Share

Bab 483

Author: Elenor
Seperti kata orang, jangan menyinggung orang yang sedang senang.

Dalam situasi ini, Dylan dan Clara hanya bisa ikut berjabat tangan dengan sopan kepada Edward.

Setelah menyapa Edward dan rombongannya, Dylan menerima telepon.

Ada urusan mendesak di perusahaan yang mengharuskannya segera kembali.

Setelah Dylan menyapa Edward dan Pak Yovi, Clara melihat ekspresinya dan merasa sedikit khawatir. Dia merendahkan suaranya dan bertanya, "Ada apa?"

Dylan menepuk bahunya untuk menenangkan, mencondongkan tubuh lebih dekat, dan berbisik, "Jangan khawatir, aku bisa mengatasinya."

Mendengar kata-kata Dylan, Clara merasa lega.

Orang-orang di sana, memperhatikan bisikan mereka yang penuh perhatian dan mesra, tak kuasa menahan diri untuk mendesah dalam hati melihat kedekatan mereka.

Rio dan Farel memperhatikan, dan tatapan mata mereka serentak langsung tertuju pada Edward.

Meskipun yang lain tidak tahu, mereka sangat menyadari Edward ada di sana karena Clara. Namun, ketika mereka menoleh, mereka tidak
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (174)
goodnovel comment avatar
Eneng Karwati
ngapain nunggu
goodnovel comment avatar
Keysha Maulidya
kayaknya ada yg lagi jatuh cinta nih,,,tp apakah Clara masih bisa memaafkan edward
goodnovel comment avatar
Oliva Loda Bupu
sepertinya bab ini perlahan2 mulai mendekati judul novel ya,""pak Edward, istrimu ingin cerai ""ayo Thor,, dukung Clara,walau hati sy ikut sedih lihat Elsa.
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 483

    Seperti kata orang, jangan menyinggung orang yang sedang senang.Dalam situasi ini, Dylan dan Clara hanya bisa ikut berjabat tangan dengan sopan kepada Edward.Setelah menyapa Edward dan rombongannya, Dylan menerima telepon.Ada urusan mendesak di perusahaan yang mengharuskannya segera kembali.Setelah Dylan menyapa Edward dan Pak Yovi, Clara melihat ekspresinya dan merasa sedikit khawatir. Dia merendahkan suaranya dan bertanya, "Ada apa?"Dylan menepuk bahunya untuk menenangkan, mencondongkan tubuh lebih dekat, dan berbisik, "Jangan khawatir, aku bisa mengatasinya."Mendengar kata-kata Dylan, Clara merasa lega.Orang-orang di sana, memperhatikan bisikan mereka yang penuh perhatian dan mesra, tak kuasa menahan diri untuk mendesah dalam hati melihat kedekatan mereka.Rio dan Farel memperhatikan, dan tatapan mata mereka serentak langsung tertuju pada Edward.Meskipun yang lain tidak tahu, mereka sangat menyadari Edward ada di sana karena Clara. Namun, ketika mereka menoleh, mereka tidak

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 482

    Pada hari Senin, Clara pergi ke Anggasata Group untuk rapat.Edward juga harus menghadiri rapat penting, jadi kali ini, dia tidak turun untuk mengikuti rapat Clara secara langsung.Namun setelah rapat, Rio dan Farel mendengar Edward bertanya, "Apakah rapat di lantai bawah sudah selesai? Apa solusi untuk lanjutan materinya sudah diserahkan? Kalau sudah, tolong bawa ke sini, aku mau melihatnya."Sebelumnya, Rio dan Farel juga mengetahui Edward pernah ikut turun untuk menghadiri rapat Clara.Mendengar pertanyaan Edward, mereka berdua saling bertukar pandang, lalu melihat tumpukan dokumen di depan Edward.Edward akan melakukan dinas besok, dan dia harus mengurus semua dokumen di mejanya hari ini. Sebaliknya, materi rapat Clara hari ini baru akan diimplementasikan secara resmi bulan depan, dan solusinya masih berupa konsep awal. Edward bisa saja menunggu hingga dia kembali dari dinasnya untuk menangani hal itu. Namun karena Edward telah berkata demikian, Farel kembali ke ruangannya, mengam

