Pernikahan Jack dan Arum sudah selesai di laksanakan. Sekarang mereka sah sebagai suami istri.
Tidak ada pesta, tidak ada gaun ataupun jas. Arum hanya menggunakan Dress putih selutut, sedang kan Jack hanya memakai baju setelan kantornya. hanya pernikahan sederhana.
Bahkan ini tidak tampak seperti pernikahan.
Ini semua permintaan Jack. Kalau tidak seperti ini Jack tidak mau menikah. Alex hanya menuruti saja.
Yang hadir juga cuma dua orang, yaitu Sean dan Alex.
Sean sangat terkejut saat melihat Jack menikah.
Apa yang terjadi sebenarnya dengan Bos nya ini. Kenapa tiba-tiba dia menikah. Apalagi wanita yang di nikahi Jack hanya perempuan yang sangat sederhana. Seperti bukan Jack saja.
Pasti ada sesuatu yang terjadi, sampai Jack harus mendadak menikah seperti ini.
Selesai acara Jack langsung pulang menggunakan mobilnya.
Jack pulang sendiri tanpa mengajak Arum yang jelas-jelas sudah menjadi istrinya.
"Sean, kau antar Arum ke Mansion Jack..." Suruh Alex ke Sean.
Karena anak nya yang kurang ajar itu, sudah meninggalkan istrinya di sini.
"Baik Tuan..." Ucap Sean.
Alex menoleh ke arah Arum.
"Arum jaga diri baik-baik ya, kamu harus sabar dengan sikap Jack..." Ucap Alex dengan mengelus rambut Arum.Arum menganggukkan kepalanya.
Sean dan Arum pergi dari sana.
Mereka masuk ke dalam mobil Sean.Sean melirik ke arah Arum, sedari tadi Arum terus menunduk, jadi Sean tidak bisa melihat wajah Arum dengan jelas.
Bahkan Arum juga tidak bicara sama sekali. Apa Arum tidak lelah diam terus sedari tadi, batin Sean.
"Jadi nama mu Arum?" Tanya Sean memulai pembicaraan.
Semoga Arum mau berbicara.
Arum hanya mengangguk sebagai jawaban.
Membuat Sean sedikit kecewa, padahal Sean ingin mendengar Arum berbicara.
Sean sangat penasaran kenapa Arum bisa menikah dengan Jack. Sean ingin menanyakan soal itu ke Arum, tapi Arum malah tidak mau berbicara.
"Apa tidak pegal menunduk terus..." Ujar Sean.
Tidak ada jawaban, Arum hanya diam.
Sean menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sean bingung bagaimana caranya agar Arum mau berbicara.
"Kenapa kau bisa menikah dengan Jack?" Tanya Sean.
Arum tidak menjawab lagi, dia hanya diam saja.
Karena merasa di kacangi, akhirya Jack memilih untuk diam juga.
Arum terus diam sampai akhirnya mereka tiba di Mansion Jack.
Mobil Jack juga sudah ada di depan Mansion nya.
Sean mengajak Arum turun, mereka berjalan masuk kedalam rumah bersamaan.
Tepat di ruang tamu, Sean melihat Jack sudah duduk di sana.
Jack mengumpulkan semua pelayan yang ada di rumah ini.
Jack menatap ke arah Arum.
"Kalian lihat perempuan yang bersama Sean, dia pelayan baru disini..." Ucap Jack, Jack menunjuk Arum dengan dagunya.
Sean tidak habis pikir dengan Jack, bisa-bisanya dia menyebut istrinya sendiri pelayan. Padahal mereka baru saja menikah.
Semua mata melihat ke arah Arum sekarang.
Sementara Arum masih diam saja.
Apa Arum bisu, batin Sean. Dari tadi gadis di sebelahnya ini tidak bereaksi sedikit pun. Hanya diam dan menunduk.
"Kalian bisa tunjukan di mana kamarnya, dan apa tugas-tugasnya..." Ujar Jack.
