Share

Bab 60

Author: Elenor
Vanessa juga melihat Clara, lalu berkata kepada Dylan dengan tenang, "Kami masih ada urusan lain, jadi kami pergi dulu. Kita bicara lagi lain kali ya."

Dylan berjabat tangan dengan mereka. "Oke, lain kali kita bicara."

Tanpa menoleh ke arah Clara, Vanessa berbalik dan pergi bersama ayah dan tantenya.

Karena status dan jabatan Dylan yang tinggi, menjelang tengah hari, banyak petinggi datang mengundangnya makan siang bersama.

Dari apa yang mereka katakan, mereka juga tahu bahwa Edward pun akan ikut pergi bersama mereka.

Banyak pemimpin industri berkumpul di sekitar Edward, kemungkinan mereka semua akan ikut makan malam bersama juga.

Gimanapun, arah masa depan industri kecerdasan buatan pada dasarnya bergantung pada bagaimana para petinggi ini beroperasi.

Jadi saat ini merupakan saat yang sangat tepat untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang arah pasar di masa mendatang.

Selain itu, biasanya setelah mengobrol, jika pembicaraan berjalan lancar, kerja sama juga bisa terjadi.

Dylan bena
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
alenia
kluargane koyok taek...
goodnovel comment avatar
Sintia S
pikiran nya kotor trs ni kluarga aneh
goodnovel comment avatar
Aidasatri Yudianti
Clara hatimu terbuat dr apa kok tdk sakit hati diperlakukan spt itu ... yg bc saja gemes sMa siEdward n Vanessa ... bpkmu jg Ervan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 61

    Jika Clara berani buat keributan, Edward pasti akan marah besar.Berdasarkan pemahamannya tentang status pernikahan Clara dan Edward, Clara tidak akan berani membuat Edward marah.Lagi pula, jika dia membuat Edward kesal lagi, dia pasti akan makin membencinya.Lily merasa lega setelah mendengar hal itu.Tetapi dia khawatir Clara akan terbakar cemburu jika melihat Edward bersikap terlalu baik pada Vanessa.Clara tidak peduli pada apa yang mereka pikirkan, dia bahkan mengabaikan mereka, karena orang yang duduk di sampingnya adalah Profesor Raka.Profesor Raka sudah lama tahu bahwa Clara juga akan datang ke pameran, dan dia pernah menyapanya di perjamuan sebelumnya.Obrolan mereka cukup menyenangkan pada jamuan makan terakhir, jadi dia sudah lama ingin bicara lagi dengan Clara, tetapi mereka berdua terlalu sibuk dan tidak punya waktu.Oleh karena itu, begitu dia dapat kesempatan hari ini, dia tentu tidak mau melewatkannya.Jadi, tidak lama setelah duduk, dia mulai mengobrol dengan Clara.

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 62

    Semua orang telah duduk untuk makan siang begitu lama, tetapi Edward dan Dylan belum berbicara satu sama lain.Mendengar pertanyaan itu, Edward mengambil serbet di sampingnya dan menyeka sudut bibirnya, lalu menatap Dylan dan berkata sambil tersenyum, "Saya memang ada pemikiran gitu. Tapi gimana menurut Pak Dylan?"Dylan tentu saja tidak akan melewatkan bisnis yang datang kepadanya.“Morti Group tentu merasa terhormat bisa bekerja sama dengan Pak Edward.”Vanessa juga senang jika Edward dan Dylan bisa bekerja sama.Apalagi, jika hubungan mereka semakin baik, dia bakal memiliki lebih banyak kesempatan berkomunikasi dengan Dylan.Pada saat itu, dia bisa dengan mudah memenangkan hati Dylan.Memikirkan hal itu, dia menatap Clara dengan dingin.Clara masih mengobrol dengan Profesor Raka.Meskipun begitu, dia tetap memperhatikan pergerakan orang lain, hanya saja dia tidak menganggapnya terlalu serius.Jika Dylan benar-benar ingin kerja sama dengan Edward, dia tentu tidak akan keberatan.Dia

