“Demi pria hebat itu, aku tidak akan kalah dari siapa pun juga! Adapun pria licik bernama Raskar itu, aku akan segera membalas semua rasa malu yang dia berikan kepadaku! Sampai waktu itu tiba, tidak akan ada siapa pun yang bisa menghentikan langkahku!” batin Harum sekali lagi.“Hiyaa…!”Beberapa orang dengan ganasnya melancarkan serangan dari berbagai sisi menuju Harum yang saat tengah dikelilingi oleh mereka. Harum langsung merubah raut wajahnya dengan tegas.Bang!Hentakan keras langsung terdengar ketika Harum melompat dengan kecepatan luar biasa dan meluncur menuju lawannya tanpa keragu-raguan sedikit. Dia menghantam musuhnya dalam sekali pukulan.“Huaak…!” teriak seorang pria dengan ekspresi tercengang dan mata melotot sambil memuntahkan seteguk darah.Pria tersebut benar-benar tidak menyangka akan menjadi target pertama Harum dalam serangan mendadaknya yang begitu mengejutkan semua orang.“Argh…!”Tak sampai di situ, Harum langsung menendangnya tepat mengenai perutnya. Sebuah ten
Beberapa jawaban yang begitu mendadak tersebut membuat sejumlah orang yang masih berdiam diri di dalam Bola Abadi sedikit bergetar hebat di dalam batinnya.Mereka juga tidak yakin bisa mengalahkan Harum apalagi mengetahui sisa kekuatan wanita cantik itu yang sebenarnya. Keragu-raguan pun mulai memuncak.“B–benar juga! Mungkin saja ada kesempatan lain di Bola Abadi lainnya! Kalau aku bertahan di sini hingga dihajar sampai pingsan oleh wanita mengerikan itu, maka jelas sekali aku akan langsung dieliminasi!”“Pasti begitu kenyataannya! Aku harus mencoba dahulu di tempat lainnya yang mungkin saja lebih masuk akal untuk orang sepertiku. Tempat lain yang mungkin saja akan jauh lebih kompetitif daripada di tempat ini!”Lagi-lagi, mulai semakin banyak orang yang tergoda untuk segera melarikan diri dari Bola Abadi dan mencoba di tempat lainnya meskipun kemungkinannya masih belum bisa dipastikan sama sekali.Hanya saja, kemungkinan yang belum pasti itu terasa jauh lebih menjanjikan dibandingkan
“Ha-ha-ha! Daripada mengkritik kami, lebih baik bagimu untuk menunjukkan kekuatan sejatimu itu. Aku jamin, kau juga akan kalah dalam beberapa gerakan saja atau bahkan lebih satu gerakannya saja sudah cukup untuk menjatuhkan dirimu yang berlagak sombong sok jagoan ini!”Jawaban tegas dari dua orang membuat sang provokator terpaksa membisu di tempatnya dan tak mampu berkata-kata apalagi sebab memang tak ada sepatah kata pun yang mampu dipikirkan olehnya saat itu untuk membantahnya sama sekali.Meski begitu, untuk orang dengan karakter keras kepala dan licik sepertinya, semua ini tidak akan membuat hasratnya surut sedikit pun meski hatinya juga bimbang.“Hmph…! Kalau kalian memang pengecut, bilang saja dan tidak perlu mencoba untuk mempermalukan diri sendiri dengan mengolok-olokku! Cepat keluar saja dari tempat ini dan saya jamin tidak ada satu pun orang dari kalian semua yang akan berhasil lulus tes ini dengan mentalitas sampah itu!”Sang provokator meraung keras dengan penuh amarah yan
