Sean melirik wajah Jack yang terlihat sangat suram hari ini.
Sean meringis saat melihat luka di tangan Jack yang belum di obati, bahkan darahnya sudah kering.
Kalau Jack sudah seperti ini, Sean tidak berani untuk bertanya, lebih baik dia diam saja.
Masalah yang Jack hadapi pasti cukup berat.
Selama perjalanan menuju pulang, tidak ada yang bicara sama sekali. Suasana sangat hening di dalam mobil.
Mobil yang mereka tumpangi pun akhirnya tiba di Mansion megah milik Jack.
Bodyguard Jack segera turun dan membuka kan pintu untuk Jack.
Jack pun turun dan berjalan masuk kedalam rumahnya, sudah banyak pelayan yang berdiri dan menyambut kedatangan Jack.
Mereka semua menunduk ketika Jack melewati mereka.
Jack berjalan menuju kamarnya, yang ada di lantai empat, Jack menggunakan lift untuk sampai ke kamarnya.
Sesampainya di dalam kamar Jack langsung masuk ke kamar mandi, dia membersihkan dirinya lebih dulu.
Setelah lima belas menit, barulah Jack keluar dari kamar mandi, dengan keadaan yang lebih segar.
Jack langsung berjalan ke walk in closet dan mengganti bajunya di sana.
Setelah itu Jack berjalan menuju ranjangnya.
Drttt.
Drttt.
Handphone Jack berbunyi, Jack segera mengambil handphone nya.
Alexander.
Jangan lupa, malam ini calon istri mu akan datang ke rumah.
Kenapa ayah nya terus mengingatkan nya tentang pernikahan itu.
Jack termenung sejenak apa yang harus dia lakukan, agar pernikahan ini batal. Jack sungguh tidak ingin menikahi wanita itu.
Tapi sekarang dia terjebak dengan kata-katanya sendiri.
Jack menyesal pernah mengatakan, kalau dia akan menikahi perempuan yang dia hamili.
Jack memikirkan cara untuk mengantarkan pernikahan ini.
Jack tersenyum miring, dia kan hanya bilang kalau dia akan menikahi wanita yang dia hamili.
Tapikan Jack tidak pernah bilang, sampai kapan dia harus bersama wanita itu.
Jadi Jack bisa menceraikan wanita itu kapan pun dia mau.
Bisa saja satu hari setelah menikah mereka langsung bercerai, yang penting kan mereka sudah menikah.
Sekarang Jack sudah punya jalan keluar untuk masalahnya.
****
Jack turun ke bawah menuju ruang tamu rumahnya.
Kata Pelayan nya, ada ayahnya dan juga seorang perempuan yang datang.
Jack yakin itu pasti perempuan yang sudah dia perkosa.
Jack sebenarnya juga penasaran seperti apa perempuan itu.
Karena Jack benar-benar tidak mengingat wajah perempuan itu.
Yang Jack ingat hanya bentuk tubuhnya yang bagus, dan rasanya juga yang nikmat.
Jack tersenyum miring, kalau seperti ini dia benar-benar terlihat berengsek. Ingat rasa tapi lupa rupanya.
Jack sudah tiba di ruang tamu rumahnya.
Jack melihat Ayahnya duduk membelakangi nya, ayahnya duduk bersama seorang perempuan, yang Jack yakini pasti perempuan ini yang dia perkosa dulu.
Jack berjalan mendekat ke arah mereka, dan saat Jack tiba di depan mereka, Jack langsung terkejut melihat perempuan yang datang bersama Ayahnya.
"Jack..." Ucap Alex saat melihat ke datangan Jack.
Jack masih fokus melihat perempuan yang ada di sebelah ayah nya, Jack memperhatikan perempuan itu dari atas sampai bawah.
"Apa dia orang nya?" Tanya Jack tidak percaya.
Apa benar ini perempuan yang dia perkosa.
"Iya, dia calon istri mu, namanya Arumi, panggil saja Arum..." Ucap Alex memperkenalkan perempuan itu.
