Jack berdiri di balkon kamarnya, dia melihat tepat ke bawah di taman belakang Mansion nya, Arum sedang berdiri di sana tepat di bawah sinar matahari.Jack tersenyum senang saat melihat Arum mulai tersiksa.Itu belum seberapa, karena ulah Arum dia haru terlambat ke kantor.Jangan Arum pikir Jack akan membiarkannya begitu saja, saat Arum membuat masalah.Hukuman tetap lah hukuman.Tujuan Jack kan memang menyiksa Arum.Jack membalik badannya dia berjalan keluar dari kamarnya.Jack mau pergi sarapan dulu, setelah itu baru dia pergi ke kantor.Walaupun sebenarnya Jack sudah tidak mood untuk pergi ke kantor.Arum biarkan saja dia tetap di jemur di bawah sana. Sampai Arum benar-benar tersiksa."Bos..." Panggil Sean dengan berjalan ke arah Jack.Jack terus berjalan tidak memperdulikan panggilan Sean.Sean terus mengikuti Jack, dan berjalan di samping Jack."Bos kasihan istri Bos..." Ucap Sean.Jack langsung menoleh dan menatap Sean dengan tajam.Sean langsung gelagapan."Ma.. maksudnya Arum..
"HAHAHAHHAHA..." Tawa Jack terdengar nyaring memenuhi seluruh ruangan.Tawa yang terdengar sangat menyeramkan bagi orang yang mendengar nya."Kau mengancam ku?" Tanya Jack ke Beti tidak percaya, Jack menatap Beti meremehkan.Ternyata pelayan di depannya ini punya banyak nyali. Tapi sayang nya Beti memilih musuh yang salah.Berani-beraninya dia mengancam Jack."Lepaskan dia..." Suruh Jack ke bodyguard yang memegangi kedua tangan Beti.Beti langsung menghapus air matanya, Akhinya Jack kemakan dengan ancaman Beti.Beti yakin Jack pasti takut kalau nama baiknya tercemar. Karena Beti sangat tau, nama baik bagi Tuan nya ini sangat penting."Dasar pembantu tidak tau diri..." Ucap Jack mengatai Beti dengan menatap Beti tajam."Kau bilang aku melecehkan mu?" Tanya Jack.Beti menganggukkan kepalanya dengan pelan.Jack tersenyum miring saat melihat Beti menganggukkan kepalanya."Bukannya kau juga menyukainya, kau Juga menikmatinya bukan? Seharusnya kalau aku melecehkan mu, kau akan teriak dan me
"Cepat minum..."Arum yang semula menunduk langsung mendongak, saat melihat seseorang menyodorkan minuman ke arahnya.Arnold bodyguard Jack telah berdiri di hadapannya, dengan menyodorkan sebotol minuman."Minumlah..." Suruh Arnold lagi."Tapi nanti Jack marah..." Ucap Arum tidak berani menerima minuman yang di berikan oleh Arnold.Arum tidak mau ada orang lain yang di marahi karena menolongnya. Takutnya nanti Arnold ikutan terkena masalah juga."Cepat minum, mumpung semua orang lagi sibuk di dalam..." Suruh Arnold, bahkan Arnold sudah membuka tutup Bolot minuman itu.Arum menatap minuman itu, sebenarnya Arum juga sangat haus, sudah dua jam dia berdiri di tengah panas begini.Walaupun sekarang masih pagi, tapi matahari sudah bersinar dengan cerahnya. Sehingga membuat cuaca menjadi sangat panas.Kepala Arum juga rasanya sangat pusing, apalagi dia belum makan sama sekali dari tadi pagi."Cepat jangan terlalu banyak berpikir..." Ucap Arnold gemas saat Arum tidak kunjung menerima minuman y
Akhirnya Jack pergi ke kantor juga, setelah banyak Drama yang dia lewati pagi ini.Dia sampai di kantornya tepat jam satu siang.Wajah Jack yang biasanya dingin dan datar, semakin datar hari ini.Semua karyawan yang berpapasan dengan Jack, tetap membungkuk dengan hormat menyapa Jack walau dengan takut-takut. Karena hari ini wajah Jack lebih galak dari biasanya.Sean membuka kan pintu ruang meeting untuk Jack, hari ini Jack ada meeting penting mengenai proyek barunya, makanya dia rela ke kantor walaupun sedang tidak mood.Kalau tidak ada yang penting, Jack tidak akan Sudi datang ke kantor hari ini. Karena dari pagi moodnya sudah berantakan.Semua karyawan Jack yang ikut meeting sudah menunggu di dalam, mereka membungkuk dengan hormat ketika Jack masuk.Jack langsung duduk di kursi kebesarannya."Mulai..." Ucap Jack, menyuruh karyawannya memulai persentasi untuk meeting hari ini.Jack mengulurkan dua jarinya, jari telunjuk dan jari tengahnya ke arah Sean.Sean yang mengerti maksud Jack l
