“Ratu Pertama Wilayah Sabit bukan sosok rendahan seperti ibumu, Raskar! Lancang sekali kau!”Berbagai macam kejutan dan celaan terus dilontarkan kepada Raskar yang saat ini tengah menderita di bawah tekanan.Namun, mereka semua diam-diam merasa sedikit takjub diikuti rasa senang melihat keberanian sekaligus penderitaan Raskar di saat bersamaan.“I–ini…. Bukankah terlalu sombong sekali si Raskar ini?” batin Beta tampak benar-benar tak tahu harus berkata apalagi melihat perilaku Raskar yang tidak tahu batasnya.Keheningan kembali terjadi ketika semua penonton kembali fokus memperhatikan momen menegangkan ini.***“Hmm? Tingkat 1 Fase 80? Bukankah ini terlalu lemah untuk bisa mengalahkan putraku?” batin wanita itu dengan heran.“G–gawat! Wanita ini sudah terlalu bar-bar hingga bahkan berani menindas anak kecil sepertiku. Apa yang harus aku lakukan sekarang?” batin Raskar bergejolak menahan rasa sakit.“Hmph! Cepat katakan kalau kamu menyesali perbuatanmu sekarang juga!” tegas wanita itu t
“Urgh! Mengapa mereka malah bertengkar, sih? Zaman sekarang, emak-emak memang suka sekali baku hantam!” batin Raskar yang terlempar jauh meski sudah terlepas dari tekanan Nyonya Diana sebelumnya.Boom!“S–suara apa itu? Cepat bawa para Pendekar elit penjaga Istana untuk keluar mengamati situasi! Lebih tepatnya para Pendekar Tingkat 7 ke atas segera keluar menuju lokasi dan sisanya tetap berjaga di tempat melindungi Istana!” tegas seorang Pendekar penjaga Istana yang memimpin komando.“Baik!” sahut para Pendekar lainnya dengan sigap keluar dari sarangnya yang bahkan cukup tersembunyi hingga hampir tak terlihat oleh kasat mata telanjang.Whoosh!Pergerakan para Pendekar elit dengan kecepatan luar biasa tinggi berhasil sampai di lokasi yang diduga menjadi tempat pecahnya konflik.“Siapa itu?” tanya salah satu seseorang.“I–itu pasti Yang Mulia Ratu Pertama dan Ratu Keempat! Mereka kembali bertengkar lagi!” sahut yang lainnya merasa sangat tidak percaya.Mereka yang mendengar itu langsung
Namun, bukannya mengapresiasi tindakan mereka, Raskar malah memberi perintah yang tidak bisa diterima sama sekali. Mereka tampak kesal dibuatnya.“Urgh! Dasar bocah ingusan! Cepat masuk ke dalam Istana dan jangan ganggu pekerjaan kami!” tegas pemimpin para Pendekar elit dengan histeris memarahi Raskar.“Hah? Apa kau bilang? Ini perintah pangeran dan kewajiban kalian adalah mengikuti perintahku. Cepat lakukan saja! Apakah kalian tidak tahu kalau pertempuran belum berakhir?” tanya Raskar berteriak keras menyindir para Pendekar elit.“Pangeran? Wajib mengikuti?”Mereka langsung rasanya ingin sekali segera menelan Raskar bulat-bulat ketika mendengar perkataan itu. Identitas Raskar tidak asing bagi mereka sama sekali sehingga membuat mereka semakin kesal diperintah oleh Raskar.Namun, perkataan Raskar tidak sepenuhnya salah sebab dari jauh tepat di luar perlindungan Tekno Pusaka Tingkat Berlian, pertempuran dahsyat bahkan seakan seperti baru dimulai saja.Level Tekno Pusaka : Tingkat Rend