Setelah mengatakan itu Jack langsung berdiri dan pergi meninggalkan mereka semua.
Sampai kapan pun Jack tidak akan pernah menganggap Arum itu istrinya.
Jack tidak akan Sudi melakukan itu.
Sean mengikuti Jack dari belakang. Mereka masuk ke dalam lift bersama.
"Bos..."
"Jangan banyak tanya..." Jack memotong ucapan Sean.
Malas mendengar ucapan Sean, karena Jack tau apa yang akan Sean tanyakan. Pasti soal pernikahan dadakan antara dia dan Arum.
Sean langsung terdiam.
"Sekarang yang harus kau lakukan hanya menutup mulut mu, jangan sampai ada yang tau tentang pernikahan tadi..." Ucap Jack.
Jack juga tidak akan pernah menganggap Arum itu istrinya.
Arum itu tidak jauh beda dengan pelayan di rumah nya.
Bahkan masih bagus baju pelayan di rumahnya, daripada baju yang Arum gunakan.
Nasib Jack sungguh sial karena memiliki istri seperti Arum.
****
"Ini seragam untuk mu..." Ujar ibu Lina.
Kepala pelayan yang ada di rumah Jack.
Memberikan seragam untuk Arum.
Tadi Arum sudah berkenalan dengan semua pelayan di rumah ini.
Dan untungnya mereka semua menerima Arum dengan baik.
Bu Lina juga menunjukkan dimana kamar Arum.
"Ganti baju dulu, setelah itu baru nanti ibu tunjukkan pekerjaan mu..." Ucap Bu Lina.
Arum menganggukkan kepalanya mengerti.
Setelah itu Ibu Lina langsung pergi meninggalkan Arum di dalam kamarnya.
Arum duduk di kasur kecil yang ada di dalam kamar itu.
Dia melihat ke sekeliling kamar. Kamar berukuran kecil yang setidaknya lebih layak, daripada dia harus tinggal di pinggir jalan.
Arum tidak menyangka hidupnya akan berakhir seperti ini.
Semenjak Ayah nya meninggal, hidupnya jadi berantakan.
Harus jadi gelandangan dan tinggal di pinggir jalan, karena memang Arum dan Ayah tidak memiliki rumah, selama ini mereka hanya mengontrak.
Semenjak ayahnya meninggal Arum tidak bisa membayar kontrakan itu lagi, dan akhirnya Arum di usir dari kontrakannya.
Semenjak itu Arum harus tinggal di pinggir jalan.
Sampai kejadian dimana Arum di perkosa oleh Jack.
Malam itu Arum lari dari preman yang sedang mengejarnya. Arum bisa bebas dari preman-preman itu, sialnya Arum bertemu dengan Jack.
Dan malam itu menjadi malam terburuk bagi Arum, dia di perkosa dan di lecehkan.
Malam itu Arum rasanya ingin mati saja.
Dan sekarang Arum harus menikah dengan pria kejam seperti Jack. Dan bahkan Arum di jadikan pelayan oleh suaminya sendiri.
Kalau tidak demi anaknya, Arum tidak akan mau menikah dengan Jack.
Arum melakukan ini semua demi anaknya.
Karena Pak Alex menjanjikan hidup yang layak untuk anaknya, jika Arum mau menikah dengan Jack.
Arum tidak mau Anaknya hidup sengsara seperti dia. Makanya Arum setuju dengan pernikahan ini.
Ini semua demi masa depan anaknya.
Arum tidak mungkin tinggal di pinggir jalan dalam keadaan hamil seperti ini.Arum mengelus perutnya dengan sayang.
"Sekarang kita bisa makan yang kenyang ya Dek, kita juga udah nggak kehujanan lagi..." Ucap Arum dengan suara yang bergetar menahan tangis.
Setidaknya dengan berada di sini, Arum bisa makan dengan layak, dan tidur di tempat yang layak juga.
