Beranda / Fantasi / PENDEKAR KAISAR RASKAR / BAB 50 : Ketegangan Baru (Part 10)

Share

BAB 50 : Ketegangan Baru (Part 10)

Penulis: Hamfa Merman
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-18 17:55:39

“Setuju! Mau badai sehebat apa pun yang akan menghalangi langkah kita, maka pasti kita semua akan lewati bersama-sama sampai tidak ada satu pun yang dirugikan, tertinggal, atau gugur sendiri!”

“Benar juga! Bagaimana mungkin kita bisa melarikan diri ketika pemimpin kita bertarung melawan musuh?! Lagi pula, jangan pernah lupakan perlakuan wanita licik bernama Harum Korhan kepada kita selama ini!”

“Apa maksud kalian semua bahwa dia tidak tahu hal semacam itu? Dia dan kita semua juga sangat mengerti akan masalah dan tentu saja sangat membenci wanita keji bernama Harum dari keluarga Korhan itu! Persaudaraan kita yang erat juga sangat penting harganya bagi kita semua. Namun, kita harus tetap menjernihkan pikiran dan fokus untuk memikirkan cara agar lulus terlebih dahulu!”

“Dia tidak salah! Jika kita gagal di sini, perjalanan kita akan berakhir dan ada kesempatan untuk membalas dendam perbuatan wanita licik itu. Akan tetapi, apabila kita semua berhasil lulus dan menjadi bagian daripada Insti
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 51 : Belahan Waktu (Part 1)

    “Mungkinkah kalian ingin menantangku juga atau masih ragu-ragu untuk meninggalkan tempat ini? Kalau kalian masih ragu-ragu, aku akan dengan murah hati memberikan beberapa menit lamanya sampai kalian membuat keputusan yang matang.”“Namun, apabila kalian semua mencoba macam-macam denganku dan bahkan berani menantang keberadaanku, jangan harap aku akan berbaik hati sedikit pun!”Harum dengan begitu santainya berbicara panjang lebar yang isinya sebagian besar mengandung makna yang begitu arogannya seolah-olah dirinya sudah pasti akan menang melawan semua orang di sana sekaligus tanpa ragu-ragu sedikit pun atau bahkan tidak perlu beristirahat sejenak pun.Sebuah arogansi yang begitu memuncak hingga sulit untuk berpijak. Itulah maksud dari kata-kata yang keluar dari lisannya Harum dan maksud yang serupa juga yang masuk ke dalam indera pendengarannya sebelas orang itu.“Cuih…! Arogan sekali perkataanya! Apa dia pikir sudah menang hanya karena sekumpulan pecundang sebelumnya yang melarikan d

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 52 : Belahan Waktu (Part 2)

    “Hmm…. Kayaknya aku pernah mendengar namamu dan nama kelompok unikmu itu. Hana Srina dan Sepuluh Mawar, saya tidak bisa mengingatnya dengan jelas. Ya sudahlah, lupakan saja!” gumam Harum yang membuat Hana Srina melotot dengan amarah terpendam terlihat dari sorotan matanya.Boom! Krak!Seketika jurus yang digunakan Hana meluncur dengan begitu elegannya ke arah Harum dengan jarak yang begitu dekatnya hanya dalam beberapa inci saja.Akan tetapi, Harum meresponnya dengan tenang dan tampak santai sekali. Wanita cantik itu melambaikan tangan kirinya dan langsung mencoba untuk menghadapi jurusnya Hana.“Hmph…! Dasar sombong sekali kau! Apa kau pikir dengan satu tangan saja sudah cukup?! Biarkan aku beri kau pelajaran berarti agar ingatan tumpulmu itu bisa kembali lagi! Hiyah…!” teriak Hana dengan gesit membelokkan serangannya.Posisi keduanya saling berhadapan sebelumnya dengan Hana langsung memutari Harum begitu tiba-tiba tanpa ada peringatan yang berarti.“Hmph! Terima ini!” teriak Hana.B

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 53 : Belahan Waktu (Part 3)