“Su–sudah terlambat!” teriak pemimpin para Pendekar elit itu mulai pasrah.“Maju! Jangan menyerah!” teriak semua bawahannya pemimpin para Pendekar elit itu tiba-tiba membara dengan cepat.“Hah? Apa yang sebenarnya sedang terjadi?” tanya pemimpin para Pendekar elit itu dengan bingung dan semakin heran.“Hei, kamu juga! Pemimpin kelompok penjaga ini cepat kerahkan kekuatanmu juga. Apa kamu ingin hidup jomblo seumur hidup?” tanya Raskar dengan nada suara memerintah.“Hah? Saya sudah menikah dan punya 3 istri tahu!” teriak pemimpin Pendekar elit itu merasa tersinggung.“Waduh, banyak sekali! Memangnya kamu Sultan juga? Cepat bagikan dua sisanya ke yang lebih membutuhkan!” tegas Raskar dibuat terkejut oleh perkataan pemimpin para Pendekar itu.“Apa? Kamu pikir istriku itu Pizza yang bisa dipotong lalu dibagikan, hah? Tutup mulutmu sebelum saya menampar wajahmu secara langsung!” tegas pemimpin para Pendekar dengan emosi mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk memperkuat Perisai Ratapan Kropo
Para wartawan sudah merekam seluruh kejadian menggunakan Tekno Pusaka milik mereka.Setelah beberapa detik, ledakan itu mereda dengan kepulan asap dan awan jamur terlihat jelas mewarnai langit yang cerah itu.“Hah, hah, hah!” Diana tampak semakin lemas setelah mengeluarkan kekuatan penuhnya itu.“Akhirnya, aku menang!” gumam Diana tampak lega melihat jurus Natasha yang lenyap di mana tidak ada tanda-tanda keberadaan Natasha.“Meski dia nanti mati, suamiku tidak akan bisa menyalahkanku!” tegas Diana dengan suara lirih.“Mati? Tampaknya kamu memang berniat untuk membunuhku! Wanita licik sepertimu tidak cocok menjadi istri pertama Sultan!” tegas suara yang tiba-tiba muncul di belakang Diana.Belum sempat dia melirik dan menghindar, pukulan telak langsung menghantam punggungnya.“Argh!” jerit Diana kesakitan karena tulang belakangnya patah akibat pukulan itu.Blurgh!Diana langsung muntah cairan merah yang tidak bisa dia tahan lagi. Sosok Natasha dengan cepat muncul di hadapannya langsung
Kejadian yang begitu mendebarkan itu tentu saja mengejutkan semua orang termasuk para penonton dan Kembar Gosiper.Mereka yang menyaksikan pemandangan adu jotos yang begitu luar biasa hingga sulit rasanya menjelaskan dengan kata-kata saja karena memang begitu megah dan dahsyatnya pertarungan antara Pendekar elit Tingkat 10 adalah sesuatu yang jarang terjadi.Belum lagi kemampuan yang ditunjukkan oleh Kembar Gosiper terlalu realistis dan begitu mengagumkan sejauh mata memandang sehingga hampir setiap detailnya terlihat nyata seolah-olah mereka semua memang melihat kejadian tersebut dengan mata kepala secara langsung.Padahal semua itu adalah bagian dari implementasi Jurus Khusus milik Kembar Gosiper. Beta sendiri juga tidak menyangka kalau akan terjadi hal sedemikian rupa dalam masa lalunya Raskar.“H–hebat dan mengerikan sekali! Inikah pertarungan hidup dan mati antara Pendekar elit Tingkat 10? Benar-benar sebuah keajaiban ada makhluk semacam itu di dunia ini!”“Ha-ha-ha! Saya bersump
Boom! Bang! Doom!Suara dentuman besar membuat indera pendengaran semua orang langsung berdengung hebat sekali. Seketika seluruh cakupan Jurus Khusus Kembar Gosiper ikut terdampak dengan suara dentuman yang asalnya tidak jelas sama sekali itu.“Argh…?! Apa-apaan ini Kembar Gosiper?! Mengapa ada bunyi mengerikan seperti ini?!”“Sial…! S–sakit sekali kepalaku! B–bunyi macam apa ini yang langsung bisa melumpuhkan organ dalam seorang Pendekar?!”“Be–berhenti! He–hentikan semua ini! Argh…!”Berbagai keluh kesah semua orang langsung terdengar begitu jelas sebab memang semenakutkan itulah bunyi dentuman yang begitu menggetarkan hati dan organ dalam semua orang.“Urgh…! S–suara apa ini, Beta?! S–sakit sekali tubuhku dibuatnya! To–tolong aku, Beta!” rintih Alpha yang langsung jatuh tersungkur dalam posisi yang begitu menyedihkan sekali.“A–alpha! Jangan pingsan di situasi seperti ini! Urgh…!”Beta yang melihat kakaknya hanya bisa memberikan peringatan saja sebab dirinya juga mengalami situasi