Tidak seperti kemarin-kemarin, bahkan kadang Arum tidak makan berhari-hari.
Semoga ini keputusan yang terbaik untuk Arum.
Walaupun berat bagi Arum, dia baru berusia dua puluh tahun. Tapi masalah tidak pernah henti-hentinya menerpa hidupnya.
Semenjak kepergian Ayahnya hidup Arum jadi berantakan. Tidak ada lagi yang bisa melindungi Arum sekarang.
Hari ini pesta pernikahan Jack dan Arum akan di lakukan.Arum menatap penampilannya di cermin, dia sudah menggunakan baju pengantin berwarna putih.Gaun pengantin ini sangat indah menurut Arum, gaun panjang yang menjuntai sampai ke lantai. Di kepala Arum di pasang mahkota kecil, rambut Arum di sanggul dengan rapi. Arum terlihat sangat cantik.Arum sampai tidak menyangka kalau di cermin itu pantulan dirinya.Sebuah tangan memeluk Arum dari belakang dengan erat, siapa lagi kalau bukan Jack."Cantik banget..." Puji Jack dengan mencium pipi Arum.Arum benar-benar cantik hari ini, Jack sampai-sampai tidak ingin berbagai kecantikan Arum dengan orang. Jack rasanya ingin menyembunyikan Arum di dalam kamar saja.Arum tersenyum, dia membalik badannya dan menghadap ke arah Jack.Jack melepaskan pelukan mereka.Arum mengangkat tangannya membenarkan dasi Jack yang sedikit miring.Jack juga terlihat sangat tampan hari ini. Jack menggunakan jas Tuxedo berwarna putih, dan dasi berwarna hitam."Sudah
Dua bulan kemudian.Kandungan Arum sudah masuk usia delapan bulan.Satu bulan lagi Arum akan melahirkan dan bertemu dengan anaknya.Arum sudah tidak sabar menantikan saat-saat bahagia itu.Semakin besar perutnya, semakin susah Arum untuk berjalan.Selama dua bulan ini pun, Arum dan Jack tinggal berdua saja di apartemen.Jack yang ingin, karena kata Jack mereka perlu privasi untuk saling mengenal. Kalau di Mansion Jack terlalu banyak pelayan dan bodyguard.Tapi setiap hari ada Diana dan satu pelayan lain yang datang ke sini, untuk membantu membersihkan apartemen ini. Karena Jack tidak mengizinkan Arum untuk mengerjakan apapun.Selama dua bulan ini pun hubungan Jack dan Arum semakin membaik.Jack menepati janji, sekarang Jack sudah benar-benar berubah. Jack benar-benar menjadi suami yang sangat baik untuk Arum.Hidup Arum terasa sangat bahagia sekarang.Kandungan Arum juga sudah kuat, jadi dia tidak perlu berdiam diri di dalam kamar terus menerus."Sayang..." Teriak Jack dari luar kamar
Arum sudah sadar sekarang, dia langsung memegang perutnya."Anak ku..." Ucap Arum.Arum ingat tadi dia pingsan karena perutnya sakit. Arum takut kalau terjadi apa-apa dengan kandungan nya.Namun Arum bernapas lega saat merasa perutnya masih besar, itu artinya anak Arum baik-baik saja.Arum menoleh ke sekelilingnya."Dimana ini?" Tanya Arum. Saat Arum sadar kalau dia sedang berada di tempat asing.Arum tidak tau dia dimana sekarang, ini bukan kamar Jack, ataupun rumah sakit.Pintu kamar itu terbuka dari luar, Arum langsung menoleh ke arah pintu. Jack lah yang masuk.Jack langsung menghampiri Arum, dia lega melihat Arum sudah sadar."Kau baik-baik saja?" Tanya Jack dengan duduk di ranjang sebelah Arum."Anak ku...""Dia baik-baik saja, Dokter menyarankan mu untuk istirahat total..." Ucap Jack.Bahkan Arum juga tidak boleh turun dari ranjang.Arum lega mendengarnya. Dia mengusap perut nya dengan sayang.Arum merutuki kebodohan nya karena tidak bisa menjaga anaknya dengan baik. Untung lah