    “A–apa?! Mengapa hal aneh semacam ini terjadi lagi?!” batin Hana dengan heran dan kembali waspada.“Semuanya, hati-hati!” teriak Hana mencoba memberi peringatan kepada bawahannya yang mulai mendekatkan diri kepadanya.“Terlambat!” gumam Harum tiba-tiba muncul dibelakang tubuh salah satu bawahannya Hana.Bang!“Urgghh…!” rintih bawahannya itu dengan cepat langsung terpental begitu kerasnya dan langsung berada dalam keadaan yang menyedihkan.Pukulan telak seorang Pendekar Tingkat 1 Fase 90 jelas bukan pertanda positif sama sekali bagi mereka kekuatannya berada di bawah Fase 90 itu sendiri.Brak!“Urgh…. Pe–pemimpin…,” ucap bawahannya tersebut yang tergeletak dengan lemas meski kesadarannya masih ada.Bawahannya Harum benar-benar terkesan tidak berdaya sama sekali bahkan ketika dirinya bukanlah orang yang lemah sama sekali pada kenyataannya.“Ka–kamu! Mengapa kau menyerang sembunyi-sembunyi, hah?! Apa yang kau takutkan? Mungkinkah kau tidak berani melawan aku secara langsung sama sekali?

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 54 : Belahan Waktu (Part 4)

    Bahkan untuk menekankan poin pentingnya tersebut, Harum menghempaskan Energi Sabit dalam dirinya yang begitu perkasa langsung membuat sang provokator terlempar dan tidak mampu lagi berkutik secara berlebihan.“Urgh…! Be–beraninya gadis sepertimu menolak pesona menawanku dengan begitu kasarnya, hah?! Kau pasti akan menyesali perbuatanmu saat ini!” teriak sang provokator dengan perasaan yang benar-benar marah sekali.“Dasar ulat tanah yang menyebalkan sekali! Buat diriku jijik saja dengan keberadaanmu yang menggelikan itu!” tegas Harum dengan santai tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.“Ka–kamu! Jaga ucapanmu!” teriak sang provokator benar-benar merasa sangat tersinggung sekali.Dua orang yang sudah berada di dalam Bola Abadi sebelum kedatangannya Harum dan sang provokator tersebut benar-benar dikejutkan dengan situasi aneh yang menggelitik itu sampai-sampai ada yang tak mampu lagi menahan tawa.“Ha-ha-ha! Benar-benar menyedihkan sekali! Ada-ada saja hiburan semacam itu bahkan di tengah

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 55 : Belahan Waktu (Part 5)

    Pertanyaannya seharusnya memang cukup terdengar jelas di telinga semua orang yang ada di sana tak terkecuali para penguji yang jaraknya tidak terlalu jauh. Lagi pula, mereka semua Pendekar elit dengan indera pendengarannya yang seharusnya lebih tajam dari biasanya.Namun, keadaan tetap saja tidak ada perubahan sebab para penguji tetap menutup mulut mereka rapat-rapat seolah-olah tidak ingin menjawab pertanyaan Braka sedikit pun.Kebanyakan peserta yang ada di sana juga tidak banyak yang terlalu memperhatikan pertanyaan Braka. Mereka malah fokus mengusir Braka dan Harum dari dalam Bola Abadi.“Cepat keluar!” teriak semua orang.Akan tetapi, ada beberapa orang yang diam-diam mulai memahami ada sesuatu yang salah termasuk Braka itu sendiri yang juga perlahan mulai merenungkan hal-hal yang telah terjadi.“Mu–mungkinkah kalau tidak ada larangan atau batasan jumlah untuk memasuki Bola Abadi? K–kalau begitu, itu lebih masuk akal! Lagi pula, memang tidak disebutkan peraturan semacam itu tadi!

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 56 : Belahan Waktu (Part 6)

    Berjalan dengan arogansi yang nyata terlihat jelas dari senyum menjijikkan di wajahnya yang tidak terlalu tampan bahkan bisa dibilang sangat jelek dan semakin jelek sekali ketika senyumannya itu terlihat di depan mata orang lain.“Hmm…? Apa bocah ini juga berusaha untuk mencoba memanfaatkan situasi yang ada dengan menjadikan si Harum itu rekannya? Tidak mungkin, kan? Lagi pula, bahkan dengan ketampananku saja tetap tak mampu membuat wanita mengerikan itu berkutik sedikit pun!”“Apalagi dengan sosok jelek sepertinya! Dia juga terlihat jelas sudah seperti orang dewasa di sini. Apakah umurnya masih di bawah dua puluh tahun? Benar-benar pecundang sepertinya pasti gagal!”Braka dengan begitu tidak yakinnya memikirkan kemungkinan itu sebelumnya sekilas dan saat ini benar-benar tidak habis pikir kalau ada pria lain yang benar-benar ingin meniru tindakannya.Meski begitu, Braka tidak menghentikan atau berkata apa pun. Pria itu hanya terus melangkah mundur hingga perlahan sudah berada sekitar