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 63

    Setelah Dylan menyadari situasi di sana, dia segera berhenti berbicara dengan Pak Irawan Sentosa dan berjalan menuju Clara."Apa kamu baik-baik saja?"Clara menggelengkan kepalanya."Apa pergelangan kakimu terkilir?""Sepertinya iya."Pergelangan kakinya agak sakit, mungkin karena terkilir.Melihat Dylan peduli padanya, hatinya merasa hangat, tetapi juga sedikit sedih.Dia juga sudah menyadari cara orang-orang di sekelilingnya memandangnya.Dia tahu semua orang mengira dia sengaja melemparkan dirinya ke pelukan Edward.Bahkan jika dia terkilir sekarang, mereka mungkin akan berpikir dia pantas mendapatkannya.Sedangkan, Edward...Dia bahkan tidak mau membantunya berdiri, ketika dia melihatnya terjatuh, dia bahkan tidak bertanya apakah dia baik-baik saja.Satu-satunya orang yang benar-benar peduli padanya di sini adalah Dylan."Coba aku lihat.""Nggak apa-apa."Ada begitu banyak orang di sini.Tetapi Dylan mengabaikannya, dia tetap menggendongnya dan mendudukkannya menjauh dari kerumunan

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 64

    Clara tanpa sadar langsung menolaknya. "Nggak usah repot-repot, aku bisa pergi ambil sendiri."Dia menolak dengan tegas, membuat Dani langsung terdiam.Clara berkata memastikan, "Halo?""Oke, nanti aku kirimkan alamat bengkelnya.""Oke, terima kasih bantuanmu."Dani pun menutup telepon tanpa mengatakan apa pun.Kaki Clara sedang terkilir, jadi tentu saja dia tidak bisa menyetir.Setelah berpikir sejenak, dia akhirnya memutuskan untuk minta bantuan Dylan.Dylan pun setuju untuk membawakan mobilnya kembali setelah urusannya selesai.Malam hari, Clara memesan makanan secara online. Setelah selesai makan, dering telepon terdengar. Itu telepon dari Elsa, dia menanyakan kapan Clara akan pulang.Clara tentu saja berkata terus terang, "Kaki Mama terkilir, jadi kalau berjalan, agak sakit. Sekarang masih berobat jadi nggak bisa pulang. Kamu tidur lebih awal ya."Setelah mendengar kabar itu, Elsa langsung bertanya dengan perhatian, "Hah? Kaki Mama terluka? Apa parah? Apa sakit?""Sakit, tapi ngga

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 65

    Dani terdiam sejenak, lalu berkata, "Nanti aku kirim nomor rekeningnya.""Oke." Clara berkata dengan sopan, "Maaf sudah merepotkanmu. Dan terima kasih banyak untuk bantuanmu hari ini."Dani berkata dengan tenang, "Sama-sama."Setelah itu, dia menutup teleponnya terlebih dahulu.Dylan yang mendengarkan di dekatnya, langsung bertanya, "Itu orang yang bantu kamu urus mobil?"Saat itu, Dani telah mengirimkan nomor rekening dan foto nota perbaikan mobilnya.Clara melihatnya dan segera membuka aplikasi pembayaran seluler sambil menjawab, “Benar.”Dari nada bicaranya, Dylan dapat menebak bahwa Clara tidak akrab dengan orang itu.Sedangkan Dani, Dylan sudah pasti mengenalnya, dan dia tahu bahwa Clara juga mengenalnya.Sejauh pengetahuannya, Clara dan Dani tidak akrab sama sekali.Oleh karena itu, meskipun dia mendengar Clara memanggil orang itu dengan nama Dani, dia tidak terpikir bahwa itu adalah Dani Nainggolan.Clara lalu mentransfer uang itu ke rekening Dani tanpa kurang satu rupiah pun.A

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 66

    Mendengar kata-kata Elsa, Clara tiba-tiba tersadar.Kemarin saat dia terjatuh, Edward tidak menawarkan bantuan sama sekali untuk membantunya berdiri.Saat dia terluka, Edward juga berlagak seakan itu bukan masalahnya.Dia melakukan itu bukan hanya karena dia benar-benar tidak peduli padanya, tetapi juga karena dia takut Vanessa akan salah paham, bukan?Di dalam hatinya, pikiran dan perasaan Vanessa adalah yang terpenting, ‘kan?Edward sama sekali tidak peduli pada hidup matinya.Itulah mengapa dia bersikap begitu saat melihatnya terjatuh dan terluka kemarin, ya ‘kan?Memikirkan hal itu, ekspresinya menjadi dingin, dan dia hendak mengatakan bahwa itu tidak perlu, tetapi Edward berkata."Coba tanya Mamamu."Lalu Elsa bertanya kepada Clara, "Ma, Ayah tanya apa Mama mau bicara dengannya di telepon."Clara mengerutkan bibirnya dan berkata, "Nggak, Mama sedang sibuk."“Oke... ” Elsa juga berkata kepada ayahnya, “Ayah, Mama bilang nggak.”Edward menjawab, "Oh."Elsa berkata, "Oke, Ma. Sampai

