Share

Bab 347

Author: Elenor
Sore itu, tidak lama setelah Clara kembali ke Morti Group, Edward meneleponnya.

Jika mereka mengakhiri kontrak dengan X-Tech, X-Tech juga akan rugi besar.

Saat dia melihat Edward meneleponnya, Clara sudah tahu tujuannya meneleponnya.

Dia tidak menjawab.

Edward meneleponnya dua kali, tetapi dia tetap tidak menjawab. Kemudian, Edward menelepon Dylan.

Dylan tentu saja tahu tujuan Edward meneleponnya.

Dia lalu mengangkat telepon.

Setelah menjawab telepon, dia langsung ke intinya dan bertanya, "Pak Edward telepon saya tentang masalah X-Tech?"

Edward bertanya, "Betul, Pak Edward. Apa saja syarat yang kamu ajukan, Pak Dylan?"

"Maaf, Pak Edward. Hal yang Bu Vanessa lakukan sudah menyentuh batas toleransiku. Aku nggak bisa mundur dari masalah ini!" Setelah mengatakan itu, Dylan berkata dengan dingin, "Apa masih ada yang lain, Pak Edward?"

Edward berkata, "Apa benar-benar sudah nggak ada ruang untuk negosiasi?"

"Nggak ada." Dylan berkata, "Masalah ini akan aku tangani langsung bersama pengacarak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (27)
goodnovel comment avatar
ila vyzha
mau pilih Dylan atau Dani ya?
goodnovel comment avatar
Elsa muthia Handini
iya benar bela ja tuh pelakor aqo pengen tau kl s Edward rugi besar g mn reaksi s pelakor
goodnovel comment avatar
Debillino
biasanya yh kalau novel itu yg pemeran utama cwok itu yg pintar, tegas, berwibawa dan gak gampang dibodohi. Lah ini kebalik......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 509

    "Nggak usah, Nek," kata Clara. "Aku masih ada pekerjaan, jadi aku nggak bisa ikut makan malam di sini."Tentu saja bukan karena ada pekerjaan. Jelas sekali, memang dia yang tidak mau, Clara merasa tidak nyaman tinggal lebih lama lagi di rumah itu.Secara logika, dia dan Edward belum resmi bercerai, jadi Clara masih anggota Keluarga Anggasta. Tidak seharusnya dia bersikap seperti ini.Namun, Clara merasa di dalam hatinya, bahwa sejak dia dan Edward sudah berniat untuk bercerai, maka dia sudah mulai menarik garis pemisah di antara mereka.Nenek Anggasta sebenarnya mengerti tentang semua itu.Namun karena Clara bersikeras, dia tidak bisa memaksa Clara lebih jauh.Dia memelototi Edward dengan tajam.Edward pura-pura tidak melihat dan berkata, "Biar aku antar.""Nggak usah," tolak Clara. "Kamu lanjut urus pekerjaanmu saja. Biar sopir saja yang antar."Edward tidak mendesaknya lagi, "Ya sudah."Clara pun kembali ke kamar, mengambil tasnya, dan bersiap untuk pergi.Nenek Anggasta dan Edward t

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 508

    Clara mengukur suhu tubuhnya dan menunggu cukup lama, tetapi Edward belum juga kembali. Tak lama kemudian, dia tertidur karena tubuhnya masih lemah dan tak bertenaga.Ketika terbangun dan membuka matanya, Edward ternyata masih duduk di sana membaca.Melihat Clara menatap kosong ke arahnya setelah bangun, tetapi tidak benar-benar menatapnya, Edward lalu berdiri, menyentuh dahinya yang berkeringat, dan bertanya, "Ada apa?"Sudah cukup lama sejak mereka terakhir kali bersentuhan fisik.Clara tidak terbiasa dengan sentuhan darinya.Meskipun tahu Edward hanya ingin mengukur suhu tubuhnya, dia tetap menepis tangan Edward dan menggeleng pelan tanpa suara.Dia hanya terkejut karena Edward masih di sana.Dia mengira Edward sudah pergi setelah menerima panggilan telepon tadi.Tubuhnya kembali berkeringat deras, namun kali ini demamnya sudah turun dan semakin membaik.Dia merasa tidak nyaman dengan rasa lengket itu. Dia berganti pakaian bersih, makan, istirahat, dan kembali tertidur lagi. Ketika