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 57 : Belahan Waktu (Part 7)

    Whoosh!Seorang pria mata keranjang yang begitu arogannya sudah beberapa langkah saja di depan Harum. Dia semakin tidak mampu menyembunyikan senyum menjijikkan miliknya itu yang perlahan-lahan semakin melebar.“Hemm…. Aromanya seorang wanita benar-benar harum dan sangat memabukkan sekali. Pada akhirnya, seorang wanita akan tetap menjadi wanita tidak peduli seberapa hebat kemampuan yang dimiliki olehnya tidak akan mampu melampaui seorang pria seperti diriku!” batin orang itu dengan begitu gegabah semakin mendekat dan tanpa sadar benar-benar sudah berada tepat di hadapannya Harum.“He-he-he! Sudahlah, cukup dengan kelebihan ini dan tidak menjadikannya kehebohan yang berlebihan! Baiklah, aku akan dengan lembut membelai miliknya yang begitu berharga dan tertutup rapat di balik sela-sela bajunya itu!” batin pria tersebut semakin tidak sadar.Begitulah orang bodoh itu dengan santainya mencoba untuk melakukan sesuatu yang seharusnya tidak pernah dibayangkan oleh dirinya sama sekali. Hanya sa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 58 : Belahan Waktu (Part 8)

    Tubuhnya benar-benar lemas dan matanya perlahan-lahan kabur. Akhirnya, pria mata kesehatan yang sombong itu pun pingsan dengan luka-luka di perutnya tidak layak untuk dipandang.“Me–mengerikan sekali! Bagaimana bisa wanita itu tiba-tiba melancarkan serangannya yang begitu tiba-tiba bahkan membuat kita semua sulit untuk melihat bentuknya?!”“T–tenanglah! Tidak perlu terlalu heboh dengan apa yang baru saja terjadi! Kemungkinan besar, pria itu saja yang lemah dan ceroboh sehingga satu serangan dari seorang wanita sudah cukup membuatnya jatuh pingsan! Benar-benar menyedihkan sekali!”Beberapa orang saling berdebat satu dengan yang lainnya seakan-akan mereka bingung dan juga tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi beberapa waktu yang lalu.Whoosh!Seorang penguji tiba-tiba muncul di dekat pria yang telah pingsan secara menyedihkan itu. Dia mencoba untuk memastikan keadaannya sekali lagi sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya.“Luka-lukanya parah sekali. Tulang-tulang di sekitar d

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19

Bab terbaru

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 90 : Brutal (Part 10)

    “Heh…! Di antara sekumpulan kecoa ternyata ada tikus rendahan yang mencoba memanfaatkan situasi. Menarik sekali, apa mungkin dia sudah menyadari cara mengalahkanku dengan kelicikannya itu?”“Hmm…, biarlah saja! Serangannya sudah bisa diriku prediksi sejak awal tadi dan memang tidak ada yang istimewa darinya sama sekali. Benar-benar sebuah kebodohan yang hakiki ketika otak bodohnya berpikiran untuk mengalahkan diriku hanya dengan mengandalkan tipu muslihat seperti itu!”“Saat ini, aku hanya harus fokus menghancurkan semua orang di sini sebanyak-banyaknya sehingga tidak ada ruang bagi siapa pun untuk menyelinap di belakang lagi. Mental mereka lagi naik karena adrenalin dan motivasi dari orang bertopeng itu. Cepat atau lambat akan segera sirna juga!”Harum tampak tidak bergeming dengan serangan diam-diamnya Braka karena selalu berhasil dihindari oleh sepenuhnya tanpa ada tanda-tanda goresan yang terlalu berarti berat baginya.Sebuah fakta yang begitu menyebalkan dan sangat mengejutkan di

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 89 : Brutal (Part 9)

    Ada yang terlempar entah sampai ke mana dan ada juga yang langsung tergeletak membentur lantai pijakannya Bola Abadi dengan begitu megahnya di mata semua orang sekaligus menyedihkan sekali.“Sialan…! Cepat hentikan dia…! Hah…? Argh…!” teriak orang lainnya sebelum sosok Harum juga muncul di hadapannya dan memberikan pukulan telaknya sehingga membuat orang tersebut terpental entah ke mana.“Serang…! Jangan coba-coba berhenti…!” teriak Hana secara tiba-tiba kembali menunjukkan taringnya dalam pertarungan yang menegangkan jiwa itu.“Jangan panik dan tetap siaga! Wanita keji ini memang cukup kuat, tapi dia pasti sudah mencapai batasnya setelah semua pertarungan brutal ini! Jangan sekali-kali mencoba untuk menahan serangannya dan fokus saja dengan menghindarinya sebelum membalas serangannya secara bersamaan!” teriak Hana dengan histeris sekali lagi.“Serang…!” Hana dengan komandonya membuat semua orang kembali mendapatkan kepercayaan dirinya lagi sebelum melesat menuju ke arah Harum.“Hmph…