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 67

    Setelah makan siang bersama, mereka mengobrol selama beberapa jam dan kedua perusahaan sudah mencapai kesepakatan awal untuk menjalin hubungan kerja sama .Dua hari kemudian, Clara dan Dylan pergi ke perusahaan teknologi Edward, X-Tech, untuk membahas kontrak lebih lanjut.Ketika mereka tiba di X-Tech, mereka diterima oleh Pak Candra dan Pak Darmawan, seorang eksekutif senior X-Tech.Namun, Pak Darmawan datang terlambat.Setelah tiba di ruang rapat, hal pertama yang dilakukannya adalah meminta maaf kepada Clara dan Dylan."Saya baru saja ada rapat di lantai atas dengan Pak Edward dan yang lainnya. Maaf, karena sudah terlambat."Jadi, Edward juga sedang sekarang?Clara memikirkannya, lalu berjabat tangan dengan Dylan, dan berkata, "Tidak masalah, Pak Darmawan."Setelah dia tiba, mereka langsung membahas isi kontrak.Tak lama kemudian, seseorang mendorong pintu hingga terbuka.Clara dan Dylan tidak terlalu memperhatikan dan mengira dia hanya karyawan biasa X-Tech.Namun, saat Pak Candra

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 68

    Vanessa tersenyum tipis, "Kita bicarakan nanti saja."Dengan kata lain, selama Vanessa mau, dia bisa datang ke X-Tech untuk bekerja kapan saja.Ada begitu banyak perbedaan cara Edward memperlakukan mereka berdua, dan Clara tidak ingin mengetahuinya lagi.Clara mengambil cangkir dan minum. Pada saat itu, dia melihat seseorang berdiri di luar pintu kaca.Dia mengangkat kepalanya sedikit.Edward Anggasta.Dia terdiam sejenak.Edward juga melihatnya, namun fokusnya tidak tertuju padanya.Clara berbalik dan melihat Vanessa tersenyum tipis ke arah pintu, jelas-jelas sedang menyapa Edward.Kemudian, Vanessa berkata kepada Pak Darmawan, "Saya pergi dulu."Baru saat itulah Pak Darmawan dan Pak Candra menyadari kedatangan Edward.Sekarang sudah hampir tengah hari, jadi Edward pasti datang khusus untuk mengajak Vanessa makan siang.Melihat mereka berdiri untuk menyambutnya, Edward berkata, "Jangan sungkan. Lanjutkan saja urusan kalian."Mereka mengangguk setuju.Edward berkata kepada Dylan denga

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 266

    Dalam kasus itu, Elsa kemungkinan besar akan melewati tahun baru di Keluarga Anggasta.Nenek Hermosa di dalam hatinya enggan berpisah dengan Elsa, dan juga merasa sedih untuk Clara.Hati Clara merasa tenang, lalu dia menghibur Nenek Hermosa dengan berkata, "Nenek, aku baik-baik saja, yang penting Elsa bahagia."Tetapi Nenek Hermosa mengira dia memaksakan senyumnya hanya karena tidak ingin membuatnya khawatir.Nenek Hermosa menghela napas dan tidak menyebutkannya lagi.Setelah sarapan, Clara, Arini dan Nenek Hermosa pergi membeli barang-barang untuk perayaan Tahun Baru Imlek.Jalan-jalan di pusat perbelanjaan dihiasi dengan lampu-lampu dan lagu-lagu Tahun Baru yang familiar dan terdengar di mana-mana, menciptakan suasana Tahun Baru yang meriah.Mengenai barang-barang perayaan, Bibi Arini dan yang lainnya sebenarnya sudah membeli beberapa.Mereka sudah punya banyak barang di rumah, dan hari itu hanya untuk memeriksa dan melengkapi kekurangannya.Anak-anak sudah terlihat di jalan mengenak

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 265

    Pesta koktail Morti Group diadakan tiga hari setelah pesta koktail perusahaan Dani.Malam itu, Dani tiba cukup awal.Mungkin karena Vanessa, Edward, Doni dan yang lainnya tidak hadir, jadi tidak ada hal besar yang terjadi di pesta koktail Morti Group.Ada cukup banyak tamu malam itu.Clara dan Dylan sangat sibuk dan tidak punya banyak energi untuk memberi perhatian khusus pada Dani.Di tengah pesta koktail, mereka melihat Dani mengobrol dengan Bagas, dan kemudian mereka tiba-tiba menyadari Dani tidak pergi lebih awal.Padahal, pesta koktail Keluarga Gori juga diadakan malam itu.Mereka semua mengira Dani datang begitu awal karena dia berencana untuk pergi di tengah acara dan menghadiri pesta koktail Keluarga Gori.Tidak disangka...Dylan merasa sangat puas dan tidak dapat menahan diri untuk berkata, "Apa artinya menghargai kerja sama dengan Morti Group? Lihat, ini adalah contohnya. Kalau Doni itu... Ckck, aku bahkan nggak minat membicarakannya."Clara juga sedikit terkejut.Karena Dani