“Setuju! Mau badai sehebat apa pun yang akan menghalangi langkah kita, maka pasti kita semua akan lewati bersama-sama sampai tidak ada satu pun yang dirugikan, tertinggal, atau gugur sendiri!”“Benar juga! Bagaimana mungkin kita bisa melarikan diri ketika pemimpin kita bertarung melawan musuh?! Lagi pula, jangan pernah lupakan perlakuan wanita licik bernama Harum Korhan kepada kita selama ini!”“Apa maksud kalian semua bahwa dia tidak tahu hal semacam itu? Dia dan kita semua juga sangat mengerti akan masalah dan tentu saja sangat membenci wanita keji bernama Harum dari keluarga Korhan itu! Persaudaraan kita yang erat juga sangat penting harganya bagi kita semua. Namun, kita harus tetap menjernihkan pikiran dan fokus untuk memikirkan cara agar lulus terlebih dahulu!”“Dia tidak salah! Jika kita gagal di sini, perjalanan kita akan berakhir dan ada kesempatan untuk membalas dendam perbuatan wanita licik itu. Akan tetapi, apabila kita semua berhasil lulus dan menjadi bagian daripada Insti
“Mungkinkah kalian ingin menantangku juga atau masih ragu-ragu untuk meninggalkan tempat ini? Kalau kalian masih ragu-ragu, aku akan dengan murah hati memberikan beberapa menit lamanya sampai kalian membuat keputusan yang matang.”“Namun, apabila kalian semua mencoba macam-macam denganku dan bahkan berani menantang keberadaanku, jangan harap aku akan berbaik hati sedikit pun!”Harum dengan begitu santainya berbicara panjang lebar yang isinya sebagian besar mengandung makna yang begitu arogannya seolah-olah dirinya sudah pasti akan menang melawan semua orang di sana sekaligus tanpa ragu-ragu sedikit pun atau bahkan tidak perlu beristirahat sejenak pun.Sebuah arogansi yang begitu memuncak hingga sulit untuk berpijak. Itulah maksud dari kata-kata yang keluar dari lisannya Harum dan maksud yang serupa juga yang masuk ke dalam indera pendengarannya sebelas orang itu.“Cuih…! Arogan sekali perkataanya! Apa dia pikir sudah menang hanya karena sekumpulan pecundang sebelumnya yang melarikan d
“Hmm…. Kayaknya aku pernah mendengar namamu dan nama kelompok unikmu itu. Hana Srina dan Sepuluh Mawar, saya tidak bisa mengingatnya dengan jelas. Ya sudahlah, lupakan saja!” gumam Harum yang membuat Hana Srina melotot dengan amarah terpendam terlihat dari sorotan matanya.Boom! Krak!Seketika jurus yang digunakan Hana meluncur dengan begitu elegannya ke arah Harum dengan jarak yang begitu dekatnya hanya dalam beberapa inci saja.Akan tetapi, Harum meresponnya dengan tenang dan tampak santai sekali. Wanita cantik itu melambaikan tangan kirinya dan langsung mencoba untuk menghadapi jurusnya Hana.“Hmph…! Dasar sombong sekali kau! Apa kau pikir dengan satu tangan saja sudah cukup?! Biarkan aku beri kau pelajaran berarti agar ingatan tumpulmu itu bisa kembali lagi! Hiyah…!” teriak Hana dengan gesit membelokkan serangannya.Posisi keduanya saling berhadapan sebelumnya dengan Hana langsung memutari Harum begitu tiba-tiba tanpa ada peringatan yang berarti.“Hmph! Terima ini!” teriak Hana.B
“A–apa?! Mengapa hal aneh semacam ini terjadi lagi?!” batin Hana dengan heran dan kembali waspada.“Semuanya, hati-hati!” teriak Hana mencoba memberi peringatan kepada bawahannya yang mulai mendekatkan diri kepadanya.“Terlambat!” gumam Harum tiba-tiba muncul dibelakang tubuh salah satu bawahannya Hana.Bang!“Urgghh…!” rintih bawahannya itu dengan cepat langsung terpental begitu kerasnya dan langsung berada dalam keadaan yang menyedihkan.Pukulan telak seorang Pendekar Tingkat 1 Fase 90 jelas bukan pertanda positif sama sekali bagi mereka kekuatannya berada di bawah Fase 90 itu sendiri.Brak!“Urgh…. Pe–pemimpin…,” ucap bawahannya tersebut yang tergeletak dengan lemas meski kesadarannya masih ada.Bawahannya Harum benar-benar terkesan tidak berdaya sama sekali bahkan ketika dirinya bukanlah orang yang lemah sama sekali pada kenyataannya.“Ka–kamu! Mengapa kau menyerang sembunyi-sembunyi, hah?! Apa yang kau takutkan? Mungkinkah kau tidak berani melawan aku secara langsung sama sekali?
