Share

Empat.

Sean melirik wajah Jack yang terlihat sangat suram hari ini.

Sean meringis saat melihat luka di tangan Jack yang belum di obati, bahkan darahnya sudah kering.

Kalau Jack sudah seperti ini, Sean tidak berani untuk bertanya, lebih baik dia diam saja.

Masalah yang Jack hadapi pasti cukup berat.

Selama perjalanan menuju pulang, tidak ada yang bicara sama sekali. Suasana sangat hening di dalam mobil.

Mobil yang mereka tumpangi pun akhirnya tiba di Mansion megah milik Jack.

Bodyguard Jack segera turun dan membuka kan pintu untuk Jack.

Jack pun turun dan berjalan masuk kedalam rumahnya, sudah banyak pelayan yang berdiri dan menyambut kedatangan Jack.

Mereka semua menunduk ketika Jack melewati mereka.

Jack berjalan menuju kamarnya, yang ada di lantai empat, Jack menggunakan lift untuk sampai ke kamarnya.

Sesampainya di dalam kamar Jack langsung masuk ke kamar mandi, dia membersihkan dirinya lebih dulu.

Setelah lima belas menit, barulah Jack keluar dari kamar mandi, dengan keadaan yang lebih segar.

Jack langsung berjalan ke walk in closet dan mengganti bajunya di sana.

Setelah itu Jack berjalan menuju ranjangnya.

Drttt.

Drttt.

Handphone Jack berbunyi, Jack segera mengambil handphone nya.

Alexander.

Jangan lupa, malam ini calon istri mu akan datang ke rumah.

Jack meremas handphone nya dengan kuat ketika membaca pesan dari Ayahnya.

Kenapa ayah nya terus mengingatkan nya tentang pernikahan itu.

Jack termenung sejenak apa yang harus dia lakukan, agar pernikahan ini batal. Jack sungguh tidak ingin menikahi wanita itu.

Tapi sekarang dia terjebak dengan kata-katanya sendiri.

Jack menyesal pernah mengatakan, kalau dia akan menikahi perempuan yang dia hamili.

Jack memikirkan cara untuk mengantarkan pernikahan ini.

Jack tersenyum miring, dia kan hanya bilang kalau dia akan menikahi wanita yang dia hamili.

Tapikan Jack tidak pernah bilang, sampai kapan dia harus bersama wanita itu.

Jadi Jack bisa menceraikan wanita itu kapan pun dia mau.

Bisa saja satu hari setelah menikah mereka langsung bercerai, yang penting kan mereka sudah menikah.

Sekarang Jack sudah punya jalan keluar untuk masalahnya.

****

Jack turun ke bawah menuju ruang tamu rumahnya.

Kata Pelayan nya, ada ayahnya dan juga seorang perempuan yang datang.

Jack yakin itu pasti perempuan yang sudah dia perkosa.

Jack sebenarnya juga penasaran seperti apa perempuan itu.

Karena Jack benar-benar tidak mengingat wajah perempuan itu.

Yang Jack ingat hanya bentuk tubuhnya yang bagus, dan rasanya juga yang nikmat.

Jack tersenyum miring, kalau seperti ini dia benar-benar terlihat berengsek. Ingat rasa tapi lupa rupanya.

Jack sudah tiba di ruang tamu rumahnya.

Jack melihat Ayahnya duduk membelakangi nya, ayahnya duduk bersama seorang perempuan, yang Jack yakini pasti perempuan ini yang dia perkosa dulu.

Jack berjalan mendekat ke arah mereka, dan saat Jack tiba di depan mereka, Jack langsung terkejut melihat perempuan yang datang bersama Ayahnya.

"Jack..." Ucap Alex saat melihat ke datangan Jack.

Jack masih fokus melihat perempuan yang ada di sebelah ayah nya, Jack memperhatikan perempuan itu dari atas sampai bawah.

"Apa dia orang nya?" Tanya Jack tidak percaya.

Apa benar ini perempuan yang dia perkosa.

"Iya, dia calon istri mu, namanya Arumi, panggil saja Arum..." Ucap Alex memperkenalkan perempuan itu.

Perempuan yang bernama Arum itu terus menunduk, jujur Arum masih sangat dendam dengan Jack. Karena Jack, Arum harus kehilangan sesuatu yang paling berharga di hidupnya.