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 481

    Clara selalu bilang sibuk dan tidak punya waktu.Sesibuk apa pun dia atau sesedikit apa pun waktu yang dimilikinya, pasti masih ada waktu untuk menelepon putrinya, kan?Tetapi, dia jarang membalas teleponnya, bahkan lebih jarang lagi menelepon.Seolah-olah di dalam hatinya, ada hal lain yang lebih penting baginya.Semakin Elsa memikirkannya, semakin dia merasa sedih, dan air mata mengalir di wajahnya.Melihat ekspresi sedih Elsa, sebelum Clara berbicara, Edward sudah menyeka air matanya dan berbicara lebih dulu, "Mamamu benar-benar sibuk dengan pekerjaannya sekarang. Setelah tahun depan, Mama seharusnya sudah nggak sesibuk itu lagi."Elsa masih muda, dan kepastian Edward langsung meredakan kesedihannya. Dia menyeka air matanya dengan punggung tangan dan menatap Clara penuh harap. "Benar ya, Ma? Setelah tahun depan, Mama beneran nggak sibuk lagi?"Bagaimanapun, Elsa adalah putrinya, hasil dari sembilan bulan kehamilan dan persalinan. Meskipun telah menyerahkan hak asuhnya, Clara tetap b

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 480

    Mungkin karena tahu Clara tidak ingin berbicara dengannya, setelah dia selesai memesan, Edward memberi tahu Clara tentang Elsa, "Elsa akan pergi ke provinsi lain untuk mengikuti kompetisi yang sangat penting Kamis depan. Apa kamu ada waktu hari itu?""Iya, Ma. Apa Mama bisa menemaniku ke kompetisi hari itu?"Karena dia pergi ke provinsi lain, perjalanan pulang pergi akan memakan waktu setidaknya dua hari.Clara hendak menjawab, mengingat pekerjaan di Morti Group, Jetwave Labs, dan Anggasta Group, dia mungkin tidak punya waktu.Clara merenung dan hendak berbicara, tetapi sebelum dia sempat membuka mulut, Elsa melihat ekspresinya dan sudah tahu apa yang akan dia katakan.Dia tidak ingat sudah berapa kali Clara mengatakan kepadanya bahwa dia sibuk dengan pekerjaan dan berjanji untuk menghabiskan waktu bersamanya ketika dia punya waktu.Kenyataannya, bahkan pada hari Sabtu dan Minggu, ataupun ketika dia berada di rumah nenek buyutnya, ketika mereka tinggal di bawah atap yang sama, Clara ja

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 479

    Edward dan Clara telah saling kenal selama bertahun-tahun dan telah menikah selama beberapa tahun, namun Edward tidak pernah menyukai Clara. Jadi, meskipun Edward dan Clara pergi makan bersama, baik Keluarga Sanjaya maupun Keluarga Gori tidak akan merasa khawatir, atau menduga akan terjadi sesuatu di antara mereka.Ledakan emosi Diana semata-mata karena ketidaksukaannya pada Clara.Sementara reaksi Rita dan Nenek Sanjaya relatif tenang.Rita tidak bermaksud mengganggu Edward di ruang makan pribadinya. Dia menepuk Diana pelan, memberi isyarat agar dia berhenti berbicara, lalu berkata kepada manajer, "Silakan tunjukkan jalannya."Tanpa melirik Clara, dia meraih tangan Nenek Gori dan masuk ke ruang makan pribadi lain.Keahlian Clara dalam bidang Kecerdasan Buatan mungkin memang cukup mengesankan. Fakta bahwa dia berhasil menjalin hubungan dengan Dylan dan mendapatkan kesetiaannya yang tak tergoyahkan tentu saja tidak bisa diremehkan. Namun di mata Edward, Clara bukanlah siapa-siapa. Ole

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 478

    Nenek Hermosa menderita flu selama beberapa hari terakhir. Pada Sabtu pagi, setelah Clara menjenguk Indri di rumah sakit, dia langsung berkendara ke rumah sakit tempat Nenek Anggasta dirawat.Ketika tiba di sana, Edward dan Elsa juga sudah ada di sana.Nenek Anggasta tampak sedikit lebih bersemangat daripada saat dia baru bangun tidur, dan senyum langsung tersungging di wajahnya saat melihatnya.Saat Clara sedang berbicara dengan Nenek Anggasta, Edward tidak menyela mereka. Setelah mengambilkan segelas air untuk Clara, dia duduk dan mengupas apel untuk Elsa dan Clara.Ketika Edward menyerahkan apel yang telah dikupas dan dipotong dadu di atas piring kecil, Clara menerimanya dan berkata, "Terima kasih.""Sama-sama."Melihat mereka berdua kini dapat duduk dan berbicara dengan tenang, Nenek Anggasta mendesah dalam hati.Clara cukup lama mengunjungi Indri tadi. Setelah dia datang dan duduk bersama Nenek Anggasta selama lebih dari setengah jam, tibalah waktunya makan siang. Nenek Anggasta

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status