Perempuan yang bernama Arum itu terus menunduk, jujur Arum masih sangat dendam dengan Jack. Karena Jack, Arum harus kehilangan sesuatu yang paling berharga di hidupnya.
"Apa kau bercanda.." ucap Alex dengan menatap Ayah nya tak percaya.
"Perempuan seperti ini akan jadi istri ku, yang benar saja..." Ucap Jack meremehkan.
Jack menatap jijik perempuan yang ada di depan nya.
Penampilan perempuan ini, benar-benar seperti gembel. Bahkan lebih bagus kain lap di rumah Jack, daripada baju yang perempuan ini pakai.
Belum lagi badannya yang kotor dan dekil. Apa yang dia pikirkan waktu itu, sehingga dia memperkosa wanita menjijikan seperti di hadapannya ini.
Benar kata Sean dia berubah menjadi gila, ketika sedang mabuk.
Kalau Jack sedang sadar, jangankan menyentuh, melirik perempuan ini saja Jack tidak sudi.
"Kau tidak punya pilihan Jack, kau harus tetap bertanggung jawab..." Ucap Alex.
Arum sedikit tersinggung mendengar ucapan Jack, Arum yang dari tadi menunduk langsung menatap Jack dengan kesal.
Niat Arum yang ingin mencaci maki Jack langsung sirna, saat melihat tatapan Jack yang menyeramkan. Membuat dia tidak bisa berkutik.
Jack tertawa lucu, apa kata orang kalau dia mempunyai istri seperti ini.
"Menjijikan..." Ucap Jack menghina.
Arum mengepalkan tangannya kuat-kuat, menahan amarahnya.
"Jaga ucapan mu Jack. Pokonya besok kalian akan menikah..." Ucap Alex membela Arum.
"Terserah..." Ujar Jack tidak peduli, toh hari itu juga Jack akan langsung menceraikan perempuan yang ada di hadapan nya ini.
Alex sedikit heran, saat mendengar Jack langsung setuju tanpa protes sama sekali.
Padahal pagi tadi Jack sangat menentang pernikahan ini.
Pasti ada sesuatu yang Jack rencanakan, batin Alex.
"Aku mau acara pernikahannya tertutup, yang datang hanya orang-orang yang aku pilih saja..." Ucap Jack.
"Terserah kau, tapi ada satu hal yang harus kau ingat..." Ujar Alex.
"Jangan pernah kau berpikir bisa menceraikan Arum, kalau tidak mau Video pemerkosaan mu tersebar. Bukan kah nama baik itu sangat penting untuk mu..." Ujar Alex dengan tersenyum miring.
Selama ini Jack selalu menjaga nama baik nya. Tidak ada satu media pun yang berhasil mengulik masalah pribadi Jack.
Yang jadi pemberitaan selama ini, hanya masalah Karir dan kesuksesan Jack saja.
Tapi kalau masalah pribadi Jack tidak pernah jadi berita.
Tidak ada yang tau seberengsek apa Jack. Jack selalu mengancam semua wartawan yang mau menyebarkan sifat buruknya, jadi tidak ada yang berani mengganggu Jack.
Jack mengepalkan tangannya saat mendengar ucapan Ayahnya.
"Aku mau menikahi dia saja, bukanya itu sudah cukup..." Ucap Jack menggeram kesal.
"Kenapa kau harus ikut campur .." ujar Jack.
Ayah nya jadi seenaknya sendiri sekarang. Padahal Jack sudah berniat baik ingin menikahi gadis yang ada di depannya ini.
Apalagi gadis ini sangat tidak cocok untuk menjadi istri Jack.
"Karena Ayah tau apa yang kau pikirkan, jadi jangan pernah berpikir untuk menceraikan Arum. Kalau tidak mau Video tersebar..." Ujar Alex mengancam.
Kalau tidak di ancam seperti itu, Jack pasti akan menceraikan Arum.