"Apa kau bercanda.." ucap Alex dengan menatap Ayah nya tak percaya.

"Perempuan seperti ini akan jadi istri ku, yang benar saja..." Ucap Jack meremehkan.

Jack menatap jijik perempuan yang ada di depan nya.

Penampilan perempuan ini, benar-benar seperti gembel. Bahkan lebih bagus kain lap di rumah Jack, daripada baju yang perempuan ini pakai.

Belum lagi badannya yang kotor dan dekil. Apa yang dia pikirkan waktu itu, sehingga dia memperkosa wanita menjijikan seperti di hadapannya ini.

Benar kata Sean dia berubah menjadi gila, ketika sedang mabuk.

Kalau Jack sedang sadar, jangankan menyentuh, melirik perempuan ini saja Jack tidak sudi.

"Kau tidak punya pilihan Jack, kau harus tetap bertanggung jawab..." Ucap Alex.

Arum sedikit tersinggung mendengar ucapan Jack, Arum yang dari tadi menunduk langsung menatap Jack dengan kesal.

Niat Arum yang ingin mencaci maki Jack langsung sirna, saat melihat tatapan Jack yang menyeramkan. Membuat dia tidak bisa berkutik.

Jack tertawa lucu, apa kata orang kalau dia mempunyai istri seperti ini.

"Menjijikan..." Ucap Jack menghina.

Arum mengepalkan tangannya kuat-kuat, menahan amarahnya.

"Jaga ucapan mu Jack. Pokonya besok kalian akan menikah..." Ucap Alex membela Arum.

"Terserah..." Ujar Jack tidak peduli, toh hari itu juga Jack akan langsung menceraikan perempuan yang ada di hadapan nya ini.

Alex sedikit heran, saat mendengar Jack langsung setuju tanpa protes sama sekali.

Padahal pagi tadi Jack sangat menentang pernikahan ini.

Pasti ada sesuatu yang Jack rencanakan, batin Alex.

"Aku mau acara pernikahannya tertutup, yang datang hanya orang-orang yang aku pilih saja..." Ucap Jack.

"Terserah kau, tapi ada satu hal yang harus kau ingat..." Ujar Alex.

"Jangan pernah kau berpikir bisa menceraikan Arum, kalau tidak mau  Video pemerkosaan mu tersebar. Bukan kah nama baik itu sangat penting untuk mu..." Ujar Alex dengan tersenyum miring.

Selama ini Jack selalu menjaga nama baik nya. Tidak ada satu media pun yang berhasil mengulik masalah pribadi Jack.

Yang jadi pemberitaan selama ini, hanya masalah Karir dan kesuksesan Jack saja.

Tapi kalau masalah pribadi Jack tidak pernah jadi berita.

Tidak ada yang tau seberengsek apa Jack. Jack selalu mengancam semua wartawan yang mau menyebarkan sifat buruknya, jadi tidak ada yang berani mengganggu Jack.

Jack mengepalkan tangannya saat mendengar ucapan Ayahnya.

"Aku mau menikahi dia saja, bukanya itu sudah cukup..." Ucap Jack menggeram kesal.

"Kenapa kau harus ikut campur .." ujar Jack.

Ayah nya jadi seenaknya sendiri sekarang. Padahal Jack sudah berniat baik ingin menikahi gadis yang ada di depannya ini.

Apalagi gadis ini sangat tidak cocok untuk menjadi istri Jack.

"Karena Ayah tau apa yang kau pikirkan, jadi jangan pernah berpikir untuk menceraikan Arum. Kalau tidak mau Video tersebar..." Ujar Alex mengancam.

Kalau tidak di ancam seperti itu, Jack pasti akan menceraikan Arum.

Untungnya Alex bisa membaca pikiran Jack lebih dulu.

"Bagaimana pun ada anak mu di perut Arum..." Ucap Alex.

Apa hati Jack tidak tersentuh sedikit pun saat mendengar kata anak.

"Persetan dengan itu, aku tidak peduli..." Ucap Jack.

Setelah mengatakan itu Jack langsung pergi dengan perasaan yang kesal.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
kesel.lihat jack awas aja klo.bucin ke arum
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status