Bahkan untuk menekankan poin pentingnya tersebut, Harum menghempaskan Energi Sabit dalam dirinya yang begitu perkasa langsung membuat sang provokator terlempar dan tidak mampu lagi berkutik secara berlebihan.“Urgh…! Be–beraninya gadis sepertimu menolak pesona menawanku dengan begitu kasarnya, hah?! Kau pasti akan menyesali perbuatanmu saat ini!” teriak sang provokator dengan perasaan yang benar-benar marah sekali.“Dasar ulat tanah yang menyebalkan sekali! Buat diriku jijik saja dengan keberadaanmu yang menggelikan itu!” tegas Harum dengan santai tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.“Ka–kamu! Jaga ucapanmu!” teriak sang provokator benar-benar merasa sangat tersinggung sekali.Dua orang yang sudah berada di dalam Bola Abadi sebelum kedatangannya Harum dan sang provokator tersebut benar-benar dikejutkan dengan situasi aneh yang menggelitik itu sampai-sampai ada yang tak mampu lagi menahan tawa.“Ha-ha-ha! Benar-benar menyedihkan sekali! Ada-ada saja hiburan semacam itu bahkan di tengah
Seketika, cahaya terang mengitari seluruh tubuh Harum dengan putaran yang begitu cepatnya. Sebuah fenomena seperti ratusan cincin bersinar putih terang berlangsung begitu cepat dan mengejutkan Harum.“A–apa ini? Argh…!” teriak Harum cukup terkejut dan mulai merasakan rasa sakit yang begitu mendalam.Semua orang terkejut terutama penguji yang setia kepada mantan Sultan ke-98. Melihat sosok Harum Korhan yang merintih kesakitan benar-benar membuatnya tidak habis pikir terkejutnya dan syok berat.“Si–sialan kau! Apa yang sebenarnya kau lakukan, hah?! Kau bilang tidak menyakitkan, lalu apa yang sebenarnya sedang terjadi di depan kita ini?!” tegas penguji lainnya tersebut benar-benar marah.“Argh…!” teriak Harum lagi-lagi menjerit dengan nyaringnya seolah-olah rasa sakitnya benar-benar menusuk hingga jauh ke dalam tulangnya yang paling dalam.“Hei! Hentikan sekarang juga!” tegas penguji lainnya itu sekali lagi.“Tutup mulutmu! Sedikit lagi sudah selesai!” sahut penguji yang fokus menggunaka
Dua orang penguji yang baru saja tiba itu seperti mimpi buruk sekaligus malaikat pencabut nyawa bagi semua orang yang ada di sana karena begitu menderita.Sosok Braka benar-benar tidak berdaya sama sekali di bawah tekanan intens itu. Meski begitu, dia bahkan masih saja sempat-sempatnya salah paham terhadap sosok Harum Korhan.Dia mengira kalau Harum begitu kuatnya karena masih terlihat baik-baik saja menatap ke arahnya dengan tatapannya yang tajam bahkan dirinya sendiri sudah tidak mampu menahan diri untuk jatuh tersungkur.Pria yang mengklaim dirinya sosok jenius langka dan perkasa dipaksa tergeletak di atas lantai Bola Abadi sambil memegangi dadanya yang terasa sesak sekali untuk bernapas diikuti erangan tanda rasa sakit yang tidak tertahankan lagi.Harum yang senantiasa waspada bahkan ketika kedatangan para penguji juga terkejut dengan reaksi semua orang yang diwaspadai olehnya sejak tadi satu demi satu dipaksa bertekuk lutut dan tergeletak di atas lantai dengan begitu menyedihkann