Untungnya Alex bisa membaca pikiran Jack lebih dulu.
"Bagaimana pun ada anak mu di perut Arum..." Ucap Alex.
Apa hati Jack tidak tersentuh sedikit pun saat mendengar kata anak.
"Persetan dengan itu, aku tidak peduli..." Ucap Jack.
Setelah mengatakan itu Jack langsung pergi dengan perasaan yang kesal.
Hari ini pesta pernikahan Jack dan Arum akan di lakukan.Arum menatap penampilannya di cermin, dia sudah menggunakan baju pengantin berwarna putih.Gaun pengantin ini sangat indah menurut Arum, gaun panjang yang menjuntai sampai ke lantai. Di kepala Arum di pasang mahkota kecil, rambut Arum di sanggul dengan rapi. Arum terlihat sangat cantik.Arum sampai tidak menyangka kalau di cermin itu pantulan dirinya.Sebuah tangan memeluk Arum dari belakang dengan erat, siapa lagi kalau bukan Jack."Cantik banget..." Puji Jack dengan mencium pipi Arum.Arum benar-benar cantik hari ini, Jack sampai-sampai tidak ingin berbagai kecantikan Arum dengan orang. Jack rasanya ingin menyembunyikan Arum di dalam kamar saja.Arum tersenyum, dia membalik badannya dan menghadap ke arah Jack.Jack melepaskan pelukan mereka.Arum mengangkat tangannya membenarkan dasi Jack yang sedikit miring.Jack juga terlihat sangat tampan hari ini. Jack menggunakan jas Tuxedo berwarna putih, dan dasi berwarna hitam."Sudah
Dua bulan kemudian.Kandungan Arum sudah masuk usia delapan bulan.Satu bulan lagi Arum akan melahirkan dan bertemu dengan anaknya.Arum sudah tidak sabar menantikan saat-saat bahagia itu.Semakin besar perutnya, semakin susah Arum untuk berjalan.Selama dua bulan ini pun, Arum dan Jack tinggal berdua saja di apartemen.Jack yang ingin, karena kata Jack mereka perlu privasi untuk saling mengenal. Kalau di Mansion Jack terlalu banyak pelayan dan bodyguard.Tapi setiap hari ada Diana dan satu pelayan lain yang datang ke sini, untuk membantu membersihkan apartemen ini. Karena Jack tidak mengizinkan Arum untuk mengerjakan apapun.Selama dua bulan ini pun hubungan Jack dan Arum semakin membaik.Jack menepati janji, sekarang Jack sudah benar-benar berubah. Jack benar-benar menjadi suami yang sangat baik untuk Arum.Hidup Arum terasa sangat bahagia sekarang.Kandungan Arum juga sudah kuat, jadi dia tidak perlu berdiam diri di dalam kamar terus menerus."Sayang..." Teriak Jack dari luar kamar
Arum sudah sadar sekarang, dia langsung memegang perutnya."Anak ku..." Ucap Arum.Arum ingat tadi dia pingsan karena perutnya sakit. Arum takut kalau terjadi apa-apa dengan kandungan nya.Namun Arum bernapas lega saat merasa perutnya masih besar, itu artinya anak Arum baik-baik saja.Arum menoleh ke sekelilingnya."Dimana ini?" Tanya Arum. Saat Arum sadar kalau dia sedang berada di tempat asing.Arum tidak tau dia dimana sekarang, ini bukan kamar Jack, ataupun rumah sakit.Pintu kamar itu terbuka dari luar, Arum langsung menoleh ke arah pintu. Jack lah yang masuk.Jack langsung menghampiri Arum, dia lega melihat Arum sudah sadar."Kau baik-baik saja?" Tanya Jack dengan duduk di ranjang sebelah Arum."Anak ku...""Dia baik-baik saja, Dokter menyarankan mu untuk istirahat total..." Ucap Jack.Bahkan Arum juga tidak boleh turun dari ranjang.Arum lega mendengarnya. Dia mengusap perut nya dengan sayang.Arum merutuki kebodohan nya karena tidak bisa menjaga anaknya dengan baik. Untung lah
