Share

30. Kurang iman

Malam di rumah Wahyu.

Angin dingin tersebar masuk dari sela dinding bilik bambu di seluruh ruangan. Suasana malam yang dingin, ditambah kelelahan tubuh pak Sidik, Iwan, serta Wahyu seharian, membuat mereka lelap lebih cepat.

Mereka tidur di ruang tamu. Suara ngorok ketiga lelaki itu, saling bersahutan, bersama suara katak yang berdendang di persawahan seberang rumah Wahyu.

Nuning, Nana, dan nek Warni tidur satu ranjang di dalam kamar.

Rumah kecil ini hanya memiliki 1 kamar berukuran agak luas, sama persis dengan ukuran ruang tamu. Di dalamnya ada satu ranjang bale terbuat dari bambu dengan kasur kapuk yang sudah sering dikencingi oleh Nana, anak kecil perempuan itu.

Nek Warni sudah terbiasa dengan bau pipis cucunya itu. Nuning tidak sanggup membeli pampers, karena di daerah situ harga pampers seharga dengan satu butir telur ayam, sangat mahal bagi ukuran keuangan Wahyu. Lagipula sampah bekas pampers itu kadang membuat tetangga terusik, sebab tempat pembuangan sampah yang berlokasi d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status