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 88 : Brutal (Part 8)

    “Hmph…! Hanya kumpulan trik murahan saja sudah berani kau tampilkan di depanku!” tegas Hana dengan sigapnya meski sempat mengejek gerakannya Harum.Hana tetap fokus dan langsung memutar tubuhnya hingga berleluasa di atas pijakan. Tanpa ragu, Hana dengan sekuat tenaga mengalirkan Energi Sabit secara bersamaan dengan tindakan tersebut kepada tangannya yang dicengkeram oleh Harum itu.Boom…!“Huuh…!” gumam Harum dengan tegas mengelak secepat mungkin.Hentakan Energi Sabit tersebut memaksa Harum untuk melepaskan cengkeramannya dan segera mengambil jarak yang aman beberapa langkah jauhnya dengan pandangan tajamnya tetap tertuju kepada sosok Hana.Keduanya hanya sedetik saja saling bertatapan sebelum pada napas mereka selanjutnya hanya ada pertarungan yang jauh lebih sengit dibandingkan sebelumnya.Whoosh…!Kecepatan yang begitu luar biasa langsung menutup jarak di antara keduanya. Namun, kali ini keberuntungan berada di pihaknya Hana sebab bukan hanya dia saja yang mengincar Harum.Ada set

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 87 : Brutal (Part 7)

    Sulit sekali rasanya bahkan hanya ada satu saja di antara mereka para peserta yang bisa menghindari serangan brutal dan membabi buta dari sosok Harum Korhan.“Hmph…! Lemah sekali, kalian semua terlalu lemah sampai-sampai sangat menyedihkan sekali bagiku untuk membuang-buang waktu dan Energi Sabit hanya untuk berurusan dengan kecoa rendahan seperti kalian semua! Musnahlah kalian semua dari hadapanku sekarang juga, hiyaah…!” teriak Harum dengan begitu lantang dan penuh semangat membara tiada akhirnya itu.Bang…!“Horaah…! Terima jurusku ini, dasar wanita menakutkan! Hiyaah…! Hmm? Tu–, wohek…! Argh…!” jerit seseorang dengan begitu menyedihkannya berakhir dalam tempo yang begitu singkat dan bersih tanpa ada tanda-tanda perlawanan yang begitu berarti.Harum tidak membuang-buang waktu dengan terlalu memperhatikan semua orang yang berhasil disingkirkan olehnya sebab masih ada puluhan hingga ratusan peserta lainnya yang masih sehat walafiat sedang mengincarnya untuk ditaklukkan.“Hmph…! Tidak

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 86 : Brutal (Part 6)

    Harum dengan tegas dan leluasa berterus terang tanpa menahan diri lagi. Dia mengatakan dengan sejelas-jelasnya segala macam isi hatinya yang seharusnya dia pendam saja alih-alih dilontarkan dengan narasi yang terdengar begitu provokatif.Itulah yang terjadi sehingga bukan hanya Hana saja yang marah besar karena direndahkan secara terbuka beberapa kali dari perkataan Harum yang saat arogan sekali itu.Mereka semua sangat tersulut dengan api amarahnya dan jelas-jelas tidak lagi bisa menahan diri sama sekali. Tatapan mata mereka seperti harimau yang akan secara tegas ingin menghabisi musuhnya secara langsung saat itu juga dengan kedua tangan dan kakinya sendiri.“Kurang ajar kau! Wanita menjijikkan ini sudah tidak bisa didiamkan saja terus menerus seperti ini. Cepat atau lambat, kita semua akan menjadi gila kalau tidak menghentikan lisannya yang tajam dan pedas sekali itu!”“Hrrgh…! Kita benar-benar sudah sampai batasan harga diri yang sejak tadi terus-terusan direndahkan saja di depan m

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 85 : Brutal (Part 5)