Ceklek.Pintu IGD terbuka dari dalam, dokter keluar dari dalam IGD.Jack langsung berdiri."Bagaimana dengan anak dan istri saya?" Tanya Jack tidak sabar.Sean yang masih shock setelah mendengar pernyataan cinta Jack untuk Arum pun juga ikut berdiri.Pikiran Sean menjadi kosong rasanya.Dokter tadi membungkuk dengan hormat ke arah Jack, karena Jack adalah pemilik rumah sakit ini."Syukurlah istri Tuan baik-baik saja..." Ucap Dokter itu.Membuat Jack dan Sean bernapas lega. Akhirnya Arum baik-baik saja."Lalu bagaimana dengan anak ku?" Tanya Jack lagi.Semoga anaknya juga baik-baik saja, batin Jack berharap.Dokter itu langsung terdiam.Membuat Jack mengepalkan tangannya marah."JAWAB!" Teriak Jack marah.Kalau sampai dokter di depannya ini bilang anak nya tidak selamat, maka Jack akan menghajarnya habis-habisan.Sean langsung menahan tangan Jack."Ini rumah sakit Jack kau harus tenang..." Peringat Sean.Jangan sampai Jack membuat keributan di rumah sakit ini, bisa mengganggu pasien ya
Arum terbangun dari tidurnya, dia memegang perutnya yang terasa sangat sakit.Arum langsung duduk, langsung panik, kenapa perutnya sesakit ini."Tolong..." Ucap Arum dengan menangis.Arum tidak bisa lagi menahan rasa sakit di perutnya. Arum takut anaknya kenapa-napa, Arum juga belum makan apa-apa dari kemarin."TOLONG..." Teriak Arum sekuat tenaga.Semoga segera ada yang mendengar teriakan Arum, Arum sangat membutuhkan pertolongan sekarang.Ceklek.Tak lama pintu kamar mandi terbuka.Jack lah yang keluar dari dalam kamar mandi, Jack langsung berlari menghampiri Arum."Ada apa?" Tanya Jack dengan wajah paniknya."Perut ku sakit Jack tolong..." Ucap Arum dengan menangis.Mata Arum mulai mengabur, dia sudah tidak tahan dengan rasa sakit di perutnya."Anak kita..." Ucapan Arum terhenti, dia sudah kehilangan kesadaran."ARUM..." Teriak Jack dengan menepuk pipi Arum.Jack semakin panik saat melihat ada darah di kaki Arum.Jack menggelengkan kepalanya."Nggak, nggak mungkin..." Ucap Jack.Ja
Arum menepis tangan Jack, sehingga tembakan Jack meleset mengenai tembok.Arum bernapas lega Arnold tidak jadi terkena tembakan Jack.Semua orang di dalam ruang bawah tanah langsung terdiam.Arum dengan takut-takut menatap wajah Jack.Wajah Jack terlihat memerah, dan urat-urat di lehernya juga keluar. Sangat terlihat kalau Jack sangat marah.Jack menatap Arum dengan tajam. Berani-beraninya Arum melakukan itu semua, batin Jack.Napas Jack memburu menahan emosinya.Arum yakin pasti Jack akan sangat marah kepada nya.Arum buru-buru memeluk tubuh Jack dengan erat, Arum menangis sejadi-jadinya.Arum berharap dengan memeluk Jack seperti ini hati Jack akan sedikit luluh. Arum tidak tau lagi apa yang harus Arum lakukan.Tubuh Jack langsung menegang saat Arum memeluknya.Semua orang melihat ke arah mereka sekarang.Sean tersenyum dengan puas, Arum sudah melakukan yang terbaik sekarang.Sean yakin Jack akan luluh, karena tangisan dan pelukan dari Arum. Dan Jack pasti mengurungkan niatnya untuk