“Sungguh suara yang begitu mengerikan sekali! Apa yang sebenarnya asal usul suara itu? Bagaimana bisa membuat Pendekar Tingkat 10 Fase 100 sepertiku langsung pingsan dengan cepat?!” ucap pria tua itu seakan-akan masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi beberapa waktu yang lalu itu.Padahal pria tua itu sudah sangat waspada bahkan mengedarkan seluruh Energi Sabit miliknya yang perkasa untuk bertahan melawan efek suara dentuman misterius itu.Namun, bukannya selamat malah dirinya semakin cepat terkena efeknya dan menjadi salah satu orang yang pertama kali jatuh tersungkur dalam posisi yang menyedihkan sekali tidak seperti sosoknya yang selama ini begitu terhormat di mata orang lain dan para pengikutnya.Ini adalah pengalaman paling menyedihkan sekaligus memalukan sekali bagi reputasinya yang selalu tak terkalahkan sejak menjadi seorang Pendekar elit hingga beberapa waktu lalu harus menerima kenyataan telah ditaklukkan oleh sekadar suara misterius saja.“Beraninya siapa pun
Sebuah konflik yang akan berkembang dan berkepanjangan sehingga sangat tidak diinginkan semua pihak yang ada di dalam Wilayah Sabit tidak peduli siapa pun itu.Tidak peduli seberapa bencinya mereka kepada orang-orang dari Wilayah Purnama, tidak ada yang ingin melukai orang-orang dari sesama pihak di Wilayah Sabit apalagi di tengah situasi yang tidak bisa dianggap remeh sedikit pun.Semua orang yang menyadari hal itu dengan baik sangat sinis dengan karakternya mantan Sultan ke-98 termasuk para bawahannya yang setia kepadanya selama ini.Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah di antara para bawahannya sendiri juga mulai perlahan-lahan sudah tidak terlalu berminat dalam upaya meningkatkan ketegangan di antara sesama Pendekar elit sejati Wilayah Sabit.Situasi yang benar-benar rumit inilah yang membuat para penguji yang ada di atas bangunan tinggi saling berdebat satu dengan yang lainnya apalagi terkait segala macam keputusan yang telah dibuat oleh sang mantan Sultan ke-98.Dalam hal ini
“Benar sekali apa yang telah dikatakan olehnya! Wanita cantik ini pasti menggunakan metode yang curang dan tidak dibenarkan dalam aturan di dalam Bola Abadi! Kami mohon agar wanita ini harus kembali di cek statusnya!”“Saya setuju dengan hal itu! Kami semua berharap kepada para penguji yang bertanggung jawab untuk menemukan rahasia terkait metode curang yang digunakan wanita cantik itu! Harap maklumi permintaan kami semua!”“Benar itu! Kami harap agar semuanya bisa dipastikan kembali kalau tidak ada kecurangan sedikit pun di antara kami para peserta! Harap para penguji menegakkan keadilan yang seadil-adilnya!”Berbagai macam suara secara serempak juga meminta kepada para penguji untuk melakukan verifikasi khusus kepada sosok Harum Korhan yang dicurigai telah melakukan kecurangan di dalam Bola Abadi.Para penguji yang berada di atas bangunan tinggi mampu mendengar semua perkataan dan keluhan para peserta lainnya terkait kecurigaan bahwa Harum berbuat curang.“Hmph…! Apa bocah-bocah men
