Share

Bab 571

Author: Elenor
Edward dan Clara sama-sama membawa makanan.

Elsa sangat terkejut melihat Clara telah membuat beberapa camilan kesukaannya, tetapi sudah lama tidak pernah bisa dia makan. Dia berkata, "Ma, Mama sudah siapkan camilan buat aku?"

Clara sebenarnya tidak benar-benar menyiapkan sesuatu yang istimewa untuk Elsa.

Nenek Hermosa yang meminta Clara untuk membuatkannya.

Clara tidak ingin Nenek Hermosa terus mengomel dan khawatir, jadi dia menuruti saja dan membuatnya.

Melihat ekspresi Elsa yang tampak bahagia dan penuh harap, dia tidak mengatakan apa-apa.

Pada saat itu, Edward juga meletakkan dua piring camilan di depan Clara, dan berkata, "Pelayan di rumah bilang kalau kau suka ini, jadi aku minta mereka buatkan. Kau mau coba?"

Pelayan rumah Edward memang sangat ahli dalam membuat camilan, terutama bola ketan dengan aroma rumput yang memiliki rasa unik dan sangat disukai Clara. Bahkan, sulit sekali menemukan rasa seperti itu di luar sana, dan Clara dulu sangat menikmatinya.

Sejak pindah dari rumah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (265)
goodnovel comment avatar
Ria Ria
ini udah cerai belum edward sama clara ini baca langsung kulewati bnyak
goodnovel comment avatar
shenina
cuek aja cla g usah peduli ama ed
goodnovel comment avatar
Kitachan 13
Muhammad baca di GN sja yg penting sudh tahu ringkasanny jd ga penasaran wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 580

    Sebagai yang lebih tua, Bagas berbicara lebih dulu, "Terima kasih sudah bawa Elsa ke sini. Berdiri lama, kau pasti sudah lelah. Kau pulang saja, istirahat dulu." Sebelum Edward sempat berbicara, Elsa menghampiri dan memeluk Clara, lalu berkata, "Aku nggak mau pulang, Ma. Aku mau di sini saja temani Mama." Kondisi Nenek Hermosa sangat kritis tadi, sampai-sampai dia dan seluruh keluarga mengira Nenek Hermosa mungkin tidak akan selamat.Mungkin karena merasakan kecemasan dan kegelisahannya, Elsa ingin tetap tinggal bersamanya.Melihat cara Elsa menatapnya dengan penuh harap, Clara tertegun, emosi yang rumit berkelebat di sorot matanya.Dia menatap putrinya, mengulurkan tangan dan menyentuh wajah mungil Elsa, lalu berkata, "Mama harus tinggal di rumah sakit untuk merawat nenek buyutmu, jadi Mama nggak akan bisa menjagamu. Kamu pulang dulu sama Ayah ya.""Iya. Kalau gitu, aku besok datang lagi ke rumah sakit, lihat Mama sama nenek buyut."Clara menjawab, "Iya." Setelah mengatakan itu, di

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 579

    Vanessa baru saja mengatakan bahwa dia dan Edward akan pergi lagi nanti, tetapi lebih dari satu jam kemudian, Vanessa malah turun dengan mengenakan piyama dan tanpa riasan.Diana cukup terkejut dan tak tahan untuk bertanya, "Kak, kau nggak jadi keluar?"Wajah Vanessa tanpa ekspresi, dan menjawab, "Edward ada urusan mendadak, nggak jadi pergi.""Oh gitu..."Jadi, untuk ulang tahunnya, Edward hanya mengajaknya makan malam bersama Dani dan yang lainnya?Meskipun Edward sudah memberinya hadiah, tetapi dibandingkan sebelumnya, Edward tampak kurang perhatian di tahun ini.Namun, mereka tidak terlalu mempermasalahkannya, mereka hanya berasumsi bahwa Edward pasti benar-benar ada urusan penting....Dua atau tiga hari berikutnya, Clara sangat sibuk dengan pekerjaannya.Sore itu, dia sedang berada di Morti Group untuk memeriksa data, lalu ponselnya tiba-tiba berdering. Setelah menjawab panggilan itu, wajahnya memucat, dan dia langsung bergegas ke rumah sakit.Setelah masuk ke mobil, dia teringat