    Tidak sedikit pula yang semakin cemas di hati karena intimidasi perkataan Harum bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh sama sekali sebab semakin mereka berpikiran jernih, maka akan semakin jelas betapa kuatnya sosok Harum sebenarnya.“Terkuat?! Hmph…, jangan bercanda kau! Dirimu ini memang sombong sekali dan tak mengenal batas. Kami semua masih ada di sini dan belum memasuki Bola Abadi dan hanya segelintir orang saja yang ada di sana. Apa kau pikir kami semua takut denganmu, hah?!” teriak Hana secara lantang yang langsung memecahkan keheningan yang begitu mencekam sebelumnya.Semua arah pandangan seketika tertuju kepada sosok Hana yang masih tertutupi wajahnya. Meski begitu, semua orang mengenal dengan jelas asal suara lantang tersebut yang memang sudah tidak asing lagi.“Hmm…? Oh…, itu kamu rupanya! Kecoa rendahan pertama yang dengan terus terang berteriak keras meminta bantuan para penguji untuk melakukan verifikasi terhadap diriku ini. Akibat ulahmu itu, mereka dengan tega mengg

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 84 : Brutal (Part 4)

    “He-he-he…! Rahasia terselubung yang aku buat khusus untuk cucu tercintaku ini benar-benar tidak diketahui oleh siapa pun kecuali aku sendiri. Bahkan Harum sendiri tidak akan merasa ada yang aneh dengan hal itu.”“Meskipun seharusnya hal ini sangat rahasia, tidak aku sangka kalau cucuku ini sampai dipaksa mengeluarkan seluruh kemampuannya termasuk penggunaan Energi Purnama secara langsung. Semua itu tentu saja membuat kecurigaan yang begitu mendalam seperti sebelumnya!”“Apabila waktunya benar-benar sudah tiba, maka aku sendiri yang akan menyampaikannya kepada Harum secara langsung. Kalau tidak sempat secara langsung, aku juga sudah menyiapkan pesan rahasia yang akan mencuat bila waktunya itu tiba nantinya!”“Harum Korhan, cucuku tercinta. Kau harus benar-benar diperhatikan dengan baik olehku. Jangan sampai-sampai membuat diriku malu sekali lagi! Kekalahan melawan bocah terkutuk bernama Raskar itu hanya sekali saja ini akan aku biarkan dan tidak akan pernah aku maafkan di masa depan k

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 83 : Brutal (Part 3)

    Inilah prinsip hidupnya yang selalu dipegang olehnya sejak puluhan tahun menjadi bagian dari Institut Teknologi Buyar di setiap situasi yang dihadapinya sesulit apa pun itu akan tetap demikian sikapnya.“Ma–maafkan saya, pemimpin! Sa–saya berpikiran sempit karena telah menyimpulkan kalau penggunaan Tekno Pusaka Intan Nurani adalah satu-satunya metode yang paling cepat dan efektif untuk melakukan verifikasi yang menyeluruh.”“Se–semua itu terjadi karena ulah penguji lainnya yang dengan tega dan tiba-tiba langsung mengintimidasi semua orang peserta yang ada di sana sampai-sampai terkapar pingsan sehingga membuat saya sejenak kehilangan kendali atas emosi pribadi saya.”Penguji tersebut menjawab dengan semua isi hatinya secara terbuka dan berterus terang kepada semua orang yang ada di sana. Walaupun terdengar seperti pengalihan saja, semua orang tetap tenang mendengar jawabannya.“A–apa katamu?! Apa kau masih mencoba untuk menyalahkan diriku bahkan ketika kesalahan tersebut kau sendiri y

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 82 : Brutal (Part 2)

    Sebuah kepercayaan diri yang sebelumnya meredup kembali bersinar terang bagaikan cahaya yang terang benderang.Dia adalah sosok wanita yang cantik dan sekaligus perkasa. Jiwa dan raganya ditempa olehnya sedemikian rupa sehingga membuatnya tampak begitu jelas kalau dia tidak akan mundur selangkah pun.Jauh di tempat berlainan di mana para penguji berkumpul. Mereka semua menatap ke arah Bola Abadi tempat Harum berada dengan tatapan yang sangat serius dan fokus seolah-olah sedang melihat sesuatu yang tidak boleh terlewatkan sejenak pun sejak tadi.Dua orang penguji sebelumnya sudah kembali muncul di bangunan tinggi tempat mereka mengawasi seluruh sesi tes di masing-masing Bola Abadi. Keduanya memiliki raut wajah yang berbeda dan sangat menonjol.“Ehem…! Silahkan jelaskan apa yang sebenarnya terjadi di bawah sana! Apa kalian berdua benar-benar menjalankan tugas dengan baik atau hanya bermain-main saja, hah?!” tanya pemimpin para penguji dengan tegas kepada dua orang penguji sebelumnya yan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status