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 264

    Doni berkata dengan tenang, "Apa yang kalian berdua bicarakan?"Edward tersenyum lebar, "Kami belum sempat bicara."Doni mendengarkan dan belum sempat mengatakan apa pun, Clara bahkan tidak ingin menyapanya. Dia malah berjalan melewatinya dan pergi.Doni menatapnya, lalu mengalihkan pandangannya dan mendapati Edward sedang memegang dua minuman di tangannya, "Apa ini?"Edward berkata, "Ini minuman yang disiapkan secara khusus. Apa Anda mau mencobanya, Pak Doni?"Doni berpikir sejenak, "Cangkir satunya untuk Bu Vanessa?""Betul."Doni hendak berbicara ketika Edward tiba-tiba berkata, "Saya pergi dulu. Pak Doni, silakan dilanjutkan."Doni mengerutkan kening dan melihat ke arahnya pergi, dan mendapati bahwa Vanessa dan Dylan sedang berdiri bersama, dan Clara berjalan ke arah mereka.Doni tercengang.Edward terburu-buru pergi ke sana karena dia takut Vanessa akan diganggu oleh Clara dan Dylan, bukan?Memikirkan hal itu, Doni mengerutkan kening dan langsung berjalan ke sana.Vanessa sebenarn

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 263

    Melihat Edward dan Vanessa, mata Dani tertuju kembali pada Clara.Melihat ekspresi Clara yang tidak berubah sama sekali saat melihat mereka berdua, dia menundukkan kepalanya, tersenyum ringan, dan berkata, "Aku akan ke sana sebentar."Clara dan Dylan mengangguk.Dani baru saja mengobrol beberapa patah kata dengan Edward dan Vanessa ketika Doni tiba.Saat melihat Vanessa, Doni tanpa sadar berjalan ke arahnya.Vanessa melihatnya dan tersenyum, "Pak Doni.""Bu Vanessa."Doni akhir-akhir ini sangat sibuk dan dia sudah lama tidak bertemu dengan Vanessa. Ketika dia melihatnya sekarang, sekilas keterkejutan kembali terpancar di pandangannya. Dia menatapnya lagi beberapa kali sebelum menyapa Dani dan Edward.Morti Group sekarang menjadi mitra yang sangat penting bagi Wijaya Group.Setelah mengobrol sebentar dengan Dani, Doni pergi ke Dylan dan berinisiatif untuk menyapanya.Setelah menyapa Dylan, dia menyapa Clara dengan acuh tak acuh, "Bu Clara."Clara tersenyum namun tidak berkata apa-apa.U

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 262

    Vanessa melihatnya dan tidak peduli.Dani melunakkan sikapnya terhadap Clara hanya karena kerja samanya dengan Morti Group.Gading dan Vanessa memiliki pemikiran yang sama.Itu adalah ketiga kalinya Andrew melihat Clara.Dia berkata, "Jadi wanita itu adalah pacar Kak Dani?""Uhuk!" Gading hampir tersedak sendiri saat mendengar hal itu, "Pacar apa? Mereka nggak punya hubungan apa-apa, jangan bicara sembarangan."Andrew baru saja tiba di ibu kota dan tidak tahu banyak hal.Gading dan Vanessa sama-sama berpikir itu karena dia melihat Clara yang cantik, dan berdampingan dengan Dani, jadi dia pun menebak Clara adalah pacarnya Dani."Oke."Setelah Dani melihat wanita itu, perhatiannya selalu tertuju padanya.Jadi, Andrew pikir mereka berpacaran.Akan tetapi, meskipun mereka sekarang bukan pacar, Dani sepertinya memang menyukai wanita itu, bukan?Dani telah menyadari tatapan Vanessa dan Gading yang sedang memperhatikannya.Melihat rapat akan segera dimulai, dia pamit pada Clara dan hendak per

