliki niat yang baik,maka Arumi menyetujuinya. Arumi duduk di sebuah resto dan Yudha berdiri dengan gagahnya di belakang Arumi. ''Duduklah Yud,kenapa kamu berdiri saja di situ !" ''Ah...iya Bu Arumi , biar saya duduk di belakang Ibu saja.'' ''Hemm...terserah kamu Yud. Apa menurut Kamu Yuni benar benar berubah ?'' ''Tidak ada salahnya Ibu memberi kesempatan kedua kepada Yuni." ''Dia sedang dekat dengan Ajeng, dan mereka seperti adek kakak. Saya hanya gak mau Yuni menyakiti Ajeng. Dan sekarang Arman mulai menggangguku lagi, apalagi Ibu mertuaku sering menelpon . Kapan saya lepas dari mereka.'' ''Selama mereka tidak melukai Ibu, masih bisa di maklumi. Tapi jika sampai mereka melukai Ibu, Saya yang akan berada digarda terdepan untuk melindungi Ibu.'' ucap Yudha "Kenapa kamu baik sekali Yud,kenapa kamu mau melindungi saya ?'' "Iiitu...sudah menjadi tugas saya Bu,karena saya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status