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 578

    Meskipun Vanessa tidak berada di rumah, namun dia bisa menebak apa yang dipikirkan keluarganya.Vanessa menyalakan mobil, saat hendak pergi, dia melihat sekilas kotak hadiah pemberian Edward dan yang lainnya. Dia pun terhenti sejenak.Meskipun Edward tidak melamarnya hari itu, dia tetap saja penasaran dengan apa yang diberikan Edward.Vanessa mengambil kotak hadiah pemberian Edward dan membukanya.Di dalamnya terdapat kalung berlian dengan kualitas bagus, yang harganya diperkirakan mencapai beberapa miliar.Sebagai hadiah ulang tahun, bahkan untuk seseorang dengan status seperti Edward, hadiah itu sudah cukup mewah untuk diberikan kepada kekasihnya.Namun...Hadiah-hadiah yang diberikan Edward sebelumnya selalu luar biasa dan mahal. Dibandingkan dengan semua itu, kalung berlian itu tampak tidak sebanding.Namun, mengingat Edward yang masih bertekad untuk menceraikan Clara, dia tidak keberatan dengan hadiah yang kurang mengesankan itu.Memikirkan hal itu, dia meletakkan kotak hadiah itu

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 577

    Mungkin menyadari Vanessa yang tampak tidak bersemangat, Edward pun bertanya, "Ada apa?"Vanessa tersenyum tipis dan menjawab, "Nggak ada apa-apa."Edward tidak mendesaknya lebih jauh.Gading dan Dani juga tidak menyadari kegelisahan Vanessa dan melanjutkan obrolan mereka.Makan malam pun berakhir, dan waktu berlalu dengan lambat. Melihat mereka akan segera pergi, namun kejutan yang dia harapkan masih belum muncul, hati Vanessa mencelos, tetapi dia masih menyimpan secercah harapan.Sampai Edward memanggil pelayan untuk membayar tagihan, mereka memang benar-benar akan meninggalkan restoran tanpa rencana lebih lanjut, hati Vanessa yang mencelos berubah menjadi dingin, dia berdiri mematung di tempat."Tante kenapa?"Kali ini, Elsa-lah yang pertama kali menyadari keresahan sikapnya.Sebelum Vanessa sempat berbicara, Edward yang mendengar suara Elsa, menoleh dan menatapnya dengan cemas. Seketika hatinya langsung menghangat.Di rumah, Vanessa hanya mendengar kabar bahwa Edward telah menghabi

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 576

    Setelah menutup telepon, Vanessa berbasa-basi sebentar dengan Doni sebelum masuk ke mobil dan pergi.Keluarga Gori dan Sanjaya dipenuhi kegembiraan dan suka cita sepanjang sore.Vanessa sendiri pun demikian. Meskipun tampak tenang dan kalem di permukaan.Sekitar jam lima sore, ponsel Vanessa berdering, dan perhatian semua orang langsung tertuju padanya.Setelah Vanessa membaca pesan itu, Diana buru-buru bertanya, "Apa Kak Edward datang menjemputmu?""Nggak," jawab Vanessa. "Dia cuma tanya apa aku butuh orang untuk menjemput.""Oh, gitu ya..." Meskipun Edward tidak datang sendiri untuk menjemput Vanessa, baik Vanessa maupun anggota Keluarga Gori dan Sanjaya lainnya tampaknya tidak terlalu peduli.Lagipula, kejutan memang lebih efektif jika disajikan secara tak terduga.Vanessa membalas pesannya, dan setelah jam enam sore, diiringi dengan pandangan dari anggota Keluarga Gori dan Sanjaya, dia meninggalkan kantor dan menuju restoran yang sudah dipesan Edward.Setibanya di tempat tujuan,

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 575

    Doni memikirkan hal itu, dia lalu menatap Vanessa, hendak berbicara, namun ponsel Vanessa tiba-tiba berdering.Vanessa meminta maaf kepada Doni dan mengangkat telepon, "Halo." Orang di ujung sana adalah Diana.Nada suaranya sangat bersemangat, dia berkata, "Kak, kami baru saja dapat kabar bahwa Kak Edward sudah beli sebuah berlian beberapa hari yang lalu, yang harganya delapan triliun lebih! Menurutmu, apa dia mau pakai berlian itu buat melamarmu malam ini, Kak?" Vanessa membeku, jantungnya berdebar kencang, dia pun terdiam.Doni memperhatikan ekspresi Vanessa yang tidak biasa dan segera bertanya dengan nada khawatir, "Ada apa? Apa terjadi sesuatu?""Nggak ada apa-apa." Vanessa tersadar dari lamunannya, jantungnya masih berdebar kencang karena kata-kata Diana sebelumnya. Dia bertanya, "Ini...kapan? Diana, kau tahu dari mana?""Aku dan nenek baru saja dapat kabarnya. Waktu Kak Edward beli berlian itu, kebetulan ada yang lihat," kata Diana bersemangat. "Bayangin Kak, lebih dari delapan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status