Suaranya yang begitu serak dan mengandung makna yang jelas itu membuat para penguji yang sebelumnya saling berselisih langsung termenung di tempat tanpa ada yang bersuara lagi.Bahkan suara di dalam benaknya mereka semua saja langsung sirna seolah-olah tidak pernah ada sejak awal kedatangannya mereka ke dunia ini melalui rahim ibu masing-masing.Whoosh…!“Baik, Tuanku!” tegas pemimpin para penguji yang mendahului bawahannya.“Baik, Tuanku!” tegas para penguji lainnya dengan kompak memberikan jawaban mereka tepat setelah pemimpin mereka selesai mengucapkan kata-kata demikian rupa.Posisi mereka yang bertekuk lutut menunjukkan keseriusan mereka dalam upaya menghormati mantan Sultan ke-98. Bahkan mereka yang tidak berpihak alias kontra terhadap pria tua itu tetap memberikan kesan penghormatan yang serupa dan tidak jauh berbeda dari para penguji lainnya yang memang sudah setia kepada mantan Sultan ke-98.“Kalian berdua, sudah cukup untuk melakukan verifikasi kepada wanita itu, kan? Cepat
Jelas adanya kecurigaan baginya yang semakin dalam dan tidak terbendung terhadap Harum Korhan dan mantan Sultan ke-98 terkait tes kali ini dan kemampuan tidak masuk akalnya Harum selama pertarungan sebelumnya.“Hmph…! Mungkinkah kakeknya itu benar-benar ingin melindungi cucu kesayangannya ini, hah?! Kalau begitu, bukankah ini semua menunjukkan kalau kelicikan wanita keji itu semakin mirip dengan kakeknya!”“Keduanya mungkin saja sudah saling bergandengan tangan agar memuluskan wanita keji itu untuk dapat lulus tes kali ini dengan mudahnya. Benar-benar sekumpulan orang keji yang hanya mementingkan dirinya sendiri dibandingkan orang lain!”“Jika memang begitu adanya, aku tidak akan pernah berhenti sejenak pun untuk terus protes sampai kalian membuktikan bahwa wanita keji itu benar-benar berbuat curang! Walaupun aku gagal dan terpaksa keluar dari tes ini, maka aku pasti akan menyebarkan semuanya yang sejak tadi berhasil aku rekam!”Hana membatin dengan perasaan yang begitu kesalnya sampa
Para penguji yang setia kepada mantan Sultan ke-98 cukup senang mendengarnya sedangkan mereka yang berada di pihak oposisi merasa semakin kecewa berat dan tidak suka dengan jawaban yang aneh seperti itu.“Tapi…, bukankah kita semua di sini ada untuk melakukan semua bagian tugas sebagai penguji di tes kali ini? Mengapa tidak diperbolehkan melakukan verifikasi kepada satu peserta ini padahal sebelumnya tidak masalah sama sekali?!” tanya seseorang kembali menunjukkan ketidakpuasannya dengan keputusan pemimpin mereka.“Cuih…! Apakah kau mencoba untuk menyamakan dengan kejadian yang sebelumnya itu, hah?! Jelas tidak setara apalagi masuk akal sama sekali! Sosok Harum Korhan bukanlah orang yang bisa kau remehkan dengan tuduhan liarmu yang tidak berdasar sama sekali itu!”“Hmph…! Siapa yang menuduhnya dengan liar, hah?! Para peserta sendiri yang mencurigai peserta pujaanmu itu dengan sendirinya dan meminta kepada kita selaku para penguji yang bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi! Apak
Seperti seekor harimau yang dengan sabar terus mengawasi mangsanya dengan berpura-pura lengah, sosok Braka terlihat seperti itu tanpa ragu sedikit pun meski kenyataannya Braka memang sedang bengong dan bimbang dalam batinnya.Harum sendiri juga tidak kalah dengan Braka yang sejak tadi juga mengawasi pria itu yang menjadi musuhnya. Hanya saja, perhatian Harum terpaksa untuk melihat dan waspada terhadap semua orang yang ada di sana.“Orang-orang menyedihkan ini benar-benar tidak mengenal batas sama sekali. Ibarat awan yang tidak berpijak di atas tanah, kebohongan dan kebodohan mereka semua tidak berujung dan tidak berdasar sama seperti orang gila yang tengah kesurupan!”“Bagaimana bisa orang-orang yang mengaku sebagai calon Pendekar elit sejati berpikiran sempit seperti itu, hah?! Hanya karena alasan tidak mampu mengalahkanku langsung menuduhku yang tidak-tidak tanpa dasar bukti yang kuat. Benar-benar sekumpulan kecoa sampah tidak berguna!”“Kalau mereka punya waktu luang untuk memfitna
