Share

Bab 536

Delis menggeleng dan menjawab, “Aku nggak ngantuk. Kalau kamu capek, tidur duluan saja.”

“Kalau begitu aku juga nggak ngantuk.”

Kelven menunduk melihatnya dan bertanya, “Apa yang sedang kamu pikirkan, Delis?”

“Nggak ada.”

Kelven menoleh melihatnya, menyipitkan matanya sambil tersenyum, lalu mengangkat tangan untuk mencubit pipi halusnya.

“Aku bisa membaca pikiranmu. Ayo katakan padaku, apa yang sedang kamu pikirkan?”

Meski sudah berlalu empat tahun, wajah wanit kecil ini masih penuh dengan kolagen yang membuat orang tak bisa berhenti menyukainya.

Terkadang Kelven berpikir, bagaimana bisa ada orang yang begitu manis dan menggemaskan.

Anak perempuannya juga begitu.

Memiliki mereka berdua dalam hidupnya, Kelven sudah merasa puas.

Melihat gerakan pria itu, wajahnya langsung memuram dan bertanya,

“Kenapa kamu suka sekali mencubit pipiku?”

Sejak mereka menikah, Kelven sudah suka melakukan itu.

Apa dia tidak tahu cubitan itu terasa cukup sakit?

Kelven tersenyum, menunduk dan menggesekkan waj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status