Alexander mengerutkan keningnya, dia tidak mengerti dengan apa yang Jack maksud.Jack semakin menatap Alexander dengan tajam, rasa kesal Jack semakin menjadi-jadi sekarang."Kau hanya perlu memperlakukan Arum dengan baik...." Ucap Alexander lagi.Alexander masih tetap kekeh menyuruh Jack memperlakukan Arum dengan baik.Jack terkekeh geli saat mendengar ucapan Alexander."Kenapa kau tertawa?" Tanya Alexander heran saat melihat reaksi Jack.Di suruh bersikap baik pada istrinya, kenapa respon Jack malah tertawa. Seperti ada yang lucu saja.Jack memajukan badan nya, dia menatap Alexander dengan serius."Kau menyuruh ku bersikap baik kepada istri ku, apa kau sendiri sudah bersikap baik pada istrimu?" Tanya Jack ke Alexander."APA KAU SUDAH MEMPERLAKUKAN IBU KU DENGAN BAIK?" Teriak Jack mulai kesal.Alexander langsung terdiam, kenapa Jack jadi membahas soal masalalu.Jack tersenyum miring ketika melihat Alexandre terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan."Berselingkuh, tidak pernah memperlakuk
Jack turun dari mobilnya, setelah seharian bekerja Akhinya dia pulang juga. Akhirnya pekerjaan Jack hari ini selesai juga.Malam ini Jack akan party di klub nya sampai pagi, dia akan menghilangkan semua rasa penatnya seharian ini.Penampilannya sudah tidak serapi pagi tadi, jas nya sudah entah kemana. Baju yang di keluarkan, lengan baju yang di gulung sampai ke siku.Walaupun berantakan Jack tetap terlihat tampan dan seksi.Jack berjalan masuk kedalam Mansion nya."Tuan... Tuan..." Panggil salah satu pelayan di rumah Jack, saat Jack baru masuk.Membuat Jack menghentikan langkahnya. Lalu menoleh ke arah pelayan yang memanggilnya tadi.Jack menatap pelayan itu dengan wajah datarnya.Jangan sampai ada masalah lagi, Jack sudah sangat lelah hari ini. Dan malas mengurusi masalah yang tidak penting lagi."Arum pingsan Tuan, di taman belakang..." Ucap pelayan itu panik.Bagaimana tidak pingsan, Jack menyuruh Arum berjemur dari pagi tadi."CK.." Jack berdecak kesal."Ada-ada saja..." Ujarnya.
Arum bangun dari tidurnya, Arum memegang kepalanya yang terasa pusing.Arum melihat jam di dinding, masih jam enam pagi, untunglah dia tidak telat bangun. Arum tidak mau di hukum oleh Jack lagi, karena telat datang ke kamarnya.Arum duduk dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.Rasanya badan Arum masih lemas, Sebenarnya Arum belum sanggup kalau harus bekerja. Dia masih sakit dan butuh istirahat.Tapi mau bagaimana lagi, dia tetap harus menjalankan semua tugasnya, kalau tidak mau membuat Jack marah.Semoga hari ini Jack tidak memberikan Arum pekerjaan yang berat. Karena Arum mungkin tidak sanggup untuk mengerjakannya.Ceklek.Saat sedang asik berpikir, Pintu kamar Arum terbuka dari luar.Membuat Arum menoleh ke arah pintu kamarnya."Diana..." Ucap Arum saat melihat Diana lah yang masuk kedalam kamarnya.Diana berjalan ke ranjang Arum, dengan membawa nampan yang berisi makanan dan minuman untuk Arum."Nih Rum, kamu makan dulu biar punya tenaga, ini juga ada teh jahe..." Ucap Diana.
"Hubungan?" Ucap Arum bingung, hubungan apa yang Jack maksud."Iya, kau dan Alexander pasti ada hubungan kan? Sampai dia membela mu sebegitu nya..." Ujar Jack dengan menatap Arum sinis.Jack curiga ada sesuatu di antara Arum dan Alexander."Ti...tidak ada..." Ucap Arum jujur."Kau yakin?" Tanya Jack tidak percaya.Arum menganggukkan kepalanya dengan yakin.Posisi mereka sekarang masih berdiri berhadapan, di dalam kamar mandi."Ceritakan?" Suruh Jack.Arum mengerutkan keningnya bingung, menceritakan tentang apa maksud Jack."Selain lelet kau juga lemot ternyata..." Sindir Jack.Saat melihat Arum tidak mengerti dengan ucapannya, membuat Jack geram saja."Ceritakan saat pertama kali kau bertemu dengan Alexander..." Ucap Jack sedikit meninggikan suaranya.Bicara dengan Arum bikin dia emosi saja."Ohhh..." Ucap Arum akhirnya mengerti.Salah Jack sendiri bicara di singkat-singkat, Arum kan jadi tidak mengerti."Waktu itu Tuan Alexander menemui ku, lalu bilang kalau dia Ayah dari orang yang