공유

Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!
Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!
작가: Liliana

Bab 1

작가: Liliana
Setelah lima tahun menjadi manusia koma, akhirnya Violen sadarkan diri.

Di telinganya terdengar suara lembut dan hangat suaminya, Marvel.

Marvel menyentuh wajahnya dengan lembut dan berkata pelan, “Violen, jangan pernah bangun lagi. Bagiku, kamu sudah nggak ada nilainya.”

Brengsek!

Violen mencengkeram telapak tangannya kuat-kuat untuk menahan rasa mual yang serasa diaduk-aduk di dalam perut.

Dia mengenal Marvel sejak berusia dua belas tahun, menikah dengannya di usia dua puluh tahun dan pada usia dua puluh dua, dirinya mengalami komplikasi saat melahirkan. Demi mempertahankan kedua anaknya, Violen menjadi manusia koma.

Para dokter mendiagnosisnya hanya memiliki fungsi dasar kehidupan tanpa kesadaran. Dalam kata lain, seperti boneka hidup yang hanya bisa bernapas.

Namun kenyataannya, Violen bisa mendengar dan merasakan segala sesuatu di sekelilingnya, dia hanya tak bisa bangun.

Tak disangka, kondisi ini justru membantunya melihat wajah asli Marvel…

Seorang perawat mengetuk pintu masuk.

“Pak Marvel, waktu kunjungan hari ini sudah habis.”

Marvel tersenyum ramah pada perawat muda itu dan menjawab, “Iya.”

Sebelum pergi, seperti biasa dia menunduk dan mencium kening Violen dengan penuh kasih.

“Violen, cepatlah bangun. Aku akan selalu menunggu dan mencintaimu selamanya.”

Violen hanya tersenyum dingin dalam hati.

Aksi dramatis itu untuk membodohi seorang manusia koma seperti dirinya, benar-benar sia-sia!

Namun, Marvel tetap punya penonton, ada dua perawat muda yang menatapnya dengan kagum.

Perawat itu pun berkomentar, “Pak Marvel benar-benar suami idaman. Lima tahun ini, dia selalu mengunjungi istrinya yang koma setiap minggu.”

“Selain tampan, Pak Marvel juga punya harta triliunan. Pasti banyak wanita yang ingin mendekatinya, tapi lima tahun ini dia tak pernah tercemar gosip…” ujar perawat yang satu lagi, lalu melanjutkan, “Entah karma baik apa yang dilakukan Violen, bisa menikah dengan suami idaman seperti ini!”

Suami idaman?

Violen hanya menertawakan itu dalam hati.

Seorang suami yang memanfaatkan kemampuan kerjanya untuk mendapatkan posisi di perusahaan, memanfaatkannya untuk melahirkan dan pada akhirnya berharap dirinya menjadi manusia koma seumur hidup… benar-benar idaman!

Violen menyampingkan selimut dan mencoba turun dari ranjang. Namun, setelah lima tahun terbaring, otot-ototnya sudah sangat lemah. Begitu kakinya menyentuh lantai, dia langsung terjatuh dengan keras.

Sambil menahan rasa sakit, dia menggertakkan gigi dan merangkak ke jendela.

Di lantai bawah, sebuah mobil bentley hitam sedang menunggu.

Violen mengenali mobil itu, nomor platnya adalah tanggal ulang tahunnya.

Itu adalah hadiah ulang tahun yang diberikan Marvel saat ulang tahun pernikahan mereka.

Saat itu, dia sangat bahagia. Dengan gembira memeluk Marvel dan bertanya, “Marvel, kamu mencintaiku, ‘kan?”

Marvel tersenyum sambil menciumnya dan dengan serius berkata, “Bodoh, kamu itu istriku. Kalau nggak mencintaimu, siapa lagi yang kucintai?”

Marvel melanjutkan lagi, “Violen, ini tahun pertama kita. Ke depannya masih ada sepuluh tahun dan lima puluh tahun untuk dilewati bersama.”

Ternyata, cinta benar-benar bisa dipalsukan…

Saat ini, Violen menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana sekretaris Marvel, Mega Ivanta turun dari mobil yang seharusnya menjadi miliknya dengan sepatu hak tinggi, berperilaku layaknya seorang nyonya.