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 507

    Saat pengurus rumah hendak pergi, Edward membantunya mengambil ponsel dari kamar Elsa.Saat memberikan ponsel itu, Clara bahkan tidak menatapnya, dan hanya berkata, "Terima kasih."Edward tidak berkata apa-apa.Clara bangun dari tempat tidur dan menuju ke kamar Elsa untuk membersihkan diri.Edward sepertinya menyadari niatnya, dia berdiri diam, memperhatikan sosok Clara, lalu berbicara lebih dulu, "Ada sikat gigi dan gelas kumur juga di sini."Langkah Clara terhenti sejenak.Karena dia sudah kembali ke kamar ini untuk beristirahat, jadi mencuci muka di sini sepertinya bukan masalah besar.Sedetik kemudian, dia berbalik masuk ke kamar mandi di kamar Edward.Dia sedang menggosok gigi ketika Dokter Erza tiba.Setelah selesai, Dokter Erza memeriksa denyut nadinya dan menanyakan kondisinya. Sambil memasang infus, dia memberi tahu Edward beberapa instruksi terkait perawatan Clara. Setelah Dokter Erza meninggalkan kamar, Edward membawakan bubur yang tadi dibawakan pengurus rumah ke hadapan C

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 506

    Saat Clara menyelesaikan pekerjaannya, waktu sudah lewat jam sepuluh malam.Saat itu sudah masuk musim gugur, dan suhu pun menurun drastis setelah hujan terus-menerus selama dua hari ini. Mungkin dia masuk angin karena terlalu lama duduk di depan laptop. Saat dia menutup laptop dan bangkit untuk bersiap mandi, dia tiba-tiba merasa kedinginan dan bersin beberapa kali.Hidungnya mulai berair dan tenggorokannya terasa kering dan perih seperti terbakar setelah keluar dari kamar mandi.Menyadari dia kemungkinan besar terserang flu, tetapi karena para pengurus rumah pada jam seperti ini sudah lama tidur, Clara akhirnya turun ke dapur dan membuat sendiri air jahe untuk mengusir rasa dingin.Setelah menghabiskan air jahe dan akan kembali ke atas, dia mendengar suara Edward, "Belum tidur?"Clara menoleh dan menjawab, "Baru mau."Dia baru saja minum air jahe dan saat menemukan obat flu, dia langsung meminumnya. Tubuhnya mulai lebih hangat dan merasa jauh lebih baik.Tetapi dia sudah kelelahan da

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 505

    Dengan bantuan Dylan, meskipun tidak ada komputer, pekerjaan tidak akan menjadi masalah.Namun sore itu, ada urusan mendesak dari Anggasta Group, dan Clara harus segera menanganinya. Saat itu, tidak ada komputer menjadi sangat merepotkan.Melihat berkas-berkas yang dikirimkan Anggasta Group di ponselnya, Clara mulai menyesal karena sudah menolak laptop yang ditawarkan Edward pagi tadi.Namun, situasinya sangat mendesak...Clara lalu berbalik dan naik ke lantai atas, dia berhenti di pintu ruang kerja Edward. Setelah ragu-ragu selama dua detik, akhirnya dia mengulurkan tangan dan mengetuk pintu."Masuk."Edward tampak sedang sibuk di depan komputer. Ketika Clara membuka pintu, dia menoleh dan melihat ke arah pintu.Melihatnya, dia tampak tidak terkejut. Dia bahkan bertanya sebelum Clara sempat berbicara, "Mau pakai laptop?"Clara berdiri di pintu dan menjawab pelan, "Iya."Edward tersenyum kecil dan menyodorkan laptop di sampingnya ke arah Clara, memberi isyarat agar datang dan mengambil

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 504

    Situasi bencana di sekitar rumah lama Keluarga Anggasta semakin memburuk. Meskipun rumah itu berada di lokasi yang strategis, sehingga tidak terlalu terdampak, tetapi sinyal ponsel mulai terputus-putus saat malam hari.Berdasarkan peringatan hujan deras yang diterima sore tadi, dia mungkin tidak dapat meninggalkan rumah lama dan pergi ke Morti Group untuk bekerja besok.Jadi malam itu setelah makan malam, Clara mengabarkan keadaannya kepada Keluarga Hermosa dan menghubungi Dylan untuk memberi tahu bahwa dia saat itu berada di rumah lama Keluarga Anggasta dan mungkin tidak dapat bekerja besok pagi.Dylan berkata, "Situasinya lumayan parah, jadi Morti Group sudah memutuskan kalau karyawan bekerja dari rumah besok. Kamu nggak usah khawatir. Biar aku saja yang mengurus pekerjaan mendesak. Aku akan menelepon lagi besok.""Oke."Setelah itu, Clara duduk di karpet bersama Elsa bermain permainan edukatif, sementara Edward duduk di sofa sebelah sambil membaca.Lebih dari satu jam kemudian, Edwa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status