Kesunyian yang menyesakkan dada mulai terjadi tanpa ada penghalang sedikit pun sehingga membuat semuanya tampak janggal di antara para penguji yang tak kunjung memberikan respon kepada permintaan para peserta.Hal ini membuat Hana dan seluruh peserta lainnya yang sama-sama mencurigai sosok Harum Korhan telah berbuat curang merasa semakin tak nyaman apalagi tenang setelah semua usaha mereka berteriak keras-keras dengan penuh harapan.“Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya yang terhormat selalu penguji dalam tes kali ini, kami benar-benar memohon dengan sangat tulus dan serius untuk menegakkan keadilan kepada wanita mencurigakan di dalam Bola Abadi bernama Harum Korhan itu!” teriak Hana menjadi lebih terus terang dan tidak mau lagi menahan diri dengan berbagai topeng.Jelas sekali kalau dirinya sendiri selaku yang memulai tindakan protes ini, maka dia sendiri pula yang merasa harus menuntaskannya dengan caranya sendiri tidak peduli apa pun itu.Perkataan tegas Hana kembali membuat para peserta la
Sebuah konflik yang akan berkembang dan berkepanjangan sehingga sangat tidak diinginkan semua pihak yang ada di dalam Wilayah Sabit tidak peduli siapa pun itu.Tidak peduli seberapa bencinya mereka kepada orang-orang dari Wilayah Purnama, tidak ada yang ingin melukai orang-orang dari sesama pihak di Wilayah Sabit apalagi di tengah situasi yang tidak bisa dianggap remeh sedikit pun.Semua orang yang menyadari hal itu dengan baik sangat sinis dengan karakternya mantan Sultan ke-98 termasuk para bawahannya yang setia kepadanya selama ini.Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah di antara para bawahannya sendiri juga mulai perlahan-lahan sudah tidak terlalu berminat dalam upaya meningkatkan ketegangan di antara sesama Pendekar elit sejati Wilayah Sabit.Situasi yang benar-benar rumit inilah yang membuat para penguji yang ada di atas bangunan tinggi saling berdebat satu dengan yang lainnya apalagi terkait segala macam keputusan yang telah dibuat oleh sang mantan Sultan ke-98.Dalam hal ini
“Benar sekali apa yang telah dikatakan olehnya! Wanita cantik ini pasti menggunakan metode yang curang dan tidak dibenarkan dalam aturan di dalam Bola Abadi! Kami mohon agar wanita ini harus kembali di cek statusnya!”“Saya setuju dengan hal itu! Kami semua berharap kepada para penguji yang bertanggung jawab untuk menemukan rahasia terkait metode curang yang digunakan wanita cantik itu! Harap maklumi permintaan kami semua!”“Benar itu! Kami harap agar semuanya bisa dipastikan kembali kalau tidak ada kecurangan sedikit pun di antara kami para peserta! Harap para penguji menegakkan keadilan yang seadil-adilnya!”Berbagai macam suara secara serempak juga meminta kepada para penguji untuk melakukan verifikasi khusus kepada sosok Harum Korhan yang dicurigai telah melakukan kecurangan di dalam Bola Abadi.Para penguji yang berada di atas bangunan tinggi mampu mendengar semua perkataan dan keluhan para peserta lainnya terkait kecurigaan bahwa Harum berbuat curang.“Hmph…! Apa bocah-bocah men