Mega tersenyum manis sambil berlari kecil ke arah Marvel. Entah tersandung atau apa, dia tak bisa menstabilkan diri dan jatuh ke depan. Marvel langsung reflek memeluknya.

Ekspresi khawatir dan cemas seperti itu belum pernah Violen lihat di wajah Marvel.

Di mata Marvel, Violen adalah wanita yang terbuat dari baja, tidak pernah merasa sakit atau lelah. Bahkan sangat patuh seperti seekor anjing.

Setiap kali dibutuhkan, Marvel hanya perlu menggerakkan jarinya dan Violen akan datang padanya tanpa ragu!

Seperti saat lulus kuliah waktu itu, Violen mendapat kesempatan untuk bergabung dengan lembaga penelitian medis terbaik di dunia.

Hanya karena satu kalimat dari Marvel, “Violen, tinggallah untukku, aku membutuhkanmu.” Violen pun langsung menghentikan langkahnya di saat-saat terakhir sebelum naik pesawat. Dia meninggalkan kesempatan itu demi Marvel dan menjadi istrinya.

Setelah menikah, Violen mencurahkan seluruh tenaganya untuk membantu Marvel, sampai-sampai mengalami pendarahan lambung. Akhirnya, dia berhasil mengembangkan obat baru yang membuat Marvel mendapatkan posisinya di Grup Sentosa dan menjadi direktur termuda dalam sejarah dewan direksi.

Saat itu, Marvel berjanji akan memperlakukannya dengan baik seumur hidup.

Betapa naifnya, Violen memercayainya…

Satu per satu kenangan terasa seperti pisau tumpul yang mengiris daging. Seluruh tubuh Violen gemetar kesakitan.

Dia memejamkan mata, air mata mengalir ke mulutnya, terasa begitu pahit.

Violen memandang dingin ke arah Mega yang tampak malu-malu seperti anak gadis, dengan cepat mencium pipi Marvel.

Violen merasa mual melihatnya.

Detik berikutnya, tiba-tiba pintu kursi belakang mobil terbuka.

Violen melihat sepasang anak kembar yang dia lahirkan dengan susah payah, Rora Lous dan Rey Lous turun dari mobil.

Mereka sangat cantik, seperti harta karun yang diukir dari giok

“Rey, Rora!” Violen sangat emosional hingga matanya berkaca-kaca. Dia ingin menembus jendela kaca itu untuk membelai wajah mungil mereka yang menggemaskan.

Namun, kedua anaknya malah berlari dan memeluk Mega, mencium pipinya dari sisi kanan dan kiri.

Marvel tersenyum lembut di samping mereka. Mereka benar-benar terlihat seperti keluarga kecil!

Pemandangan hangat itu terasa seperti tusukan jarum di mata Violen.

Lima tahun! Lima tahun penuh!

Marvel jarang sekali mengajak kedua anak mereka untuk menjenguk ibu mereka!

Violen ingat dengan jelas. Ada satu kali Mega juga datang, saat tidak ada orang lain di ruang rawat, Mega sengaja menyuruh Rora memanggil dirinya mama di depan Marvel. Saat itu, dirinya sangat ingin merobek wanita jalang itu!

Jari-jari Violen yang menempel di jendela kaca mencengkeram dengan kuat, tatapan matanya semakin tegas dan tajam.

Dia bisa membuang pria itu seperti sampah, tetapi kedua anaknya adalah darah dagingnya! Dia harus merebut mereka kembali!

Rora sepertinya merasakan sesuatu, tiba-tiba dia mendongak dan melihat ke arah jendela kamar Violen.

Ibu dan anak itu tak sengaja bertemu pandang.

Violen tanpa sadar merapikan rambutnya dan tersenyum hati-hati pada anaknya. Namun, Rora tampak ketakutan, dia langsung memeluk Mega dengan cemas.

Sinar dalam tatapan Violen pun meredup.

Anak kandungnya sendiri takut padanya.

“Papa, Mama Mega, ada orang di sana!” ujar Rora sambil menunjuk ke arah jendela Violen.

Marvel mengikuti arah telunjuk Rora dan raut wajahnya agak berubah.