“Omong kosong! Bagaimana mungkin wanita itu masih jujur ketika semua kejadian sebelumnya benar-benar tidak masuk akal, hah?! Jelas sekali kalau wanita itu curang! Kita hanya perlu membuktikannya dengan cara memanggil para penguji untuk verifikasi!”“Benar juga! Wanita keji ini pastilah menyembunyikan trik curangnya dengan baik sehingga sulit terdeteksi oleh indera semua orang yang ada di sini! Kita harus melibatkan para penguji!”“Pemimpin, mohon buat keputusan segera! Masalah ini harus segera diselesaikan juga dan tidak boleh membiarkan keraguan kami semua terus menerus!”Diskusi melalui pesan telepati di antara anggota kelompok Sepuluh Mawar terus terjadi sejenak sebelum akhirnya mereka kembali meminta jawaban akhirnya dari pemimpin mereka yaitu Hana Srina.Hana Srina tetap diam dalam kesunyian yang singkat seolah-olah dirinya hanyalah patung tak bernyawa lagi yang telah tiada sejak dahulu kala. Itulah yang terjadi sehingga membuat para anggota kelompok Sepuluh Mawar juga bingung se
Hal inilah yang terus saja menghantui pikiran semua orang yang ada di sana karena hanya asumsi liar itu saja yang bisa mereka yakini di tengah situasi yang tidak masuk akal seperti ini.“Sialan! Siapa sebenarnya wanita ini?! Mengapa dia kuat sekali seakan-akan hampir mustahil untuk dikalahkan tidak peduli seberapa banyak serangan gabungan kamu?! Apa rahasianya yang sebenarnya dia pendam di balik tatapan tajamnya yang menawan itu?!”“Mungkinkah wanita ini benar-benar memiliki kekuatan yang memang mampu membuatnya bertahan selama ini?! Tidak mungkin sama sekali! Bagaimana mungkin ada kekuatan menentang hukum alam semacam itu?! Mustahil adanya kemampuan kebal di dunia ini!”Braka yang tidak habis pikir dengan semua yang baru saja terjadi ini hanya bisa terus-terusan termenung dalam gejolak batinnya yang tiada ujungnya sama sekali.Sebuah realitas kehidupan yang mau tidak mau membuat orang yang cukup jeli dan jenius seperti dirinya tidak mampu tenang sama sekali sampai menemukan jawaban y
Wanita cantik itu mengusap noda darah yang ada di bibirnya dengan santai sambil memandangi ke arah Braka dengan tatapan yang begitu tajam dan tegas mengandung segudang makna tersirat yang begitu mendominasi.“Curang? Hmph…! Tuduhan lancang tanpa bukti semacam itu tidak masuk akal sama sekali! Sekumpulan kecoa seperti kalian semua tidak layak mengetahui apa pun tentang diriku yang hebat ini!”“Kalian semua hanya perlu tahu kalau aku sangat kuat dan terlalu kuat untuk dihadapi oleh sekumpulan kecoa berisik seperti kalian semua. Lebih baik, segera menyerah saja dan tinggalkan Bola Abadi ini kalau sudah putus asa seperti ini!”Harum menjawab dengan sindiran tegas tanpa ada tanda-tanda untuk memberikan informasi yang lebih detail sehingga membuat semua orang semakin tidak senang dengan urat nadi semakin menonjol di sekitar wajahnya.Mereka semua yang berada di dalam Bola Abadi ataupun yang berada di luarnya adalah calon Pendekar elit yang begitu menjanjikan kelak di masa depan yang akan da
Harum dengan lihai mengelak, menangkis, dan dengan gesit mengatur jarak setiap kali serangan ditujukan ke arahnya. Sebagian besar berhasil ditangkis olehnya, tapi tidak sedikit pula yang mengenainya dengan telak.Anehnya, tidak ada sedikit pun dari serangkaian serangan yang mengenai dirinya dapat benar-benar melukai wanita cantik itu walau terlihat dengan jelas mengenai tubuhnya dengan keras.Sebuah pemandangan yang mengejutkan semua orang di sana termasuk Braka yang selama periode itu sudah mencoba beberapa kali menyerang Harum dan ada yang mengenai sasarannya.Meski begitu, wanita cantik itu seakan-akan tidak bergeming sedikit pun walau serangannya dan hampir semua orang di sana mengenai wanita tersebut berulang kali tanpa henti sedikit pun.Sebuah fenomena yang akan membuat siapa pun tercengang hanya dengan mendengarnya dan menyaksikannya apalagi merasakannya secara langsung di mana serangan terkuat mereka tidak mempan sedikit pun.Harum juga tidak tanggung-tanggung untuk membalas