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 261

    Andrew berkata, "Semua orang tampaknya sangat menghormati kakakku."Karyawan yang mengantarnya masuk tersenyum dan berkata, "Tentu saja. Bu Vanessa sangat cakap dan semua orang di tim kami sangat menyukainya."Apalagi, karena hubungan antara Bu Vanessa dan Pak Edward, kesejahteraan harian tim mereka juga sangat terjamin.Tentu saja, dia tidak mengatakan bagian yang itu.Mendengar orang lain memuji kakaknya, Andrew tersenyum gembira dan merasa bangga.Namun, dia tidak berniat untuk mengganggu pekerjaan Vanessa.Dia berkata, "Bawa aku ke tempat lain saja.""Baik."Andrew dan karyawan itu berjalan keluar, lalu bertemu dengan Dani yang baru masuk.Karyawan yang mengantar Andrew buru-buru menyapa Dani, "Pak Dani."Dani mengangguk dan melirik Andrew di sampingnya. Dia melihat Andrew memiliki wajah yang agak kekanak-kanakan dan cara berpakaiannya tipikal pelajar pada umumnya. Dia tidak tampak seperti seorang karyawan. Dia langsung bisa menebak identitas Andrew.Tetapi dia tidak mengatakan apa

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 260

    Pembicaraan kerja sama dengan Pak Markus berjalan sangat lancar.Dua hari kemudian, kedua pihak menandatangani kontrak, dan Pak Markus sudah punya rencana lain, jadi dia meninggalkan kantor Morti Group.Setelah seharian kelelahan, Clara dan Dylan kembali ke ruang konferensi dan minum beberapa minuman hangat. Tepat saat mereka sedang beristirahat, Sarah datang dan meletakkan setumpuk tebal undangan di hadapan mereka sambil berkata, "Ini semua undangan ke pesta koktail akhir tahun yang kita terima dalam beberapa hari terakhir."Setidaknya ada tiga puluh undangan di sini.Undangan yang dikirim oleh Doni, Dani, Anggasta Group dan X-Tech juga ada di antaranya.Clara dan Dylan melihat dan menemukan Keluarga Gori juga telah mengirim undangan.Pada undangan yang mereka kirim, selain Dylan, nama Clara juga tertulis di sana.Dylan duduk di depan meja konferensi, memegang undangan yang dikirim oleh Keluarga Gori dan tersenyum, "Tampaknya perusahaan kita cukup menarik."Dibandingkan perusahaan mer

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 259

    Namun, Ervan dan yang lainnya sudah berbalik dan naik ke lantai atas, dan tidak melihat Dylan yang baru saja keluar dari mobil.Dylan menarik kembali pandangannya dan bergegas menghampiri Pak Markus.Setelah memberi salam kepada Pak Markus, mereka hendak naik ketika Edward tiba.Begitu dia turun dari mobil, Pak Markus melihatnya dan berkata dengan heran, "Pak Edward!"Edward melihat Clara dan Dylan, ekspresinya tidak berubah, dan dia menjabat tangan Pak Markus yang berjalan ke arahnya sambil tersenyum tipis, "Kapan Pak Markus sampai ke ibu kota?""Baru saja sampai." Pak Markus berkata sambil tersenyum, "Pak Edward terakhir kali bilang kita bisa makan malam bersama saat senggang. Kapan Pak Edward punya waktu? Bagaimana kalau malam ini..."Edward berkata, "Saya sibuk hari ini, bagaimana kalau lusa?""Oke, kalau begitu lusa."Melihat Edward dan Pak Markus mengobrol, Dylan mengerutkan bibirnya dan berbisik, "Baru setengah bulan merasa tenang, aku nggak sangka ketemu mereka lagi hari ini."

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 258

    Tepat saat dia hendak maju untuk menyambut tamunya, dia melihat sosok yang dikenalnya muncul di belakang orang itu.Ketika melihat Ervan, ekspresi Clara tetap tidak berubah.Ervan tidak melihatnya, namun seorang anak laki-laki berusia sekitar delapan belas tahun di sampingnya melambaikan tangan dengan gembira ke arah seberang pintu keluar, "Mama, Kakak, ayah dan aku ada di sini!"Mendengar perkataan anak laki-laki itu, Clara tiba-tiba berhenti dan menyadari siapa dia.Saat menoleh untuk melihat, dia melihat Rita dan Vanessa seperti yang diduga.Rita dan Vanessa tersenyum, Andrew Gori berlari ke arah mereka dengan antusias.Pada saat itu, Markus Solari, mitra Morti Group, datang sambil tersenyum dan menyapanya terlebih dahulu, "Bu Clara."Clara mengendurkan kedua telapak tangannya yang terkepal, mengalihkan pandangannya, tersenyum dan menjabat tangan pria itu, "Pak Markus."Pada saat itu, Rita, Ervan dan yang lainnya akhirnya melihat Clara.Ervan mengerutkan kening.Senyum Rita sedikit

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status