Itu adalah kamar rawat Violen!

Namun, tidak ada satu orang pun di dekat jendela.

“Rora, kamu yakin nggak salah lihat?” tanya Marvel pada putrinya.

“Nggak,” jawab Rora sambil menggelengkan kepala. Dia bersikeras, “Aku melihat ada orang di sana, tante yang berambut panjang!”

Marvel mengerutkan kening. Belum sempat dia bicara lagi, ponsel di sakunya bergetar.

Dia mengeluarkannya, ternyata itu adalah panggilan dari dokter yang merawat Violen.

Marvel mengangkatnya, “Halo, Dokter Jack.”

“Pak Marvel!” Dokter Jack sangat gembira, “Ada kabar baik! Bu Violen sudah sadar!”
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!   Bab 25

    Marvel sedang berada di ruangan kantor. Dia baru saja membantu Mega mengobati punggung tangannya yang memerah karena terjepit. Tiba-tiba, ponsel di sampingnya bergetar.Marvel mengambilnya, sekilas melihat pesan dari Wiliam, dia pun langsung merasa tak tahu harus bilang apa.Wiliam memang sudah lama meremehkan Violen. Jadi, Marvel juga tak menanggapinya, hanya meletakkan ponselnya begitu saja.Hanya waktu sebentar, Mega sudah dengan cekatan membereskan kotak P3k yang baru saja dikeluarkan.“Biar aku saja,” ujar Marvel, mengulurkan tangan untuk mengambilnya, tapi Mega menghindar.Dengan senyuman nakal, Mega berkata, “Kalau luka sekecil ini saja perlu diobati Pak Marvel, aku khawatir besok aku bakal langsung dipecat.”Marvel terhibur oleh candaannya, alisnya yang tadi sedikit mengerut pun perlahan mengendur.Mega tiba-tiba mendekat, mengangkat tangan dan menyentuh keningnya.Marvel terdiam dan tidak bergerak.“Kakak senior,” bisik Mega sambil berjinjit, sepasang mata indahnya menatap lur

  • Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!   Bab 24

    Dulu, Violen pernah berusaha keras untuk menyenangkan teman-teman di sekitar Marvel, berharap mereka bisa menerima dirinya. Tapi sudah habis tenaga, hasilnya tetap sia-sia.Violen masih ingat, pernah suatu kali saat ulang tahun Wiliam, dirinya melihat kondisi tubuh Wiliam yang kurang bertenaga, jadi dia dengan sepenuh hati meracik sebuah resep obat penambah energi dan darah.Dia bahkan menghabiskan waktu seminggu penuh untuk merebus dan mengolahnya menjadi pil yang mudah diminum, lalu membungkusnya satu per satu dengan rapi.Di hari ulang tahun Wiliam, Violen memberikannya langsung padanya.Saat itu, ekspresi Wiliam sangat sulit ditebak. Dia menerima dengan senyuman setengah mengejek dan berkata, “Terima kasih sudah repot-repot.”Namun saat hendak pulang, Violen malah melihat pil-pil obat itu tergeletak di tempat sampah dekat pintu.Yang pertama muncul dalam hatinya saat itu hanyalah rasa sedih dan tersinggung. Dia bahkan sempat menyalahkan diri sendiri, apakah hadiah yang dia berikan

  • Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!   Bab 23

    “Pak Marvel, jangan mempersulit nyonya. Aku benar-benar baik-baik saja. Nyonya juga nggak sengaja menyakitiku,” ujar Mega yang baik hati meredakan situasi.“Sebentar lagi ada rapat, aku pergi menyiapkan ruang rapat.”“Aku ikut denganmu,” ujar Marvel yang menatap Violen dengan dalam. “Violen, aku sangat kecewa dengan kejadian hari ini. Renungkan baik-baik. Kita bicarakan lagi nanti di rumah.”Usai bicara, Marvel berbalik dan memerintahkan Vicky, “Nanti, antar nyonya pulang.”“Biak.”Violen berdiri di tempatnya, melihat Marvel dan Mega berjalan pergi berdampingan. Punggung mereka terlihat serasi. Saat berjalan, ujung rok Mega bergesekan dengan celana jas Marvel.Di tengah-tengah itu, kaki Mega terkilir dan Marvel langsung reflek memapahnya.Meskipun tahu Violen tak bisa melihat, Vicky pun merasa iba dan menghalangi pandangan Violen.“Nyonya, ayo aku antarkan pulang.”“Pak Vicky, bisa tolong buatkan aku kopi? Aku mau tinggal sebentar di kantor lamaku, boleh?”“Tentu saja boleh. Kalau beg

  • Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!   Bab 22

    Detik berikutnya, terdengar suara Marvel yang penuh amarah,“Violen, apa yang kamu lakukan?”Violen menatap lewat kacamata hitamnya, melihat Marvel melangkah cepat menghampiri. Alisnya yang indah berkerut, sorot matanya penuh rasa sayang pada Mega dan tidak puas pada dirinya. Karena dirinya ‘tak bisa melihat’, Marvel bahkan tak berusaha menyembunyikan ekspresinya.“Pak Marvel, ini bukan salah nyonya!” Mega buru-buru meraih lengan Marvel dengan lembut dan melanjutkan, “Aku sendiri yang nggak sengaja terjepit pintu.”Vicky melihat semuanya dengan jelas sejak awal hingga akhir. Dia pun tak tahan dan membela Violen, “Pak Marvel, kamu salah paham. Ini benar-benar hanya sebuah kecelakaan.”Marvel selalu mementingkan citra dan harga diri. Dia pun diam dan tidak berbicara lebih banyak, hanya mengulurkan tangan ke arah Mega.“Biar kulihat.”Mega yang tadinya berusaha menyembunyikan tangannya di belakang, ragu sebentar, lalu tetap menyerahkannya, meletakkannya dengan lembut di telapak tangan Ma

  • Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!   Bab 21

    Sudut bibir Mega yang tadinya terangkat, kini membeku.Delis juga membelalakkan matanya. Seketika, dia tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan. Tapi, setelah sadarkan diri, dia hampir berteriak kegirangan.Violen melanjutkan dengan tenang, “Saat aku bergabung tujuh tahun yang lalu, aku tanda tangan kontrak sepuluh tahun dengan perusahaan. Kecuali aku sendiri yang mengundurkan diri secara sukarela, posisi manajer divisi riset ini akan tetap menjadi milikku selama sepuluh tahun. Beberapa hari lagi, aku bakal kembali bekerja seperti biasa.”Dia meninggikan suara agar semua divisi dapat mendengarnya dengan jelas, “Tentu saja, kalau ada yang ingin mengikuti Bu Mega, aku nggak akan menghalangi. Aku akan menyarankan Pak Marvel untuk buka divisi riset kedua. Kalian terserah mau tetap tinggal atau pergi.”Jika sebelumnya semua yang dia lakukan dalam pekerjaan adalah demi Marvel, maka mulai hari ini, dia hanya berjuang untuk dirinya sendiri!Posisi manajer divisi riset adalah posisi yang

  • Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!   Bab 20

    Tak perlu diragukan, wanita ini adalah Violen yang telah menjadi mayat hidup selama lima tahun!Setelah memastikan identitas Violen, Lina menatapnya dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan tatapan jijik dan permusuhan yang tak bisa disembunyikan.Violen tidak peduli.Jelas sekali, Lina adalah anak buah Mega. Jadi, wajar saja kalau Lina tidak menyukainya.Lina berjalan santai menghampirinya dan berkata, “Nona Violen, aku sudah lama mendengar namamu…”Violen mengangkat alisnya dan tersenyum, “Nona Violen? Sejak tujuh tahun lalu, semua orang di kantor ini memanggilku manajer Violen atau Nyonya Lous. Kamu nggak mengakui jabatanku sebagai manajer atau nggak menganggapku sebagai istri Pak Marvel?”Saat Violen mengatakan ini, senyuman tipis terukir di wajahnya. Nadanya terdengar lembut, tetapi sebenarnya mengandung sindiran yang tajam. Lina langsung canggung karena diserang balik seperti itu.Tiba-tiba, dia melihat seorang wanita berjalan dari belakang, matanya langsung berbinar dan melamb

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status