Share

S2 - BAB 8

Acara sudah dimulai. Namun, aku tidak bisa fokus. Perhatianku justru tersita pada lelaki yang duduk tepat di samping Rafka. Lelaki dengan koko putih dan potongan rambut cepak, tak lain ialah Elang.

Aku, Fanisa, Rafka dan Elang duduk di deret kursi yang sama. Mengisi kursi di baris kedua dari panggung besar di depan sana. Entah kenapa, aku dibuat penasaran dengan sosok Elang yang baru aku jumpai kembali hari ini.

Penampilan lelaki itu sudah jauh berubah. Aku tidak mengerti, kenapa rasanya aku menyukai penampilan barunya.

Saat awal tadi, dia juga menyapaku. Suaranya terdengar begitu lembut. Aku hanya membalas dengan anggukan kepala tanpa bisa menjawab. Anehnya aku gugup sendiri. Aku tidak mengerti, rasanya hatiku tidak baik-baik saja sekarang.

Diam-diam, aku meliriknya yang ada di sebelah kanan. Meski terhalang Fanisa dan Rafka, tapi aku masih bisa melihatnya. Melihat senyum dan gerak-geriknya sesekali.

Hatiku rasanya berdebar.

Aku benar-benar tidak mengerti dengan diriku sendiri. Ada p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status