“Terima ini dasar wanita rendahan!” teriak sekitar sepuluh orang dengan begitu gesitnya berada di atas dan melesat begitu cepat menuju ke arah Harum.Di sisi lain, beberapa puluh orang lainnya langsung bergegas menuju ke arah Harum dengan kecepatan yang tidak lambat sedikit pun. Hal ini membuat detak jantung semua orang berdetak lebih cepat daripada biasanya.Sebuah kejadian yang begitu menggetarkan jiwa dan raga semua orang yang ada di sana termasuk Braka itu sendiri. Pria itu mengepalkan tangannya dengan begitu eratnya dan benar-benar membara isi hatinya.“Sialan kau wanita keji! Tidak pernah ada sekali pun dalam hidupku seseorang menghina dan merendahkan diriku sampai sebegitunya! Aku, Braka Dirju, tidak akan pernah melupakan semua ini!”“Masa bodoh dengan rencana awalku. Aku akan melumat dirimu dengan kedua tanganku sendiri. Persiapkan dirimu dasar wanita keji rendahan yang tidak tahu malu apalagi sopan santun!”Braka membatin dengan penuh amarah. Dia langsung ikut menyerang denga
Whoosh…!Angin bertiup sepoi-sepoi memasuki Bola Abadi. Situasi di dalam Bola Abadi semakin runyam dengan begitu cepat hanya dalam hitungan detik saja manakala baku hantam yang begitu menegangkan terjadi antara Braka dan Harum.“He–hebat sekali! Sang provokator memang tidak lebih lemah sedikit pun dalam adu serangan sebelumnya! Mungkinkah wanita cantik itu tidak sekuat yang kita bayangkan?!”“Dasar bodoh! Ini masih belum apa-apa! Walaupun memang mengejutkan performa yang ditunjukkan oleh sang provokator itu, wanita cantik itu masih belum tergores sedikit pun. Boleh jadi kalau dia masih menyimpan kekuatan yang jauh lebih mengerikan di dalam tubuhnya itu!”“Hmm…. Kamu tidak salah sama sekali! Akan tetapi, setidaknya kita bisa berharap dengan adanya sosok sang provokator di sisi kita. Dia satu-satunya yang masih berdiri tegak walau sudah diserang oleh wanita cantik itu di dalam Bola Abadi ini!”“Tetap saja, kita masih harus terus meningkatkan kewaspadaan kita sebaik mungkin. Tidak mungki
Harum dengan tatapan yang semakin tegas memandang ke arah Braka dan benar-benar tersulut emosi dalam dirinya yang memendam amarahnya selama beberapa waktu itu.“Terserah siapa pun kamu, aku tidak akan segan-segan untuk menyingkirkan kalian semua tanpa terkecuali! Majulah! Kalau tidak, aku yang akan menyerangmu terlebih dahulu!” tegas Harum tiba-tiba bersuara yang memecahkan keheningan singkat sebelumnya dengan begitu cepat terlontarkan perkataannya itu.Hal itu membuat semua orang termasuk Braka menatap Harum dengan tatapan yang begitu sengitnya. Mereka semua benar-benar tersinggung sampai ke ubun-ubun kepala mendengar perkataan Harum yang begitu sombong itu.“Hmph! Dasar sombong sekali kau! Apa kau pikir mengalahkanku akan semudah mengalahkan beberapa orang sebelumnya, begitukah?! Kau lihat saja betapa kuatnya diriku ini!” tegas Braka menyahut perkataan Harum.“Betul sekali! Wanita tidak tahu sopan santun sepertimu tidak layak menjadi seorang Pendekar elit yang terhormat! Kami semua