Ceklek.Pintu IGD terbuka dari dalam, dokter keluar dari dalam IGD.Jack langsung berdiri."Bagaimana dengan anak dan istri saya?" Tanya Jack tidak sabar.Sean yang masih shock setelah mendengar pernyataan cinta Jack untuk Arum pun juga ikut berdiri.Pikiran Sean menjadi kosong rasanya.Dokter tadi membungkuk dengan hormat ke arah Jack, karena Jack adalah pemilik rumah sakit ini."Syukurlah istri Tuan baik-baik saja..." Ucap Dokter itu.Membuat Jack dan Sean bernapas lega. Akhirnya Arum baik-baik saja."Lalu bagaimana dengan anak ku?" Tanya Jack lagi.Semoga anaknya juga baik-baik saja, batin Jack berharap.Dokter itu langsung terdiam.Membuat Jack mengepalkan tangannya marah."JAWAB!" Teriak Jack marah.Kalau sampai dokter di depannya ini bilang anak nya tidak selamat, maka Jack akan menghajarnya habis-habisan.Sean langsung menahan tangan Jack."Ini rumah sakit Jack kau harus tenang..." Peringat Sean.Jangan sampai Jack membuat keributan di rumah sakit ini, bisa mengganggu pasien ya
Arum terbangun dari tidurnya, dia memegang perutnya yang terasa sangat sakit.Arum langsung duduk, langsung panik, kenapa perutnya sesakit ini."Tolong..." Ucap Arum dengan menangis.Arum tidak bisa lagi menahan rasa sakit di perutnya. Arum takut anaknya kenapa-napa, Arum juga belum makan apa-apa dari kemarin."TOLONG..." Teriak Arum sekuat tenaga.Semoga segera ada yang mendengar teriakan Arum, Arum sangat membutuhkan pertolongan sekarang.Ceklek.Tak lama pintu kamar mandi terbuka.Jack lah yang keluar dari dalam kamar mandi, Jack langsung berlari menghampiri Arum."Ada apa?" Tanya Jack dengan wajah paniknya."Perut ku sakit Jack tolong..." Ucap Arum dengan menangis.Mata Arum mulai mengabur, dia sudah tidak tahan dengan rasa sakit di perutnya."Anak kita..." Ucapan Arum terhenti, dia sudah kehilangan kesadaran."ARUM..." Teriak Jack dengan menepuk pipi Arum.Jack semakin panik saat melihat ada darah di kaki Arum.Jack menggelengkan kepalanya."Nggak, nggak mungkin..." Ucap Jack.Ja
Arum menepis tangan Jack, sehingga tembakan Jack meleset mengenai tembok.Arum bernapas lega Arnold tidak jadi terkena tembakan Jack.Semua orang di dalam ruang bawah tanah langsung terdiam.Arum dengan takut-takut menatap wajah Jack.Wajah Jack terlihat memerah, dan urat-urat di lehernya juga keluar. Sangat terlihat kalau Jack sangat marah.Jack menatap Arum dengan tajam. Berani-beraninya Arum melakukan itu semua, batin Jack.Napas Jack memburu menahan emosinya.Arum yakin pasti Jack akan sangat marah kepada nya.Arum buru-buru memeluk tubuh Jack dengan erat, Arum menangis sejadi-jadinya.Arum berharap dengan memeluk Jack seperti ini hati Jack akan sedikit luluh. Arum tidak tau lagi apa yang harus Arum lakukan.Tubuh Jack langsung menegang saat Arum memeluknya.Semua orang melihat ke arah mereka sekarang.Sean tersenyum dengan puas, Arum sudah melakukan yang terbaik sekarang.Sean yakin Jack akan luluh, karena tangisan dan pelukan dari Arum. Dan Jack pasti mengurungkan niatnya untuk