Share

Bab 11 - Hancur.

"Mari kita cerai!" sekali hentakkan nafas, aku berucap dengan sangat tegas.

Di susul dengan kalimat istigfar yang terdengar bergetar dari mulut kedua mertuaku.

"Nak, Rissa ..." Ibu menatap iba, menggeleng lemah. " jangan bicara begitu, mari kita selesaikan masalah ini dengan kepala dingin." Ibu menggenggam tanganku, menatap dengan mata yang sudah di penuhi oleh kabut.

"Ce-rai?" Mas Rudi terbelalak kaget mendengar ucapanku.

"Ya. Mari kita akhiri semuanya. Aku muak melihat wajahmu!" geramku dengan tatapan tajam.

Mas Rudi menarik nafas panjang, menatapku dengan tatapan meremehkan.

"Rissa ... Rissa." Mas Rudi menatap lurus mengunci pandangannya di mataku.

"Pikirmu enak menjadi janda, hah?" aku melengos muak, rasanya ingin sekali mencengkram wajah dan menikam barang pusakanya dengan belati. Sayang, takku temukan benda tajam di sekitarku.

Lagi pun, apa salahnya menjanda? Yang penting hidupku lurus, tidak menggoda suami orang.

"Kau ingin nasibmu sama dengan, Hella? Lihat dia, setiap malam ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bundanya Talita Hafizh
nmany sma dgn nmaku... smga suamiku gk kyk si rudi, nauudzubillahi mindzalik lh..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status